Hijau Kertas Binder Lucu Tugas Presentasi.pdf

paulin49 1 views 28 slides Sep 13, 2025
Slide 1
Slide 1 of 28
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28

About This Presentation

bermanfaat dan bagus untuk digunakan


Slide Content

PERSALINAN
BERISIKO
PERSALINAN
BERISIKO
Kelompok 4
1

3
Nama
Kelompok
1
2
3
Agnes Jumeriah
Sr. Luasti Gulo
Made Candra Dewi
4
5
6
Paulina Audrey
202211037
Selviana Goma
Susana Santi

DEFINISI
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
TANDA GEJALA
TATALAKSANA
PATOFLOWDIAGRAM
ASUHAN
KEPERAWATAN
OUTLINE
ANATOMI FISIOLOGI
KOMPLIKASI

6
PERSALINAN
BERISIKO
Keadaan yang cenderung berpotensi
mengganggu kesehatan dan membahayakan
keselamatan ibu hamil, janin, ataupun
keduanya.

ANATOMI FISIOLOGI

DISTOSIA

6
DISTOSIA
Distosia adalah kesulitan dalam
jalannya persalinan. Ataupun persalinan
yang Panjang, sulit dan abnormal yang
timbul akibat adanya hambatan
kemajuan dalam persalinan

10
Distosia bahu adalah suatu kondisi kegawatdaruratan obstetri pada
persalinan pervaginam dimana bahu janin gagal lahir secara
spontan setelah lahirnya kepala janin. Distosia bahu merupakan
kegawatdaruratan obstetri yang jarang, tetapi berbahaya bagi ibu
dan janin. Bahu depan bayi terperangkap di tulang pubis ibu.
Persalinan kepala biasanya diikuti dengan kelahiran bahu dalam 24
detik, jika persalinan bahu lebih dari 60 detik dianggap distosia
bahu.
DISTOSIA
BAHU

6
ETIOLOGI
1) Distosia karena kekuatan-kekuatan yang mendorong anak tidak memadai yaitu:
− Kelainan his yang merupakan penyebab paling sering pada distosia
− Kekuatan mengejan yang kurang kuat, yang biasanya sering terjadi pada
ibu dengan sesak napas atau kelelahan
2) Distosia karena adanya kelainan letak janin atau kelainan fisik janin
Penyebab ini dapat ditemukan pada presentasi bahu, presentasi dahi, presentasi
muka, presentasi bokong, anak besar, hidrosefal dan monstrum
3) Distosia karena adanya kelainan pada jalan lahir
Kelainan jalan lahir yang dimaksud adalah kelainan pada bagian keras yaitu
tulang panggul seperti panggul sempit, kelainan bawaan pada panggul, atau pada
bagian lunak seperti tumor pada genitalia interna maupun visera lain didaerah
panggul yang menghalangi jalan lahir.

Penatalaksanaan
Cari pertolongan, terutama jika tersedia bantuan dari
dokter Sp.OG senior atau bidan senior atau ahli anestesi
-Minta ibu untuk berhenti mendorong bayi karena dapat
menyebabkan impaksi yang lebih buruk dan
meningkatkan risiko BPI.
-Lakukan maneuver McRobert Jika gagal, lakukan
episiotomi, dan second line maneuver : Rubins maneuver
,Wood’s screw maneuver, extra maneuver

PREMATUR

Persalinan yang terjadi pada usia
kehamilan antara 20 minggu hingga
kurang dari 37 minggu yang diukur
dari hari pertama haid terakhir.
Persalinan prematur juga dapat di
artikan sebagai kejadian kontraksi
uterus secara teratur yang
menyebabkan penipisan atau
dilatasi serviks sebelum kehamilan
berusia lengkap 37 minggu dan
bayi kurang dari 2500 gram
DEFINISI
Menurut Kejadiannya
Idiopatik / spontan, tidak
diketahui
Iatrogenik / elektif, persalinan
prematur buatan
Menurut Usia Kehamilan
Preterm kurang bulan 32 -
<37 minggu
Very preterm, sangat kurang
bulan < 28 minggu
Menurut Berat Badan Lahir
rendah 1500 - 2500 g
sangat rendah 1000 - 1500 g
ekstrim rendah < 1000 g
KLASIFIKASI

ETIOLOGI
Faktor Ibu
Umur < 20
thn atau > 35
tahun
Penyakit
dalam
kehamilan
Faktor kehamilan
Hamil
ganda/gemeli
pendarahan
antepartum
komplikasi
kehamilan : pre-
eklamsia,
eklamsia, KPD
Faktor janin
infeksi
dalam
rahim

PATOFISIOLOGI
Mekanisme terjadinya persalinan prematur ada 4 :
Mekanisme pertama
ditandai dengan stres dan anxietas yang biasa terjadi pada primipara muda yang mempunyai
predisposisi genetik. Adanya stres fisik maupun psikologi menyebabkan aktivasi prematur dari
aksis Hypothalamus-Pituitary-Adrenal (HPA) ibu dan menyebabkan terjadinya persalinan
prematur. Aksis HPA ini menyebabkan timbulnya insufisiensi uteroplasenta dan
mengakibatkan kondisi stres pada janin. Stres pada ibu maupun janin akan mengakibatkan
peningkatan pelepasan hormon Corticotropin Releasing Hormone (CRH), perubahan pada
Adrenocorticotropic Hormone (ACTH), prostaglandin, reseptor oksitosin, matrix
metaloproteinase (MMP), interleukin-8, cyclooksigenase-2, 9 dehydroepiandrosteron sulfate
(DHEAS), estrogen plasenta dan pembesaran kelenjar adrenal.
Mekanisme kedua
decidua-chorio-amnionitis, yaitu infeksi bakteri yang menyebar ke uterus dan cairan amnion.
Keadaan ini merupakan penyebab potensial terjadinya persalinan prematur. Infeksi
intraamnion akan terjadi pelepasan mediator inflamasi seperti pro-inflamatory sitokin (IL-1 β ,
IL-6, IL-8, dan TNF- α ). Sitokin akan merangsang pelepasan CRH, yang akan merangsang
aksis HPA janin dan menghasilkan kortisol dan DHEAS. Hormon-hormon ini bertanggung
jawab untuk sintesis uterotonin (prostaglandin dan endotelin) yang akan menimbulkan
kontraksi. Sitokin juga berperan dalam meningkatkan pelepasan protease (MMP) yang
mengakibatkan perubahan pada serviks dan pecahnya kulit ketuban

PATOFISIOLOGI
Mekanisme ketiga
mekanisme yang berhubungan dengan perdarahan plasenta dengan
ditemukannya peningkatan hemosistein yang akan mengakibatkan
kontraksi miometrium . Perdarahan pada plasenta dan desidua
menyebabkan aktivasi dari faktor pembekuan Xa ( protombinase ).
Protombinase akan mengubah protrombin menjadi trombin dan
pada beberapa penelitian trombin mampu menstimulasi kontraksi
miometrium
Mekanisme keempat
peregangan berlebihan dari uterus yang bisa disebabkan oleh kehamilan
kembar, polyhydramnion atau distensi berlebih yang disebabkan oleh
kelainan uterus atau proses operasi pada serviks. Mekanisme ini
dipengaruhi oleh IL-8, prostaglandin, dan COX-2.

kontraksi uterus yang nyeri.
tekanan pada panggul.
kram seperti saat menstruasi
duh vagina cair atau berdarah
nyeri punggung bawah
TANDA GEJALA Komplikasi
Gangguan fungsi paru
Gangguan Neurodevelopmental
retinopati

PENATALAKSANAAN
·Menghambat proses persalinan preterm dengan pemberian tokolisis.
Terapi yang digunakan dalam mencegah kelahiran prematur, merelaksasi
endometrium uterus dan menghambat kontraksi uterus sehingga dapat
memperpanjang masa kehamilan dan mengurangi komplikasi neonatal
·Memantau kontraksi dan jantung janin serta pergerakan janin melalui
monitor CTG.
pada usia <34 mgg jantung janin memiliki kecenderungan lebih kecil untuk
menunjukan pola tidur/bangun; akselerasi sampai 10 kali denyutan dianggap
normal.
·Melakukan pemeriksaan spekulum untuk mengkaiji penipisan/dilatasi
serviks.
·Pemindaian ultrasound mungkin diperlukan, mis. Untuk mengkaji ukuran
janin, presentasi janin, gerakan pernapasan janin, atau volume cairan
ketuban.

POSTMATUR

Definisi
Kehamilan postmatur (postterm) disebut juga kehamilan lewat
waktu/ bulan merupakan kehamilan yang berlangsung sampai 42
minggu (294 hari ) atau lebih, dihitung dari hari pertama haid
terakhir menurut rumus Naegele dengan siklus haid rata- rata (
28 hari ).

Tanda Gejala

Uterus
Oviduct
Dimana sel telur yang telah
dibuahi ditanamkan dan tumbuh
menjadi janin selama kehamilan
Vagina
Ovary
Cervix
Organ Reproduksi Wanita
(TUBA FALLOPI)
Jalur sel telur dari ovarium
menuju rahim dan menjadi
tempat pembuahan oleh
sperma
Menerima penis saat reproduksi
seksual, memungkinkan darah
menstruasi keluar dari tubuh,
dan membiarkan bayi
melewatinya saat melahirkan
Menghasilkan sel telur (ovum)
dan hormon seks wanita seperti
estrogen dan progesteron
Memungkinkan darah menstruasi
mengalir dari rahim dan berfungsi
sebagai jalur masuknya sperma ke
dalam rahim

penatalaksanaan
Setelah usia kehamilan > 40 minggu yang penting adalah monitoring janin
sebaik- baiknya.
1.
Anjurkan ibu istirahat yang cukup, 2 jam di siang hari dan 7 jam di malam hari 2.
Menjaga personal hygiene, mandi 2x sehari, keramas 2-3x seminggu, gosok gigi
2x sehari
3.
Memantau pergerakan janinnya tiap 12 jam, 4.
Melakukan pemeriksaan dalam untuk menilai kematangan serviks, 5.
Menjelaskan pada ibu tanda-tanda persalinan, seperti: terjadinya his
persalinan, pengeluaran lendir dan darah, pengeluaran cairan, kehamilan aterm
menunjukkan bahwa janin telah siap untuk dilahirkan, selain itu plasenta
sebagai salah satu organ yang mendukung perkembangan janin telah menua dan
fungsinya mulai menurun sesuai dengan tuanya kehamilan.
6.

penatalaksanaan
7. Menjelaskan pada ibu tentang persiapan persalinan, kolaborasi dengan dokter
untuk pemeriksaan USG, Jelaskan pada ibu program KB
8. Bishop score Bishop score adalah suatu cara untuk menilai kematangan serviks
dan responsnya terhadap suatu induksi persalinan, karena telah diketahui bahwa
serviks bishop score rendah artinya serviks belum matang dan memberikan angka
kegagalan yang lebih tinggi dibanding servik yang matang. Lima kondisi yang dinilai
dari serviks adalah:
Pembukaan (Dilatation) yaitu ukuran diameter leher rahim yang terenggang.
Pendataran (Effacement) yaitu ukuran regangan sudah ada di leher rahim. c.
Penurunan kepala janin (Station) yaitu mengambarkan posisi janin kepala dalam
hubungannya dengan jarak dari iskiadika punggung, yang dapat teraba jauh di
dalam vagina posterior (sekitar 8-10 cm) sebagai tonjolan tulang.

penatalaksanaan
Konsistensi (Consistency) yaitu dalam primigravida leher rahim
perempuan biasanya lebih keras dan tahan terhadap peregangan,
seperti sebuah balon sebelumnya belum meningkat.
Posisi ostinum uteri (Position) yaitu posisi leher rahim perempuan
bervariasi antara individu. Sebagai anatomi vagina sebenarnya
menghadap ke bawah, anterior dan posterior lokasi relatif
menggambarkan batas atas dan bawah dari vagina.

Resource page