PANCASILA: Jurnal Keindonesiaan
Volume 4 Issue 1, April 2024
P-ISSN: 2797-3921, E-ISSN: 2797-3018
DOI: /10.52738/pjk.v4i1.158
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dan Moderasi Agama Sebagai Upaya
Menangkal Gerakan Radikal di Indonesia
Fitriya Wulansari
1
, Anifatul Kiftiyah
2
1
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Jakarta, Indonesia,
[email protected]
2
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Jakarta, Indonesia,
[email protected]
Abstract: The eroding attitude of tolerance and the growing strength of religious radicalism in Indonesia can lead to
polarization in society. To deal with this problem, contributions from all elements of society are needed by
implementing Pancasila values and religious moderation in daily life so that tolerance and mutual respect grow in
the midst of our society. In addition, religious moderation also has an important role as a mediator so that it is not
rigid in religion. This research is a library research using a phenomenological approach with an inductive thinking
framework. In his delivery, the author uses argumentative methods to convey opinions and sources that support this
research. The conclusion of this research is that very serious handling is needed in dealing with acts of radicalism,
not only at the source of the problem but the causes and consequences of acts of radicalism also need to be resolved.
The government has made every effort to minimize religious radicalism through the Pancasila Ideology
Development Agency (BPIP). In addition, moderate religious organizations such as NU and Muhamadiyah can be
at the forefront of preventing the spread of religious radicalism in society.
Keywords: Religious Radicalism; Pancasila; Religious Moderation
Abstrak: Terkikisnya sikap toleransi dan semakin kuatnya paham radikalisme agama yang ada di Indonesia dapat
menyebabkan terjadinya polarisasi di masyarakat. Untuk menangani persoalan tersebut dibutuhkan kontribusi dari
seluruh elemen masyarakat dengan cara mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dan moderasi agama dalam
kehidupan sehari-hari agar sikap toleransi dan saling menghargai tumbuh di tengah-tengah masyarakat kita. Selain
itu, moderasi agama juga mempunyai peran penting sebagai penengah agar tidak kaku dalam beragama. Penelitian
ini merupakan penelitian kepustakaan menggunakan pendekatan fenomenologi dengan kerangka berfikir induktif.
Dalam penyampaiannya, penulis menggunakan metode argumentative untuk menyampaikan pendapat-pendapat
dan sumber-sumber yang mendukung penelitian ini. Hasil kesimpulan dari penelitian ini adalah, butuh penanganan
yang sangat serius dalam menangani tindakan radikalisme, tidak hanya pada sumber masalah akan tetapi penyebab
dan akibat dari tindakan radikalisme juga perlu diselesaikan. Pemerintah telah berusaha semaksimal mungkin untuk
meminimalisir radikalisme agama melalui Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Selain itu ormas-ormas
keagamaan yang moderat seperti NU dan Muhamadiyah dapat menjadi garda depan untuk mencegah penyebaran
paham radikalisme agama di masyarakat.
Kata Kunci: Radikalisme Agama; Pancasila; Moderasi Agama.
1. Pendahuluan
Hingga saat ini, isu-isu agama masih sering diperbincangkan oleh banyak kalangan baik
secara formal maupun informal. Hal tersebut berkaitan erat dengan suasana keagamaan yang
terjadi di Indonesia. Berbagai polemik agama terjadi hingga menimbulkan perdebatan yang tidak
berujung. Selain itu akibat dari polemik tersebut adalah terkikisnya kerukunan antar umat
beragama antara satu dengan yang lainnya, terlebih lagi adanya paham radikalisme dari
kelompok tertentu yang menyebabkan terancamnya keberadaan orang lain karena teror-teror
yang diciptakannya.
Seringkali radikalisme dipahami sebagai suatu pemikiran dan tindakan yang cenderung
melakukan perubahan dengan cara-cara kekerasan dan sangat ekstrim. Maraknya aksi atau
tindakan radikalisme yang terjadi di negara Indonesia, termasuk radikalisme agama merupakan
hal yang harus dapat dikendalikan. Tidak hanya mengendalikan aksi-aksi radikalisme, akan tetapi