KD 3.8.pptx hbhjgsgjbshdwhdqygdjqhkwjhbdj

febrirahmadani55 1 views 32 slides Sep 11, 2025
Slide 1
Slide 1 of 32
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32

About This Presentation

ghdgbhjd


Slide Content

BERDOA 1 2 PRE;TEST MATERI VIDEO KUIS TUGAS

BY : RINI HERAWATY SIMANULLANG S.Pd PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Bagian 1 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dengan Kekuatan Senjata

Pascakekalahan Jepang dalam perang Asia pada 14 Agustus 1945, Indonesia akan diserahkan kepada South East Asia Command (SEAC) atau Komando Asia Tenggara yang dipimpin oleh Laksamana Louis Mountbatten ( Inggris ). Pada 29 September 1945, pasukan SEAC dibawah bendera AFNEI (Allied Forces Netherlands Indies) datang ke Jakarta dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Philip Christison . Kedatangan pasukan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) yang membonceng pasukan AFNEI, telah menimbulkan kecurigaan bangsa Indonesia bahwa Belanda akan kembali menjajah bangsa Indonesia.

A. W. S. Mallaby Pertempuran Surabaya Latar belakang: Pada 25 Oktober 1945, pasukan Sekutu mendarat di Surabaya di bawah pimpinan Brigadir Jenderal A . W. S . Mallaby dengan tugas utama melepaskan para tawanan perang Jepang. Pasukan Sekutu menyebarkan pamflet yang meminta agar rakyat Surabaya menyerahkan senjata yang telah dirampas dari pasukan Jepang.

Jalannya pertempuran : Pada 27 Oktober 1945, pasukan Sekutu merebut instansi-instansi penting. Pada 28 Oktober 1945, para pemuda melakukan serangan balik dan berhasil merebut instansi-instansi penting tersebut. Pada 30 Oktober 1945, Brigjen A . W. S . Mallaby yang sedang berpatroli menggunakan mobil buick tertembak hingga tewas.

Jalannya pertempuran : Sekutu mengeluarkan ultimatum agar rakyat Surabaya menyerah tanpa syarat. Bung Tomo berpidato dengan semangat berapi- api membakar semangat juang TKR dan rakyat Indonesia . Pertempuran berlangsung selama tiga minggu. Meskipun banyak korban jiwa, tetapi Kota Surabaya berhasil dipertahankan. Bung Tomo

Monumen / tugu perjuangan

Pertempuran Ambarawa Latar belakang: Pada 20 Oktober 1945, pasukan Sekutu dipimpin oleh Brigadir Jenderal Bethell tiba di Semarang untuk mengurus tawanan perang Jepang Pasukan NICA yang membonceng pasukan Sekutu mempersenjatai para tawanan perang Jepang.

Sukarno Jalannya pertempuran : Pada 26 Oktober 1945, pertempuran terjadi an-tara pasukan Sekutu dengan Tentara Keamanan Rakyat. Pada 2 November 1945, Presiden Sukarno tiba di Magelang dan segera melakukan perundingan dengan Brigadir Jenderal Bethell untuk menghentikan pertempuran. Terjadi kesepakatan antara Presiden Sukarno dengan Brigadir Jenderal Bethell .

Kolonel Sudirman Jalannya pertempuran : Pada 20 November 1945, terjadi kembali pertempuran antara Sekutu dengan TKR akibat pelanggaran kesepakatan oleh Sekutu yang menambah jumlah pasukan di Magelang. Letkol Isdiman gugur dalam pertempuran tersebut dan digantikan Kolonel Sudirman. TKR berhasil mendesak pasukan Sekutu. Puncaknya, pada 15 Desember 1945, TKR berhasil merebut kembali Ambarawa serta mengusir pasukan Sekutu dari Ambarawa ke Semarang.

Monumen / tugu perjuangan

Teuku Moh . Hasan Pertempuran Medan Area Latar belakang: P asukan Sekutu dan NICA mempersenjatai para tawanan perang yang sudah dibebaskan dan membentuk Batalion KNIL Medan. Gubernur Sumatera Utara, Teuku Moh. Hasan, TKR, dan Barisan Pemuda Indonesia yang dipimpin Achmad Thahir. Seorang penghuni hotel di Jalan Bali, Medan, menginjak-injak lencana merah putih milik pemuda Indonesia.

Sumber : wikimedia.org Teuku Moh . Hasan Jalannya pertempuran: Pada 1 Desember 1945, pasukan Sekutu memasang papan Fixed Boundaries Medan Area (batas resmi wilayah Medan). Pada 10 Desember 1945, pasukan Inggris dan NICA menyerang Kota Medan. Pemerintah Republik Indonesia di Kota Medan mulai terdesak dan terpaksa pindah ke Pematang Siantar. Perjuangan terus dilanjutkan dengan membentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area pada Agustus 1946.

Peristiwa Merah Putih di Manado Latar belakang: Pasukan Sekutu dan NICA mengumumkan larangan mengibarkan bendera merah putih di wilayah Minahasa.. Jalannya pertempuran: Gubernur Sulawesi Selatan memerintahkan dibentuk Perjuangan Pusat Keselamatan Rakyat (PPKR). Ia juga memprakarsai penyampaian petisi yang sudah ditandatangani 50 orang berisi pernyataan dukungan rakyat Sulawesi terhadap kemerdekaan Indonesia.

Pertempuran di Bandung Latar belakang: Pada 12 Oktober 1945, pasukan Sekutu yang diboncengin NICA tiba di Bandung, kemudian menuntut semua senjata yang telah dilucuti itu diserahkan kepada Sekutu . Jalannya pertempuran: Pada 21 November 1945, TKR dan para laskar perjuangan melakukan serangan di Hotel Homann dan Hotel Preanger. Sekutu mengultimatum agar Bandung Utara segera dikosongkan dari penduduk Indonesia, termasuk TKR. Pada 23 Maret 1946, Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum. TRI mengeluarkan strategi “bumi hangus”. Bandung Selatan akhirnya berhasil dikosongkan dari penduduk dan TRI, sementara Kota Bandung masih menjadi lautan api.

Pertempuran Margarana Kekecewaan penduduk Bali terhadap hasil Perundingan Linggajati. Pada 2 dan 3 Maret 1949, Belanda mendatangkan pasukannya lebih dari 2.000 orang. Belanda berniat menggabungkan Pulau Bali ke dalam wilayah Negara Indonesia Timur. Jalannya pertempuran: I Gusti Ngurah Rai bersama pasukannya Ciung Wanara melucuti persenjataan pasukan NICA. Pada 20 November 1946, Belanda mengerahkan seluruh pasukannya untuk mengisolasi Desa Adeng-Marga. Belanda juga menambah pasukannya dari Lombok untuk menggempur pasukan Ciung Wanara.

Meskipun telah terkepung, I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya terus bertahan sampai titik darah penghabisan. Peristiwa tersebut dikenal dengan Peristiwa Puputan Margarana dan diperingati setiap 20 November.

Bagian 2 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan melalui Strategi Diplomasi

Perundingan Hooge Veluwe Perundingan Linggajati Konferensi Malino Konferensi Pangkal Pinang Konferensi Denpasar Perjanjian Renville Konferensi Bandung Perjanjian Roem Royen Konferensi Inter-Indonesia Konferensi Meja Bundar

Perundingan Linggajati Dimulai pada tanggal 10 November 1946 dan ditandatangani pada 25 Maret 1947. Pihak Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir . Pihak Belanda diwakili oleh Willem Schermerhorn, van Mook

Hasil Perundingan Linggajati meliputi : Belanda mengakui wilayah Indonesia secara de facto meliputi Jawa, Sumatra , dan Madura. Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk negara serikat dengan nama RIS RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia- Belanda diketuai oleh Ratu Belanda.

Perjanjian Renville Dilaksanakan di kapal USS Renville pada 8 Desember 1947 dan di tandatangani pada 17 Januari 1948. Pihak Belanda dipimpin oleh Abdulkadir Widjojoatmodjo. Pihak Indonesia dipimpin oleh Amir Syarifuddin

Perjanjian Renville Perjanjian Renville menghasilkan keputusan sebagai berikut. Pihak Indonesia menyetujui dibentuknya Negara Indonesia Serikat. Belanda dapat membentuk negara-negara federal. 3) Pemerintah Indonesia menarik pasukannya serta mengosongkan daerah-daerah di belakang garis van Mook dan selanjutnya masuk ke wilayah Indonesia.

PERJANJIAN ROEM- ROYEN Dilaksanakan pada 14 April 1949 di Hotel Des Indies, Jakarta. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Moh . Roem dan Belanda di wakili oleh Van Royen .

ISI PERJANJIAN Pengembalian ibukota Indonesia oleh belanda Penghentian agresi militer Belanda Pembebasan tawanan politik Indonesia Penghentian gerilya oleh Indonesia Setuju untuk mengadakan KMB

Penandatanganan penyerahan kedaulatan dari kerajaan Belanda kepada Republik Indonesia Serikat di Den Haag, Belanda, pada 2 November 1949.
Tags