Kasus Jiwasraya Dan Momentum Pembenahan BUMN Oleh: Martin Manurung, S.E., M.A. (Wakil Ketua Komisi VI DPR RI) Disampaikan Dalam FGD Fraksi Partai NasDem DPR RI: Jiwasraya : “ Nasibmu-Nasibku Jua ” Solusi Carut Marut Jiwasraya Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta 15 Januari 2019
Kasus PT. Asuransi Jiwasraya ( Persero ) Kasus ini mulai mencuat setelah Jiwasraya mengumumkan gagal untuk membayar klaim polis produk bancassurance JS Saving Plan sebesar Rp802 miliar , pada Oktober 2018. Problem likuiditas menjadi alasannya . Setelah itu Menteri BUMN melaporkan dugaan fraud atas pengelolaan investasi Jiwasraya . Laporan Audit BPK menyebut , Jiwasraya banyak melakukan investasi pada aset yang berisiko , untuk mengejar imbal hasil tinggi , namun mengabaikan prinsip kehati-hatian . BPK menyebut ada 16 temuan terkait Jiwasraya . Salah satunya soal laporan keuangan fiktif sejak 2006. Kejaksaan Agung menyebut pelanggaran Jiwasraya atas prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan dana investasi mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp13,7 Triliun . Kejaksaan saat ini telah menetapkan 5 tersangka dalam kasus Jiwasraya . Kejaksaan juga sedang memeriksa 5.000 transaksi investasi yang dilakukan oleh Jiwasraya . Dirut Jiwasraya , Hexana Tri Sasongko menyebut , Jiwasraya saat ini membutuhkan dana Rp32,89 triliun untuk bisa memenuhi rasio kecukupan modal berbasis risiko (RBC) 120%. RDP Komisi VI DPR RI 16 Desember 2019 dengan Direksi PT Jiwasraya telah memutuskan untuk membentuk Panja atau Pansus DPR RI dan akan memanggil Direksi Jiwasraya periode 2013-2018 . 2
Bagaimana penyelesaiannya ? Pembayaran dana investasi para nasabah Jiwasraya ; Kejelasan waktu dan Mekanisme pembayaran Sumber dana pembayaran Masa Depan Jiwasraya sebagai Korporasi milik negara yang bergerak di sektor keuangan non-bank Solusi pencegahan baik dalam hal Legislasi , Regulasi hingga Kebijakan agar tidak terjadi lagi di kemudian hari 3
4 Evolusi Model Bisnis Asuransi TRANSFER OF RISK Perlindungan terhadap resiko keuangan yang tidak diinginkan dalam jangka waktu tertentu MANAJER INVESTASI Mendapatkan imbal hasil dari proses manajemen portfolio Manfaat Pajak
Model Transfer of Risk 5 TOTAL JUMLAH NASABAH TOTAL JUMLAH PREMI YANG DITERIMA JUMLAH KLAIM ASURANSI PEMBAYARAN KLAIM PROFIT PERUSAHAAN Pada model bisnis Transfer of Risk Perusahaan Asuransi mendapatkan keuntungan ketika jumlah premi yang dibayarkan nasabah hingga habisnya masa kontrak lebih besar dari pada klaim nasabah . Pada Model ini , agar dapat mendapatkan keuntungan maksimal , perusahaan melakukan Analisa resiko yang mendalam terhadap setiap calon nasabahnya . Semakin besar penilaian resiko , maka semakin besar pula premi yang harus dibayarkan nasabah . Model ini merupakan Pure Model dari bisnis asuransi itu sendiri . Model ini sering disebut sebagai Asuransi Konvensional atau Tradisional .
Model Manajer Investasi 6 Lalu inovasi pun terjadi ... The Pool of Money Melihat kondisi uang premi yang menumpuk di kas ditambah kepentingan untuk mencetak laba lebih besar , Perusahaan asuransi pun berinovasi dengan cara mengelola uang tersebut ke dalam instrumen keuangan yang memiliki resiko . Berbeda dengan Model bisnis asuransi konvensional dimana premi akan hangus ketika masa kontrak selesai , Nasabah pun juga diuntungkan karena premi mereka tidak dianggap expired atau hangus ketika masa kontrak selesai sekaligus juga memberikan imbal hasil dari investasi Dari sinilah produk-produk Asuransi yang dikombinasikan dengan Investasi muncul .
C ara Kerja Investasi 7 Perusahaan Asuransi Manajer Investasi Pihak Ketiga Perusahaan Pialang Bursa Efek Tim Investasi melakukan perintah beli / jual instrument keuangan . Perusahaan menginvestasikan dana mereka ke Manajer Investasi diluar mereka ( Reksadana , ETF, dll ) Tim Investasi melakukan perintah beli / jual instrument keuangan . Mendapatkan komisi transaksi dari perintah beli / jual klien
Empat Potensi P enyimpangan 8 Perusahaan Asuransi Manajer Investasi Pihak Ketiga Perusahaan Pialang Bursa Efek 1 2 1 3 3 4
Potensi Penyimpangan Potensi ‘ persekutuan tidak suci ’ antara Manajer Investasi dengan Emiten Publik . Subjektifitas Manajer Investasi dalam menentukan jenis instrumen , besaran penempatan dana, harga eksekusi , dan exit strategy . Dalam hal ini manajer investasi bisa saja menempatkan dana kelolaan perusahaan ke emiten yang juga dimiliki oleh dirinya ataupun kelompoknya pribadi . Potensi tidak transparannya imbal hasil dari investasi yang dilakukan Manajer Investasi . Dalam pengelolaan produk reksadana , umumnya investor reksadana hanya diberi laporan tentang besaran Nilai Aktiva Bersih Reksadana , yaitu setiap hari setelah penutupan pasar. Manajer Investasi dari produk reksadana tersebut bisa saja menutup-nutupi imbal hasil sebenarnya dari proses investasi mereka . Potensi pemufakatan jahat antara Perusahaan Pialang dengan Manajer Investasi . Perusahaan Pialang mendapatkan keuntungan dari komisi per transaksi ( jual / beli ) dan bid/ask spread . Sehingga kepentingan Pialang adalah bagaimana mendorong kliennya agar sering melakukan transaksi jual / beli . Investor dengan gaya investasi jangka panjang tidak menguntungkan bagi Perusahaan Pialang . Sering kali perusahaan pialang menawarkan program potongan komisi , dll untuk mendorong kliennya melakukan transaksi . Jadi , potensi penyimpangannya adalah pemufakatan jahat antara Perusahaan Pialang dengan o knum Manajer Investasi dengan cara membuat Perusahaan Manajer Investasi sering melakukan transaksi jual / beli . Potensi Para Trader untuk menggoreng saham untuk menaikkan / menurunkan harga . Sanksi Suspensi atau penghentian sementara aktifitas perdagangan bagi Emiten-emiten publik yang disinyalir terjadi kenaikan / penurunan harga tidak wajar dalam Bursa Efek Indonesia belum maksimal dalam mencegah terjadinya praktek Pump & Dump atau ‘ Goreng Saham ’. 9
Celah Sistem Keuangan Yang Menimbulkan Potensi Penyimpangan Saat ini di ruang publik seperti media masa, media sosial , dsb telah muncul berbagai dugaan dan analisis mengenai kasus gagal bayar Jiwasraya . Ada yang menduga terjadi penipuan , korupsi , kesalahan manajerial , hingga kejahatan keuangan skala besar . Kasus gagal bayar dalam Perusahaan Asuransi BUMN juga dikabarkan terjadi di PT ASABRI. Artinya , permasalahan terjadi karena adanya celah dari sistem keuangan di Indonesia yang menimbulkan potensi penyimpangan . 10
Perbaikan Regulasi , Restrukturisasi dan Revaluasi Aset Regulation Remapping dari sistem Industri keuangan Indonesia mulai dari level Undang-undang , Peraturan Pemerintah , hingga peraturan tiap-tiap Kementrian /Lembaga. Restrukturisasi BUMN ( beserta anak-cucu perusahaannya ), khususnya yang bergerak di bidang jasa keuangan non- perbankan seperti Jasa Asuransi , Pialang , Manajer Investasi , dsb . Revaluasi aset-aset BUMN bidang jasa keuangan non- perbankan . K hususnya intangible asset yang mana masih punya potensi besar untuk dikelola , untuk membantu melunasi hutang-hutang BUMN . Potensi nasabah juga harus dihitung sebagai Intangible Asset . 11
12 “KEJAHATAN TERJADI BUKAN HANYA KARENA ADA NIAT DARI PELAKUNYA TETAPI JUGA KARENA KESEMPATAN … ” INGAT ! WASPADALAH..!! WASPADALAH…!!
TERIMA KASIH
LAMPIRAN 14
15 1 Bagan diatas merupakan alur kerja dari proses pengambilan keputusan dalam sebuah Perusahaan Manajer Investasi . Potensi celah penyimpangan terdapat pada subjektifitas para anggota Komite Investasi dalam menentukan instrument investasi yang akan diambil oleh Perusahaan. Decision making process
16 2 Tidak ada korelasi antara kinerja performa suatu produk dari manajer investasi dengan Dana Kelolaan . Top 10 dari 155 Produk Reksadana dan ETF berdasarkan besaran dana kelolaan Industri Manajer Investasi : Persaingan Performa vs Persaingan Pemasaran