Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RENCANA OPERASI Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Desember 2024
Kolaborasi stakeholder Skenario pengaturan alur penumpang Monitoring cuaca Alat keselamatan Uji Kelaiklautan Dispensasi Jumlah armada yang akan dioperasikan pada Nataru ini sebanyak 765 kapal yang terdiri dari : 161kapal penumpang tradisional ; 130 kapal type HSC; 407 Kapal penumpang dan barang ; 67 Kapal Penumpang Ro-Ro ( Penyebrangan Merak – Bakauheni ) Pelaksanaan uji petik kapal penumpang di 73 Pelabuhan dilaksanakan oleh pejabat pemeriksa keselamatan kapal DITKAPEL,dan UPT Perhubungan Laut Posko akan dilaksanakan pada 264 UPT dari tanggal 18 Desember 2024 – 8 Januari 2025 Kenaikan jumlah penumpang sebesar 33,13 % Dengan jumlah penumpang sebesar 2,3 juta orang overview Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Indonesia direncanakan dengan berbagai langkah strategis untuk memastikan keselamatan , kenyamanan , dan kelancaran perjalanan penumpang . Dengan berbagai langkah antisipatif yang telah direncanakan , diharapkan penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dapat berjalan dengan lancar , aman , dan nyaman bagi seluruh masyarakat yang melakukan perjalanan . prediksi penumpang persiapan armada dan posko pemantauan keamanan dan keselamatan koordinasi antar instansi 2
Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 3 Perencanaan dan Koordinasi Koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memadukan strategi. Menentukan jumlah kapal serta kapasitas sesuai prediksi penumpang . Kelaiklautan Armada dan Fasilitas Pelabuhan Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan kapal serta memastikan fasilitas pelabuhan seperti ruang tunggu , toilet, area informasi , dan jalur evakuasi untuk kelancaran alur penumpang . Optimalisasi Jadwal dan Rute Mengatur rerouting kapal pada daerah yang diprediksi mengalami lonjakan penumpang , serta membuat alur / jalur pelabuhan untuk meminimalkan penumpukan dan menjaga kelancaran arus penumpang . Keamanan dan Keselamatan Menambah personel pengamanan di pelabuhan dan kapal untuk menjaga ketertiban serta tenaga medis di pelabuhan dan kapal . Memastikan seluruh protokol keselamatan pelayaran dijalankan sesuai dengan standar yang berlaku , termasuk pengawasan kapasitas penumpang , ketersediaan alat keselamatan di kapal dan pelatihan tanggap darurat bagi kru . Monitoring dan Posko Nataru 2024/2025 Melakukan pemantauan posisi kapal ( i -motion), jumlah penumpang ( inaportnet ) dan keadaan cuaca (BMKG), serta menyediakan posko yang dapat berfungsi sebagai pusat informasi dan krisis di pelabuhan untuk penanganan insiden atau keadaan darurat . TAHAPAN PELAKSANAAN Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Ditjen Hubla , termasuk stakeholder. Rapat koordinasi : 5 Desember 2024 Apel kesiapan : 17 Desember 2024 Periode posko : 18 Desember 2024 - 8 Januari 2025 Prediksi lonjakan penumpang : 23 Desember 2024, 27 Desember 2024, dan 3 Januari 2025 Prediksi jumlah penumpang meningkat sebesar 33,13% dibandingkan tahun sebelumnya . Melalui koordinasi strategis , pemeriksaan kelaiklautan kapal , pengaturan jadwal dan rute , serta penambahan personel pengamanan . Juga dilaksanakan pemantauan cuaca , alat keselamatan , dan pengawasan kapasitas penumpang . Program subsidi tiket gratis juga akan dilaksanakan untuk membantu masyarakat membutuhkan yang ingin merayakan Natal dan Tahun Baru. Tiket Gratis Nataru 2024/2025 100 RUAS Kapasitas : 29.972 penumpang Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Indonesia direncanakan dengan berbagai langkah strategis untuk memastikan keselamatan , kenyamanan , dan kelancaran perjalanan penumpang .
Re-Route Kapal Penumpang PSO PT. Pelni ( Periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025) 4
Keamanan dan Keselamatan 5 Pelaksanaan Uji Petik Kelaiklautan Kapal Penumpang di 10 Lokasi Pelabuhan di In d onesia ; Pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Marine Inspector dilakukan dengan menggunakan MODULE CONFIRM berbasis MOBILE yang pada waktu lalu dilaksanakan GO LIVE oleh Bapak Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubunga n; Pengawasan kapal RO-RO pengangkut kendaraan listrik berdasarakan SE-DJPL 12 Tahun 2024 ; Pengawasan kapal RO-RO dalam melaksanakan Self Assesment sesuai KP-DJPL 178 Tahun 2024 Pelaksanaan Pemeriksaan Mandiri antara Perusahaan dan Awak Kapal . Pengawasan kapasitas penumpang , pemberian dispensasi dengan memperhatikan aspek keselamatan dan kenyamanan . Antisipasi Tanggap Darurat dukungan kapal navigasi dan kapal patroli untuk untuk tanggap darurat kejadian luar biasa; berkoodinasi dengan instansi terkait untuk manajemen tanggap darurat terhadap kejadian luar biasa; Menyiapkan protokol tanggap darurat untuk penanganan kejadian tidak terduga seperti bencana alam, gangguan teknis, atau masalah kesehatan. Kelaiklautan Kapal Meningkatkan personil keamanan di titik-titik keramaian seperti pelabuhan , serta memperbaiki fasilitas publik untuk kenyamanan penumpang ; Mengimplementasikan sistem antrian yang lebih efisien untuk mengurangi kepadatan dan memudahkan pergerakan penumpang ; Memperketat pemeriksaan keamanan di pelabuhan untuk mengantisipasi ancaman terhadap keselamatan penumpang. Pengelolaan Pelabuhan
Uji Petik Kelaiklautan Kapal 6 Penunjukan Pelabuhan penanggung jawab uji petik kapal penumpang UPT melaporkan apabila terdapat kapal yang tidak masuk UPT sebagaimana pada tabel lampiran I kepada Dirkapel untuk dialihkan pelaksanaan uji petiknya ke UPT lain yang disinggahi Pembuatan Skema pelaporan Memantau pelaksanaan uji petik dan tindakan pemenuhan dengan sbb : Pada t anggal 1 November 2024 Awal Dilaksanakannya Uji petik Koordinasi awal 04 November 2024 ( dilaksanakan Virtual) Koordinasi kedua 30 November 2024 ( periode uji petik ) Tanggal 06 Desember 2024 Akhir Laporan menggunakan CONFIRM MODULE Evaluasi kedua dilaksanakan setelah data laporan Uji Petik keseluruhan Evaluasi Uji Petik Mengikuti jadwal POSKO KEMENHUB Natal dan Tahun Baru 2024/2025 berakhir .
Potensi Risiko Mitigasi Contigency Plan Cuaca buruk Pemantauan cuaca secara real-time Pembatasan operasi kapal saat cuaca ekstrem Peningkatan komunikasi dengan BMKG Aktivasi sistem peringatan dini Penghentian sementara operasi pelayaran Penyediaan akomodasi darurat bagi penumpang terdampak Kecelakaan kapal Inspeksi alat keselamatan kapal secara rutin Pelatihan kru kapal tentang prosedur keselamatan Penyediaan peralatan keselamatan yang memadai Peluncuran operasi SAR segera Pengaktifan tim medis darurat Penyiapan area karantina Lonjakan penumpang Penambahan layanan transportasi alternatif Manajemen antrean yang efektif Penyediaan informasi real-time – jadwal kapal Memastikan penumpang yang masuk wilayah pelabuhan yang sudah mendapatkan tiket . Hujan di terminal Perbaikan sistem drainase Penyediaan area berteduh yang memadai Penggunaan material anti-slip di area pelabuhan Pengaktifan tim pembersihan dan drainase Penyediaan jas hujan atau payung bagi penumpang Pengalihan rute pejalan kaki ke area yang terlindung Kebakaran di pelabuhan Pemasangan sistem deteksi dan pemadam kebakaran Pelatihan staf tentang prosedur evakuasi Pemeriksaan berkala peralatan pemadam kebakaran Pengendalian proses evakuai Pengamanan area kebakaran Listrik mati Generator cadangan dan pemeliharaan Pengaktifan generator darurat Penerangan darurat di area kritis Sistem mati Backup data dan sop pelayanan manual Beralih ke sistem manual sesuai SOP Aktivasi tim IT untuk pemulihan sistem Cuaca ekstrem akhir Desember Koordinasi intensif dengan BMKG Penyesuaian jadwal pelayaran Peningkatan kesiapsiagaan personel dan peralatan Peningkatan patroli keselamatan di perairan Penyediaan layanan informasi cuaca real-time di terminal dan pelabuhan Potensi Risiko dan Mitigasi 7
Langkah Koordinasi Mitigasi Risiko Kecelakaan Kapal 8 Identifikasi Kejadian ( Kecelakaan Kapal ): Tindakan: Nakhoda melaporkan kejadian ke pusat kendali pelayaran (VTS) dan perusahaan pelayaran . Koordinasi : Pusat kendali segera memvalidasi informasi dan memberi tahu instansi terkait seperti Basarnas , Kemenhub , dan operator pelabuhan . Respon Awal ( Pertolongan Darurat ): Tindakan: Aktivasi alarm kecelakaan di kapal . Nakhoda memimpin evakuasi sesuai prosedur keselamatan . Koordinasi : Komunikasi dengan kru kapal untuk mengatur evakuasi penumpang ke sekoci atau tempat aman . Koordinasi Penyelamatan : Tindakan: Pusat kendali mengarahkan Basarnas untuk menggerakkan tim SAR dan kapal penyelamat . Koordinasi : Penggunaan komunikasi radio dan satelit untuk melacak posisi kapal , melibatkan kapal terdekat untuk membantu . Evakuasi dan Penanganan Korban: Tindakan: Penumpang dan kru dievakuasi dari kapal dengan prioritas keselamatan . Koordinasi : Tim medis darurat di lokasi siap menangani korban, termasuk pengiriman ke fasilitas kesehatan terdekat . Manajemen Dampak : Tindakan: Penanganan tumpahan bahan bakar atau kerusakan lingkungan . Koordinasi : Instansi lingkungan hidup bekerja sama dengan operator pelayaran untuk mengurangi dampak lingkungan . Evaluasi dan Tindak Lanjut : Tindakan: Penyidikan penyebab kecelakaan oleh KNKT ( Komite Nasional Keselamatan Transportasi ). Koordinasi : Laporan resmi disampaikan ke pihak berwenang , dan rekomendasi perbaikan diimplementasikan . Mekanisme Pelaporan
Langkah Koordinasi Mitigasi Cuaca Buruk 9 Situasi Normal dengan Potensi Kenaikan Volume Lalu Lintas • Kondisi Cuaca: Normal hingga berawan. • Tujuan Mitigasi: Menjaga arus kendaraan tetap lancar dan penyeberangan berjalan sesuai jadwal . Level 1 Lembaga Langkah Antisipasi Kewenangan dan Tugas KSOP Koordinasi dengan BPTD dan Korlantas untuk rekayasa lalu lintas 1. Pengawasan operasional pelabuhan dan keselamatan pelayaran . BPTD Monitoring arus pergerakan golongan kendaraan dari dan menuju terminal dan pelabuhan . Pengelolaan lalu lintas dari dan menuju pelabuhan . Korlantas Mengatur arus kendaraan golongan 7, 8, dan 9 ke Pelabuhan BBJ. Pengaturan lalu lintas di jalan raya menuju pelabuhan. BMKG Memberikan prakiraan cuaca secara berkala setiap 3 jam. Menyampaikan informasi cuaca kepada stakeholder terkait . BUP Memonitoring dan menyiapkan sarana prasarana serta melaporkan kepada stakeholder terkait perihal kelancaran operasional pelabuhan . Pengelolaan fasilitas pelabuhan dan terminal serta melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan . Perusahaan Pelayaran Menyiapkan dan melaporkan kapal sesuai jadwal regular. Penyediaan kapal dan pelayanan penumpang. BKIP Menyebarkan informasi media terkait situasi penyeberangan setiap 3 jam. Publikasi informasi kepada masyarakat .
Langkah Koordinasi Mitigasi Cuaca Buruk 10 Volume Lalu Lintas Meningkat dengan Kendala Cuaca Sedang • Kondisi Cuaca: Berawan hingga hujan ringan. • Tujuan Mitigasi: Mengurangi penumpukan kendaraan di pelabuhan dan menjaga kelancaran arus. . Level 2 Lembaga Langkah Antisipasi Kewenangan dan Tugas KSOP Koordinasi dengan BPTD dan Korlantas untuk rekayasa lalu lintas 2. Mengambil Skenario 2: Penggunaan tambahan fasilitas pelabuhan . BPTD Mengarahkan kendaraan golongan 7, 8, dan 9 ke Pelabuhan BBJ. Pengawasan dan pengaturan kendaraan di pelabuhan . Korlantas Menunda kendaraan kecil di KM 68. Pengaturan lalu lintas dan penempatan petugas di titik penundaan . BMKG Memberikan pembaruan cuaca setiap 3 jam. Menginformasikan perubahan kondisi cuaca kepada stakeholder. BASARNAS Siaga untuk kondisi darurat . Kesiapsiagaan evakuasi dan penyelamatan BUP Mengoptimalkan fasilitas pelabuhan untuk buffer kendaraan kecil . Penyediaan area parkir sementara di pelabuhan Perusahaan Pelayaran Menyesuaikan jadwal keberangkatan kapal sesuai kondisi . Penjadwalan ulang kapal jika diperlukan BKIP Menyebarkan informasi penyeberangan setiap 1 jam. Publikasi dan komunikasi kepada masyarakat
Langkah Koordinasi Mitigasi Cuaca Buruk 11 Kondisi Krisis dengan Cuaca Buruk dan Penumpukan Kendaraan • Kondisi Cuaca: Hujan lebat dan angin kencang. • Tujuan Mitigasi: Mengendalikan lalu lintas secara ketat dan memastikan keselamatan pelayaran. . Level 3 Lembaga Langkah Antisipasi Kewenangan dan Tugas KSOP Koordinasi dengan BPTD dan Korlantas untuk rekayasa lalu lintas 3. Mengambil Skenario 3: Penggunaan seluruh fasilitas darurat di pelabuhan . BPTD Mengarahkan kendaraan golongan 7, 8, dan 9 ke Pelabuhan BBJ Pengaturan kendaraan dan penggunaan fasilitas tambahan . Korlantas Menunda kendaraan kecil di KM 68 dan KM 43. Melakukan putar balik kendaraan kecil menuju Merak jika diperlukan. BMKG Memberikan update cuaca setiap 1 jam. Penyampaian peringatan dini cuaca ekstrem . BASARNAS Menyiapkan tim evakuasi dan peralatan penyelamatan. Operasi penyelamatan dan evakuasi darurat jika terjadi insiden. BUP Mengelola buffer area untuk kendaraan kecil . Memastikan area penampungan siap digunakan. Perusahaan Pelayaran Menunda keberangkatan kapal jika cuaca membahayakan . Keselamatan dan keamanan pelayaran . BKIP Menyebarkan informasi setiap 1 jam terkait kondisi pelabuhan dan penyeberangan . Penyampaian informasi kepada publik melalui media resmi.
Kesiapan Merak - Bakauheni Total 67 Kapal : 57 Kapal siap operasi 6 Kapal docking 4 Kapal rusak 7 Dermaga Siap Beroperasi Pelaksanaan Rampcheck Kapal rencana akan dilaksanakan bulan Oktober 2024 oleh KSOP Kelas I Banten PT. ASDP MERAK 2 Dermaga siap beroperasi Pelabuhan PT. Pelindo Regional 2 Banten dapat digunakan pada saat peak season ( Kondisi Sangat Padat ) buffer area truck dan motor masih tetap dapat menggunakan pola operasi angleb 2024. PT. PELINDO CIWANDAN 6 Kapal Siap Beroperasi 1 Dermaga Siap Beroperasi ( dapat menampung 4 kapal ) Pelaksanaan Rampcheck Kapal rencana akan dilaksanakan bulan Oktober 2024 oleh KSOP Kelas I Banten Digunakan untuk mengangkut Truk PT. BBJ BOJONEGARA Hanya untuk buffer area ( kondisi padat ), Buffer Area A ± 3,5 ha dan Buffer Area B ± 5 ha Terdapat akses kendaraan dari PT. IKPP ke Dermaga PT. ASDP Merak PT. IKPP MERAK Sumber : Rencana Operasi KSOP Banten 12
Kesiapan Merak - Bakauheni Sumber : Rencana Operasi KSOP Banten POLA OPERASI PELAYANAN PELABUHAN MERAK – BAKAUHENI PADA MASA ANGKUTAN NATARU 2024/2025 Kondisi Normal : Jumlah kapal beroperasi 30 Kapal dengan kapal yang dioperasikan campuran ( semua kapal dapat beroparasi ) Kondisi Padat : Jumlah kapal beroperasi 31 kapal dengan kapal yang dioperasikan merupakan kapal berkapasitas besar dan olah gerak baik di dermaga dan diberlakukan TBB ( Tiba Bongkar Berangkat ) di Pelabuhan Bakauheni ; Pengalihan kendaraan Truk (Gol VII – IX) ke Pelabuhan Bandar Bakau Jaya – Bojonegara ; Penggunaan TUKS Indah Kiat – Merak sebagai buffer Area untuk Roda 4. Kondisi Sangat Padat : Jumlah kapal beroperasi 33 kapal dengan kapal yang dioperasikan merupakan kapal berkapasitas besar dan olah gerak baik di dermaga dan diberlakukan TBB ( Tiba Bongkar Berangkat ) di Pelabuhan Bakauheni . Pengalihan kendaraan Roda 2 dan kendaraan barang ke Pelabuhan PT. Pelindo Regional 2 Banten – Ciwandan Catatan : Pola Operasi dimulai H-7 Natal (18 Desember 2024) Diutamakan kapal – kapal berkapasitas besar yang beroperasi pada saat angkutan Nataru 2024/25 13
Merak - Bakauheni 14
Tiket Gratis Nataru 2024/2025 15 100 RUAS Kapasitas : 29.972 penumpang Total anggaran 7,4 M
KK Mekanisme Pendaftaran Tiket Gratis Kapal Laut 16 Pendaftaran akan dilakukan secara online melalui operator di masing-masing wilayah keberangkatan ; Pendaftar menyertakan id entitas penduduk berupa KTP serta Kartu Keluarga untuk anak dibawah 17 tahun ; Pendaftaran akan dibuka tanggal 5 Desember . Pendaftaran Operator KTP Operator Mengirimkan realisasi pemudik