INSPEKSI AUDIT
Upaya menemukan sumber
bahaya
Menentukan ketidaksesuaian
dalam sistem
Dilakukan pada tempat kerja Dilakukan pada seluruh area
Masukan pada sistem Masukan ketidaksesuaian
Jangka waktu lebih pendek
(bulan, setiap saat)
Jangka waktu lama (tahun)
Metode penilaian : Y/N sistem,
scoring, deficiency basis
Metode penilaian :
numerik/proporsional
INSPEKSI K3
PeraturanK3
PELAKSANA INSPEKSI K3
Tim inspeksiK3 adalahmerekayang sudahfamilierdenganarea
kerja, tugas, pekerjaanataumerekayang telahmenerima
pelatihanatausertifikasi.
Kriterialain untukmemilihtiminspeksiK3 di antaranya:
❖Pengetahuantentangperaturandan prosedurK3, termasuk
menguasaiundang-undangdan berbagaiperaturanK3 yang
dikeluarkanpemerintahmaupunstandarinternasional
❖Pengetahuantentangpotensibahaya.
❖Pengalamandenganprosedurkerja.
PELAKSANA INSPEKSI K3
InspeksiK3 biasanyadilakukanoleh supervisor, manajer, perwakilan
departemenK3, pekerjayang kompeten, dan/ ataupihakketigadariluar
perusahaan.
Tim inspeksiK3 dibedakanmenjadidua, yaitu:
a.Eksternalperusahaan
InspeksiK3 yang dilaksanakanoleh pengawasdariinstansipemerintahatau
pihakketiga.
b. Internal perusahaan
InspeksiK3 dilakukanoleh orang yang kompetendi dalamperusahaan
sepertisupervisor/pengawasataumanajerdan juga yang memiliki
spesialisasidi bidangnyasepertisafety advisor dan teknisiataupekerja
yang kompetendarilevel terendahsampailevel tertinggi(top
management).
JENIS INSPEKSI K3
A. Inspeksitidakterencana
Waktupelaksanaaninspeksiinitidakmenentu,sehinggaumumnya
bersifatdangkaldantidaksistematis.
Inspeksitidakterencanamencakupbeberapahalberikutini:
oUmumnyahanyamemeriksakondisitidakaman(kondisitidak
amanyangmemerlukanperhatianbesaryangseringterlewati).
oFokuslebihbesarpadakepentinganproduksi.
oTidaktercatatatautidakdidokumentasikan.
oTindakanperbaikandanpencegahantidaksampaimendetail.
JENIS INSPEKSI K3
B. Inspeksiterencana
a.Inspeksirutinatauumum
Inspeksirutinterhadapsumber-sumberbahayaditempatkerjaatau
kegiatanidentifikasiterhadaptugas-tugas,prosesoperasional,
perlatandanmesin-mesinyangmempunyairesikotinggi.
Inspeksirutinbiasanyadilakukanminimalsatubulansekali,tetapi
adajugayangmelakukannyasetiapenambulansekalihingga
setahunsekali,tergantungkebijakanperusahaan.Inspeksiharus
dilakukansesuaijadwalyangtelahditentukanmanajemenK3.
JENIS INSPEKSI K3
B. Inspeksiterencana
b.Inspeksikhusus
Inspeksikhususbiasanyadilakukanuntukmengidentifikasidan
mengevaluasipotensibahayaterhadapobjek-objekkerjatertentu
yangmemilikirisikotinggiatausetiapkaliadaprosesataumesin
baruyangdiperkenalkanditempatkerja,yanghasilnyadigunakan
sebagaidasaruntukpencegahan danpengendalianrisikodi
tempatkerja.
JENIS INSPEKSI K3
Perbedaanantarainspeksiumumdankhususadalahbahwa
inspeksiumumdirencanakandengancarawalk-throughsurvey
keseluruhareakerjadanbersifatkomprehensif,sedangkaninspeksi
khususdirencanakanuntukdiarahkankepadakondisi-kondisi
tertentu,sepertimesin-mesin,alatkerja,dantempattempatkhusus
yangtelahdiketahuimempunyairesikotinggi
OBYEK INSPEKSI K3
Untukmembantu menentukanaspek-aspekapasajayangadadi
tempatkerjayangakandiinspeksi,perludipertimbangkandandi
pahamihal-halsebagaiberikut:
A.Hazardyang berpotensimenyebabkancideraatausakitdan masalah-masalah
K3 yang adaditempatkerja.
B.Peraturan perundang-undangan bidang K3 dan standart yang
berkaitan dengan hazard, tugas-tugas, proses produksitertentuyang diterapkandi
masing-masingperusahaan.
C.Masalah-masalahK3 yang terjadisebelumnyameskipunresikonyakecilperlu
dipertimbangkan.
BAHAYA
HAZARDS
KIMIAWI
FISIS
LISTRIK
MEKANIS
BIOLOGIS
FIRE
TOXIC
POLUSI
SHORT
CIRCUIT
FIRE
ELECTRIC
SHOCK
FAUNA
STRESS
GETARAN
TEKANAN
RADIASI
SUHU
BISING
FLORA
MESIN
ALAT
ANGKUT
BEJANA
TEKAN
PSYCHOLOGY
ERGONOMI
BEBAN
KERJA
IRITASI
JenisBahaya
BAHAYA
HAZARDS
KIMIAWI
FISIS
LISTRIK
MEKANIS
BIOLOGIS
FIRE
TOXIC
POLUSI
SHORT
CIRCUIT
FIRE
ELECTRIC
SHOCK
FAUNA
STRESS
GETARAN
TEKANAN
RADIASI
SUHU
BISING
FLORA
MESIN
ALAT
ANGKUT
BEJANA
TEKAN
PSYCHOLOGY
ERGONOMI
BEBAN
KERJA
IRITASI
JenisBahaya
•Bahaya Kimia adalah jenis bahaya yang bersumber dari
senyawa atau unsur kimia. Di alam terdapat ribuan jenis
bahan kimia, baik berupa unsur murni maupun dalam bentuk
ikatan dengan bahan lainnya.
•Menurut standar NFPA setiap bahan kimia diklasifikasikan atas
3 aspek yaitu
•Bahaya terhadap Kesehatan (Health Hazards),
•sifat mudah menyala (flamability)
•sifat reaktifnya (reactivity)
•NFPA memberikan indeks dari angka 0-4 untuk setiap
klasifikasi suatu sifat bahaya diatas. Untuk bahan dengan
indeks Health Hazards = 0 berarti tidak berbahaya dan aman
bagi manusia, sedangkan bahan dengan indeks 4 sangat
berbahaya.
BahayaKimia
•Bahaya Mekanik yaitu potensi bahaya yang berasal dari
pergerakan peralatan atau mesin seperti gerakan
berputar, berayun, gesekan, menumbuk dan lain-lain.
•Bahaya mekanik dapat diakibatkan penggunaan mesin
dan peralatan mekanik yang menggunakan berbagai
jenis tenaga penggerak seperti penggerak uap, angin
(pneumatik), listrik atau air.
•Diakibatkan energi kinetik yang terdapat dalam suatu
sistem atau alat misalnya tabung bertekanan yang dapat
mengakibatkan terjadinya overpressure dan peledakan.
Bahaya Mekanik
•Listrik merupakan sumber energi yang sangat diperlukan
bagi kegiatan manusia pada saat ini, namun dilain pihak
listrik juga merupakan sumber potensi bahaya yang dapat
menimbulkan kecelakaan.
•Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh energi listrik antara
lain:
-Bahaya sengatan/kejutan listrik (electric shock)
-Bahaya hubungan singkat (Short circuit)
-Bahaya petir
-Listrik Statis
Bahaya Listrik
Bahaya Listrik
•Hubungan singkat (short circuit)
•Kebakaran (fire & explosion)
•Sengatan Listrik (Electric Shock)
•Electric Static
•Petir (lightning)
•Bahaya Statik yaitu bahaya yang disebabkan oleh
benda atau peralatan kerja yang tidak bergerak atau
bersifat statik seperti bangunan, lantai, jalan, tangga,
konstruksi pipa, bords dan lain-lain.
•Kecelakaan dapat terjadi karena kondisi lingkungan
kerja yang tidak baik, seperti terjatuh dari lantai yang
tinggi karena tidak adanya pagar pengaman, kondisi
jalan yang berlubang atau tidak ada penutup,
tenggelam di sungai atau jalan berlumpur dan faktor
lainnya.
Bahaya Statik
Bahaya Fisik
•Temperatur
•Suara/Bising
•Tekanan Udara
•Getaran
•Radiasi
•Bahaya Biologi merupakan sumber bahaya
yang berasal dari unsur biologi yang terdapat
di lingkungan kerja dan dapat
mengakibatkan cedera pada manusia.
•Bahaya ini dapat berasal dari flora atau
fauna di lingkungan kerja seperti
mikrobiologik, tumbuhan beracun atau
berduri dan binatang berbisa atau buas.
Bahaya Biologi
Sumber Bahaya
•Pelaksana pekerjaan (Manusia)
•Peralatan yang digunakan
•Prosedur pekerjaan
•Lingkungan Tempat Kerja
•Energi yang terlibat
•Pelaksana pekerjaan (Manusia)
–Tidak trampil
–Pengetahuan tidak cukup
–Kondisi fisik tidak mencukupi
–Sikap dalam bekerja
•Sembrono
•Tidak serius
•Tidak disiplin
•Bercanda
•Suka mengambil resiko
•Tidak perhatian
Sumber Bahaya
•Peralatan
–Tidak cocok
•Kapasitas
•Ukuran
–Kondisi tidak memadai/rusak
–Tidak lengkap
–Tidak memenuhi persyaratan teknis
Sumber Bahaya
•Prosedur
–Tidak standar (tidak di review berkala)
–Langkah kerja tidak lengkap
–Tidak akurat
–Tidak mencakup semua aspek
•Safety
•Integrity dll
–Tidak sesuai dengan kondisi operasi yang
berubah
–Tidak ada prosedur baku
SumberBahaya
•Lingkungan
–Fisik
•Licin, gelap, bising, semrawut
–Non Fisik
•Suasana kerja tidak menyenangkan
•Organisasi tidak baik
•Manajemen kurang berfungsi
•Sosial budaya
•Kurangnya kesadaran keselamatan
SumberBahaya
•Energi
–Potensial
–Kinetik
–Listrik
–Kimia
–Panas
–Radiasi
Sumber Bahaya
TAHAPAN INSPEKSI K3
1.Tahappersiapan
Keberhasilansuatupemeriksaandi tempatkerjabergantungpada sejauhmana
persiapanyang telahdilakukanterkaitinformasiyang diperlukansebelummelakukan
inspeksiK3. Agar pelaksanaaninspeksiK3 berjalanlancardan efektif, adabeberapa
halyang harusdipersiapkan, di antaranya:
❑CheklistInspeksi
❑Jadwalinspeksidan timinspeksi
❑Peta inspeksiberdasarkandenaharea kerja
❑Jalur-jalurinspeksiK3
❑Potensibahayayang terkaitdenganmesin, peralatan, material dan proses kerja
❑Standar, peraturanatauprosedurkerjayang berlaku
❑Laporaninspeksisebelumnya
❑Data kecelakaankerja
❑Laporanpemeliharaan
❑Daftar atauhal-halapasajayang akandiinspeksi
❑Alatpelindungdiri(APD) yang diperlukanselamainspeksi.
TAHAPAN INSPEKSI K3
5. TahapTindakLanjutdenganTindakan Perbaikan
TindaklanjutdariLaporaninspeksiK3 yang didalamnyasudahdibuattindakanperbaikan
yang telahditentukandan disetujuioleh Management.
DalammenindaklanjutiTindakan perbaikan, makakitaselaluingatHierarchy of Risk
Control.
HIERARCHY OF
RISK CONTROL
ELIMINATION
SUBSTITUTION
ENGINEERING
CONTROL
ADMINISTRATIVE
CONTROL
PPE
Level of Protection
Reliability
Highest Most
LeastLowest
SAFE DESIGN
SAFE WORKER
HIERARCHY OF RISK CONTROL
Manages the Risk
•Elimination
•Substitution
•Engineering
Manages the People
•Administration
•PPE
Consider First
Consider Last
TAHAPAN INSPEKSI K3
6. TahapEvaluasiProgram InspeksiK3
Pada TahapinidilakukanevaluasiterhadapProgram InspeksiK3 yang telahdilakukan
secaraberkala, 6 bulanatau12 bulan. Evaluasidilakukanuntukmengetahui
trend/kecenderungandarihasilinspeksidalamperiodetertentu, kekuatandan
kelemahanprogram, sehinggabisadilakukanperbaikanberkelanjutan.