Jurnal Reading OBGYN_20250711_070531_0000.pdf

NyomanAdiWirasatyaWi 0 views 17 slides Aug 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 17
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17

About This Presentation

penjelasan terkait dengan jurnal reading


Slide Content

Influence of lymphadenectomy on survival and
recurrence in patients with early‑stage epithelial
ovarian cancer: a meta‑analysis
Oleh:
JOURNAL READING
Nyoman Adi Wirasatya Wibawa (2471121200)
KEPANITERAAN KLINIK MADYA
BAGIAN/KSM ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
RSUD SANJIWANI GIANYAR
2025
Pembimbing:
dr. Pande Made Angger Parameswara, M.Biomed, Sp.OG

Judul Jurnal:
Influence of lymphadenectomy on survival
and recurrence in patients with early‑stage
epithelial ovarian cancer: a meta‑analysis
Penulis:
Yang Chenchen, Zhang Ting, Gong Aifeng,
and Shi Can
Tahun:
2023
Penerbit:
Jenis:
BMC
Meta-analysis
Sumber:
https://doi.org/10.1186/s12905-023-02615-6

Kanker ovarium epitelial (EOC) merupakan penyebab utama kematian akibat kanker ginekologi di seluruh dunia.
Salah satu tantangan terbesar adalah bahwa sebagian besar kasus baru terdiagnosis pada stadium lanjut akibat
kurangnya deteksi dini. Namun, sekitar 30% pasien ditemukan dalam stadium awal (FIGO I–II), yang memiliki
prognosis jauh lebih baik dibandingkan stadium lanjut.
Dalam penanganan kanker ovarium stadium awal (early-stage epithelial ovarian cancer / eEOC), prosedur
pembedahan seperti limfadenektomi—pengangkatan sistematis kelenjar getah bening pelvis dan para-aorta—
telah menjadi bagian dari pendekatan staging dan pengambilan keputusan terapi. Limfadenektomi dianggap
dapat mengidentifikasi metastasis mikroskopis dan menentukan perlunya kemoterapi adjuvan.
Meskipun demikian, manfaat limfadenektomi dalam meningkatkan angka kelangsungan hidup dan menurunkan
kekambuhan masih menjadi perdebatan. Beberapa studi menunjukkan manfaat signifikan, sementara yang lain
tidak menemukan perbedaan bermakna.
Oleh karena itu, dilakukanlah meta-analisis sistematik ini oleh Yang dan kolega, dengan tujuan mengevaluasi
secara komprehensif apakah limfadenektomi benar-benar memberikan keuntungan klinis pada pasien eEOC,
khususnya dalam hal overall survival (OS), progression-free survival (PFS), dan tingkat kekambuhan.
Pendahuluan

Untuk mengevaluasi pengaruh limfadenektomi terhadap:
Overall Survival (OS)
Progression-Free Survival (PFS)
Tingkat kekambuhan
pada pasien dengan kanker ovarium epitelial stadium awal
(eEOC).
Desain: Meta-analisis sesuai PRISMA.
Database: PubMed, Embase, Cochrane, Web of Science.
Jumlah studi: 14 (13 RCS, 1 RCT) – Total 22.178 pasien.
Analisis statistik: HR dan RR, analisis subkelompok, sensitivitas, bias
publikasi.
Tujuan Studi
Metode Studi

Hasil Utama
OS meningkat: HR = 0.72 (p < 0.001)
Ini menunjukkan bahwa pasien dengan eEOC yang menjalani
limfadenektomi memiliki 28% penurunan risiko kematian dibandingkan
mereka yang tidak menjalani prosedur tersebut.
PFS meningkat: HR = 0.74 (p < 0.001)
Angka ini menunjukkan bahwa limfadenektomi memberikan 26%
penurunan risiko progresi penyakit atau kematian akibat penyakit
dibandingkan tanpa tindakan tersebut. Artinya, pasien cenderung
bertahan lebih lama tanpa kekambuhan setelah prosedur.
Kekambuhan menurun: RR = 0.72 (p < 0.001)
Risk Ratio (RR) ini mengindikasikan bahwa limfadenektomi mengurangi
kemungkinan kekambuhan sebesar 28% dibandingkan kelompok tanpa
limfadenektomi.
Subkelompok:
Manfaat terlihat pada tipe histologi tertentu (clear
cell).
Variasi berdasarkan wilayah (barat/timur),
stadium, dan sumber kelompok kontrol.

Critical Apraisal:
PICO

Population
Pasien yang didiagnosis dengan kanker ovarium epitelial stadium awal (early-stage epithelial ovarian
cancer / eEOC).
Detail Populasi:
Berdasarkan klasifikasi FIGO stadium I–II.
Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan patologi dan histologi.
Termasuk berbagai subtipe histologis: serous, mucinous, clear cell, endometrioid.
Total pasien dalam meta-analisis: 22.178 orang dari 14 studi.
Umur pasien bervariasi, mayoritas antara usia 40–60 tahun.

Intervention
Limfadenektomi:
Tindakan pembedahan berupa diseksi sistematik kelenjar getah bening pelvis dan/atau para-aorta.
Detail:
Dapat berupa comprehensive lymphadenectomy (CL): meliputi pelvis dan para-aorta.
Tujuannya untuk staging lebih akurat dan kemungkinan mengangkat metastasis mikroskopik.
Juga berperan sebagai prosedur terapeutik potensial.

Comparison
Tanpa limfadenektomi (Non-lymphadenectomy, NL) atau hanya dilakukan evaluasi terbatas:
UCL (Pelvic lymphadenectomy saja atau hanya evaluasi klinis kelenjar limfa).
Perbandingan:
Dikelompokkan dalam kontrol tanpa intervensi sistematik.
Menjadi dasar membandingkan efektivitas intervensi penuh.

Outcome
1. Overall Survival (OS)
Waktu hidup keseluruhan sejak diagnosis atau intervensi.
Hasil: Limfadenektomi meningkatkan OS secara signifikan (HR = 0.72; CI 95%: 0.61–0.84; p < 0.001).
2. Progression-Free Survival (PFS)
Lama waktu bebas dari progresi penyakit atau kekambuhan.
Hasil: PFS lebih tinggi pada kelompok limfadenektomi (HR = 0.74; CI 95%: 0.67–0.80; p < 0.001).
3. Tingkat Kekambuhan (Recurrence Rate)
Proporsi pasien yang mengalami kekambuhan setelah terapi primer.
Hasil: Limfadenektomi menurunkan kekambuhan (RR = 0.72; CI 95%: 0.60–0.85; p < 0.001).

Critical Apraisal:
VIA

Validity
✅ Desain studi: Meta-analisis dari 14 studi (13 retrospektif, 1 RCT).
✅ Protokol PRISMA diikuti.
✅ Seleksi literatur dan ekstraksi data dilakukan oleh dua peneliti secara independen.
✅ Kualitas studi dinilai (Newcastle–Ottawa Scale & Cochrane Risk of Bias).
⚠️ Mayoritas studi retrospektif, potensi bias seleksi.
⚠️ Variasi dalam definisi stadium awal, serta variasi terapi adjuvan.

Importance
?????? Hasil signifikan secara statistik dan klinis:
OS meningkat (HR 0.72)
PFS meningkat (HR 0.74)
Kekambuhan menurun (RR 0.72)
?????? Subkelompok dengan histologi spesifik (seperti clear cell) menunjukkan manfaat lebih jelas.
⚠️ Efek terhadap subtipe mucinous tidak signifikan (jumlah studi terbatas).

Applicability
✅ Cocok diterapkan pada pasien eEOC dengan staging FIGO I–II.
⚠️ Harus disesuaikan dengan:
Histologi tumor
Kondisi klinis pasien (komorbiditas, status performa)
Ketersediaan tenaga dan fasilitas untuk limfadenektomi atau alternatif seperti SLN biopsy.
⚠️ Studi dilakukan di berbagai negara, namun belum tentu sepenuhnya mencerminkan populasi
Indonesia.

Limfadenektomi menunjukkan manfaat dalam meningkatkan OS dan PFS serta menurunkan kekambuhan
pada eEOC. Efek ini diyakini terkait dengan kemampuannya dalam mendeteksi mikrometastasis dan
menentukan stadium secara lebih akurat. Namun, manfaat ini tidak merata pada semua subtipe histologi,
seperti kanker ovarium mucinous yang menunjukkan respons minimal.
Prosedur limfadenektomi juga memiliki potensi komplikasi seperti perdarahan, infeksi, dan limfokista. Oleh
karena itu, tindakan ini sebaiknya dilakukan secara selektif, terutama pada pasien dengan faktor risiko
tinggi atau tipe histologi tertentu (seperti clear cell).
Teknologi sentinel lymph node (SLN) sedang dikembangkan sebagai alternatif yang lebih minimal invasif,
namun masih dalam tahap eksperimental pada eEOC. Diperlukan lebih banyak studi prospektif untuk
mengevaluasi efektivitas dan keamanan pendekatan ini.
Diskusi

Kesimpulan
Limfadenektomi dapat memberikan manfaat klinis dalam bentuk:
• Meningkatkan overall survival (OS)
• Meningkatkan progression-free survival (PFS)
• Mengurangi risiko kekambuhan pada pasien dengan kanker
ovarium epitelial stadium awal (eEOC).

Terima Kasih
Tags