KEBIJAKAN KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7 WA ODE SURIATI (P00312025067) WA O DE ASNIA (P00312025065)
LATAR BELAKANG Wilayah pesisir merupakan salah satu kawasan strategis yang memiliki peran penting dalam kehidupan sosial , ekonomi , dan budaya masyarakat Indonesia. Sebagian besar penduduk pesisir menggantungkan hidupnya pada sektor perikanan dan hasil laut . Namun , di balik potensi yang besar tersebut , terdapat berbagai permasalahan yang kompleks , khususnya dalam bidang kesehatan . Masalah kesehatan yang sering dihadapi masyarakat pesisir meliputi tingginya angka penyakit infeksi seperti diare , penyakit kulit , dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), yang sebagian besar disebabkan oleh kurangnya sanitasi lingkungan dan keterbatasan air bersih
TINJAUAN TEORI T injauan teori memberikan gambaran umum mengenai konsep , prinsip , dan kerangka berpikir yang menjadi dasar penyusunan penelitian maupun kajian ilmiah . Tujuan dari penyusunan tinjauan teori adalah untuk membangun dasar konseptual yang kuat bagi penelitian . Ruang lingkup tinjauan teori meliputi penjelasan mengenai konsep-konsep utama yang relevan dengan penelitian , penjabaran model atau kerangka kerja yang digunakan , serta pembahasan hasil-hasil penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan langsung dengan topik . manfaat utamanya adalah membantu penulis memahami secara mendalam fenomena yang diteliti .
A. Kebijakan Kesehatan di Wilayah Pesisir Kebijakan kesehatan untuk wilayah pesisir di Indonesia pada dasarnya dirancang untuk menjawab tantangan unik yang dihadapi oleh komunitas di daerah ini . Salah satu strategi yang digunakan pemerintah adalah pendekatan Gugus Pulau , di mana layanan kesehatan disesuaikan dengan kelompok pulau-pulau kecil sehingga jangkauan pelayanan menjadi lebih efisien .
Namun , kebijakan nasional seringkali memerlukan adaptasi di tingkat lokal . Faktor seperti bahasa daerah , kepercayaan tradisional , serta pola hidup masyarakat nelayan harus dipertimbangkan agar kebijakan tidak hanya menjadi dokumen administratif , tetapi benar-benar dapat dilaksanakan di lapangan
B. Program Kesehatan Berbasis Masyarakat Program kesehatan berbasis masyarakat merupakan salah satu pendekatan yang terbukti efektif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pesisir . Salah satu contoh program berbasis masyarakat adalah penyuluhan kesehatan dan pengobatan gratis. Program kesehatan berbasis masyarakat juga sering diintegrasikan dengan aspek lingkungan . Contohnya adalah kegiatan kebersihan pantai , pembangunan jamban sehat , serta pengelolaan air bersih yang dilakukan bersamaan dengan edukasi kesehatan .
C. Pemberdayaan Kader Kesehatan Lokal Kader kesehatan lokal memegang peranan penting dalam mendukung keberhasilan pelayanan kesehatan di wilayah pesisir . Mereka adalah individu yang berasal dari komunitas setempat dan memiliki kedekatan dengan masyarakat , sehingga mampu menjadi penghubung antara tenaga kesehatan formal dengan warga
D. Kolaborasi Lintas Sektor Diperlukan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah , lembaga swadaya masyarakat , dunia usaha , akademisi , dan masyarakat lokal . Kolaborasi ini dapat menyediakan sumber daya tambahan , memperluas jangkauan program, dan memperkuat keberlanjutan layanan kesehatan .
Contoh nyata kolaborasi lintas sektor adalah program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang melibatkan berbagai pihak , mulai dari pemerintah desa , organisasi masyarakat , hingga dukungan dari perusahaan melalui program tanggung jawab sosial (CSR). Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam menciptakan pelayanan kesehatan yang lebih efektif , berkelanjutan , dan sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat pesisir .
Keberhasilan suatu program atau strategi sangat dipengaruhi oleh kesiapan sumber daya manusia , dukungan kebijakan , dan pemanfaatan teknologi yang relevan . Dengan demikian , dibutuhkan sinergi antara berbagai pihak agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara optimal.