Idealisme Pendidikan
dalam serat wedhatama TUGAS KAPSEL AGAMA DAN BUDAYA 1
SUTAN ADAM KUSUMA TANAKA 21/479030/FI/04975
PENDAHULUAN
Latar Belakang Serat Wedhatama memuat banyak sekali ajaran-ajaran yang lekat
dengan kehidupan manusia, salah satunya mengenai ilmu yang
tercermin dari salah satu bait yang terdapat pada pupuh ke III
yaitu Pocung dan pupuh ke IV yaitu kinanthi yang telah penulis
kutip, berisikan pandangan serat wedhatama terhadap ilmu
Penulis merumuskan bahwa terdapat beberapa bait yang
mengindikasikan adanya korelasi paham idealisme pendidikan di
dalam serat wedhatama,
Rumusan Masalah
1. Apa itu filsafat Idealisme pendidikan?
2. Apa itu serat Wedhatama?
3. Bagaimana serat Wedhatama dalam pandangan filsafat Idealisme pendidikan
PEMBAHASAN
FILSAFAT IDEALISMEpaham yang berpandangan bahwa dunia luar
yang dapat ditangkap oleh panca indera
bukanlah dunia yang riil, namun hanyalah
refleksi dari dunia ide,
PLATOIdealisme menekankan pentingnya keunggulan
pikiran, roh dan jiwa dibandingkan pada hal
yang bersifat Kebendaan atau material.
(Mubin, n.d.)Idealisme menjadikan ide, gagasan, pemikiran
menjadi pijakan atas dasar hal yang bersifat
material.
Shagena, 2022.
FILSAFAT
IDEALISME
PENDIDIKAN
pendidikan adalah mengutamakan pada
hal yang bersifat ide, gagasan, pemikiran dalam
proses pendidikan dibandingkan dibandingkan hal
yang bersifat materil dan menggunakannya
sebagai pijakan atas yang materil.
PENGERTIAN SERAT WEDHATAMASecara semantik, Serat Wedhatama berasal dari tiga suku kata yaitu: Serat,
Wedha, dan Tama. Serat adalah karya yang berbentuk tulisan. Wedha adalah
pengetahuan atau ajaran dan tama berasal dari kata utama yang artinya baik,
tinggi atau luhur.
KUTIPAN BAIT
Basa ngelmu, mupakate lan panemu, pasahe lan tapa, yen satriya tanah Jawi,
kuna-kuna kang ginilut triprakara. Lila lamun, kelangan nora gegetun, trima
yen kataman, sakserik sameng dumadi, trilegawa nalangsa srahing Batara.
Yang namanya ilmu, dapat berjalan bila sesuai dengan cara pandang kita .Dapat
dicapai dengan usaha yang gigih.Bagi satria tanah Jawa,dahulu yang menjadi
pegangan adalah tiga perkara yakni; Ikhlas bila kehilangan tanpa menyesal,
Sabar jika hati disakiti ersua, Ketiga, lapang dada sambil berserah diri pada Tuhan.
Lumrah bae yen kadyeku, atetamba yen wis bucik, duwea kawruh sabodag, yen
ta nartani ing kapti, dadi kawruhe kinarya, ngupaya kasil lan melik.
Lumrahnya jika seperti itu berobat setelah terluka biarpun punya ilmu segudang
bila tak sesuai tujuannya ilmunya hanya dipakai mencari nafkah dan pamrih.
ANALISA
Anjuran sikap bagi para
penuntut ilmu selama proses
pendidikanSecara umum ketiga sikap tersebut
adalah keikhlasan, kesabaran, dan
berserah diri kepada tuhan.
ketiganya merupakan sikap yang tidak
menjadikan materi sebagai pijakan
utamanya
keikhlasan merupakan sikap untuk merelakan sesuatu baik itu
materi ataupun non materi yang diikuti dengan beragam
tujuan, diantaranya adalah pengharapan atas penggatian
terhadap sesuatu yang hilang dengan yang lebih baik.
Kesabaran bentuk reaksi penuh penerimaan terhadap hal
yang ditimpakan pada subjek,
sedangkan berserah diri pada Allah merupakan bentuk
keyakinan untuk menyerahkan segala perkara terhadap tuhan
sebagai dzat yang maha kuasa atas segalanya dan hanya
menimpakan yang terbaik bagi hambanya.
Tidak satupun dari ketiga sikap tersebut menjadikan benda materil
sebagaItujuan ataupun pijakan. Namun justru berorientasi pada gagasan dan
ide, baik itu berasal dari landasan moral atau ajaran agama. Hal tersebut selaras dengan konsep idealisme pendidikan yang
mengutamakan pada hal yang bersifat ide, gagasan, pemikiran dalam proses
pendidikan dibandingkan dibandingkan hal yang bersifat materil.
Diperkuat oleh Lumrahnya jika seperti itu berobat setelah terluka biarpun punya ilmu segudang
bila tak sesuai tujuannya ilmunya hanya dipakai mencari nafkah dan pamrih.
Kata hanya yang digunakan dalam kutipan di atas adalah bentuk konotasi bahwa mencari
nafkah semata yang merupakan aspek materil dalam kehidupan adalah tujuan yang perlu
dihindari dalam mencari ilmu, Sehingga kalimat tujuan dapat dirumuskan sebagai hal yang
bersifat non-materil sebagai lawan dari hal materil.
Bait
Kesimpulan Serat Wedhatama dalam ajarannya mengenai ilmu memiliki corak
filsafat Idealisme dalam pendidikan. Yang tercermin melalui kutipan syair yang
mengajarkan mengenai tiga sikap yang berorientasi pada ide atau gaagasan sebagai
pegangan pagi para penimba ilmu selama proses pendidikan mereka.
Daftar PustakaMubin, Ali. n.d. 2019 “REFLEKSI PENDIDIKAN FILSAFAT IDEALISME.”
Rausyan Fikr. 15(2), 26-39.
Pujiartati, Renny, and Hermanu Joebagio. n.d. 2017. “Pembelajaran Sejarah Berbasis
Nilai-nilai Serat Wedhatama untuk Menumbuhkan Etika dan Moral Siswa.”
Yupa: Historical Studies Journal. 1(1), 48-62.
Shagena, Ageng. 2022. “PERAN FILSAFAT IDEALISME SERTA
IMPLEMENTASINYA PADA PENDIDIKAN,” LENTERA Jurnal Ilmiah
Kependidikan. 17(2), 45-54.