JURNAL MODUL 1 PPG daljab matematika.pdf

safrida10 3,159 views 10 slides May 03, 2025
Slide 1
Slide 1 of 10
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10

About This Presentation

jurnal PPG daljab matematika


Slide Content

MENERAPKAN PRINSIP “UNDERSTANDING BY DESIGN (UbD)” PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA KELAS VIII SMP

DI SUSUN OLEH :

FAUZIANA, S.Pd
GURU MATEMATIKA SMP NEGERI 2 NIBONG
KABUPATEN ACEH UTARA
LPTK : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

A. PENDAHULUAN
Understanding by Design (UbD) merupakan sebuah desain untuk sebuah pemahaman
secara mendalam dengan alur yang disebut dengan backward design atau desain mundur
yang bertujuan untuk mengingat tugas yang harus diselesaikan agar guru dapat
merencanakan kegiatan untuk mencapainya atau bisa disebut pelatihan terencana.

Understanding by Design (UbD) adalah kerangka kerja untuk perencanaan pembelajaran
yang berfokus pada pencapaian hasil belajar yang mendalam dan bermakna. Pendekatan
ini dikembangkan oleh Grant Wiggins dan Jay McTighe, dan dikenal sebagai model
"backward design" karena memulai proses perencanaan dari tujuan akhir (hasil belajar
yang diinginkan) dan bekerja mundur untuk menentukan proses pembelajaran yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

prinsip-prinsip (Wiggins dan Jay McTighe, 2005), yaitu:
1. Merupakan perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru sebagai bagian
dari tugasnya.
2. Merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan peserta didik memaknai
belajar melalui konsep-konsep utama.
3. Mendorong peserta didik memaknai pembelajaran secara mandiri melalui bukti
kinerja otentik.
4. Perencanaan pembelajaran yang efektif yang dimulai guru menentukan capaian
atau tujuan pembelajaran yang dicapai oleh peserta didik.
5. Guru membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Tidak hanya
mengajar, guru harus memastikan pembelajaran terjadi dan bermakna bagi
peserta didik.
6. Refleksi berkala terhadap bagaimana pembelajaran dilakukan merupakan upaya
untuk meningkatkan kualitas dan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik.
7. UbD merefleksikan peningkatan yang berkelanjutan untuk mewujudkan
pembelajaran yang efektif bagi peserta didik.

Tabel 1.1 Rubrik Checklist Perencanaan Pembelajaran
No


Pernyataan

Selalu

Jarang

Tidak
Pernah
1 Dalam merencanakan pembelajaran,
saya memilih capaian pembelajaran
(CP) terlebih dahulu.

2 Setelah memilih capaian √

pembelajaran (CP), saya
menurunkannya menjadi tujuan
pembelajaran (TP), dan kriteria
ketuntasan tujuan pembelajaran
(KKTP).
3 Setelah menentukan KKTP, saya
merancang asesmen untuk
mengukur ketercapaian TP yang
telah ditetapkan.

4 Dalam merencanakan pembelajaran,
saya merancang asesmen awal.

5 Tujuan pembelajaran dan asesmen
saya gunakan sebagai dasar untuk
merancang kegiatan pembelajaran.

6 Kegiatan pembelajaran saya rancang
untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

7 Saya merencanakan pembelajaran
selanjutnya berdasarkan hasil
asesmen formatif untuk
memaksimalkan ketercapaian tujuan
pembelajaran.


UbD merupakan suatu pendekatan dalam merencanakan pembelajaran yang
menekankan pada pemahaman mendalam peserta didik terhadap materi pelajaran
yang diajarkan. Ada tiga langkah utama yang perlu dilakukan dalam merencanakan
pembelajaran dengan prinsip UbD, yaitu menentukan tujuan pembelajaran,
menentukan asesmen pembelajaran, dan merancang aktivitas pembelajaran (Grant
Wiggins dan Jay McTighe, 2005). Tiga langkah tersebut diilustrasikan pada Gambar 1.1

Gambar 1.1 Langkah perencanaan pembelajaran dengan prinsip UbD


B. MENENTUKAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Dalam konteks Understanding by Design (UbD), menentukan tujuan pembelajaran
merupakan langkah awal dan krusial dalam proses perencanaan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran yang jelas akan menjadi panduan dalam menyusun materi, metode, dan
penilaian yang efektif. Berikut ini langkah – langkah menentukan tujuan pembelajaran :
1. Identifikasi Hasil Belajar yang Diinginkan
 Pemahaman Utama (Enduring Understandings): Tentukan konsep, prinsip, atau
keterampilan yang ingin dipahami siswa dalam jangka panjang.
 Pertanyaan Esensial (Essential Questions): Rumuskan pertanyaan terbuka yang
memancing siswa untuk berpikir kritis dan mendalami materi.
Menentukan
Tujuan
Menentukan
Asesmen
Merancang
Kegiatan

 Pengetahuan dan Keterampilan (Knowledge and Skills): Tentukan fakta, konsep,
dan prosedur yang harus dikuasai siswa serta keterampilan apa yang harus mereka
kembangkan.
2. Menyesuaikan dengan Standar dan Kompetensi
 Pastikan tujuan pembelajaran sesuai dengan standar pendidikan atau kurikulum
yang berlaku. Tujuan ini harus mencerminkan kompetensi yang diharapkan dari
siswa.
 Sesuaikan tujuan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa, sehingga pembelajaran
relevan dan bermakna.
3. Merumuskan Tujuan Pembelajaran yang Spesifik dan Terukur
 Gunakan rumusan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas
waktu (SMART objectives).
4. Menghubungkan dengan Pengalaman Nyata
 Tujuan pembelajaran sebaiknya terkait dengan konteks dunia nyata yang relevan
bagi siswa. Hal ini membantu siswa melihat pentingnya apa yang mereka pelajari
dan bagaimana mereka dapat menerapkannya di luar kelas.

C. MENENTUKAN ASESMEN
Dalam kerangka Understanding by Design (UbD), menentukan asesmen adalah langkah
kedua setelah menetapkan tujuan pembelajaran. Asesmen dalam UbD dirancang untuk
mengukur sejauh mana siswa telah mencapai hasil belajar yang diinginkan. Berikut adalah
cara menentukan asesmen yang efektif:
 Penilaian Sumatif: Ini adalah penilaian akhir yang digunakan untuk menilai
pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Penilaian ini mengukur
apakah siswa telah mencapai tujuan pembelajaran.
o Contoh: Ujian akhir, proyek penelitian, presentasi, atau laporan tertulis.
 Penilaian Formatif: Penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk
memonitor kemajuan siswa dan memberikan umpan balik yang dapat digunakan
untuk memperbaiki pembelajaran.
o Contoh: Kuis, diskusi kelas, tugas harian, atau refleksi pribadi.

Data dari penilaian formatif dan sumatif harus digunakan untuk menilai efektivitas
pengajaran dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Analisis hasil asesmen membantu guru memahami kesenjangan
dalam pemahaman siswa dan menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam
pengajaran.

D. MERANCANG KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alur Perencanaan Pembelajaran :
IDENTITAS MODUL

Nama Penyusun : Fauziana, S.Pd
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Nibong
Kelas / Semester : VIII/Ganjil
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Aljabar
Alokasi Waktu : 2 JP
Tahun Penyusunan : 2024

Fase : D
Elemen : Bilangan
Capaian
Pembelajaran
: Peserta didik dapat membaca, menulis, dan membandingkan bilangan
bulat, bilangan rasional dan irasional, bilangan desimal, bilangan
berpangkat bulat dan akar, bilangan dalam notasi ilmiah. Mereka dapat
menerapkan operasi aritmetika pada bilangan real, dan memberikan
estimasi/perkiraan dalam menyelesaikan masalah (termasuk berkaitan
dengan literasi finansial). Peserta didik dapat menggunakan faktorisasi
prima dan pengertian rasio (skala, proporsi, dan laju perubahan) dalam
penyelesaian masalah.

MEDIA PEMBELAJARAN

Power Point atau Slide Presentasi: Berisi materi tentang aljabar dengan ilustrasi
yang jelas.
Kartu Soal (Flashcards): Berisi soal-soal aljabar sederhana yang bisa digunakan
untuk latihan mandiri atau kelompok.
Lembar Kerja Interaktif: Siswa bisa mengisi secara langsung melalui lembar kerja
MODEL PEMBELAJARAN
Project Based Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi dan Discovery Learning
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Peserta didik dapat mengelompokkan bentuk suku tunggal (monom), bentuk suku
banyak (polinom), dan dapat menentukan derajat suku dan bentuk aljabar.
 Peserta didik dapat menentukan suku sejenis dan menyederhanakan suku sejenis
yang sudah dikelompokkan menjadi satu.
 Peserta didik dapat menghitung perkalian dan pembagian sesama suku tunggal.
 Peserta didik dapat menghitung nilai bentuk aljabar yang efisien dengan
menggunakan perhitungan aljabar.

ASESMEN AWAL ( DIAGNOSTIK )
 Mengapa kita perlu mempelajari aljabar?
 Bagaimana aljabar digunakan dalam kehidupan sehari-hari?
 Bagaimana kita bisa menggunakan persamaan aljabar untuk memecahkan masalah
keuangan sederhana seperti menghitung anggaran atau menabung?
KEGIATAN PEMBELAJARAN
 Pendahuluan :
o Aktivitas pembuka:
Guru memulai pembelajaran dengan salam dan berdoa
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru memberikan pertanyaan pematik dengan menunjukkan contoh
masalah sehari-hari yang melibatkan aljabar, seperti menghitung jumlah
total dari beberapa barang dengan harga berbeda.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

 Kegiatan Inti :
o Eksplorasi:
 Siswa bekerja dalam kelompok untuk menemukan variabel dalam
masalah sederhana yang disajikan oleh guru.
 Siswa Mendiskusi tentang pentingnya aljabar dalam matematika dan
kehidupan sehari-hari.
o Pengembangan Konsep:
 Guru menjelaskan konsep variabel dan konstanta dalam aljabar.
 Latihan individu: Siswa mencoba menentukan variabel dan konstanta
dalam berbagai ekspresi aljabar.
o Aplikasi:
 Siswa menyelesaikan beberapa soal latihan tentang identifikasi variabel
dan konstanta.
 Penutup :
o Guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang proyek dan tugas yang
telah mereka selesaikan.
o Guru dan siswa membuat kesimpulan dan merefleksikan kegiatan pembelajaran
bersama tentang materi yang telah dipelajari
o Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam dan doa

PENILAIAN
Penilaian Formatif : Menilai partisipasi siswa dalam diskusi dan cara mereka
memecahkan masalah aljabar secara kolaboratif ddidalam kelompok
Penilaian Autentik: Presentasi Hasil Kerja siswa dalam mempresentasikan
bagaimana mereka memecahkan masalah aljabar yang lebih kompleks atau yang
terkait dengan kehidupan sehari-hari.
Jurnal Refleksi: Menilai pemahaman konsep aljabar melalui tulisan reflektif tentang
bagaimana mereka menerapkan aljabar dalam kehidupan sehari-hari.

DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tabel 1.2 Rubrik Checklist Perancangan Pembelajaran dengan Prinsip UbD
Item Pernyataan Sudah Belum
Langkah 1. Menentukan Tujuan Pembelajaran
Saya mengidentifikasi sasaran pembelajaran dan fokus
pada pemahaman konsep yang mendalam dan penerapan
pengetahuan dalam konteks nyata.

Saya menentukan pemahaman utama yang mencakup inti
dari pembelajaran dan evaluasi pemahaman peserta
didik.

Saya mengidentifikasi kemampuan penting yang fokus
pada keterampilan yang relevan dengan konten
pembelajaran dan dapat diterapkan di kehidupan nyata.

Saya merumuskan pertanyaan esensial yang mendorong
peserta didik untuk menjelajahi konsep-konsep dan
merumuskan pemahaman mereka sendiri.

Saya menentukan kriteria keberhasilan capaian
pembelajaran.

Saya merumuskan tujuan pembelajaran dalam berbagai
kategori kemampuan peserta didik.

Langkah 2. Menentukan Asesmen Pembelajaran
Saya mengidentifikasi bukti kinerja atau produk
yang dapat menunjukkan pencapaian tujuan
pembelajaran.

Saya merancang rubrik penilaian yang jelas dan terukur
untuk setiap jenis bukti kinerja.

Saya merancang asesmen berdasarkan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.

Saya merancang asesmen formatif untuk mengukur
capaian pembelajaran yang berkelanjutan selama proses
pembelajaran.

Saya mengembangkan instrumen penilaian autentik. √
Saya mengumpulkan data asesmen untuk mengetahui
perkembangan pencapaian peserta didik. Selanjutnya,
dipergunakan sebagai dasar menentukan tindakan
lanjutan.

Langkah 3. Merancang Kegiatan Pembelajaran
Saya menentukan alur belajar berorientasi pada
pencapaian tujuan pembelajaran.

Saya mendesain aktivitas pembelajaran yang mendorong
peserta didik untuk menjelajahi konsep secara mendalam.

Saya memilih strategi pembelajaran yang relevan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang terdapat pada
asesmen.

Saya memilih model/metode/pendekatan pembelajaran
yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Saya mengembangkan aktivitas berdasarkan kebutuhan √

belajar peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Saya mengembangkan aktivitas pembelajaran terintegrasi
dengan konteks nyata.

Saya mengembangkan aktivitas pembelajaran
berdasarkan keragaman kemampuan awal peserta didik.

Saya mendesain aktivitas pembelajaran berbasis active
learning.

Saya mengembangkan aktivitas pembelajaran untuk
mencapai konsep-konsep esensial.


E. ELABORASI PEMAHAMAN ME RANCANG PEMBELAJARAN BERBASIS Ub D
Tabel 1. 3 Elaborasi Pemahaman Merancang Pembelajaran Berbasis UbD

Komponen
Pembelajaran

Apa yang
saya ketahui

Apa yang
ingin saya
ketahui

Bagaimana saya
dapat
mengetahuinya
Apa yang telah
saya pelajari
Menentukan
Tujuan
pembelajaran
Tujuan
pembelajaran
harus jelas dan
specific dan
berorientasi
pada siswa
Bagaimana Cara
Menyelaraskan
Tujuan
Pembelajaran
dengan Standar
Kurikulum
Mendalami
Literatur dan
Sumber Belajar
yang Terkait
dengan tujuan
pembelajaran
serta dengan
mengikuti
pelatihan
Saya belajar
bahwa tujuan
pembelajaran
Harus
dirumuskan
dengan sangat
jelas dan spesifik
dan berpusat pada
siswa
Menentukan
asesmen
asesmen
digunakan
untuk
mengukur
sejauh mana
tujuan
pembelajaran
telah tercapai.
Bagaimana
Menyelaraskan
Asesmen
dengan Tujuan
Pembelajaran
Dengan Mengikuti
Pelatihan dan
Workshop
memberikan
pemahaman yang
mendalam
Beberapa konsep
dan praktik
penting yang
dapat membantu
merancang
asesmen yang
efektif
Merancang
kegiatan
pembelajaran
Salah satunya
adalah
merumuskan
tujuan
pembelajaran
Kegiatan
pembelajaran
harus dirancang
untuk
mendukung
pencapaian
tujuan
pembelajaran.
Setiap kegiatan
harus memiliki
tujuan yang
jelas dan dapat
diukur.
Memahami
pedoman
dan standar
kurikulum
yang relevan
untuk
memastikan
bahwa
kegiatan
pembelajaran
selaras dengan
tujuan
pendidikan.
Merancang
aktivitas
yang menarik dan
relevan dapat
memotivasi siswa
untuk
berpartisipasi
aktif.

F. PETA KONSEP PEMBELAJARAN UBD DAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBELAJARAN
LAINNYA
Peta Konsep: Pembelajaran dengan Metode UbD
1. Understanding by Design (UbD)
 Tujuan Utama: Membantu siswa mencapai pemahaman mendalam.
 Tahapan Utama:
1. Menentukan hasil yang diinginkan
 Pertanyaan Esensial
 Pemahaman Berkelanjutan
2. Menentukan bukti keberhasilan
 Tugas Kinerja
 Kriteria Penilaian
3. Merencanakan pengalaman belajar dan pengajaran
 Aktivitas Pembelajaran
 Strategi Instruksional
2. Strategi Pembelajaran Lainnya
 Pembelajaran Berbasis Inkuiri
o Pendekatan: Siswa aktif mengeksplorasi dan meneliti masalah atau
pertanyaan.
o Fokus: Pengembangan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan
masalah.
 Pembelajaran Berbasis Proyek
o Pendekatan: Siswa belajar melalui pengerjaan proyek nyata yang relevan.
o Fokus: Keterampilan kolaborasi, manajemen waktu, dan aplikasi
pengetahuan.
 Differentiated Instruction (Instruksi Diferensiasi)
o Pendekatan: Menyesuaikan instruksi untuk memenuhi kebutuhan belajar
individu.
o Fokus: Keberagaman gaya belajar dan kemampuan siswa.
 Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif)
o Pendekatan: Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan
bersama.
o Fokus: Peningkatan keterampilan sosial dan tanggung jawab kolektif.
3. Assessment Strategies (Strategi Penilaian)
 Penilaian Formatif
o Digunakan selama proses pembelajaran untuk memonitor kemajuan dan
memberi umpan balik.
 Penilaian Sumatif
o Dilakukan di akhir unit untuk menilai pencapaian hasil belajar.
 Penilaian Berbasis Kinerja
o Mengukur kemampuan siswa melalui tugas yang menunjukkan aplikasi
pengetahuan.
 Penilaian Diri dan Teman Sebaya
o Mendorong refleksi dan pemahaman metakognitif.

G. REFLEKSI
Setelah menerapkan metode Understanding by Design ( UbD ) dalam pembelajaran
aljabar, saya ingin berbagi refleksi mengenai pembelajaran ini, Metode UbD telah
memberikan saya pandangan baru tentang bagaimana kita bisa lebih efektif dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaran yang tidak hanya focus pada pengetahuan
factual saja tetapi juga pada pemahaman mendalam dan aplikasi praktis dari konsep-
konsep yang diajarkan.
Saya menyadari bahwa pendekatan backward design dalam UbD menuntut saya untuk
benar – benar memahami tujuan akhir pembelajaran sebelum merancang aktivitas dan
materi yang akan di sampaikan dalam konteks aljabar, ini berarti bahwa saya harus
memulai dengan mempertimbangkan apa yang saya inginkan apakah siswa menguasai
materi secara mendalam, bukan hanya menyelesaikan soal – soal atau memahami rumus.
Selama penerapan Understanding by Design ( UbD ), saya juga merasakan pentingnya
penilaian formatif yang berkelanjutan. Metode ini mendorong saya untuk tidak hanya
menilai pemahaman siswa di akhir pembelajaran, tetapi juga secara terus menerus
sepanjang proses pembelajaran. Hal ini memungkinkan saya untuk segera mengidentifikasi
kesulitan yang di hadapi oleh siswa dan memberikan bantuan atau penjelasan tambahan
sebelum kesulitan tersebut menjadi penghalang bagi pemahaman mereka. Penilaian ini
bisa berupa diskusi kelas, kuis singkat, atau tugas – tugas kecil yang membantu siswa
untuk memperkuat pemahaman mereka tentang materi aljabar.
Dalam kelas, saya sering kali menghadapi siswa dengan berbagai tingkat kemampuan
dan latar belakang pengetahuan. Dengan menggunakan Understanding by Design ( UbD ),
saya dapat merancang aktivitas yang dapat mengakomodasi kebutuhan setiap siswa, baik
itu yang membutuhkan tantangan lebih maupun yang memerlukan dukungan tambahan.
Dengan begitu, setiap siswa memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Akhirnya, saya merasa bahwa penerapan metode Understanding by Design ( UbD )
dalam pembelajaran aljabar ini telah memberikan dampak positif terhadap motivasi dan
keterlibatan siswa. Ketika mereka diajak untuk memahami alasan di balik konsep-konsep
aljabar dan melihat relevansinya dalam kehidupan sehari-hari, mereka menjadi lebih
tertarik dan termotivasi untuk belajar. Mereka tidak hanya belajar untuk lulus ujian, tetapi
untuk benar-benar memahami dan menerapkan aljabar dalam konteks yang lebih luas.
Dengan demikian, saya yakin bahwa metode Understanding by Design ( UbD ), bisa
menjadi pendekatan yang sangat efektif dalam pengajaran Matematika, khususnya dalam
materi aljabar. Saya berharap refleksi ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk
terus berinovasi dalam pembelajaran, dengan selalu mengutamakan pemahaman
mendalam dan kebutuhan siswa.

H. UMPAN BALIK
Tags