Seni ornamen selai sebagai hiasan yang mengandung muatan estetis dan etis dalam kehidupan, masyarakat Melayu juga memiliki kandungan filosofis yang mendalam dalam konteks kehidupan berbudaya masyarakat Melayu Riau. Seperti ungkapan “ Melayu apa guna beragam hias, hias melekat atau pakai, pertama penolak bala bencana, kedua menjauhkan silang sengketa, ketiga menunjukkan suku dan puak, keempat menjadi pelindung diri, kelima menaikkan cahaya muka, keenam melambaikan rezeki datang, ketujuh menjemput kedamaian, kedelapan membawa kesuburan, kesembilan memberi tunjuk ajar, kesepuluh menjadi penguak hati ” (Tenas Effendi, 1993 : 134). Konteks makna yang mendalam seni ornamen dengan budaya Melayu Riau begitu kuat, misalya pada motif tumbuh-tumbuhan yang dalam ungkapannya adalah “ hiasan berpunca dari tumbuhan, tanda hidup berkekalan, tanda kasih berkepanjangan, tanda tahu diri sendiri, tanda ditanam akan tumbuh, tanda budi mendarah daging, tanda rukun berumah tangga, tanda hidup seiya sekata, tanda lurus dalam benar, tanda adil dalam menimbang, tanda melayu mengenang budi, tanda rezeki tiada henti ” (Tenas Effendi, 1993 : 138-139). 20