KD 3.14. MENELAAH PERALATAN PEMBELOK_ppt_arlina.pptx

LynnZLine 4 views 20 slides Sep 08, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

MENELAAH PERALATAN PEMBELOK


Slide Content

MENELAAH PERALATAN PEMBELOK PEMBORAN BERARAH Arlina Yanna Indah, ST

Lintasan pemboran migas sebenarnya menginginkan lubang bor vertikal karena operasionalnya lebih mudah dan biayanya lebih murah bila dibandingkan proses pemboran berarah. Karena alasan-alasan dan kondisi khusus saja pengeboran berarah dilakukan. Pelaksanaan pengeboran lubang sumur bor pekerjaannya setelah dilakukan perencanaan pengukuran sudut kemiringan dan arah lubang bor yang tepat sesuai hasil evaluasi struktur dan jarak lokasi. Meskipun dilakukan evaluasi terlebih dahulu dengan cermat dan tepat, pengeboran berarah masih memunculkan masalah yang komplek. Salah satu masalah adalah terjadinya penyimpangan titik evaluasi lintasan lubang sumur. Jika terjadi penyimpangan titik evaluasi lubang bor diarahkan kembali ke arah yang telah ditetapkan berdasarkan evaluasi berikutnya.

Pengarahan lubang bor sewaktu membelokkan lubang bor dengan alat-alat pembelok, lubang bor harus selalu berarah ke arah mana sudut tersebut dapat mencapai sasaran. Pengarahan ini dapatdilakukan pada titikbelok atau setelah titik belok apabila ternyata lubang yang dibuat telah menyimpang dari sasaran yang dikehendaki.

Selain salah titik lokasi pengeboran hambatan, yang sering terjadi adalah lepasnya rangkaian Bottom Hole Assembly (BHA) ke dalam lubang sumur. Jika rangkaian BHA sampai terlepas mengakibakan proses pengoboran lubang sumur terganggu dan untuk sementara waktu dihentikan sampai alat yang terlepas bisa terangkat ke atas lagi. Maka rangkaian BHA perlu sekali dirangkai dengan baik sesuai SOP (Standar Operasi Pekerjaan) agar peralatan pengeboran tidak rusak saat proses produksi. Pelaksanaan pengeboran berarah menggunakan rangkaian BHA disesuaikan dengan kondisi formasi yang ditembus. Pola untuk suatu lokasi pengeboran satu belum tentu cocok untuk lokasi pengeboran tempat lain.

Peralatan yang dipasang di rangkaian BHA untuk membelokkan lubang agar proses pengeboran bisa dibelokkan ke arah sesuai sudut tertentu menggunakan alat pembelok atau deflection tools. Banyak jenis alat pembelok yang bisa dipergunakan untuk membuat arah lubang sumur berbelok ke arah tertentu.

JET BIT Jet bit merupakan alat untuk mengubah arah pahat bor. Alat ini dipasang pada ujung pahat bor. Ketika pahat mengarah pada sudut tertentu jet bit ikut membantu proses penghancuran batuan yang dilewatinya hingga batuan tersebut tertembus.

WHIPSTOCK Whipstock bahannya dari besi tuang bentuknya baji dengan pahat bor yang melengkung untuk mengarahkan jalur pengeboran lubang sumur. Besarnya sudut pahat bor, dengan cara membelokkan ujung pahat sesuai besar sudut yang telah direncanakan.

POSITIVE DISPLACEMENT MOTOR Positive Displacement Motor bekerja dengan sistem hidrolik, penggeraknya berupa motor yang akan mampu memutar pahat bor ketika pahat tersebut sedang bekerja. Pahat bor mampu berputar tanpa harus memutar drill string ketika PDM dipasang. Dukungan alat PDM arah sudut pengeboran bisa diarahkan sesuai gerak arah sudutnya.

ROTARY STEERABLE SYSTEM Prinsip kerja alat Rotary Steerable System mirip dengan mud motor. Alat ini dikenal dengan nama Power Drive. Alat ini ikut berputar ketika pahat bor berputar fungsinya untuk membantu mempertahankan posisi sudut yang sudah diarahkan.

BADGER BIT Biasanya digunakan pada formasi yang lunak , dimana laju pemborannya 40 ft /jam atau lebih . Pahat ini menggunakan nozzle bit biasa dengan dua atau tiga cone. Prinsip kerjanya terletakpada tidak seimbangnya nozzle pada pahat tersebut , dimana salah satu nozzlenya lebih besar dari yang lain.

Penghematan waktu untuk round trip. Tidak perlu mengadakan pembesaran lubang bor. Terbatas digunakan pada batuan yang lunak. KEUNTUNGAN PENGGUNAAN BADGER BIT

Spud Bit merupakan bit tanpa roller cutter, bentuknya seperti baji kop. Prinsip kerja pahat ini seperti badger bit, yaitu mengarahkan nozzle ke arah pembelokan lubang yang diinginkan SPUD BIT

Knuckle joint adalah suatu rangkaian drill string yang diperpanjang dengan sendi peluru , yang memungkinkan melakukan putaran bersudut antara drill string dan bitnya . Oleh karena itu memungkinkan terjadinya putaran bersudut antara rangkaian pipa pemboran dengan pahat, dimana antara drill string dan bitnya disetel pada sudut tertentu. Untuk mendapatkan sifat yang fleksibel (luwes), alat ini sering dipasang langsung pada drill pipe tanpa menggunakan drill collar . KNUCKLE JOINT

Seperti pada badger bit, adanya penggunaan jet mengakibatkan alat ini hanya terbatas untuk formasi yang lunak saja . Karena bentuknya yang pipih di bagian bawah , perusakan batuan dilakukan dengan menumbuk-numbukkannya ke dasar lubang bor dengan ditunjang jet effect yang optimum. Dengan demikian proses pengarahan dan perusakan batuan dapat dilaksanakan terus sampai terbentuk sudut kemiringan dan arah yang sesuai . Kerugian penggunaan alat ini adalah sulit mengontrol arahnya dan sudut pembelokan yang mendadak dan bisa mencapai deviasi 5 – 70 per 20 ft.

Seperti pada badger bit, adanya penggunaan jet mengakibatkan alat ini hanya terbatas untuk formasi yang lunak saja . Karena bentuknya yang pipih di bagian bawah , perusakan batuan dilakukan dengan menumbuk-numbukkannya ke dasar lubang bor dengan ditunjang jet effect yang optimum. Dengan demikian proses pengarahan dan perusakan batuan dapat dilaksanakan terus sampai terbentuk sudut kemiringan dan arah yang sesuai . Kerugian penggunaan alat ini adalah sulit mengontrol arahnya dan sudut pembelokan yang mendadak dan bisa mencapai deviasi 5 – 70 per 20 ft.

Sewaktu membelokkan lubang bor dengan alat-alat pembelok , lubang bor harus selalu ke arah dimana sudut tersebut dapat mencapai sasaran . Pengarahan ini dapat dilakukan pada titik belok atau setelah titik belok apabila ternyata lubang yang dibuat telah menyimpang dari sasaran yang dikehendaki . Pengarahan Lubang Bor Dikenal 2 cara di dalam pengarahan lubang bor →

Mula-mula alat pembelok dipermukaan dihadapkan ke arah mana sasaran dikehendaki , misalnya B-B’. Pada drill pipe diikatkan suatu sighting bar ( tanda ) dan di arahkan ke suatu titik , misalnya diarahkan ke kaki derrick ( titik C). Pasang drill pipe baru , kemudian di dekat puncak drill pipe ini dipasang sighting bar yang kedua dan diluruskan dengan yang pertama dengan bantuan teleskop . Sighting bar yang pertama diturunkan , untuk kemudian dipasang lagi pada drill pipe yang berikutnya dan diluruskan kembali seperti tadi dengan teleskop . Pertahankan agar sudut antara B-B’ dan C-C’ tetap besarnya . Demikian seterusnya sampai seluruh drill string berada di dasar lubang . Metode Stokenbury Drill Pipe Alligment

Kelemahan metoda ini adalah memakan waktu yang panjang , juga sering menimbulkan kesalahan sehingga cara ini jarang digunakan

Metode ini banyak digunakan pada operasi-operasi pemboran terarah . Prinsipnya adalah sebagai berikut : Misalkan “ muka ” alat pembelok mempunyai arah 90 º ke arah kanan dari kutub magnet utara yang telah ditentukan pada Shadow Graph Compass. Turunkan alat pembelok ini ke dasar lubang . Sebuah kamera memotret bersama-sama free compass dan shadow graph compass. Misalnya gambar yang didapatkan ternyata S 45ºE . ini berarti arah “ muka ” alat pembelok adalah S 45 º E ditambah putaran 90 º ke arah jadi S 45 º W . Jadi dengan mengetahui arah “ muka ” alat pembelok dalam lubang bor , akan mudah mengubah ke arah yang dikehendaki . Metode Orientasi Dasar Lubang

TERIMA KASIH
Tags