BELAJAR TIDAK HARUS DI DALAM KELAS, BELAJAR JUGA BISA DILAKUKAN DI LUAR KELAS UNTUK MENGURANGI KEJENUHAN SISWA
Size: 1.3 MB
Language: none
Added: Apr 14, 2025
Slides: 9 pages
Slide Content
BELAJAR IPA ASIK (aktif, santun, inovatif, dan kreatif)
DENGAN PEMANFAATAN KEBUN SEKOLAH
SEBAGAI LABORATORIUM ALAMI
Latar belakang
Peserta didik kurang fokus dan bosan dalam pembelajaran
Pembelajaran IPA yang monoton membuat peserta didik bosan dan kurang
fokus belajar. Dengan ini guru harus menemukan metode yang lebih
menyenangkan untuk pembelajaran IPA. Di saat yang bersamaan, ekosistem
merupakan capaian kompetensi yang harus dicapai pada kelas VII di SMP
Negeri 1 Bangli. Saya mencoba mengkombinasikan pembelajaran IPA, tidak
hanya di dalam kelas saja, dengan metode ASIK dengan pemanfaatan kebun
sekolah sebagai laboratorium alami. Selain mendapatkan suasana yang baru,
peserta didik dapat melihat apa yang telah dipelajari dan menerapkan pengetahuan yang
telah didapatkan ke dalam situasi yang nyata. Laboratorium alam memudahkan peserta didik
untuk melakukan kegiatan mengamati objek, menanyakan permasalahan tentang materi
pembahasan, mengeksplorasi sumber belajar, mengasosiasi pemahaman siswa, dan
mengomunikasikan hasil karya.
Aksi
Langkah 1 : Persiapan dan Pengenalan materi
Persiapan materi, ajarkan konsep dasar tentang ekosistem, komponen-
komponen ekositem, dan hubungan ketergantungan antara biotik (makhluk
hidup) dengan abiotik (benda mati)
Langkah 2 : Pemaparan alat, bahan dan cara pengamatan
Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 4 orang. Kemudian diberikan lembar kerja peserta didik (lkpd)
kepada masing-masing kelompok. Mereka mencermati alat, bahan dan
langkah-langkah yang dilakukan saat pengamatan di kebun sekolah. Satu
orang dalam kelompok menjadi pencatat data, dan tiga orang lainnya
melakukan pengamatan dan penghitungan jumlah organisme yang diamati di
kebun sekolah.
Langkah 3 : Eksploitasi mandiri
Biarkan peserta didik menjelajahi kebun sekolah dan melakukan pengamatan
secara mandiri. Dorong mereka untuk mencatat data dan merumuskan
pertanyaan secara eksplorasi.
Langkah 4 : Diskusi kelompok dan Refleksi
Setelah eksplorasi, guru menuntun murid untuk berdiskusi tentang temuan mereka.
Gunakan pertanyaan pemantik untuk merangsang refleksi, seperti apa yang paling
menarik, dan bagaimana pengalaman mereka dapat dihubungkan dengan konsep-
konsep sains.
Langkah 5 : Pemetaan konsep dan Integrasi Teori
Guru sebagai fasilitator memberikan bimbingan pada murid dalam memetakan hasil
eksperimen mereka dengan konsep-konsep teori yang telah dipelajari sebelumnya.
Tinjau kembali tujuan pembelajaran dan pastikan murid dapat menghubungkan
pengalaman praktis mereka dengan pengetahuan konseptual.
Refleksi dengan Menuliskan perasaan dan hal yang paling menarik
Refleksi dilakukan setelah eksplorasi pembelajaran. Pertanyaan pemantik dari guru:
"Bagaimana perasaanmu setelah melakukan eksplorasi pembelajaran di kebun sekolah ?"
dan "Apa yang paling menarik atau mengejutkan selama eksplorasi kebun sekolah ?".
Dengan menangkap pengalaman murid, guru dapat menciptakan pengalaman
pembelajaran yang lebih bermakna dan efektif untuk peningkatan berkelanjutan dalam
metode pengajaran dan pembelajaran
Meningkatkan keterampilan Sains dan Teknologi Murid
Murid mengalami perubahan dalam pemahaman konsep sains tentang ekosistem dengan
pengamatan langsung di kebun sekolah. Simulasi dan eksperimen pengamatan langsung ke
benda yang kongkrit yang interaktif membantu visualisasi dan pemahaman konsep-konsep
pembelajaran IPA. Kebun sekolah sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan
keterampilan intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala
alam, dan mengembangkan keterampilan motorik siswa.Dengan fokus pada peningkatan
keterampilan sains dan teknologi, pemanfaatan kebun sekolah sebagai laboratorium alami
dapat menjadi media pembelajaran dalam mempersiapkan peserta didik untuk tantangan masa
depan.
Peserta didik menjadi lebih antusias dan tertarik pada topik ekosistem
Perubahan sikap peserta didik menjadi lebih antusias dan tertarik pada topik ekosistem.
Murid mengalami peningkatan kesadaran pentingnya menjaga kelestarian lingkungan
sekitar. Dari penilaian formatif dan sumatif, serta observasi langsung guru dapat
menyesuaikan pendekatan pembelajaran dan memastikan bahwa dampak positif dari
eksplorasi pembelajaran inovatif dengan pemanfaatan kebun sekolah sebagai
laboratorium alami tercapai dengan baik.
Tips dari saya
Testimoni dari siswa
Persiapan peserta didik
Berikan pengantar singkat tentang penggunaan kepada peserta didik sebelum memulai
pembelajaran untuk meningkatkan kesiapan mereka. JIka peserta didik masih kesulitan
menangkap dengan penjelasan berikan mereka video pembelajaran atau tutor sebaya dari
temennya
Diskusi dan evaluasi pembelajaran
Diskusikan dengan murid tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui eksplorasi di kebun
sekolah untuk memberikan konteks yang jelas. Lakukan evaluasi terhadap efektivitas
kelompok dan minta umpan balik dari murid untuk perbaikan di masa depan
Profil
Profil penulis
Sang Ayu Made Sri Puspaningsih, S. Si
Guru IPA kelas VII di SMP NEGERI 1 BANGLI
Profil Kelas/Sekolah
SMP Negeri 1 Bangli
PSP angkatan III
Religius Berprestasi
Terwujudnya Peserta Didik yang Cerdas Berkarakter Profil Pelajar Pancasila
Jalan Nusantara 154 Kecamatan dan Kabupaten Bangli
Bali