INI ADALAH PPT YANG MENERANGKAN PAPARAN_SPAB.pptx

MochHamam2 9 views 75 slides Sep 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 75
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75

About This Presentation

SPAB


Slide Content

Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana SDN 3 SANANWETAN Siap Untuk Selamat

Mengenal Ben c ana P engurangan Risi k o Ben c ana S a tuan P endidi k an Aman Ben c ana K ajian Risi k o Ben c ana Ren c ana Aksi T im S iaga Ben c ana S e k olah P r osedur T etap Kedarur a tan Media Komuni k asi, In f ormasi, dan E du k asi (KIE) Menu Hari ini :

bencana Pengertian “Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor non-alam, maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.” Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 1

Kejadian/peris tiw a/ r ang k aian peri s ti w a Men g an c am/ men g g an g gu K ehidupan/ penghidupan ma sy a r a k a t BENCANA BENCANA ALAM P eri s ti w a at au se r ang k aian peri s ti w a y ang disebab k an oleh alam BENCANA NON-ALAM P eri s ti w a at au se r ang k aian peri s ti w a y ang disebab k an oleh non-alam BENCANA SOSIAL P eri s ti w a at au se r ang k aian peri s ti w a y ang disebab k an oleh manusia Ben c ana Be r dasark an P e n y ebab n y a 2

Ben c ana Be r dasar k an F ak t or K ejadian Gempa bumi Tsunami Gunung meletus Banjir Kekeringan Angin topan Tanah longsor Gagal teknologi 3 Gagal modernisasi Epidemi dan wabah penyakit Konflik sosial antar- kelompok atau antar- komunitas masyarakat 12. Teror Slow onset (Terjadi secara perlahan). Terdapat pertanda awal, kemudian menjadi situasi darurat, dan terakhir, menjadi bencana. Misal: kekeringan, banjir, perselisihan sosial.

p a s ca bencana Kesiapsiagaan s a a t bencana pra bencana Mitigasi Pence gahan t anggap darur a t pemulihan rekonstruksi S iklus Ben c ana 4

p engurangan r isi k o b encana Pengertian “Konsep dan praktik mengurangi risiko-risiko bencana melalui upaya-upaya sistematis untuk menganalisis dan mengelola faktor-faktor penyebab bencana, termasuk melalui pengurangan keterpaparan terhadap ancaman bahaya, pengurangan kerentanan penduduk dan harta benda, pengelolaan lahan dan lingkungan secara bijak, dan peningkatan kesiapsiagaan terhadap peristiwa-peristiwa yang merugikan.” UNISDR, 2009 5

Frekuensi dan dampak bencana semakin meningkat Masyarakat termiskin paling terkena dampak Anak-anak adalah yang paling rentan ketika bencana terjadi Bencana membuat orang termiskin semakin miskin PRB lebih efektif dalam biaya ketimbang bantuan dan pemulihan dalam jangka panjang Anak Korban Bencana DAMPAK EKONOMI DAM P AK FISIK DAMPAK PENDIDIKAN DAMPAK PSIKOSOSIAL Kematian Luka-Luka Cacat Rekonstruksi Rehabilitasi Kehilangan Mata Pencaharian Kehilangan Dokumen Putus Sekolah Kualitas Pendidikan Menurun Trauma Kemampuan Belajar Menurun Semangat Menurun Pendidikan untuk Semua HAK ANAK   Mengapa P engurangan R isi k o Ben c ana (PRB)? D ampak Ben c ana T erhadap Anak 6

S a t u an Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Kata kunci: Sarana dan prasarana Budaya Melindungi warga sekolah Bahaya bencana Pengertian “Satuan pendidikan yang menerapkan standar sarana dan prasarana serta budaya yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan di sekitarnya dari bahaya bencana” 7

P e r a wat an g edung Mitigasi non-struktural Keselamatan terhadap k eba k a r an Analisis se k t or pendidikan Kajian risiko multi an c aman Kajian dan perencanaan y ang berpus a t pada anak Rencana bencana di tingkat keluarga Rencana reunifikasi keluarga Latihan (SIMULASI) sekolah Pilar 1 Fasilitas Se k olah Aman Pilar 2 Manajemen Bencana di Sekolah Pilar 3 P endidi k an, P ence g ahan, dan Pengurangan Risiko Bencana a n a c a n n e s r e e p k t o n r a p d e n n a d k i d a ij ik b a e n K Bagan S P AB Pendidikan akan keamanan struktural Konstruksi sebagai peluang pendidikan 8

P engertian P ilar 1 "Fasilitas Sekolah Aman merupakan fasilitas sekolah dengan gedung, isi, dan halaman sekitarnya memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kemudahan termasuk kelayakan bagi anak berkebutuhan khusus, kenyamanan, dan keamanan” Fasilitas Sekolah Aman termasuk: Gedung dan prasarana isinya Halaman sekitarnya Fasilitas fisik penunjang lainnya seperti fasilitas air bersih dan sanitasi, kantin, UKS, perpustakaan, instalasi listrik, tangga, pintu dan jendela, saluran pembuangan Fasilitas Sekolah Aman hendaknya memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kemudahan termasuk kelayakan bagi anak berkebutuhan khusus, kenyamanan, dan keamanan sesuai dengan Permen PU No. 29 Tahun 2006, Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Tahan Gempa SNI-1726-2002, serta Perka BNPB No. 4 Tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan Sekolah/Madrasah Aman Bencana. Pilar 1: F asilitas S e k olah Aman 9

Lo k asi: Tidak berada di puncak bukit yang rawan longsor Tidak berada di tengah permukiman yang padat penduduk Tidak berada di dekat pabrik Jauh dari pasar Jauh dari pantai Jauh dari sungai yang rawan banjir Indika t or P ilar 1 Ada fasilitas sanitasi yang memadai, toilet laki-laki dan perempuan dipisah, serta dapat diakses orang berkebutuhan khusus. Menjamin bahwa akses anak-anak ke sekolah aman dari risiko fisik (seperti jalur pejalan kaki, jalur penyeberangan jalan dan penyeberangan sungai). Melakukan pemeliharaan fasilitas sekolah dan menjaga keamanan. Melaksanakan intervensi yang memperhatikan perubahan cuaca untuk ketahanan terhadap air, energi, dan makanan (misalnya penampungan air hujan, panel surya, energi baru dan terbarukan, taman sekolah). Sarana Prasarana: Struktur bangunan kuat Sarana dan prasarana yang tidak membahayakan Ada fasilitas untuk menyelamatkan diri dan melakukan evakuasi Dapat diakses oleh orang berkebutuhan khusus Jika bangunan dikondisikan untuk pengungsian, harus dipastikan kelanjutan KBM bisa tetap berjalan 10

Pilar 2: M anajemen Ben c ana di S e k olah P engertian P ilar 2 Manajemen Bencana di Sekolah merupakan proses pengkajian yang kemudian diikuti oleh perencanaan terhadap perlindungan fisik, perencanaan pengembangan kapasitas dalam melakukan respons/ tanggap darurat, dan perencanaan kesinambungan pendidikan T ujuan P ilar 2 Manajemen Bencana di Sekolah bertujuan untuk menjaga lingkungan belajar yang aman serta merencanakan kesinambungan pendidikan, baik di masa tidak ada bencana maupun di saat terjadi bencana Sekolah merupakan lembaga umum tempat berbagi pengetahuan dan keterampilan. Sekolah diharapkan bisa menjadi panutan dalam pencegahan bencana. Indika t or P ilar 2 Ada tim sia g a ben c ana Ada k ajian risi k o ben c ana Ada SO P /P r o t ap (P r osedur T e t ap) Ben c ana Ada rencana yang berkesinambungan terkait Pendidikan pada Situasi Darurat Adanya kebijakan, kesepakatan dan/atau peraturan sekolah yang mendukung upaya Pengurangan Risiko Bencana di sekolah Ada simulasi ben c ana 11

Pilar 3: P endidi kan, P encegahan, dan P engurangan R isi k o Ben c ana 12 P engertian P ilar 3 Pendidikan, Pencegahan, dan Pengurangan Risiko Bencana adalah sebuah proses pembelajaran bersama jangka panjang yang bersifat interaktif. Sekolah tetap terpercaya sebagai wahana efektif untuk membangun budaya bangsa termasuk membangun kesiapsiagaan bencana dari usia sekolah. T ujuan P ilar 3 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk pencegahan dan pengurangan risiko bencana, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang bertanggung jawab, dan adaptasi terhadap risiko bencana Mengembangkan pemahaman tentang risiko bencana, pemahaman tentang kerentanan sosial, pemahaman tentang kerentanan fisik, serta kerentanan perilaku dan motivasi Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siaga bencana Menumbuhkembangkan nilai dan sikap kemanusian Mengembangkan kesiapan untuk mendukung pembangunan kembali komunitas saat bencana terjadi dan mengurangi dampak yang disebabkan karena terjadinya bencana Menumbuhkembangkan sikap dan kepedulian terhadap risiko bencana Mengembangkan upaya untuk pengurangan risiko bencana di atas, baik secara individu maupun kolektif Meningkatkan kemampuan tanggap darurat bencana Meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan besar dan mendadak

Ada pendidikan tentang Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Memberitahukan ke warga sekolah tentang PRB Ada mading tentang PRB Indika t or P ilar 3 T ahapan P ela k s anaan P ilar 3 A . T AHA P AN PE R SIA P AN B. T AHA P AN PELA K S ANAAN PELATIHAN DAN PENDIDIKAN C. T AHA P AN A DV OKASI 1. Analisis sektor pendidikan 4. Pelatihan guru dan pen g emban g an st a f 7. T eri nt eg r asi k e dalam kurikulum 2. Kajian risiko multi ancaman 5. Pendidikan bencana 8. Pesan kunci berd asarkan konsensus 3. Kajian dan perencanaan berpusat pada anak 6. Ekstrakurikuler dan pendidikan informal berbasis masyarakat 13

RINGKASAN A K TIVI T AS PI L AR 1 PI L AR 2 PI L AR 3 Pemilihan lokasi Standar bangunan Standar kinerja Desain yang tahan bencana Pelatihan bagi pembuat bangunan Pengawasan konstruksi Kontrol terhadap kualitas Pemodelan ulang atau renovasi Perkuatan atau retrofiting Membentuk tim siaga bencana Adanya kebijakan, kesepakatan dan/atau peraturan sekolah yang mendukung upaya PRB di sekolah Melakukan kajian terhadap risiko, bahaya, kerentanan, dan sumber daya Mengurangi risiko Keterampilan merespons (SOP, Rencana Kontinjensi, simulasi) dan Penyediaan Perlengkapan Kebencanaan R en c ana K esinambun g an Pendidikan Pemantauan Pemutakhira n Kajian risiko multi ancaman Kajian dan perencanaan berpusat pada anak Pelatihan guru dan pengembangan staf Pendidikan bencana Ekstrakurikuler dan pendidikan informal berbasis masyarakat Terintegrasi ke dalam kurikulum Pesan kunci berdasarkan konsensus 14

10 langkah mewujudkan pendidikan aman bencana di I n d one sia 15

ICE BREAK 14 BENCANA BENCANA BENCANA JIKA ADA BENCANA DISINI DISANA BISA DIMANA SAJA BERSEDIH BERSUSAH TIDAK ADA GUNANYA AYO SIAP SIAGA MENGHADAPI BENCANA

Persiapan dan konsolidasi dengan pihak sekolah 1. Lakukan diskusi dengan pihak-pihak terkait untuk menerapkan Program SPAB. Libatkan Komite Sekolah, Pengawas, Dinas Pendidikan, dan Kelurahan/Desa untuk menerapkan Program SPAB. Lakukan pengkajian dan penilaian mandiri menggunakan alat bantu yang sudah ada (daftar cek). Libatkan pihak-pihak terkait termasuk anak- anak untuk berpartisipasi melakukan pengkajian dan penilaian. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi sekolah dan lingkungannya, apakah sudah memenuhi 3 Pilar SPAB. 2. Pengkajian dan penilaian mandiri di awal program 16

Pelatihan untuk guru, tenaga kependidikan lainnya, serta komite sekolah Guru, tenaga kependidikan, tim siaga bencana di sekolah mendapatkan pelatihan secara rutin tentang SPAB. Bagi yang sudah mendapatkan pelatihan, harus menyebarluaskan pengetahuannya kepada guru-guru lain, peserta didik, dan orangtua peserta didik. 3 . Ajak peserta didik untuk belajar tentang Pengurangan Risiko Bencana (PRB). Lakukan latihan secara rutin, bisa dimulai per kelas, kemudian dilakukan secara serentak. 4. P el a tihan untuk peserta didik 17

Melakukan kajian risiko dengan melibatkan peserta didik. Melihat potensi-potensi bahaya yang bisa terjadi di sekolah. Melihat kapasitas dan kerentanan yang ada di sekolah. Membuat rencana aksi berdasarkan hasil kajian risiko bencana yang sudah dilakukan. Membentuk Tim Siaga Bencana Sekolah yang melibatkan perwakilan dari pendidik, peserta didik, komite sekolah, dan orangtua peserta didik. 5. P eng k ajian risiko bencana bersama, termasuk dengan peserta didik 6. Penyusunan rencana aksi dan pembe n tu k an tim siaga bencana sekolah 18

Membuat prosedur tetap untuk pra, saat, dan pasca bencana yang disepakati dan melibatkan semua pihak, termasuk desa/ kelurahan. Protap yang telah disepakati, disosialisasikan kepada warga sekolah. Rutin melakukan simulasi, minimal 2 kali setahun. Lebih baik lagi jika lebih sering. Libatkan semua pihak dalam simulasi: kepala sekolah, peserta didik, pendidik, karyawan sekolah, pedagang di kantin sekolah, penjaga sekolah, orangtua peserta didik, masyarakat di sekitar sekolah, serta pihak kelurahan/desa. 7 . Penyusunan prosedur tetap untuk masa pra, saat, dan pasca bencana 8. Melakukan simulasi teratur 19

Lakukan penilaian mandiri untuk mengetahui perkembangan kondisi sekolah; apakah potensi bahaya masih tinggi, kapasitas dan kerentanan apa saja yang dimiliki satuan pendidikan? Melihat hal-hal yang belum terpenuhi untuk mewujudkan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Lakukan monitoring dan evaluasi rencana aksi yang sudah dibuat; aktivitas apa saja yang sudah dan belum terlaksana, kekurangan apa yang perlu diperbaiki, serta kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam mewujudkan rencana aksi. Melihat program SPAB yang sudah berjalan, apakah sudah menurunkan risiko bencana? Membuat pemutakhiran rencana aksi berdasarkan hasil kajian risiko bencana terakhir. 1 . 9. Melakukan penilaian mandiri dan pengawasan secara rutin Mela k u k an e v aluasi pela k sanaan dan pemu t akhi r an r en c ana a k si 20

PENGETAHUAN D AN KETE R AMPI L AN KEBIJA K AN RENCANA T ANG G AP D A R U R A T MOBILISASI SUMBER D A Y A P A RAMETER K E SIA P SI A G A AN DI SE K O L AH 21

ICE BREAK GEMPA 14 KALAU ADA GEMPA LINDUNGI KEPALA KALAU ADA GEMPA MASUK KOLONG MEJA KALAU ADA GEMPA HINDARILAH KACA JIKA GEMPA REDA LARI KETEMPAT TERBUKA

KAJIAN RISI K O BENCANA Ruang Ling k up Pengkajian tingkat ancaman; Pengkajian tingkat kerentanan; Pengkajian tingkat kapasitas; Pengkajian tingkat risiko bencana. 22

ICE BREAK TSUNAMI 14 20 DETIK BUMINYA BERGOYANG 20 MENIT AYO KITA LARI 20 METER TINGGINYA TSUNAMI AYO KITA LARI KETEMPAT YANG TINGGI

T ujuan Mampu mengkaji risiko bencana berdasarkan identifikasi jenis ancaman, besaran kerentanan dan kapasitas dalam rangka menghadapi bencana, serta dampak bencana. Memahami konsep dasar pemetaan risiko dan mampu mengembangkan peta risiko bencana berdasarkan hasil kajian risiko bencana. Fungsi Menjadi dasar untuk menyusun aksi praktis dalam rangka kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana, seperti menyusun rencana dan jalur evakuasi, pengambilan relokasi, dan sebagainya. 23 Pihak y ang T erlib a t Perwakilan warga sekolah: Peserta didik Pendidik dan tenaga kependidikan Orangtua murid Komite sekolah Masyarakat sekitar sekolah Penjaga sekolah Penjaga kantin sekolah

K ajian T ing k a t An c aman Indikator-indikator umum dalam penilaian ancaman bencana; yakni dampak dan probabilitas terjadinya bencana. Pada probabilitas, yang diukur adalah frekuensi atau tingkat keseringan terjadinya bencana. Pada dampak, dapat dillihat dari beberapa indikator yang dapat menjadi pertimbangan antara lain: Kekuatan atau daya rusaknya Keluasan wilayah yang terkena dampak Durasi waktu dari terjadinya ancaman bencana Dampak atau tingkat kerusakan yang ditimbulkan Kecepatan waktu kejadian; bisa diprediksi atau tidak, kecepatan atas kejadian Me t ode K ajian Sejarah kejadian bencana Kalender ancaman bencana Matriks ancaman Jalan transek Pemetaan ancaman Identifikasi kerentanan Identifikasi kapasitas Kajian risiko 24

1. Seja r ah K ejadian Bencana Mengingat, memaparkan, dan mencatat kejadian bencana dari 10 tahun terakhir. Metode ini digunakan untuk memahami bagaimana ancaman dapat berubah seiring waktu, memahami bagaimana keadaan masyarakat sekarang dengan mengetahui latar belakang pada masa lalu, dan sebagainya. S E JA R AH K E JADIAN BEN C ANA No. Wa k tu K ejadian Jenis Bencana Dampak Bencana 2 . Kalender Ancaman Bencana Menggali informasi mengenai kondisi yang menjadi ancaman bencana dalam 12 bulan. K ALENDER AN C A M AN BEN C ANA No. Jenis ancaman 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Penyebab Sumber In f o r masi 1. Banjir x x Hujan Lebat BMKG 25

3. Matri k s Skala Ancaman Melakukan penilaian tingkat ancaman bencana dilihat dari probabilitas dan dampak. S K A L A P R OBABILI T AS (P) Kepastian terjadinya bencana: 5 = Sangat Pasti (terjadi tiap tahun) 4 = Hampir Pasti (terjadi tapi tidak tiap tahun) 3 = Mungkin 2 = Kemungkinan Kecil (tidak terjadi dalam 5-10 tahun) 1 = Tidak Pasti D AM P AK BEN C ANA (D) Kerugian yang mungkin ditimbulkan: 5 = Sangat Parah (hancur dan lumpuh total) 4 = Parah (sebagian besar hancur) 3 = Cukup Parah (setengah wilayah hancur) 2 = Ringan (sedikit wilayah hancur) 1 = Tidak Parah (tidak berdampak) C on t oh T abel P enilaian Jenis Ancaman P D Gempa Bumi Banjir Tsunami Longsor Kerusuhan Sosial dst 1 2 3 4 5 4 3 2 1 PROBABILITAS Jenis ancaman ditulis sesuai hasil sejarah dan kalender ancaman. Nilai skala dimasukkan ke dalam Matriks Skala Ancaman. P = Probabilitas (kiri – kanan) D = Dampak (bawah – atas) Pertemuan P dan D menjadi tingkat ancaman RENDAH SE D ANG TINGGI M A TRIKS S K A L A AN C A M AN D AM P AK 26

4. Jalan Tr an s ek Dilakukan dengan permainan yang disebut sebagai: DETEKTIF BENCANA. Merupakan metode pengamatan secara langsung ke lingkungan sekolah dengan cara berkeliling langsung. Mencatat titik lokasi yang menjadi ancaman bahaya di sekolah dan diberi tanda (kertas atau silang) sebagai simbol lokasi tersebut rentan. Hasil pengamatan selama menelusuri lokasi dituangkan ke dalam tabel atau gambar. T abel Hasil P engamatan T r ansek No. L okasi R a wan Kondisi 1. (Contoh) Tiang Bendera Sudah berkarat sehingga rapuh dan mudah roboh. P emetaan Ancaman Petakan di mana saja ancaman yang ada di sekolah, contohnya: Di belakang sekolah ada tebing yang rawan longsor. Di depan sekolah ada sungai yang rawan meluap jika terjadi hujan lebat. *beri tanda merah pada lokasi-lokasi ancaman di sekolah C on t oh P emetaan Ancaman Bencana di Se k olah 27

SKALA TINGKATAN 1 RENDAH 2 SEDANG 3 TINGGI 6. Identifikasi K e r entanan Penilaian kerentanan dilakukan secara partisipatif menggunakan pendekatan kualitatif. Komponen kerentanan: Manusia Sosial budaya Ekonomi Infrastruktur Lingkungan Tingkat kerentanan ditentukan secara kualitatif berdasarkan penilaian seluruh warga sekolah T abel Identifikasi K e r entanan Aspek K e r entanan Kondisi T ingkat K e r entanan Manusia (Contoh) - Ada anak disabilitas Rendah: Jumlah anak dengan disabilitas hanya 1 Infrastruktur (Contoh) - Dinding kelas retak Tinggi: retak di semua kelas Sosial Budaya (termasuk pendidikan) Ekonomi Lingkungan 28

7 . Identifikasi Kapasitas 1. Kapasitas adalah aspek-aspek positif yang dapat mengurangi risiko dengan mengurangi kerentanan yang ada. Kajian kapasitas perlu dilakukan untuk mengidentifikasi kapasitas yang dimiliki oleh suatu daerah dalam menghadapi bencana. Seperti kerentanan, kapasitas ini mencakup kondisi fisik dan non-fisik (sosial ekonomi). K omponen k apasi t as: Kebijakan Kesiapsiagaan Peran serta masyarakat SKALA TINGKATAN 1 RENDAH 2 SEDANG 3 TINGGI Tingkat kapasitas ditentukan secara kualitatif berdasarkan penilaian seluruh warga sekolah T abel Identifikasi Kapasitas Jenis Kapasitas K e t e r angan Kapasitas Dimiliki Oleh Tingkat Kapasitas Kebijakan Penggunaan dana desa untuk kegiatan di sekolah Pemerintah Desa TINGGI Kesiapsiagaan Peran Serta Masyarakat 29

8. Kajian Risi k o SKALA TINGKATAN 1 RENDAH 2 SEDANG 3 TINGGI T abel Kajian Risi k o Bencana Jenis An c aman Tingkat An c aman Tingkat K e r e nt anan Tingkat K apasi t as Risiko (Contoh) Banjir TINGGI = 3 TINGGI = 3 RENDAH = 1 3+3+1 = 7 = 2,3 3 3 SEDANG 30

https:// bit.ly /469NsLH MATERI SOSIALISASI SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA

ICE BREAK 14 BENCANA BENCANA BENCANA JIKA ADA BENCANA DISINI DISANA BISA DIMANA SAJA BERSEDIH BERSUSAH TIDAK ADA GUNANYA AYO SIAP SIAGA MENGHADAPI BENCANA

RENCANA AKSI Penyusunan Rencana Aksi T ujuan R en c ana Aksi Menyusun rencana aksi berdasarkan hasil kajian risiko bencana yang sebelumnya telah dilakukan dan disepakati serta penilaian awal Rencana aksi disusun untuk mengurangi ancaman, kerentanan, dan meningkatkan kapasitas 31

P e n yusun R en c ana Aksi Perwakilan warga sekolah yang terdiri dari: Peserta didik Pendidik dan tenaga kependidikan Komite sekolah Orangtua murid T abel R encana A k si Kegiatan Sasaran Lokasi Waktu Jumlah Dana Sumber Dana Pelaksana 32

T abel R encana A k si Kegiatan Sasaran Lokasi Waktu Jumlah Dana Sumber Dana Pelaksana Pintu kelas dibuat dua daun Terhindarnya siswa dari kecelakaan keluar kelas jika terjadi gempa bumi Semua ruang kelas Dimulai Q-1 20 24 Rp40.000.000,- APBD/APBN Sekolah Menutup dinding yang retak dan mengamankan kaca jendela Ruang yang retak Seluruh ruang Ruang kelas dan ruang lainnya Dimulai Q-1 20 24 Rp5.000.000,- Dana BOS Sekolah Pengamanan benda atau peralatan yang tergantung, menempel pada dinding, dan perabot yang beroda T erhindar dari kerusakan Ruang kelas dan ruang lainnya Dimulai Q-3 20 24 Rp500.000,- Dana BOS Sekolah C on t oh R en c ana Aksi R encana A k si Se k olah SD Konoha Kab Wakanda Barat 33

Tim Siaga Bencana Sekolah Pengertian Tim Siaga Bencana Sekolah adalah perwakilan warga sekolah yang telah mendapatkan pelatihan terkait pengurangan risiko bencana. Tim ini bertugas menyebarluaskan praktik budaya sadar bencana di sekolah melalui kesiapsiagaan pada sebelum, saat, dan setelah bencana. 34

Pembentukan Sepakati tujuan pembentukan Tim Siaga Bencana Sekolah. Diskusikan syarat dan kriteria calon anggota Tim Siaga Bencana Sekolah. Diskusikan rumusan tugas dan fungsi Tim Siaga Bencana Sekolah. Lakukan pemilihan dan penetapan Tim Siaga Bencana Sekolah. Proses pembentukan Tim Siaga Bencana Sekolah harus partisipatif dan bersifat sukarela. Misalnya, di tiap kelas ada perwakilan yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah disepakati. Keanggotaan Perwakilan murid Perwakilan guru Perwakilan komite sekolah Perwakilan orangtua murid Tokoh masyarakat di sekitar sekolah 35

S e t elah Ben c ana Pendataan seluruh warga sekolah yang berada di titik k umpul at au di t emp a t y ang aman. Mengelompokkan teman-teman yang terluka den g an y ang tidak t erlu k a. Mem b a n t u b a p a k - i b u g u r u mem b eri k a n pertolongan pertama kepada teman-teman yang terluka. Menghubungi pihak-pihak terkait untuk tindakan selanjutnya. S ebelum Ben c ana Mengikuti pelatihan pengurangan rIsiko bencana. Melakukan kajian risiko bencana, membuat rencana aksi, dan prosedur tetap. Menyebarluaskan pengetahuan tentang pengurangan risiko bencana. Mensosialisasikan prosedur tetap bencana yang telah disepakati. S a a t Ben c ana Membunyikan tanda peringatan terjadi bencana atau evakuasi. Mengarahkan teman-teman untuk mengikuti jalur evakuasi ke arah titik kumpul atau ke tempat aman. Membantu teman yang memiliki kebutuhan khusus untuk menyelamatkan diri menuju titik kumpul atau ke tempat yang aman. Menggunakan peralatan kesiapsiagaan bencana untuk mengurangi risiko. Tugas T im S iaga Ben cana Sekolah 36

Bidang Pra bencana Saat bencana Pasca bencana Penanggung jawab Berkoordinasi dengan pihak luar terkait kegiatan penanggulangan bencana sekolah Koordinator Memberikan pelatihan penanganan bencana Melakukan simulasi penan g anan ben c ana Berkoordinasi dengan bapak/ibu guru dan wali kelas Berkoordinasi dengan kepala sekolah Memimpin p r oses evakuasi Memastikan semua kegiatan penanggulangan bencana berjalan dengan baik Mend a t ang k an tim ramah anak untuk memberikan dukungan psikososial Evakuasi Menyiapkan jalur evakuasi Menyiapkan peralatan evakuasi Melakukan simulasi Membuat peta evakuasi Memberikan penyuluhan kepada warga sekolah tentang kesiapsiagaan bencana Menggunakan peralatan evakuasi sesuai kebutuhan Mengevakuasi korban ke tempat yang aman Mengecek jumlah dan kondisi anak Memeriksa seluruh ruangan untuk memastikan tidak ada anak tertinggal di kelas Mengevaluasi kegiatan evakuasi Merapikan kembali peralatan evakuasi Rincian T ugas M asing-masing Bidang 37

ICE BREAK GEMPA 14 KALAU ADA GEMPA LINDUNGI KEPALA KALAU ADA GEMPA MASUK KOLONG MEJA KALAU ADA GEMPA HINDARILAH KACA JIKA GEMPA REDA LARI KETEMPAT TERBUKA

PROSEDUR TETAP KEDARURATAN DI SEKOLAH Pengertian Serangkaian kegiatan yang terstruktur dan disepakati oleh seluruh pihak terkait tentang siapa berbuat apa, pada saat kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana metode pelaksanaannya. (Disusun saat "International Serial Workshops for Development for Local SOP's") 39

T ujuan Koordinasi: siapa melakukan apa; individu atau tim. Komunikasi: jalur koordinasi; wewenang dan tangung jawab. Memperjelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam situasi darurat (termasuk untuk simulasi/ gladi), serta memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari petugas terkait. P e n yusunan P r osedur T etap Menyusun prosedur tetap kedaruratan bencana sekolah berdasarkan hasil kajian risiko bencana yang sebelumnya telah dilakukan dan disepakati. Protap dilengkapi peta jalur evakuasi, rambu evakuasi, titik kumpul, dan sistem peringatan dini. 6 P r osedur D asar P r otap T anggap D arur a t Evakuasi (dari) bangunan/gedung. Perlindungan di tempat. Mengunci diri. Berkumpul dan berlindung di luar. Evakuasi ke tempat aman. Proses aman penyatuan kembali (reunifikasi) keluarga. 40

Merangkak jik a diperlukan Apakah bangunan aman? Y A TIDAK K e k e r asan Gempa Bumi Berlutut, berlindung, Kebakaran Jenis Lain & K aji Lagi dan bertahan B AH A Y A TER J ADI CE P A T T AN P A PERING A T AN B AH A Y A TER J ADI LAM B A T ADA PERINGATAN DINI MENGUNCI DIRI Bunyikan tanda bahaya Hubungi nomor daru r a t Semua berada di dalam Tidak ada yang masuk atau keluar Beri tanda di jendela Berlutut, berlindung, dan bertahan EVAKUASI DARI BANGUNAN Bunyikan tanda bahaya Kebakaran: hubungi nomor darurat Sisir bangunan Bantu mereka yang berkebutuhan khusus dan pengunjung Bawa peralatan “SIAP-BAWA” Gempa: beri tanda di pintu Hitung jumlah siswa Buat perlindungan Rawat siswa dan awasi BERKUMPUL DAN BERLINDUNG DI LUAR Pindah ke tempat aman Hitung jumlah siswa Mi nt a k enda r aan Gunakan kendaraan sebagai tempat perlindungan EVAKUASI KE TEMPAT AMAN Y A Apakah halaman sekolah TIDAK aman? Kaji Lagi: Jika aman, apakah aman juga bagi masyarakat Y A TIDAK Kelas dilanjutkan lagi dan atau pemulangan kembali siswa dengan prosedur normal/biasa Diserahkan hanya kepada kontak darurat yang yang sudah diverifikasi dan disetujui Proses penyatuan (reunifikasi) didokumentasikan PEMULANGAN DARURAT SISWA PERLINDUNGAN DI TEMPAT Beri pengumuman Tetap berada di dalam bangunan di area yang aman Tidak ada yang masuk atau keluar Berlutut, berlindung, dan bertahan jika diperlukan Bagan P r osedur T etap 41

K unci P e n yusunan SOP Selalu bayangkan siapa pengguna SOP. Sebelum mulai menulis, putuskan apa tujuan dari prosedur tersebut. Gunakan prinsip, "Ceritakan apa yang akan Anda ceritakan, kemudian ceritakan". Jelas dan ringkas: hindari kalimat panjang. Komplet: semua informasi penting yang digunakan untuk menjalankan kegiatan. Objektif: berisikan fakta, bukan pendapat. Koheren: menunjukkan alur dan urutan langkah untuk menjalankan kegiatan. Mulailah dengan kata kerja dan hindari kalimat pasif. Denah E v a k uasi S e k olah Menjadi petunjuk bagi semua warga sekolah menuju ke titik aman. Menghindarkan kekacauan tujuan ketika harus menyelamatkan diri saat bencana terjadi. 42

C ont oh 1. Denah E v a k uasi Se k olah Lantai 1 Lantai 2 K elas 4 Du t a 01-02 Pagi K elas 3A Du t a 01-02 Pagi UKS Kelas 3B Duta 01-02 Pagi K elas 2 Du t a K elas 1 Du t a 01-02 Pagi 01-02 Pagi R. Pengawas Kelas 6 Duta 01-02 Pagi Kelas 5 Duta 01-02 Pagi Perpustakaan Ruang PKG R. KEPSEK Duta 01 Lapangan Titik Kumpul R. KEPSEK Duta 02 Gudang Toilet DENAH B ANGUNAN SDN DURI UTARA 01-02 PAGI JAKARTA BARAT KETERANGAN: Jalur Evakuasi Ruang Kelas Ruang K epala Sekolah Ruang PKG Ruang Pengawas Gudang P erpu st a k aan T oil e t UKS Titik Kumpul 43

Contoh 2. Denah Evakuasi Gempa Sekolah Lo k al 2 Lo k al 1 Lo k al 5 Lo k al 4 Lo k al 3 Lo k al 6 Lo k al 7 Lo k al 8 Lo k al 9 Ruang PKK La nt ai 1 La nt ai 2 Lapan g an Se k olah Jalan Raya T r o t oar G erban g Se k olah K a nt or Ruang PKK Rumah Guru Rumah Guru Mushola Lo k al 7 Lo k al 6 Lo k al 5 Lo k al 4 Lo k al 3 Lo k al 8 Lo k al 9 Lo k al 2 Lo k al 1 Ruang Kelas Jalur Evakuasi R elo k asi Gempa Taman Sekolah Tangga Rumah Guru Jalan R ay a Musala Tiang Bende r a Gerbang Se k olah Trotoar Jalan LEGENDA Titik K umpul 44

C ont oh 3. Denah E v a k uasi Dari Dalam K elas 1 2 3 4 5 9 1 4 19 16 1 2 3 4 5 6 7 8 6 7 8 9 10 11 12 11 13 10 1 2 1 4 15 13 15 1 7 1 7 18 16 19 21 20 18 22 21 23 2 4 20 22 24 23 25 25 26 2 7 26 28 27 28 M eja Guru P apan T ulis DENAH RUANG KE L AS V Anak Laki-laki Anak P e r empuan Anak Di f abel Jalur E v a k uasi KETE R AN G AN: 45

Rambu Ben c ana Tujuan Memberikan informasi/petunjuk kepada masyarakat mengenai penggunaan Rambu Kebencanaan sesuai dengan standar. Mewujudkan penggunaan sistem penanggulangan bencana pada gedung. Jenis Rambu K ebencanaan Rambu petunjuk Rambu perin g a t an Yang diletakkan di: Dalam ruangan Luar ruangan Rambu di dalam gedung JALUR E V AKUASI 10 x 30 cm 46 JALUR E V AKUASI JALUR E V AKUASI 60 x 50 cm 25 x 25 cm TITIK KUMPUL DARURAT PERALATAN KESELAM A T AN PINTU E V AKUASI DARURAT

D APUR UMUM Jarak ..... meter TOILET UMUM Jarak ..... meter Rambu di luar gedung POS KESEH A T AN Jarak ..... meter POS PENGUNGSIAN Jarak ..... meter D APUR UMUM 60 x 50 cm TOILET UMUM POS KESEH A T AN POS PENGUNGSIAN POS PENGUNGSIAN SEMENTARA BERLAKU 2X24 JAM TITIK KUMPUL K A W ASAN R A W AN KEBAKARAN K A W ASAN R A W AN BANJIR 80 cm 47 32 cm 15 cm

Large Print Braille B r aille Accessible Print Assistive Li st ening S y st em Closed Captioning Accessibility Sign Langua g e I nt erp r e ta tion I n f orm a tion Access to Low Vision Telephone T yp e wri t er A L A T PERING A T AN DAN A K S E SIBILI T AS 48

# BersamaBers iap U ntukSelamat enteh sie p an t as siaga bencana K o t ak p3k masker u ang tunai pe l uit alat bantu penerangan radio por t able (Untuk kebutuhan sumber informasi pasca bencana) (Senter dan baterai cadangan) perlengka p an sanitasi (Sabun, sikat gigi, pasta gigi, sampo, pembalut) sur a t -sur a t penting (Surat berharga, foto anggota keluarga) makanan tahan lama (Persediaan 3 hari) pakaian (Untuk 3 hari termasuk pakaian dalam, handuk, jaket, dan jas hujan) air minum (Persediaan 3 hari) 49 Tas Siaga Bencana

ICE BREAK TSUNAMI 14 20 DETIK BUMINYA BERGOYANG 20 MENIT AYO KITA LARI 20 METER TINGGINYA TSUNAMI AYO KITA LARI KETEMPAT YANG TINGGI

Siapa Melakukan apa Di mana Kapan Keterangan Bidang perin g a t an dini Mencari sumber kebakaran Lingkungan sekolah Saat ada tanda tanda kebakaran Melapor ke kepala sekolah Saat kebakaran Membunyikan peringatan tanda bahaya 15 menit Mematikan listrik Bidang evakuasi Evakuasi anak anak ke lapangan sekolah/ menjauhi titik api Lapangan Bidang evakuasi Menghitung jumlah anak di lapangan K epala se k olah/ koordinator Memberikan pengarahan dan menenangkan anak Di lapangan, supaya ana k -anak tidak panik Guru guru (kecuali guru kelas) Memadamkan api Sumber api Secepat mungkin Jika api kecil Kepala sekolah Menghubungi damkar Lapangan Jika api/kebakaran besar Guru kelas Menghubungi orangtua murid Bidang pertolongan pertama Memberikan pertolongan pertama Jika ada yang terluka C ON T OH P R O T AP AN C A M AN KEBA K A R AN 50

T ABEL P R O T AP AN C AMAN GUNUNG ME R API STATUS W A R G A SE K O L AH KEGIATAN NORMAL AKTIF Kepala Sekolah Mengoordinasikan warga sekolah Mengenali lingkungan sekolah Guru Melaksanakan KBM Memberi sosialisasi pada siswa tentang sekolah serta bahaya/ ancaman gunung berapi Murid Mengikuti KBM Mengikuti sosialisasi Warga Sekolah Lain Melaksanakan tugas sesuai dengan tugasnya WASPADA Kepala Sekolah Berkoordinasi dengan petugas setempat tentang status gunung berapi memberi informasi kepada warga sekolah Menentukan titik kumpul Menentukan kesepakatan tanda bahaya Guru Mengenalkan kepada siswa tentang bahaya letusan gunung berapi Memberikan pemahaman kepada murid tentang bahaya dan risiko yang ditimbulkan oleh gunung berapi Mencatat keperluan dan kebutuhan pada saat terjadi bencana Penjaga Sekolah Merencanakan tempat perlindungan dan mendirikan barak sementara C ON T OH P R O T AP AN C A M AN GUNUNG BE R API 51

T ABEL C ON T OH P R O T AP AN C AMAN GUNUNG ME R API STATUS W A R G A SE K O L AH KEGIATAN SIAGA Kepala Sekolah Berkoordinasi dengan petugas setempat tentang status Merapi Memberi informasi kepada warga sekolah tentang status Merapi Berkoordinasi dengan petugas setempat untuk menyiapkan peralatan evakuasi Guru Kelas/Mapel Mensiagakan anak-anak jika sewaktu-waktu status Merapi menjadi AWAS Mengajak anak-anak untuk mengemasi barang-barang dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam keadaan darurat Menyiapkan dan mengemasi P3K Membunyikan tanda bahaya dengan alat dan tanda yang sudah disepakati Penjaga Sekolah Menyiapkan dan mengemasi tenda, dragbar , dan dapur darurat Menyiapkan dan mengemas logistik Pegawai TU Bersama kepala sekolah mengemasi dokumen-dokumen penting sekolah AWAS Kepala Sekolah Memantau warga sekolah Mengumpulkan warga sekolah Mengevakuasi warga sekolah Guru Kelas Menenangkan siswa agar tidak panik mengantar siswa ke tempat pengungsian hingga bertemu keluarganya Selalu siap dengan peralatan P3K Membunyikan tanda bahaya untuk segera mengungsi Guru dan P enja g a Se k olah Mendirikan tenda dan peralatan darurat di pengungsian Menyediakan makan dan minum warga sekolah Memeriksa kesehatan warga sekolah di dalam pengungsian 52

C ON T OH P R O T AP AN C A M AN BANJIR SETELAH ADA TANDA-TANDA BANJIR Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan: TABEL PROTAP ANCAMAN BANJIR SETELAH ADA TANDA-TANDA BANJIR SIAPA APA KAPAN DI MANA Guru/ K epala Se k olah Segera membunyikan sistem peringatan dini yang telah disepakati (lonceng) 5 menit per t ama Di luar kelas hingga terdengar ke seluruh bagian sekolah Guru/ K epala Se k olah Memberi arahan untuk melakukan evakuasi dari sekolah menuju titik kumpul sementara Di luar kelas hingga terdengar ke seluruh bagian sekolah Guru/ P enja g a Se k olah Mematikan aliran listrik Meteran listrik utama Siswa Segera melakukan evakuasi ke titik kumpul sementara setelah mendengar peringatan dini dan menunggu perintah untuk menuju tempat evakuasi akhir di Balai Desa 5 menit kedua TKS (Titik Kumpul Sementara) Guru Mengecek kelas/ cleaning siswa Di seluruh kelas dan ruangan Guru/ K epala Se k olah Menghubungi orangtua siswa agar menjemput anaknya 53

T ABEL P R O T AP AN C AMAN BANJI R : S A A T TERJADI BANJIR SIAPA APA KAPAN DI MANA Guru/ K epala Se k olah Segera menyelamatkan diri dan memberikan arahan kepada siswa pada saat banjir untuk segera menuju ke titik kumpul sementara (TKS) yang sudah ditentukan, kemudian menunggu perintah kepala sekolah untuk menuju tempat evakuasi di balai desa 5 menit ketiga Evakuasi ke TKS Mengontak orangtua murid TKS Menghitung jumlah siswa di TKS apakah sesuai dengan jumlah daftar hadir hari tersebut. TKS Siswa Segera melaksanakan perintah dan aba-aba dari guru untuk menyelamatkan diri ke titik kumpul yang telah ditentukan kemudian menuju ke tempat evakuasi bersama dengan guru sampai orangtua datang menjemput 5 menit ketiga Evakuasi ke TKS S A A T TERJADI BANJIR Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan: 54

T ABEL P R O T AP AN C AMAN BANJI R : SETE L AH BANJIR SU R UT SIAPA APA KAPAN DI MANA Kepala Sekolah Mengontak BPBD Desa, komite sekolah, dan UPTD untuk menginformasikan tentang kejadian banjir 5 menit per t ama Taman Pendidikan Alquran (TPA) Memberikan pengarahan dan instruksi apabila kondisi sudah aman ataupun masih genting TPA Guru Tetap berada di TPA hingga ada instruksi dari kepala sekolah TPA Siswa Tetap berada di TPA hingga ada instruksi dari kepala sekolah TPA Guru Mengecek siswa dengan cara memanggil namanya satu per satu sesuai daftar kehadiran 5 menit per t ama TPA Siswa/ Tim Sia g a Bencana Membantu guru menghitung jumlah teman sekelasnya untuk memastikan bahwa jumlahnya sesuai dengan daftar kehadiran di hari itu. 5 menit per t ama TPA Guru Menenangkan siswa 5 menit per t ama TPA Guru - O r an g tua Siswa dipulangkan dengan dijemput oleh orangtua di tempat evakuasi yang telah ditentukan 5 menit kedua TPA SETE L AH BANJIR SU R UT Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan: 55

Media Komunikasi , Informasi , dan Edukasi (KIE) Pengertian Suatu bentuk atau wadah untuk menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku. 5 6

P enting n y a Media KIE Terkait dengan cara belajar. Cara belajar adalah bagaimana seseorang menangkap, mengerti, memproses, mengungkapkan, dan mengingat suatu informasi. Terkait dengan cara menerima informasi. Ada tiga cara seorang anak dalam menerima informasi: Melalui indra penglihatan (visual). Melalui indra pendengaran (auditorial). Melalui indra peraba (kinestetik). Terkait dengan daya tangkap . Persentase daya tangkap seorang anak: 1% dari yang mereka baca. 20% dari yang mereka dengar. 30% dari yang mereka lihat. 50% dari yang mereka lihat dan dengar. 70% dari yang mereka katakan sementara mereka melihat. 80% dari yang mereka katakan sementara mereka melakukannya. 5 7

Bentuk Media KIE Buku, komik, panduan ringkas/brosur. Stiker dan poster. Film kartun, boneka, permainan tradisional. Buku aktivitas untuk anak. Permainan. Lagu. B u k u, K omi k , P anduan Ringkas/b r osur Pada umumnya buku, komik, atau panduan ringkas yang terkait dengan kebencanaan akan berisi cerita bergambar tentang tindakan yang dapat dilakukan saat dilanda bencana serta informasi tentang bencana tertentu. Dengan gambar yang menarik, akan dapat dicerna dengan mudah oleh anak-anak. 58

2 . Sti k er dan P os t er 3. F ilm Kartun, Boneka, dan P e r mainan T r adisional Pada umumnya anak-anak akan lebih mudah untuk menangkap esensi cerita ketika disuguhkan dalam metode yang menarik. 59

4. B u k u A k tivitas untuk Anak 6

5. P e r mainan 6 1

6. Lagu Tepuk “Siaga Bencana” Oleh COMPRESS-LIPI Ayo kita siaga (Hentakkan kaki sekali, tepuk tangan dua kali, hentakkan kaki sekali, tepuk tangan sekali) Ayo kita siaga (Hentakkan kaki sekali, tepuk tangan dua kali, hentakkan kaki sekali, tepuk tangan sekali) Kalo kita mengerti (Hentakkan kaki sekali, tepuk tangan dua kali, hentakkan kaki sekali, tepuk tangan sekali) Kita nggak takut lagi (Hentakkan kaki sekali, tepuk tangan dua kali, hentakkan kaki sekali, tepuk tangan sekali) Tanda-Tanda Bencana (Gubahan lirik dari lagu “Balonku” Ciptaan Pak Kasur) Ayo kita kenali… Tanda-tanda bencana Agar kita siaga… Ketika bencana tiba Kalau ada tsunami… Lari ke tempat tinggi Ajak keluarga mengungsi…. Untuk selamatkan diri Go t ong R o y ong (Gubahan lirik dari lagu “Naik Delman” Ciptaan Ibu Sud) Seminggu sekali ayo kita gotong royong Membersihkan lingkungan dari sampah yang ada Agar tidak banjir saat musim hujan tiba Ajak ayah, ibu dan teman-teman semua Reff: Tu, dua, tiga ayo bersihkan halaman Tu, dua, tiga ayo bersihkan selokan 6 2

TERIMA KASIH

ICE BREAK 14 BENCANA BENCANA BENCANA JIKA ADA BENCANA DISINI DISANA BISA DIMANA SAJA BERSEDIH BERSUSAH TIDAK ADA GUNANYA AYO SIAP SIAGA MENGHADAPI BENCANA

ICE BREAK GEMPA 14 KALAU ADA GEMPA LINDUNGI KEPALA KALAU ADA GEMPA MASUK KOLONG MEJA KALAU ADA GEMPA HINDARILAH KACA JIKA GEMPA REDA LARI KETEMPAT TERBUKA

ICE BREAK TSUNAMI 14 20 DETIK BUMINYA BERGOYANG 20 MENIT AYO KITA LARI 20 METER TINGGINYA TSUNAMI AYO KITA LARI KETEMPAT YANG TINGGI
Tags