KAJIAN RISIKO BENCANA KOTA SURABAYA.pptx

girindrapradhana 9 views 34 slides Aug 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 34
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34

About This Presentation

Pengkajian risiko bencana untuk kota surabaya draft


Slide Content

KAJIAN RISIKO BENCANA KOTA SURABAYA 10 September 2024

Penanggulangan Bencana

Penanggulangan Bencana Urusan Wajib Daerah PerMen Dalam Negeri No 101/2018: Standar Teknis Pada SPM Sub Urusan Bencana

Urgensi KRB KAJIAN RISIKO B E N C A N A (KR B ) RENCANA P EN A N G G U L A N G A N BENCANA (RPB) RENCANA K O N T I GE N SI (perjenis a n c am a n ) A K T I V ASI SKPDB Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Pelatihan Pencegahan & Mitigasi Gladi Kesiapsiagaan Bencana Pengendalian operasi Penyediaan Sarana dan prasarana, APD, termasuk alat/ sistem peringatan dini Melakukan respon terhadap Kejadian Luar Biasa Melakukan respon terhadap kejadian tanggap darurat Melakukan pencarian, pertolongan, penyelamatan dan eva k u asi PENATAAN RUANG integrasi pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kajian RIsiko Bencana (KRB) menjadi pangkal dari program/ kegiatan penyelenggaraan pembangunan di daerah , utama nya dalam penanggulangan bencana . KRB memuat kelengkapan hasil analisis berupa potensi jumlah penduduk terpapar , potensi luasan wilayah, potensi nilai kerugian dalam rupiah (gov lost). KRB dilengkapi oleh data spasial berupa peta yang dapat diintegrasikan pada rencana tata ruang wilayah berbasiskan risiko bencana . Potensi penduduk terpapar dan nilai kerugian dapat menjadi dasar dalam perencanaan sarpras / pemenuhan kebutuhan dasar di daerah . Penyusunan KRB menggunakan Pendekatan saintifik berdsarkan metodologi dari walidata terkait .

Penyusunan KRB KRB sebagai acuan dasar perencanaan penanggulangan bencana . Sebagai acuan dasar perencanaan PB, Pengkajian Risiko Bencana harus memiliki standar minimal kualitas serta metodologi . BNPB bertanggung jawab untuk menyediakan panduan & pendampingan kepada daerah .

Prinsip Dasar KRB Mampu untuk menghitung potensi jumlah jiwa terpapar (orang), kerugian harta benda (Rp) dan kerusakan lingkungan (Ha); Memenuhi aturan tingkat kedetailan analisis ( kedalaman analisis di tingkat kabupaten / kota minimal hingga tingkat kelurahan / desa /kampung/ nagari ). Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan Analisis Grid/Raster dalam pemetaan risiko bencana . Dapat diterjemahkan menjadi kebijakan pengurangan risiko bencana Bentuk Hasil Pengkajian

Alur Proses Penyusunan KRB P ER S I A P A N UMUM SOSIALISASI/ INľERNALISASI P E ľ A B A H AY A, KERENľANAN, KAPASIľAS DRAFT #1 DOKU M E N K RB DI S KISI P U BLIK PERBAIKAN DRAFT #2 DOKU M E N KRB REV I U B N P B F IN A LI SASI DISEMINASI LE G A L IS A S I & IN T EGRASI a . A ud i e n s i K e p a l a D e r a h b . I d e n t ifik a si Stakeholder c. P e n y a m p a ian r e n c a n a k e r ja d . P e n y u s u n an S K a . P e n y u s u n an p e t a b a h a y a, p e t a k e r e n t an a n d a n p e t a kapasitas b . P e n y u s u n an M a t r ik r i s i k o c. S u r v e i I K D d a n I K M p e n y a mp a ian h a s il a w a l k a j ian r i s i k o b e n c a n a k e p a d a c a l on p e n g g un a ( opd , m u l t i s e k t o r , d ll ) - t e r ma s u k r e ko me n d a si P e r b a i k a n s e t e l a h mendapatkan m a s u k a n d a r i d i s k u s i pub l ik D i s e m i n a s i i n f orm a si h a s i l k a j i a n r i s i k o b e n c a n a k e p a d a p e n g g u n a / m a s y a r ak a t l u a s * A s i s te n s i : d i l a k s a n a k a n s e tida k n y a t ig a k ali pada tahapan persiapan umum, draft 1 dan reviu sebelum finalisasi. output asistensi berupa berita acara. bit.ly/portal_KRB inarisk.bnpb.go.id/perb

Metodologi dan Regulasi 𝑹𝒊𝒔𝒌 = 𝑯 𝒙 𝑽 𝑪 Komponen bahaya: jenis bahaya dikaji untuk semua jenis ancaman yang berpotensi ada pada wilayah kajian Komponen kerentanan: akan menampilkan potensi penduduk terpapar, potensi kerugian dalam rupiah (gov lost), potensi luas kerusakan lingkungan Komponen kapasitas: menggunakan IKD (mengukur pemerintah daerah) dan IKM (mengukur masyarakat) Pedoman teknis : pedoman teknis per jenis bencana yang dikeluarkan BNPB/ K/L lain KRB SKALA PENGGUNAAN Provinsi 1:250.000 RPB p rov, Rev is i R T RW Prov Kab/Kota 1 : 50 . 00 / 1:25.000 RPB Kab/kota, Revisi RTRW Kab/Kota, Destana, Renkon Komunitas 1:10.000/ 1:5.000 RPB D e sa, M a s ya r akat Tangguh, renkon detil

Data

Output Penyusunan KRB Dokumen KRB Peta : Bahaya , Kerentanan , Kapasitas , dan Risiko Data Geospasial Matriks Risiko

Sistimatika Dokumen KRB Pendahuluan Latar Belakang Maksud dan Tujuan Sasaran Landasan Hukum Pengertian Sistematika Penulisan 2. Kondisi Kebencanaan Gambaran Umum Wilayah Di Daerah ( Geografi , Geologi , Topografi , Iklim , Hidrologi , Penggunaan Lahan , dan Demografi ) Sejarah Kejadian Bencana Potensi Bencana 3. Pengkajian Risiko Bencana Metodologi Hasil Kajian Risiko Peta Risiko Bencana Kajian Tingkat Risiko Bencana Akar Permasalahan Setiap Bencana Potensi Bencana Prioritas 4. Rekomendasi Rekomendasi Generik Rekomendasi Spesifik 5. Peutup 6. Pustaka

Latar Belakang Gambar Peta Kota Surabaya Kota Surabaya secara geografis terletak pada 7°21’ Lintang Selatan dan 112°36’ sampai dengan 112°54’ Bujur Timur. Luas wilayah Kota Surabaya meliputi daratan seluas ± 33.451,14 Ha Kota Surabaya terletak di hilir sebuah Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang bermuara di Selat Madura. Beberapa sungai besar yang berasal dari hulu mengalir melintasi Kota Surabaya, yaitu Kali Surabaya, Kali Mas, Kali Jagir, dan Kali Lamong . Data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat (PUPR) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ditemukan potensi sumber gempa tektonik terbaru dari pergerakan Sesar Kendeng dari Surabaya ke arah barat sampai Jawa Tengah. Kota Surabaya rawan genangan air dari limpahan debit air sungai dan saluran pada musim penghujan serta banjir rob khususnya wilayah pesisir pantai Surabaya Utara. Jenis bencana lainnya adalah kebakaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2023) telah menetapkan Kota Surabaya menjadi salah satu Kabupaten yang memiliki indeks risiko bencana yang mana menempati skor 129.88 dengan tingkat sedang .

Maksud dan Tujuan Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas manajemen bencana yang disebabkan oleh faktor penyebab bencana bagi para pengambil keputusan dan para pelaku penanggulangan bencana di daerah dalam rangka mengurangi risiko / dampak yang ditimbulkan oleh bencana . Kegiatan ini bertujuan untuk : Menyusun dokumen kajian risiko bencana sebagai dasar dalam penyusunan perencanaan dan kebijakan daerah,khususnya berkaitan dengan kawasan-kawasan rawan bencana . Peta risiko bencana harus dibuat berdasarkan standar ataupun prosedur baku yang berlaku secara Nasional. Memberikan acuan dan ukuran yang jelas bagi penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kota Surabaya.

ANALISIS BAHAYA Referensi : Modul Teknis Kajian Risiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2019) Perka BNPB No 02 Tahun 2012

Kebutuhan Data Dasar Pengolahan Peta Bahaya Kab/Kota No. Bahaya Parameter Kebutuhan Data Format Data Sumber Data 1 Banjir Elevasi DEM (Digital Elevation Model) Raster/Tif BIG Curah Hujan Data Curah Hujan (Sebaran intensitas hujan bulanan/tahunan minimal 10 tahun dan titik pemantauan curah hujan) Tabel/Vektor SHP/Raster Tif BKMG Sebaran/ Batas DAS Data Batas DAS (Daerah Aliran Sungai) dan Sub- DAS Vektor SHP Sebaran Sungai Data Jaringan Sungai Vektor SHP Data Histori Kejadian Banjir Data deliniasi wilayah yang pernah mengalami banjir Vektor SHP/Tabel

Kebutuhan Data Dasar Pengolahan Peta Bahaya Kab/Kota No. Bahaya Parameter Kebutuhan Data Format Data Sumber Data 2 Cuaca Ekstrim Curah Hujan Data Curah Hujan (Sebaran intensitas hujan bulanan/tahunan minimal 10 tahun dan titik pemantauan curah hujan) Tabel/Vektor SHP/Raster Tif BMKG Penggunaan Lahan Data Batas DAS (Daerah Aliran Sungai) dan Sub- DAS Vektor SHP

No. Bahaya Parameter Kebutuhan Data Format Data Sumber Data 5 Kekeringan Curah Hujan Data Curah Hujan (Sebaran intensitas hujan bulanan/tahunan minimal 10 tahun dan titik pemantauan curah hujan) Tabel/Vektor SHP/Raster Tif BMKG Data Penggunaan Lahan/Tutupan Vegetasi Data Penggunaan Lahan dan Tutupan Vegetasi Vektor SHP Data Jenis Tanah Data Sebaran Jenis Tanah dan Batuan Vektor SHP Kebutuhan Data Dasar Pengolahan Peta Bahaya Kab/Kota

No. Bahaya Parameter Kebutuhan Data Format Data Sumber Data 6 Gempa- bumi Elevasi DEM 30m Raster Tif BIG Peta Percepatan Puncak (PGA) di Batuan Dasar (SB) untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 Tahun Data Sebaran PGA dan SB Vektor SHP BMKG Reverensi Nilai AVS30 Data AVS30 Tabel BMKG Sebaran Sesar/Patahan Peta Sebaran Sesar/Patahan Aktif Vektor SHP BMKG Kebutuhan Data Dasar Pengolahan Peta Bahaya Kab/Kota

ANALISIS KERENTANAN Referensi : Modul Teknis Kajian Risiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2019) Perka BNPB No 02 Tahun 2012

ELEMEN BERISIKO? Manusia Infrastruktur/Fisik Ekonomi Lingkungan

SURVEI KERENTANAN RUMAH TANGGA Sosial Budaya 1.1 Fungsi Bangunan 1.2 Jumlah dan Pilah Anggota Keluarga 1.3 Penghasilan Keluarga 2. Ekonomi 2.1 Aset Produktif 2.2 Matapencaharian 2.3 Nilai Aset Bangunan 3. Lingkungan 3.1 Sumber Air Bersih 3.2 Akses MCK 3.3 Akses Pengelolaan Sampah

PARAMETER ANALISIS

Komponen Kerentanan P a r amet e r y ang diproyeksi Keterangan Sosial K e p adatan Penduduk Jumlah penduduk didistribusikan secara spasial Ras i o K e lo m pok Rentan Rasio Jenis Kelamin (10%); Rasio Kelompok Umur Rentan (10%); Rasio Penduduk Cacat(10%); Rasio Penduduk Miskin (10%); Jumlah Penduduk (Laki- laki dan Perempuan) (10%) FIsik R u mah; Fa s il i tas Umum; Fa s il i tas Kritis Parameter rumah dalam kajian kerentanan fisik merupakan banyaknya rumah yaitu bangunan tempat tinggal yang berpotensi (rentan) mengalami kerusakan dan menimbulkan kerugian di dalam area potensi bahaya di dalam suatu desa/ kelurahan. Parameter fasilitas umum (fasum) dalam kajian kerentanan fisik merupakan banyaknya fasum yaitu bangunan yang berfungsi sebagai tempat pelayanan publik, yang berpotensi (rentan) mengalami kerusakan dan menimbulkan kerugian di dalam area potensi bahaya di dalam suatu desa/kelurahan. Parameter fasilitas kritis (faskris) dalam kajian kerentanan fisik merupakan banyaknya faskris yaitu bangunan yang berfungsi selama keadaan darurat sangat penting (kritis), yang berpotensi (rentan) mengalami kerusakan dan menimbulkan kerugian di dalam area potensi bahaya di dalam suatu desa/kelurahan. Ekonomi PDRB ; Lahan Produktif Parameter PDRB dalam kajian kerentanan ekonomi dianalisis sebagai nilai konstribusi PDRB sektor yang terkait dengan lahan produktif yang dapat terdampak secara langsung (direct impact) oleh kejadian bencana. Parameter lahan produktif dalam kajian kerentanan ekonomi dianalisis sebagai jumlah kerugian yang dapat timbul (potensi) akibat lahan produktif yang secara umum merupakan lahan-lahan pertanian (lahan pangan, perkebunan, dan perikanan darat) berada pada daerah yang berpotensi terdampak (bahaya) bencana. Lingkungan* Hutan Lindung; Hutan Alam, Baka u/ Mangro v e; Semak Belukar; Rawa, Hutan Lindung : Tanah Longsor, Letusan Gunungapi, Kekeringan, Kebakaran Hutan dan Lahan, Banjir, Banjir Bandang, Gelombang Ekstrim dan Abrasi, dan Banjir. Hutan Alam : Tanah Longsor, Letusan Gunungapi, Kekeringan, Kebakaran Hutan dan Lahan, Banjir, Banjir Bandang, Gelombang Ekstrim dan A b r asi, dan Banji r. Bakau/ Mangrove : Tanah Longsor, Letusan Gunungapi, Kekeringan, Kebakaran Hutan dan Lahan, Banjir, Banjir Bandang, Gelombang Ekstrim dan Abrasi, dan Banjir. Semak Belukar : Tanah Longsor, Letusan Gunungapi, Kekeringan, Kebakaran Hutan dan Lahan, Banjir, Banjir Bandang, Gelombang Ekstrim dan Abrasi Rawa : Banjir, Banjir Bandang, Gelombang Ekstrim dan Abrasi

ANALISIS KAPASITAS Referensi : Modul Teknis Kajian Risiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2019) Perka BNPB No 02 Tahun 2012

PARAMETER KAPASITAS PKD IKM Indeks Kapasitas

INDEKS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT (IKM)

I K D I K M K a b / K o t a I K D K a b / K o t a I K D P r ov i n s i K A B / K O T A K a p a s i t a s Provins i = 60% IKD Kab/Kota + 40% IKD Provins i K a p a s i t a s Kab/Kota = 60% IKM + 40% IKD Kab/Kota IKD = Indeks Ketaha n a n D a e r ah I K M = I n de k s Kesiapsiagaan Masyarakat PROVINSI Parameter Bobot (%) Skor Kelas Rendah Sedang Tinggi Ketahanan Daerah Kab/Kota (71 Indikator) 40 Transformasi Nilai Ketahanan Daerah ke Nilai Indeks Peta Kesiapsiagaan Desa/Kelurahan 60 Berlaku sama untuk semua jenis bencana Transformasi Nilai: = IF(Nilai KD <=0.4, (((1 / 3) / 0.4) * Nilai KD), IF(Nilai KD <= 0.8,((1 / 3) + (((1 / 3) / 0.4) * (Nilai KD – 0.4))), IF(Nilai KD > 0.8,((2 / 3) + (((1 / 3) / 0.2) * (Nilai KD – 0.8))) * 1))) Parameter KELAS Rendah (0-0.333) Sedang ( . 33 4 - . 6 66) Tinggi ( . 66 7 - 1.0 00) IKD Tran sf orma s i nilai (0-0.40) Tra nsformasi nilai (0.41-0.80) Tra nsformasi nilai (081-1) IKM <0.33 0.34 - 0.66 0.67 - 1

P E N GE T A H U A N & I N F O R M A S I BENCANA PERINGATAN DINI TANGGAP DARURAT MOBILISASI PARAMETER IKM (DIAKSES PADA INARISK PERSONAL Ketentuan Umum : Menggunakan perangkat penilaian kapasitas kelurahan/desa Dilakukan secara depth interview terhadap perangkat desa yang memahami desa (kades, sekretaris desa, ketua RT/RW, dll) Prioritas kepada desa-desa dengan tingkat bahaya tinggi Memiliki keterwakilan secara spatial (distribusi sampel harus merata 𝑛 = 𝑁 1 + 𝑁 (𝑒) 2 n = Jumlah sampel N = Populasi e = Toleransi kesalahan InaRisk Pe r sonal untuk IKM

ANALISIS RISIKO Referensi : Modul Teknis Kajian Risiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2019) Perka BNPB No 02 Tahun 2012

Kesimpulan Kelas Bahaya Administratif Kesimpulan Kelas Kerentanan Kesimpulan Kelas Risiko K e l a s D omi na n K e l a s D omi na n K e l a s D omi na n K e l a s M a k si m u m Desa/ Kelurahan K e l a s M a k s im um Desa/ Kelurahan Kelas Maksimum Desa/ Kelurahan K e l a s M a k s im um Kecamatan Kelas Maksimum Kecamatan Kelas Maksimum Kecamatan Desa/ K e l u r a h a n Kecamatan K a b u p a t e n / Kota bahaya: Penentuan kesimpulan pada setiap level administrasi daerah dilakukan berdasarkan pendekatan skenario terburuk atau berdasarkan kelas maksimum bahaya. Kerentanan : Penentuan kesimpulan kelas kerentanan pada setiap level administrasi daerah dilakukan berdasarkan pendekatan skenario terburuk atau berdasarkan kelas maksimum kerentanan. Risiko : Penentuan kesimpulan kelas risiko pada setiap level administrasi daerah dilakukan berdasarkan pendekatan skenario terburuk atau berdasarkan kelas maksimum risiko.

DISKUSI Jenis Bahaya yang ada di Kota Surabaya dan yang akan dikaji Tolong carikan data kejadian bencana kota Surabaya dari 2014-2024

TERIMAKASIH 10 September 2024
Tags