Sosialisasi ISAK 35 – Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba – Untuk Yayasan Evita Puspitasari SE., Msi ., Ak ., CA
Data Diri
Agenda
Pendahuluan
Pendahuluan - Lanjutan
Pendahuluan - Lanjutan
Pendahuluan - Lanjutan
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba – Ruang Lingkup Dapat diterapkan oleh lembaga pemerintah dan unit sejenis sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yg berlaku
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba – Penerapan
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba – Definisi
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba – Definisi
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba – Tujuan Laporan Keuangan
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba – Laporan Keuangan ( Jenis )
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba – Laporan Posisi Keuangan
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba – Laporan Posisi Keuangan – Informasi Likuiditas
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba – Laporan Posisi Keuangan – Klasifikasi Aset Neto
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba – Laporan Aktivitas
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba – Laporan Aktivitas
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba – Laporan Aktivitas
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba – Laporan Arus Kas
ISAK 35 – Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba – Interpretasi IAS 1 par 5 mengizinkan EBNL menyesuaian deskripsi yang digunakan untuk beberapa pos yang terdapat dalam LK dan LK sendiri . PSAK 1 tidak memberikan penjelasan dan contoh lebih penyesuaian tersebut . Interpretasi dilengkapi contoh ilustrasi Laporan Posisi Keuangan , Laporan Penghasilan Komprehensif , Laporan Perubahan Aset Neto dan Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan . Contoh dalam interpretasi tidak ditujukan untuk mengilustrasikan seluruh aspek dari SAK atau mencakup bentuk yang sesuai untuk EBNL. Contoh dapat berbeda dari kondisi yang terdapat pada EBNL.
ISAK 35 – Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba – Contoh Ilustrasi Laporan Posisi Keuangan Menyajian pos penghasilan komprehensif pada bagian aset neto tanpa pembatasan Menyajikan pos penghasilan komprehensif lain secara tersendiri Laporan Penghasilan Komprehensif Kolom tunggal Menyajikan informasi sesuai dengan klasifikasi aset neto Laporan Perubahan Aset Neto Laporan Arus kas Catatan atas Laporan Keuangan
Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan Menurut Undang-Undang (UU) No 16 tahun 2001 tentang Yayasan , yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan d iperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial , keagamaan , dan kemanusiaan , yang tidak mempunyai anggota . W alaupun memiliki pembina, pengurus, dan pengawas, namun ketiganya tidak bertindak sebagai pemilik sehingga tidak boleh ada pembagian hasil usaha kegiatan kepada ketiga pihak tersebut. Pengurus yayasan memiliki kewajiban untuk menyusun laporan secara tertulis yang memuat sekurang-kurangnya laporan keadaan dan kegiatan yayasan dan laporan keuangan .
Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan Yayasan yang wajib diaudit menurut UU No. 28 tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No. 16 tahun 2001 adalah y ayasan yang menerima bantuan negara , luar negeri , atau pihak lain sebesar lebih dari 500 juta atau memiliki aset di luar harta wakaf lebih dari 20 milyar . Yayasan tersebut harus menyusun laporan ke u angan sesuai Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku dan i k h tisar laporan terseb ut harus diumumkan dalam surat kabar. Hasil audit disampaikan kepada pembina yayasan dan ditembuskan kepada menteri dan instansi terkait . Undang- U ndan g Pajak Penghasilan menempatkan yayasan sebagai salah satu bentuk b adan yang merupakan sub j ek pajak. Atas surplus yayasan dikenakan pajak penghasilan . Namun , khusus untuk yayasan pendidikan, jika hasil usaha digunakan untuk melakukan investasi , maka surplus tersebut tidak dikenakan pajak. Untuk tujuan ini yayasan wajib menyampaikan surat pemberitahuan pajak, walaupun dalam satu tahun pajak mungkin tidak ada pajak yang dibayarkan.
Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan Mengikuti ketentuan dalam PSAK 45 ( sekarang ISAK 35) dalam pelaporan dan SAK ETAP atau SAK Umum tergantung akuntabilitasnya . Pengurus dan anggota tidak berhak atas ekuitas yayasan sehinggaa ekuitas yayasan disebut aset bersih . Aset bersih dikategorikan aset neto tidak terikat , terikat temporer dan tidak terikat . Laporan keuangan : laporan aktivitas , laporan posisi keuangan ( neraca ), laporan perubahan aset neto , laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan . Jika dalam yayasan tersebut tidak ada pemisahan aset neto karena semua tidak terikat maka dapat disajikan hanya aset neto . Pencatatan mengikuti jenis usaha yayasan
Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan Referensi yang digunakan untuk menyusun pedoman kebijakan akuntansi ini didasarkan pada referensi yang relevan, adapun referensi itu antara lain : Standar Akuntansi Keuangan efektif per 1 Januari 2020; Peraturan Perundang-undangan yang relevan dengan Yayasan ; Praktik akuntansi yang berlaku umum . Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi Signifikan Kebijakan Akuntansi Akun
Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan ; Laporan Aktivitas ; Laporan Perubahan Aset Neto ; Laporan Arus Kas ; Catatan atas Laporan Keuangan . Laporan Keuangan ISAK 35 - Ilustrasi.xlsx
Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan Kebijakan Akuntansi Signifikan : Referensi PSAK No. 1 ( revisi 2013): Penyajian Laporan Keuangan ; PSAK No. 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas; PSAK No. 3 ( revisi 2016): Laporan Keuangan Interim; PSAK No. 7 (revisi 2010): Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi; PSAK No. 8 ( revisi 2010): Peristiwa setelah Periode Pelaporan ; PSAK No. 10 ( revisi 2010): Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing ; PSAK No. 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan ; PSAK 48 (revisi 2014): Penurunan Nilai Aset; PSAK 57 (revisi 2014): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi; PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar ; PSAK 73: Sewa ; ISAK No. 35: Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba .
Kebijakan Akuntansi Signifikan Penyajian Laporan Keuangan Tujuan Laporan Keuangan Komponen Laporan Keuangan Bahasa Laporan Keuangan Mata Uang Pelaporan Periode Pelaporan Penyajian secara wajar Kepatuhan terhadap SAK Konsistensi Penyajian Materialitas & Agregasi Saling Hapus Informasi Komparatif Laporan Keuangan Interim Kebijakan Akuntansi Penggunaan Estimasi Transaksi Pihak Berelasi Provisi , Liabilitas Kontinjensi , & Aset Kontinjensi Peristiwa setelah Periode Pelaporan Depresiasi & Amortisasi Penurunan Nilai Pengukuran Nilai Wajar Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan
Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan Kebijakan Akuntansi Akun : Referensi PSAK No. 1 ( revisi 2013): Penyajian Laporan Keuangan ; PSAK No. 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas; PSAK No. 16 (revisi 2013): Aset Tetap PSAK No. 19 (revisi 2013): Aset Takberwujud PSAK No. 24: Imbalan Kerja PSAK No. 26 (revisi 2011): Biaya Pinjaman PSAK No. 46 (Revisi 2013): Pajak Penghasilan PSAK No. 48: Penurunan Nilai PSAK NO. 50: Instrumen Keuangan Penyajian dan Pengungkapan PSAK NO. 60: Instrumen Keuangan Pengungkapan PSAK 71: Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan ISAK 35: Penyajian Lap Keu EBNL