A. Pengertian dan Tata Cara Shalat Shalat menurut bahasa berarti mengagungkan Allah swt. Shalat juga berarti doa untuk mendapatkan kebaikan. Menurut Syari’ah, Shalat adalah ibadah yang terdiri atas ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan tertentu yang dimulai dengan mengangkat tangan membaca takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan tertentu. Shalat lima waktu mulai diwajibkan pada malam isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw. Pada tahun ketiga sebelum Nabi Muhammad saw. Hijrah ke Madinah. Bagi laki-laki, shalat fardhu lebih utama dilakukan secara berjama’ah di masjid/mushalla. Shalat harus memenuhi syarat-syarat, rukun-rukun, dan hal-hal yang disunahkan.
A. Pengertian dan Tata Cara Shalat Agar shalat kita menjadi sah, salah satunya kita harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut. Mengetahui telah masuknya waktu shalat (misalnya: Zuhur pada pukul 12.00 WIB, Asar pada pukul 15.00 WIB, Magrib pada pukul 18.00 WIB, Isya‘ pada pukul 19.00 WIB, dan Subuh pada pukul 04.30 WIB) Suci badan, pakaian, dan tempat shalat. Suci dari hadas kecil dan hadas besar. Menutup aurat. menghadap kiblat.
B. Hikmah Ibadah Shalat Shalat adalah salah satu ibadah yang diwajibkan Allah swt. Kepada seluruh manusia. Allah swt. Menegaskan shalat adalah amal utama dan pertama sesudah syahadat dan menjadi bukti dari keimanan kita. Dengan shalat kita dapat menjauhkan perbuatan keji dan mungkar, membersihkan jiwa dari sifat-sifat buruk yang merusak kehidupan manusia. Shalat tidak hanya berarti sebagai rasa terima kasih kita terhadap nikmat yang telah dianugerahkan Allah swt. Kepada kita. Shalat juga mempunyai dampak positif bagi siapa saja yang melakukannya. Dampak tersebut antara lain selalu terjalin hubungan kuat antara hamba dan penciptanya yang membawa kenikmatan, ketenangan, dan keselamatan.
B. Hikmah Ibadah Shalat وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ ﴿الذّاريٰت: ٥٦﴾ Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya‘bud ῡ n(i)
B. Hikmah Ibadah Shalat Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Q.S. Aż-Żāriyāt/51: 56)
B. Hikmah Ibadah Shalat بَلْ هُوَ ا ٰيٰتٌ فِيْ صُدُوْرِ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَۗ وَمَا يَجْحَدُ بِاٰيٰتِنَاۤ اِلَّا الظّٰلِمُوْنَ ﴿العنكبوت: ٤٩﴾ Bal huwa āyātum bayyinātun fī ṣud ῡ ril lażīna ῡ tul-‘ilm(a), wa mā yajḥadu bi‘āyātinā illaẓ-ẓālim ῡ n(a)
INTISARI Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah swt. (shalat) adalah lebih besar keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain. Shalat mempunyai dampak positif antara lain adalah selalu terjalin hubungan kuat antara hamba dan penciptanya yang membawa kenikmatan, ketenangan, dan keselamatan yang diwujudkan dalam penghambaan diri kepada Allah swt.
INTISARI Shalat amat besar pengaruhnya terhadap kesucian jiwa, yaitu menjauhkan perbuatan keji dan mungkar serta membersihkan jiwa dari sifat-sifat buruk. Efek shalat akan membawa kesucian jasmani dan rohani kita. Shalat itu tiang agama. Zikir adalah mengingat Allah swt. dalam keadaan apa pun. Doa adalah permohonan atau permintaan dari seorang hamba kepada Tuhannya.