Karakteristik_Khalayak_Era_Media_Sosial.pptx

karakteristik khalayak

1. Karakteristik Khalayak di Era Media Sosial Perbandingan Media Konvensional vs Era Digital

2. Perbandingan Karakteristik Khalayak Aspek Media Konvensional (Dulu) Era Media Sosial (Sekarang) Contoh Nyata Peran Khalayak Pasif, hanya menerima informasi Aktif & interaktif (komentar, share, bikin konten) Meme politik lebih viral daripada berita TV Segmentasi Massal, homogen Terfragmentasi sesuai minat/komunitas Komunitas K-Pop di Twitter, gamers di Discord Produksi Konten Media → khalayak (satu arah) Khalayak juga produsen konten (prosumer) Review makanan di TikTok lebih dipercaya daripada iklan resmi Akses Media Terbatas (TV, radio, koran) Mobile-first, bisa diakses kapan saja Berita lebih sering dibaca di Instagram reels Tempo Konsumsi Lambat, tunggu jadwal siaran Cepat, real-time, langsung viral Info bencana muncul di Twitter sebelum TV Sikap Khalayak Percaya media arus utama Kritis, selektif, bandingkan banyak sumber Debat isu politik di komentar Gaya Komunikasi Formal, top-down Personal, autentik, relatable Influencer jujur lebih dipercaya daripada seleb endorse Motivasi Informasi & hiburan FOMO, tren, eksistensi diri Ikut challenge TikTok agar tidak ketinggalan tren

3. Aspek Komunikasi Bencana Komunikasi Pembangunan Tujuan Utama Menyampaikan informasi cepat & akurat untuk menyelamatkan nyawa. Menyampaikan pesan jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kebutuhan Kajian Khalayak Mengetahui siapa kelompok rentan (anak, lansia, difabel, masyarakat pesisir). Mengetahui kebutuhan dasar masyarakat (ekonomi, kesehatan, pendidikan, lingkungan). Saluran Komunikasi Efektif Sirine, radio komunitas, SMS, pengeras suara masjid, aplikasi mobile. Pertemuan tatap muka, media lokal, media sosial, tokoh masyarakat, lembaga pendidikan. Karakter Khalayak Panik, butuh informasi cepat & jelas, minim waktu untuk berpikir kritis. Lebih tenang, bisa berdiskusi, menimbang, serta memberi umpan balik. Respon yang Diharapkan Tindakan segera (evakuasi, penyelamatan diri). Partisipasi aktif & berkelanjutan (ikut program, perubahan perilaku). Konsekuensi Jika Salah Kajian Nyawa terancam karena pesan tidak sampai atau salah dipahami. Program gagal, pemborosan sumber daya, resistensi masyarakat.