Iwan L. Deku, SST., Gr dengan Naskah berjudul Tantangan menjadi pendidik yang dedikatif.pdf

iwandeku1 5 views 16 slides Jan 27, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

Naskah ini telah dilombakan dalam perlombaan Guru GTK Dedikatif SMK dan berhasil mendapatkan juara 1 Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2024 dan memenangkan Juara Favorit Nasional Guru SMK Dedikatif di tahun 2024


Slide Content

JUDUL : TANTANGAN MENJADI PENDIDIK YANG DED IKATIF
NAMA : IWAN LEONARD DEKU, SST.,Gr
INSTANSI : SMKN 1 TAEBENU
EMAIL : [email protected]

A. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
SMKN 1 Taebenu merupakan sebuah sekolah menengah kejuruan atau
vokasi yang beralamat di Desa Bokong, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang,
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sekolah ini memiliki dua program keahlian yakni
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura atau ATPH yang memiliki jumlah
murid kelas X, berjumlah dua orang murid dan kelas XI berjumlah 11 orang murid
dan Kelas XII berjumlah 15 orang murid sedangkan Program keahlian Agribisnis
Ternak Unggas atau ATU memiliki peserta didik berjumlah 2 orang untuk kelas X
dan kelas XI berjumlah 4 orang sedangkan kelas XII belum ada siswa karena
Program keahlian tersebut baru dibuka pendaftarannya dari tahun 2024 lalu.
SMKN 1 Taebenu memiliki 19 guru termasuk Pelaksana Tugas (PLT)
Kepala Sekolah berstatus ASN dan 4 guru lainnya yan berstatus ASN sedangkan
14 orang guru lainnya berstatus honorer yang 5 orang guru dibiayai oleh Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) sedangkan 11 orang guru di bayar dari dana komite.
SMKN 1 Taebenu belum memiliki gedung permanen dan berlantaikan tanah
sehingga di kala musim kemarau berdebu dan sangat panas sedangkan di musim
penghujan kondisi sekolah berlumpur dan terkadang banjir bercampur
lumpurmasuk dalam kelas sehingga menyebabkan ketidaknyamanan dalam
pelaksanaan Kegiatan Belajar mengajar (KBM).
Pada semester ini di tahun 2024 Pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Dana Alokasi Khusus (DAK)
swakelola mengucurkan dana untuk pembangunan 3 ruang praktek siswa dan
bantuan dari pihak swasta dengan 3 ruang kelas dalam hal ini Gereja Kristen

Indonesia Jakarta yang juga dikelola swakelola oleh guru, komite dan masyarakat
desa secara gotong royong.
Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi saya sebagai seorang
pendidik untuk mengembangkan potensi murid dalam bersosialisasi dan
menunjukkan sikap karakter profil pelajar Pancasila yakni gotong royong dan
bekerjasama untuk meningkatkan pengetahuan siswa.
Tantangan lain yang dihadapi sebagai seorang pendidik untuk mewujudkan
dedikasi di SMKN 1 Taebenu adalah harus berhadapan dengan kerasnya cuaca dan
situasi sekolah yang hanya berlantaikan tanah, beratap seadanya dan berdinding
bebak (kayu pelepah pohon gebang) yang merupakan sumbangan dari masyarakat
desa bokong dan Komite SMKN 1 Taebenu.
Dimana setelah mengajar kami secara sukarela harus menyumbangkan
daya, sedikit dana dari upah atau gaji baik guru ASN maupun guru honorer untuk
membantu membeli material, makanan untuk tukang atau masyarakat yang
seyogyanya bergotong royong membantu menyelesaikan proses pembangunan
Gedung swakelola dari Pihak Swasta yakni Gereja Kristen Indonesia Jakarta, pihak
tersebut sangat membantu sekolah dalam mendonasikan bahan bangunan demi
proses pembangunan SMKN 1 Taebenu.
Tantangan dalam mewujudkan dedikasi yang dihadapi adalah akses ke
sekolah yang cukup jauh dari pusat kota Provinsi dengan akses jalan yang rusak
parah tanpa ada perbaikan dari pemerintah sehingga ketika musim kemarau kami
harus selalu menggunakan masker dan ketika musim penghujan jalanan banjir dan
berlumpur sehingga pendidik harus menggunakan sepatu bot atau tanpa alas kaki
jika ingin ke sekolah.

Gambar 1. Guru melakukan perjalanan yang cukup ekstrim menuju sekolah
Selain itu, tantangan dalam memiliki dedikasi yang paling dihadapi peserta
didik adalah sebagian siswa yang bertempat tinggal di bantaran sungai tanpa akses
jembatan yang membelah Desa Bokong menjadi dua bagian dan mengharuskan
mereka untuk menyeberang kali dan melewati banjir jika hendak ke sekolah.
Namun hal tersebut tidak menyurutkan siswa untuk menempuh perjalanan
menyeberang sungai hingga mendaki gunung dengan berjalan kaki selama lebih
kurang 60 menit jika hendak ke sekolah.

Gambar 2. Siswa berjalan kaki dengan menyeberang sungai saat ke sekolah
Pendidikan merupakan hak dasar setiap individu, namun akses dan kualitas
pendidikan di SMKN 1 Taebenu yang terletak Desa Bokong merupakan salah satu
daerah tertinggal di Provinsi Nusa Tenggara Timur masih menjadi tantangan besar,
sebagai pendidik saya selalu melakukan pendekatan pembelajaran yang sering
diterapkan adalah metode deduktif, yaitu dimulai dari konsep umum menuju
contoh-contoh khusus. Namun, penerapan metode ini di daerah tertinggal
menghadapi sejumlah kendala unik. Tantangan pendidik deduktif di daerah
tertinggal yakni di desa bokong adalah membangun fondasi pengetahuan di tengah
keterbatasan sehingga setiap siswa di tantang untuk meningkatkan keterampilan
sekalipun berada di lingkungan yang terpencil jauh dari kota Provinsi.
1.2 Tantangan Utama
1. Keterbatasan Prasarana dan Sumber Daya:
o Kurangnya buku teks dan media pembelajaran: Siswa seringkali kekurangan
buku teks yang relevan dan media pembelajaran yang menarik, sehingga sulit bagi
mereka untuk memahami konsep-konsep abstrak yang diajarkan secara deduktif.

o Fasilitas sekolah yang terbatas: Kondisi kelas yang tidak memadai yakni
terbatasnya kursi, meja bahkan orang tua harus patungan dalam membeli kursi dan
meja, selain itu hanya terdapat 1 LCD tanpa layar penunjang dan papan tulis
seadanya, kursi, dan meja guru yang terbatas, serta keterbatasan infrastruktur, dapat
menghambat proses pembelajaran yang efektif.
2. Latar Belakang Siswa yang Heterogen:
o Tingkat pendidikan orang tua yang rendah: Orang tua di daerah tertinggal
umumnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah, sehingga sulit bagi mereka
untuk membantu anak-anak mereka dalam belajar di rumah, hal ini dikarenakan
orang tua sudah lelah bekerja di ladang sehingga tidak punya waktu yang cukup
memperhatikan pendidikan siswa.
o Pengalaman hidup yang berbeda: Pengalaman hidup siswa di daerah
tertinggal sangat berbeda dengan siswa di perkotaan, sehingga mereka mungkin
memiliki kesulitan untuk mengaitkan konsep-konsep abstrak dengan kehidupan
nyata mereka.
3. Motivasi Belajar yang Rendah:
o Kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan: Beberapa siswa di
daerah tertinggal belum menyadari pentingnya pendidikan untuk masa depan
mereka, sehingga ada beberapa siswa yang tidak mau melanjutkan sekolah karena
kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan.
o Lingkungan sosial yang kurang mendukung: Tekanan ekonomi, budaya, adat
yang mengikat dengan belis sebagai junjungan tertinggi dalam adat dan budaya
sehingga menghabiskan waktu, energi dan daya serta finansial sehingga orang tua
lebih fokus pada hal tersebut dan menyebabkan siswa lebih memilih untuk bekerja
daripada melanjutkan sekolah.
4. Keterbatasan Guru:
o Kurangnya guru yang berkualitas: dimana guru yang sertfikasi hanya 4 orang
guru, 3 orang guru sedang mengikuti PPG sedangkan guru lainnya belum memiliki
kualifikasi dan kompetensi Pendidikan profesi yang memadai untuk mengajar di
daerah tertinggal.

o Beban kerja yang berat: Guru di daerah tertinggal seringkali memiliki beban
kerja yang sangat berat, sehingga sulit bagi mereka untuk memberikan perhatian
yang cukup kepada setiap siswa.
1.3 Strategi Mengatasi Tantangan
• Memanfaatkan Sumber Daya Lokal: Guru dapat memanfaatkan sumber daya
alam dan sosial yang ada di sekitar sekolah untuk memberikan contoh-contoh
konkret yang relevan dengan kehidupan siswa.
• Pembelajaran Kontekstual: Mengkaitkan materi pelajaran dengan
pengalaman dan pengetahuan siswa sehari-hari dengan perilaku maupun keadaan
sekitar yang dapat meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman mereka.
• Pemanfaatan Teknologi: Meskipun terbatas, teknologi seperti ponsel dan
internet dapat dimanfaatkan untuk mengakses materi pembelajaran yang lebih
beragam.
• Pengembangan Profesional Guru: Guru perlu diberikan pelatihan yang
berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam menerapkan metode
pembelajaran yang efektif.
• Kerjasama dengan Masyarakat: Membangun kerjasama dengan masyarakat
desa, masyarakat komite terutama orang tua siswa, dapat menciptakan lingkungan
belajar yang mendukung.

Gambar 3. Guru berdiskusi bersama siswa tentang permasalahan yang menghambat
semangat siswa dalam pembelajaran
Menjadi pendidik di daerah tertinggal di SMKN 1 Taebenu adalah sebuah
tantangan yang besar. Namun, dengan strategi yang tepat dan dukungan yang kuat,
para pendidik dapat mengatasi berbagai kendala dan membantu siswa mencapai
potensi terbaik mereka.
Hal ini menjadi masalah serius sehingga ketika peserta didik tiba di sekolah
siswa kelelahan dan kecapain yang menyebabkan rendahnya semangat dan
motivasi siswa untuk mempelajari materi maupun kegiatan praktikum di kelas.
Oleh karena itu, sebagai pendidik saya selalu memberikan stimulus sebelum
pembelajaran dengan bermain games biasanya digunakan games yang mudah
dipahami siswa seperti gerak dan lagu atau perintah dengan ranah kemampuan yang
menunjukan kecepatan pendengaran, penglihatan dan spikomotorik atau ice
breaking dengan menggunakan metode permainan sederhana ataupun dengan
menggunakan AI (Artificial intelligence) seperti wordwall dan quizizz dimana siswa
yang merupakan generasi Z lebih mudah menarik minat, semangat dalam
pembelajaran.

Praktek baik ini penting untuk dikerjakan karena membantu siswa
menemukan potensi mereka dalam mengembangkan keterampilan dibidang
agribisnis tanaman pangan dan hortikultura (ATPH). Selain itu, dengan adanya
membuat asesmen sebelum pelajaran kita sebagai pendidik mampu mengetahui
Batasan dan cakupan kemampuan awal siswa dalam proses pembelajaran dan dapat
mengetahui metode yang sesuai dalam pembelajaran di kelas, sehingga siswa atau
peserta didik mudah memahami pembelajaran dan mengganggap pembelajaran
bukanlah sebuah beban tetapi merespon dengan baik dan positif sehingga
memudahkan pengembangan materi ajar dan menuntut siswa untuk berpikir kritis
dan kreatif.
Kesenjangan pemahaman antara satu murid dengan murid lainnya
seringkali terjadi di suatu kelas. Hal tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor,
salah satunya adalah level murid tersebut belum tepat dengan level atau capaian
belajar yang ditetapkan. Metode Teaching at the Right Level (Tarl) dimana
disesuaikan dengan Quizziz yang dibuat sehingga cakupan pendekatan belajar
tidak mengacu pada tingkatan kemampuan di dalam kelas melainkan melainkan
pada tingkat kemampuan murid atau peserta didik. Berikut hal-hal saya siapkan
dan dilakukan guru dalam menerapkan metode TaRL

BAB II
ISI
2.1 Melakukan asesmen kepada murid-murid di awal pembelajaran
Asesmen ini berfungsi untuk mengetahui karakteristik, potensi, dan
kebutuhan murid, agar guru tahu sampai mana tahap perkembangan dan capaian
belajar murid. Hal ini dilakukan karena siswa kelas X merupakan siswa yang
perlu pendekatan awal yang mendalam tentang pelajaran dan pembelajaran yang
ada ditingkat Sekolah kejuruan yang perlu peningkatan pemahaman
keterampilan dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar.
2.2 Perencanaan pembelajaran
Setelah mengetahui hasil dari asesmen murid-murid, guru dapat menyusun
perencanaan proses pembelajaran yang sesuai dan bersama siswa membuat
kesepakatan kelas. Selain itu proses pembelajaran menyusun
perencanaan proses pembelajaran seperti perangkat ajar yang digunakan,
metode games yang menggunakan AI aplikasi quizizz.

Gambar 4. Guru Bersama siswa membuat kesepakatan kelas sebelum melakukan
pembelajaran

2.3 Tahap pembelajaran
Pada tahap pembelajaran, guru juga perlu melakukan asesmen secara
berkala dalam rangka mengetahui proses perkembangan yang terjadi pada
murid. Selain itu, evaluasi pembelajaran di akhir juga merupakan hal yang
penting. Hal ini berfungsi untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran
dan membantu merancang pembelajaran berikutnya
2.4 Asesmen Sebagai Penunjang TarL
Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil
belajar peserta didik, yang hasilnya kemudian digunakan sebagai bahan refleksi
serta landasan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Asesmen sangat penting
dalam penerapan TarL. Karenanya, platform Merdeka Mengajar
menghadirkan Asesmen Murid agar dapat membantu guru
mendapatkan informasi dari proses dan hasil pembelajaran murid.
Hal ini, secara tidak langsung dapat mengarahkan siswa pada budaya positif
dan rutinitas yang mengarah pada Profil Pelajar Pancasila yang seyogyanya dapat
menjadi bekal siswa yang memiliki karakter budaya luhur yang dapat diterapkan
diluar lingkungan sekolah yakni di masyarakat.
Berikut cerita selama saya membuat asesmen pembelajaran menggunakan AI
Quizizz
2.5 Revolusi Belajar di SMK Negeri 1 Taebenu
Saya, guru Program keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura
di SMK Negeri 1 Taebenu, selalu merasa ada yang kurang dengan cara saya menilai
pemahaman siswa-siswi. Tes tertulis konvensional terasa membosankan dan
melelahkan apalagi siswa yang saya didik sudah lelah menempuh perjalanan cukup
jauh melewati hutan belukar hingga menerjang sungai demi belajar di SMKN 1
Taebenu dan saya merasa kurang efektif dalam mengukur kemampuan siswa secara
menyeluruh. Saya ingin menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan
menyenangkan.

Gambar 5. Guru melakukan asesmen pembelajaran dengan Quizizz

Suatu hari, saya menoton di salah satu platform media social “Tiktok dan
Instgram” tentang pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Saya sangat tertarik
untuk belajar dan mengembangkan pembelajaran dengan kreatif dan inovatif
menggunakan teknologi AI maka saya menelusuri dengan mesin pencari AI dan
muncullah ide untuk memperkenalkan asesmen sebelum pembelajaran dan
mengakhiri pembelajaran dengan Quizizz, sebuah platform kuis interaktif yang
sedang populer. Saya tertarik dengan fitur-fitur yang ditawarkan Quizizz, seperti
berbagai jenis soal, tampilan yang menarik, dan fitur real-time yang
memungkinkan siswa untuk langsung melihat hasil jawaban mereka."Ini dia yang
saya cari!" dalam hati. Selama di rumah saya tekun mempelajari aplikasi ini dan
akhirnya bisa mengembangkan ide dengan mata pelajaran Dasar-dasar agribisnis
dengan asesmen pembelajaran menggunakan Quizizz
Kembali ke sekolah, saya langsung mulai membuat kuis interaktif
menggunakan Quizizz. Saya membuat kuis tentang Pengertian agribisnis dan
subsistem agribisnis pertanian dimanamerupakanmateri awal perkenalan untuk
melanjutkan ke materi berikutnya. Selain Quizizz, saya juga mengembangkan

games pengacakan nama siswa dengan AI wordwall dimana siswa yang awalnya
pemalu dan tidak mau berbicara saat ditunjuk untuk menjelaskan sesuatu akhirnya
bisa berbicara dan meningkatkan daya juang, motivasi dan lebih bersemangat
dalam pembelajaran.
Selain soal pilihan ganda, saya juga menambahkan soal menjodohkan
komponen dengan fungsinya, serta soal isian singkat yang menuntut siswa untuk
menjelaskan suatu konsep dengan kata-kata mereka sendiri.
"Kalian siap untuk tantangan baru?" tanya saya pada siswa-siswinya saat pelajaran
dimulai.
Siswa-siswa yang awalnya terlihat bosan langsung bersemangat. Mereka
berlomba-lomba untuk menjawab soal dengan cepat dan benar. Suasana kelas
menjadi lebih hidup dan menyenangkan.

Gambar 6. Siswa terlihat antusias mengerjakan asesmen dengan Quizizz

"Pak, ini seru banget! Kayak lagi main game aja," ujar salah seorang siswa.
Saya tersenyum mendengar komentar siswa-siswinya. Saya merasa senang
dan puas karena berhasil membuat pembelajaran menjadi lebih menarik. Selain itu,
dengan menggunakan Quizizz, saya dapat langsung melihat hasil belajar siswa
secara individu dan dapat mengidentifikasi siswa mana yang masih kesulitan dan
membutuhkan bantuan tambahan.
"Ternyata banyak siswa yang masih bingung membedakan antara pembiakan
tanaman vegetatif dan tanaman generatif," kata saya sambil mengamati laporan
hasil kuis.
Berbekal informasi tersebut, saya kemudian mengadakan diskusi kelas untuk
membahas materi yang masih belum dipahami siswa. saya juga membuat video
tutorial singkat tentang sistem materi tersebut yang bisa diakses oleh siswa kapan
saja.
Dengan menggunakan Quizizz, saya berhasil meningkatkan motivasi belajar
siswa-siswi sehingga siswa menjadi lebih aktif dan terlibat dalam proses
pembelajaran. Selain itu, Saya juga bisa memantau perkembangan belajar siswa
secara berkala. Dan dari hasil asesmen tersebut saya dapat menjelaskan keunggulan
menggunakan Quizizz pada sesame guru lainnya sehingga mereka pun termotivasi
untuk saling belajar.
2.6 Keunggulan Penggunaan Wordwall dan Quizizz di SMK Negeri 1 Taebenu:
• Belajar sambil bermain: Siswa merasa lebih termotivasi untuk belajar. Hal ini
dikarenakan siswa secara langsung menantang diri sendiri untuk memecahkan
sebuah masalah kecil dalam bentuk permainan atau games dan sesuai dengan
tantangan zaman era 4.0 dimana siswa atau peserta didik jika tidak diberi stimulus
yang menarik maka mereka akan cenderung bosan dan tidak tertarik akhirnya
berdampak buruk pada peningkatan keterampilan atau tingkat pemahaman siswa
dalam cakupan sebuah materi.

• Memperkuat pemahaman konsep: Berbagai jenis soal membantu siswa
memahami konsep secara lebih mendalam.
• Meningkatkan kemampuan berpikir kritis: Soal isian singkat melatih siswa
untuk berpikir kritis dan menganalisis informasi.
• Memberikan umpan balik instan: Siswa langsung mengetahui hasil jawaban
mereka, sehingga dapat memperbaiki kesalahan.
• Memudahkan guru dalam memantau kemajuan siswa: Laporan hasil kuis
memberikan informasi yang sangat berharga bagi guru.

BAB III
PENUTUP
3.1 Penutup
Hasil yang diperoleh dari praktik baik ini adalah
- Pembelajaran menjadi bersemangat,dimana siswayang awalnya kurang
antusias pada pembelajaran sebelumnya pada akhirnya semakin
bersemangat dan antusias mengerjakan tugas melalui Quizizz,
- Siswa dapat mengembangkan idenya dalam menjelaskan materi sesuai
dengan petunjuk di dalam games
- Siswa dapat meningkatkan kemampuan informasi dan teknologi karena
menggunakan laptop dan AI
3.2 Pesan Moral
Kisah saya dapat menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi sarana
yang sangat efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi secara kreatif, pendidik dapat membuat pembelajaran
menjadi lebih menarik dan relevan dengan kebutuhan siswa.
Catatan
Storyboard (naskah alur cerita ) yang dijadikan video dalam praktik baik ini
tersedia pada chanel Youtube :
https://youtu.be/1G4AhK_-jjE?si=el6Bu0y3yGe9p_iC
Word wall : https://wordwall.net/myactivities
Quizizz : :
https://quizizz.com/join/game/U2FsdGVkX19oU%252BaIDFRJFRVFgl0OJEEp
Grd%252F1BvnrmsYFrrZKKE6mbpX7E1ua9v53XKTrq88%252FaiOSdoQOgk
Aig%253D%253D?gameType=solo&preview=true

Profil dan Biodata Penulis
Saya, Iwan Leonard Deku, SST., Gr merupakan Guru
ASN mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman
dengan program keahlian Agribisnis Tanaman Pangan
dan Hortikultura di SMKN 1 Taebenu, berikut riwayat
pekerjaan saya.

Riwayat Pekerjaan Tahun
Duta Wisata pertukaran siswa magang SMKN 6 Kupang ke
Jakarta
Guru /Mentor dan Fasilitator di PPA IO-724 Compassion
Internasional
2008
2010-2016
Guru SMKN 1 Cangkringan , Yogyakarta
Guru SMKN 1 Malinau, Kalimantan Utara
Announcer, produser dan trainner Radio dan 3JTV Bornea
Kalimantan Utara
2012-2013
Pendiri dan Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan GNB Kupang
Pendiri Lembaga Anak Bangsa Cerdas Yogyakarta cabang
Kupang
Pendiri Yayasan Belanga Anak Negeri Surabaya cabang Kupang
2014-2016
Guru Kontrak dan Ketua Program Studi ATPH SMKN 2 Kupang
Barat
2014-2016
Dewan Pengawas Lembaga Pendidikan GNB Kupang
Ketua Literasi Nasional Penulisan Buku ISBN
Penulis buku “Pembelajaran PJOK Berbasis Permainan” ISBN
978-623-6509-03-6
Penulis Buku “Antologi Pendidikan di masa Pandemi “ ISBN
978-623-6509-60-9
Penulis “Buku Bunga Rantai Integrasi Keilmuan Dalam
Menghadapi New Normal Pada Masa Pandemi Covid-19” ISBN
978-623-6704-02-8
2020
2020
Guru ASN di Kabupaten Nagekeo
Widya suara, Fasilitator Daerah dan Public Speaking, skill and
talent untuk Inovasi Australia
Pelaksana Harian Kepala SDI Alorawe
Asisten Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nagekeo
Penerjemah untuk Kerjasama Korea Selatan dan Kabupaten
Nagekeo
Protokoler Dinas Pendidikan Kabupaten Nagekeo
Guru SMKN 1 Taebenu
2017-2022
2017-
Mei 2024
Juni 2024
Tags