Hubungan Pola Makan dan kkejadian Obesitas

dekd8498 1 views 17 slides Sep 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 17
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17

About This Presentation

Seminar Hasil Perdana


Slide Content

SEMINAR HASIL A lya Zura Meiliza 202 5 202 5 HUBUNGAN POLA MAKAN BERLEBIH DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA SISWA/SISWI SMP YAYASAN PERGURUAN NUSANTARA LUBUK PAKAM Dosen Pembimbing : Reni Aprinawaty Sirait,S.KM., M.Kes 21.71.020

ABSTRAK Obesitas merupakan masalah kesehatan global yang terus meningkat , terutama pada remaja . Salah satu penyebab utama adalah pola makan yang tidak sehat . Di SMP Yayasan Perguruan Nusantara Lubuk Pakam , observasi awal menunjukkan sebagian besar siswa memiliki kebiasaan makan yang tidak seimbang dan kurang aktivitas fisik . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pola makan dengan kejadian obesitas pada siswa / siswi SMP Yayasan Perguruan Nusantara Lubuk Pakam . Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 44 siswa dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner frekuensi makanan (FFQ) dan pengukuran antropometri untuk menghitung indeks massa tubuh (IMT). Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penenlitian ini Sebanyak 61,4% responden memiliki pola makan tidak baik dan 43,2% mengalami obesitas . Terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kejadian obesitas (p = 0,000). Kesimpulan: Pola makan yang tidak sehat berhubungan signifikan dengan kejadian obesitas pada siswa / siswi SMP. Edukasi gizi dan intervensi kesehatan penting diterapkan di lingkungan sekolah dan keluarga . Saran: Perlu adanya program edukasi gizi berkelanjutan , promosi makanan sehat di sekolah , serta keterlibatan orang tua dalam mengawasi pola makan anak . Kata Kunci : Pola Makan , Obesitas , Remaja , IMT, Gizi

Tujuan Penelitian Kerangka Teori Metode Penelitian Populasi dan Sampel Kerangka Konsep Defenisi Operasional Analisis Data Pendahuluan 1 2 3 4 5 6 7 8 DAFTAR ISI

Pendahuluan Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia masalah gizi di indonesia pada remaja usia 13-15 tahun mengalami masalah Gizi kurang sebesar 1,9%, Gizi normal sebesar 76,1%, Overweight sebesar 21,1%, dan yang mengalami Obesse sebesar 4,1% Hal ini di latar belakangi dengan adanya kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tidak bergizi , kurangnya pengetahuan tentang pola hidup yang bersih dan sehat . Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Pada Sisa / Siswi Smp Yayasan Perguruan Nusantara Lubuk Pakam .

M engidentifikasi Pola Makan pada siswa / siswi SMP Perguruan Nusantara Lubuk Pakam M engidentifikasi Status Gizi pada siswa / siswi SMP Perguruan Nusantara Lubuk Pakam M enganalisis Hubungan Antara Pola Makan Berlebih Dengan Kejadian Obesitas pada siswa / siswi SMP Perguruan Nusantara Lubuk Pakam Tujuan penelitian 1 2 3

Kerangka Teori Faktor yang mempengaruhi Remaja: Keluarga Lingkungan Kesehatan Media   Remaja Status Gizi Pola Makan Faktor yang mempengaruhi Pola Makan: Jenis Makan Frekuensi Makan Jumlah Makan   5. Faktor yang mempengaruhi Kejadian Obesitas: Keluarga Lingkungan Kesehatan Media   5. Kejadian Obesitas

Kerangka Konsep Variabel bebas (indenpenden) Variabel terikat (dependen) Pola Makan Kejadian Obesitas

Metode Penelitian Kuantitatif Lokasi Penelitian Penelitian observasional analitik ini digunakan untuk mengetahui hubungan pola makan sebagai variabel independent dengan kejadian obesitas pada siswa / siswi SMP Yayasan Perguruan Nusantara Lubuk Pakam sebagai dependent. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Yayasan Perguruan Nusantara Lubuk Pakam

Populasi dan sampel Populasi Sampel Populasi pada penelitian ini adalah siswa / siswi SMP Yayasan Perguruan Nusantara Lubuk Pakam kelas VII, VIII, IX sebanyak 81 orang Berdasarkan dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Lameshow , dengan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan peneliti maka didapatkan besar sampel pada penelitian ini sejumlah 44 responden ,

Defenisi Operasional Variabel Devinisi operasional Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Pola Makan Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu . dengan parameter ukur Jenis Makan Frekuensi Makan Porsi Makan Kuisioner Food Frequency Questionnaire (FFQ) Baik jika skor >119 dari rata-rata skor Tidak Baik jika skor < 119 dari rata-rata skor Ordinal Obesitas Obesitas adalah suatu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh . dengan parameter Ukur Tinggi Badan Berat Badan IMT Penimbangan berat badan (kg) dengan menggunakan timbangan digital, dan pengukuran tinggi badan (cm) dengan menggunakan microtoise Obesitas (˃2 SD) 2. Tidak obesitas (≤ 2 SD) Ordinal

Bivariat Penelitian ini melihat jumlah presentase kejadian obesitas , frekuensi pola makan yang dilakukan dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan program komputer Analisis bivariat dalam penelitian lain bertujuan untuk mengetahui berhubungan pola makan dengan kejadian obesitas menggunakan uji statistic Chi Square . Penelitian melakukan analisis data menggunakan SPSS for window. Uji Chi Square disebut dnegan kai kuadrat . Chi square adalah salah satu jenis uji kompratif dan dapat digolongkan pada dua variabel , dimana skala dua variabel adalah kategori (ordinal dan nominal) . Univariat Analisis Data

Hasil penelitian menunjukkan distribusi jenis kelamin responden cukup seimbang dengan dominasi tipis oleh perempuan (52,3%), sejalan dengan temuan Sari et al. (2020) yang mencatat komposisi serupa pada siswa SMP di Sumatera Utara. Mayoritas responden berusia 14–16 tahun (63,6%), sesuai dengan rentang usia remaja yang tengah mengalami fase pertumbuhan pesat . Kondisi ini menegaskan bahwa subjek penelitian relevan sebagai kelompok risiko obesitas , mengingat masa remaja merupakan periode krusial dalam pembentukan pola makan dan aktivitas fisik yang berdampak langsung terhadap status gizi (Santrock, 2011). Karakteristik Responden Hasil dan Pembahasan

Mayoritas siswa SMP Yayasan Perguruan Nusantara Lubuk Pakam (61,4%) memiliki pola makan yang tidak baik , mencerminkan kebiasaan konsumsi yang tidak sehat seperti melewatkan sarapan , sering mengonsumsi makanan cepat saji , dan minuman manis . Temuan ini sejalan dengan penelitian Rahayu dan Wulandari (2019) yang mengidentifikasi ketidakteraturan makan dan rendahnya asupan gizi sebagai masalah umum di kalangan remaja perkotaan . Observasi di lapangan mendukung hal ini , menunjukkan kecenderungan konsumsi makanan tinggi gula , garam, dan lemak jenuh yang berkontribusi terhadap ketidakseimbangan energi dan menurunnya kualitas konsentrasi siswa . Menurut teori Story et al. (2002), pola makan remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial , budaya , serta pengaruh keluarga dan media. Oleh karena itu , masalah pola makan yang tidak sehat bukan hanya persoalan individu , melainkan cerminan dari lingkungan sosial yang kurang mendukung , sehingga perlu penanganan terpadu antara sekolah , keluarga , dan pemerintah untuk membentuk kebiasaan makan sehat pada remaja . Pola Makan

Kejadian obesitas pada siswa SMP Yayasan Perguruan Nusantara Lubuk Pakam tercatat sebesar 43,2%, jauh di atas rata-rata nasional untuk remaja yang berada di kisaran 30% ( Kemenkes RI, 2018). Angka ini menegaskan bahwa obesitas di kalangan pelajar setempat bukan lagi isu individual, melainkan masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian serius . Minimnya aktivitas fisik dan dominasi perilaku sedentari seperti penggunaan gawai , ditambah dengan pola makan tinggi kalori , menjadi kombinasi yang mempercepat peningkatan berat badan. Hal ini sejalan dengan Teori Energy Balance (Hill, 2006) yang menyebutkan obesitas terjadi akibat ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran energi . Faktor lingkungan juga berperan besar , termasuk mudahnya akses makanan cepat saji , kurangnya fasilitas olahraga , dan rendahnya kesadaran gizi dari pihak keluarga . Menurut WHO (2020), tren global obesitas anak dan remaja berkorelasi kuat dengan urbanisasi dan perubahan gaya hidup . Oleh karena itu , angka obesitas yang tinggi dalam penelitian ini merupakan sinyal awal potensi meningkatnya penyakit kronis di masa depan , sehingga dibutuhkan intervensi terpadu berupa edukasi gizi , promosi aktivitas fisik , dan keterlibatan orang tua dalam membentuk kebiasaan sehat sejak dini . Kejadian Obesitas

Hasil uji statistik chi-square menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifikan antara pola makan dan kejadian obesitas pada siswa SMP (p = 0,000), di mana seluruh siswa dengan pola makan baik tidak mengalami obesitas . Hal ini menegaskan bahwa pola makan yang tidak sehat merupakan faktor dominan dalam meningkatkan risiko obesitas , sejalan dengan penelitian Putri et al. (2021) yang menemukan bahwa asupan kalori tinggi , lemak jenuh , dan gula tambahan berkorelasi dengan peningkatan IMT. Meskipun obesitas bersifat multifaktorial seperti disampaikan Nugroho (2017)— melibatkan faktor genetik dan aktivitas fisik — penelitian ini menunjukkan pola makan sebagai pemicu utama . Di lapangan , mayoritas siswa berpola makan buruk juga menjalani gaya hidup sedentari , memperparah ketidakseimbangan energi tubuh . Fenomena ini selaras dengan Social Cognitive Theory dari Bandura (1986) yang menjelaskan bahwa perilaku makan terbentuk melalui interaksi antara individu , lingkungan , dan pengaruh sosial . Oleh karena itu , temuan ini tidak hanya signifikan secara statistik , tetapi juga didukung teori dan observasi nyata , memperkuat urgensi perlunya intervensi berbasis sekolah dan keluarga untuk membentuk pola makan sehat serta meningkatkan kesadaran pentingnya aktivitas fisik . Hubungan antara Pola Makan dengan Kejadian Obesitas Pada siswa /I SMP Yayasan Perguruan Nusantara Lubuk Pakam Pola Makan Kejadian Obesitas p-Value Obesitas Tidak Obesitas Total f % f % f % Baik 0.0 17 38.6 17 38.6 0.000 Tidak Baik 19 43.2 8 18.2 27 61.4 Total 19 43.2 25 56.8 44 100.0

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SMP Yayasan Perguruan Nusantara Lubuk Pakam (61,4%) memiliki pola makan yang tidak baik , dan prevalensi obesitas mencapai 43,2%, lebih tinggi dari rata-rata nasional . Analisis statistik membuktikan adanya hubungan signifikan antara pola makan dan kejadian obesitas (p = 0,000), di mana siswa dengan pola makan tidak sehat memiliki risiko obesitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki pola makan sehat . Penelitian ini memberikan manfaat bagi berbagai pihak : bagi sekolah , hasilnya dapat dijadikan dasar dalam merancang program edukasi gizi dan pembiasaan hidup sehat melalui penyuluhan , kantin sehat , dan aktivitas fisik ; bagi siswa , temuan ini mendorong kesadaran akan pentingnya pola makan seimbang guna menjaga status gizi ; dan bagi peneliti selanjutnya , penelitian ini dapat menjadi acuan untuk studi lanjutan dengan menambahkan variabel lain seperti aktivitas fisik , pola tidur , atau faktor psikologis guna memperoleh hasil yang lebih menyeluruh .

THANK YOU A lya Zura Meiliza Dosen Pembimbing : Reni Aprinawaty Sirait,S.KM., M.Kes 21.71.020