KASUS KELOMPOK 1 VAKSINASI DIDAERAH TERPENCIL.pptx
dinamikapsikologis
4 views
6 slides
Sep 10, 2025
Slide 1 of 6
1
2
3
4
5
6
About This Presentation
Penjelasan Kasus Vaksinasi di Daerah Terpencil
Slide 1 – Judul
Kasus Kelompok 1: Vaksinasi di Daerah Terpencil
➡️ Tema ini membahas tantangan dan strategi dalam melaksanakan program vaksinasi di wilayah dengan akses terbatas.
Kasus 1: Vaksinasi di Daerah Terpencil Kementerian Kesehatan menugaskan tim CPNS ke daerah terpencil yang aksesnya sulit . Stok vaksin yang dibawa terbatas , hanya cukup untuk 70% dari jumlah warga yang membutuhkan . Di lapangan, tim menemukan beberapa tantangan: • Tokoh masyarakat meminta agar keluarganya diprioritaskan . • Kelompok lansia dan anak-anak dinilai paling rentan . • Sebagian masyarakat menolak vaksin dengan alasan agama dan kepercayaan lokal . • Jika salah langkah , bisa timbul konflik sosial yang memperburuk citra pemerintah . Tugas Diskusi 1. Bagaimana kelompok memutuskan siapa yang berhak diprioritaskan untuk menerima vaksin dalam kondisi keterbatasan ? 2. Bagaimana strategi kelompok untuk membangun kepercayaan masyarakat agar mau menerima vaksin tanpa menyinggung kepercayaan lokal ? 3. Bagaimana kelompok menyeimbangkan antara tekanan tokoh masyarakat , kebutuhan medis , dan citra pemerintah ?
Uraian Jawaban Kasus : Prioritas dari penerima vaksin dalam keterbatasan adalah : Kelompok rentan yaitu Lansia , ibu hamil dan anak-anak dimana kelompok tersebut sangat rentan pada penyakit . Tenaga Kesehatan , yang secara langsung memberikan pelayanan Petugas Pelayanan Publik , yang melakukan kontak langsung dengan masyarakat
2. Strategi pendekatan : Kolaborasi tokoh lokal : Libatkan tokoh agama, adat , dan masyarakat sebagai influencer lokal . Edukasi berbasis budaya : Sampaikan manfaat vaksin dengan bahasa sederhana & analogi sesuai kearifan lokal . Transparansi : Jelaskan jumlah vaksin yang terbatas , dan kriteria siapa yang diprioritaskan . Pendekatan persuasif : Hindari konfrontasi ; gunakan pendekatan dialog agar tidak menyinggung kepercayaan .
3. Menyeimbangkan Tekanan Tokoh , Kebutuhan Medis , & Citra Pemerintah Tetapkan SOP prioritas : Semua pihak tahu sejak awal kriteria penerima vaksin ( mencegah kesan pilih kasih ). Pendekatan ke tokoh masyarakat : Jelaskan bahwa keputusan berbasis medis dan demi keselamatan bersama , bukan diskriminasi . Citra pemerintah : Publikasikan secara terbuka proses distribusi ( misalnya daftar prioritas transparan ), sehingga terlihat adil dan akuntabel . Diplomasi sosial : Ajak tokoh masyarakat ikut mengawasi distribusi agar kepercayaan meningkat .