https://www.canva.com/design/DAGGM3Uq0aw/JkE-HpQ8AJ33Vkxft9ugdg/edit?utm_content=DAGGM3Uq0aw&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton

cutnurichsan1 0 views 32 slides Sep 26, 2025
Slide 1
Slide 1 of 32
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32

About This Presentation

Pangan dan budiayanya


Slide Content

BAGIAN 1: PERANAN, STRATEGI
DAN PERMASALAHAN PETANI DAN
PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN
MENUJU SWASEMBADA PANGAN
BERKELANJUTAN
Cut Nur Ichsan

PERANAN TANAMAN
PANGAN di INDONESIA DAN
GLOBAL
•Di Indonesia merupakan pembentuk PDB nasional
•Penyerap tenaga kerja
•Penyedia bahan baku ekspor
•Menghemat devisa
•Penyedia bahan baku makanan pokok unutuk
penduduk indonesia 90% dan 50% unutk
penduduk dunia
•Penjaga stabilitas politik, keamanan nasional di
negara berkembang

STRATEGI PEMBANGUNAN
PANGAN DI INDONESIA
STRATEGI JANGKA PANJANG
Perencanaan sektor pertanian terpadu, sistematis, komprehensif
dan partisipasi masyarakat
Meningkatkan koordinasi antar instasi unutk sinkrnisasi dan
harmonisasi kerja
Pemantauan lapangan menyangkut perubahan dan anomali
iklim secara berkala dan berkesinambungan
Reboisasi dan rehabilitasi lahan skala DAS
Pemanfaatan teknologi terpadu
Menyebarluaskan informasi iklim dan cuaca secara cepat dan
aktual
Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

STRATEGI PEMBANGUNAN
PANGAN DI INDONESIA
STRATEGI JANGKA PENDEK
Pemantauan secara terpadu fenomena
perubahan iklim
Perbaikan prasarana dan sarana pertanian
Penerapan teknik konservasi tanah dan air
Pemberdayaan petani (Deptan 2015)

PERMASALAHAN
Seberapa besar pengaruh petani
dan pertanian serta perlindungan
tanaman terhadap produksi beras
dan swasembada pangan yang
berkelanjutan di Indonesia

PEMBAHASAN
Produksi Padi
Petani
Dan
Pertanian
Perlindungan
Tanaman

Petani
Dan
Pertanian
Birokrasi Deptan
Organisasi Tani
Mentalitas
Modal
Teknologi
Keterampilan
Pasar dan Tata Niaga
Petani
Informasi
Kebijakan
Kepemilikan Lahan

Masalah
Kepemilikan Lahan
Luas Pemilikan Lahan Petani Sempit, Sehingga Sulit Untuk Menyangga
Kehidupan Keluarga Tani.
Produktivitas Lahan Menurun Akibat Intensifikasi Berlebihan dan
Penggunaan Pupuk Kimia Secara Terus Menerus
Alih Fungsi Lahan Produktif ke Industri Akibat Kebijakan
Belum Optimalnya Implementasi Pemetaan Komoditas Terkait
dengan Agroekosistem Lahan
Masih Banyak Lahan Tidur
Persengketaan Tanah Rakyat dengan Pengusaha dan Pemerintah
Banyak Lahan Petani yang Belum Bersertifikat (Biaya Mahal dan Sulit)
Sistem Pewarisan Tanah
Banyak Petani yang Tidak Punya Lahan

KKN
Lemah dalam Eksekusi
Koordinasi antar Lembaga lain
lemah
Terlalu Gemuk
Masalah
Birokrasi Deptan

Petani Kurang Modal
Sistem Perbankan yang Kurang
Peduli Pada Petani
Belum Ada Asuransi Pertanian
Sistem Ijon
Masalah
Modal

Keterbatasan Penguasaan Teknik Budidaya
pada Komoditas Tertentu Saja
Kurangnya Orientasi Agribisnis
Kurangnya Penguasaan Proses Pengolahan
Pasca Panen
Kurangnya Kemampuan Mengakses Pasar
Masalah
Keterampilan

Sistem Alih Teknologi Lemah
Penerapan Teknologi Kurang Tepat
Sasaran
Semakin Banyaknya Penerapan
Teknologi Tidak Ramah Lingkungan
Masalah
Teknologi

Petani Lemah Dalam
Memperjuangkan Haknya
Lemahnya Kewirausahaan
Masih Percaya Mitos
Moral Hazard
Masalah
Mentalitas

Lemahnya Kesadaran Berorganisasi
Kurang Berfungsinya Sebagian
Organisasi yang Ada
Organisasi Tani Kurang Mandiri
Masalah
Organisasi Tani

Jumlahnya Sangat Besar, 25 Juta Kk Tani, 20 Juta
Berlahan, 5 Juta Buruh Tani
Pendidikan Formal Rendah
Rendahnya Regenerasi Petani
Pekerja Keras
Miskin
Bekerja Tidak Efisien
Teknologi Rendah
Produktivitas/kk Rendah
Masalah
Petani

Kebijakan Pertanahan (skala usahatani, alih fungsi
lahan, rencana tata ruang wilayah, reformasi
administrasi pertanahan (sertifikat), pengakuan hak
ulayat belum dilaksanakan)
Kebijakan Infrastruktur (irigasi, transportasi,
komunikasi)
Trade Off dari Otonomi Daerah Terkait Dengan
Pembangunan & Pemeliharaan Infrastruktur
Pertanian
Masalah
Kebijakan

Lanjutan
Kebijakan Payung Hukum Organisasi Tani
(Organisasi Tani)
Kebijakan Pemerintah Belum Optimal Bagi Petani
Dalam Akses Pasar, Informasi, Subsidi Saprotan
dan Proteksi (Perdagangan Internasional)
Mal Praktek dalam Kebijakan Food Security
(Pangan Sebagai Komoditas Politik)
Kebijakan Perbankan Belum Kondusif untuk Petani
Industrialisasi Belum Berpihak pada Industri
Pertanian
Kebijakan Pembangunan yang Masih Sektoral
UU SD Air Kurang Berpihak pada Petani

Info Teknologi Terbatas
Regenerasi Penyuluh Pertanian Mandeg
Informasi Stok dan Kebutuhan Komoditas Belum
Terbangun
Pemanfaatan Teknologi Informasi Belum Menyentuh
Petani
Minat Petani Mencari Informasi Lemah
Penggunaan Media Informasi Pertanian Belum Meluas
Masalah
Informasi

Harga (tidak wajar, fluktuatif,
bergantung pedagang, tengkulak,
merugikan)
Penguasaan Informasi dan Akses Pasar
Lemah
Rantai Tata Niaga Panjang dan
Pembagian Marjin Tidak Adil
Masalah
Pasar dan Tata Niaga

Perlindungan
Tanaman
Prilaku Manusia
Sarana dan Prasarana
Teknologi
Kelembagaan
Keterampilan
Koordinasi
Perhatian terhadap
Perlindungan Tanaman
Laboratorium
Dana Operasional
Penelitian
Perubahan Ekosistem

Masalah
Perubahan Ekosistem
IKLIM
Penguapan
Sinar matahari
Angin
Ketinggian
tempat
-Kuantitas cahaya
-Temperatur
-Kelembaban
-Kecepatan angin
-Curah hujan

Dampak penggunaan sarana input produksi
terhadap produksi pertanian dan lingkungan
meliputi penerapan teknologi Revolusi Hijau yang
berdampak negatif.
Dampak sistem pertanian terhadap emisi gas
rumah kaca melalui lahan sawah yang juga
memicu pemanasan global melalui pembentukan
gas rumah kaca.
Dampak kegiatan industri dan perluasan perkotaan
di lahan pertanian yang meninggalkan senyawa
beracun pada lahan sawah, perairan dan kolam
Masalah
Prilaku Manusia

Salah satu faktor pendukung keberhasilan produksi
padi
Beberapa kelembagaan yang berperan dalam
peningkatan produksi padi telah lama dilakukan
Kelembagaan yang banyak tidak akan
berpengaruh optimal terhadap produksi padi jika
tidak dilakukan koordinasi dengan baik
Masalah
Kelembagaan

melibatkan pihak-pihak terkait baik secara
formal maupun informal untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
koordinasi yang dilakukan untuk mencapai
tujuan dalam program peningkatan
produksi padi di Nigeria yang dapat
dijadikan salah satu alternatif untuk
peningkatan produksi padi di Indonesia
Masalah
Koordinasi

Pemilihan dan Penyimpanan
Pengecambahan
Persemaian dan Pembibitan
Penanaman dan Pemupukan
Pemeliharaan dan Pengairan
Polinasi dan fertilisasi
perlindungan tanaman
panen dan pasca panen
Masalah
Keterampilan

Dalam budidaya tanaman teknologi
dibutuhkan mulai dari : persiapan benih,
lahan, pesemaian, pembibitan, penanaman,
penyimpanan, pengecambahan,
persemaian, pembibitan, penanaman,
pemupukan, pemeliharaan, pengairan,
polinasi, fertilisasi, perlindungan tanaman,
panen dan pasca panen
Masalah
Teknologi

Prasarana produksi seperti lahan, saluran
irigasi, bendungan dan jalan menuju lahan
sangat menentukan kuantitas hasil yang
didapat.
Sarana produksi seperti alat-alat pertanian,
transportasi, benih, pupuk, ZPT, pestisida
yang terjangkau dan mudah diakses.
Masalah
Sarana dan Prasarana

Keberadaan laboratorium lapangan di
Thailand telah berhasil dalam meningkatkan
produksi beras sehingga menjadikan
Thailand salah satu lumbung beras di Asia
Di Afrika, peningkatan produksi padi
dengan keberadaan laboratorium di
lapangan
Masalah
laboratorium

Majunya penelitian di suatu negara identik
dengan jumlah dana yang dikeluarkan untuk
Research dan Defelopment (R&D)
Meningkatkan stabilitas sistem pangan untuk
menjawab guncangan perubahan iklim
Penerapan soft komputing pada penelitian-
penelitian bidang pertanian memudahkan
peneliti memprediksi hasil yang didapat
Masalah
Penelitian

Semua aktifitas dalam satu program memerlukan
sarana dan prasarana yang hanya bisa didapat jika
didukung oleh dana operasional yang memadai
Dana operasional harus dialokasikan jauh-jauh hari
Di negara berkembang termasuk Indonesia, dana
operasional untuk meningkatkan produksi padi
sangat kecil dan relisasinya yang tidak pasti
Hal inilah yang menghambat implementasi program-
program yang telah direncanakan
Masalah
Dana Operasional

Evaluasi lahan
Perlindungan tanaman padi dari infeksi secara biotik
oleh jamur, bakteri, nematoda, virus serta serangan
berbagai jenis hama dengan menjaga
keseimbangan ekosistim.
Identifikasi kapasitas musuh alami, predator, hama
dan penyakit yang mungkin menyerang
Exs. Meningkatkan populasi burung hantu untuk
menekan hama tikus
Perhatian terhadap
Perlindungan Tanaman

TERIMA KASIHTERIMA KASIH