Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien.pptx

dyahshaviq 5 views 41 slides Sep 11, 2025
Slide 1
Slide 1 of 41
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41

About This Presentation

aa


Slide Content

KEBIJAKAN MUTU dan KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT 100 31 46 8 75 0 45 0 69 0 68 0 74 0 21 0 3 52 100 0 17 11 100 0 20 0 100 0 244 247 194 191 191 191 45 38 39 3 58 50 51 19 192 0 0 199 237 235 DIREKTORAT MUTU PELAYANAN KESEHATAN JAWA BARAT, 25 JULI 2024

MUTU PELAYANAN KESEHATAN Mutu pelayanan kesehatan sulit diukur Mutu pelayanan kesehatan merupakan suatu hal yang abstrak, Bagaimana fasilitas pelayanan kesehatan dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu Mutu pelayanan menurut Institude of Medicine (IOM) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu dan populasi yang meningkatkan kemungkinan akan outcome kesehatan yang diinginkan dan konsisten dengan pengetahuan di profesi kesehatan

MUTU PELAYANAN KESEHATAN 🡺 kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan BATASAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN Pembatasan pada derajat kepuasan pasien Pembatasan pada upaya yang dilakukan

UU No. 17/2023 KESEHATAN PENYELENGGARAAN BIDANG PERUMAH SAKITAN PP No. 47/2021 PERATURAN TEKNIS BIDANG KESEHATAN DAN BIDANG TEKNIS LAIN KOMPLEKSITAS Kompleksitas pelayanan menimbulkan kemungkinan permasalahan kes. Makin kompleks >> ( Tanggung jawab RS ) SUMBER DAYA &INOVASI rumah sakit harus bisa memanfaatkan sumber daya yang ada untuk digunakan dalam pencapaian tujuan terutama berkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan SOSIO EKONOMI Rumah sakit dibangun dengan nilai dasar perumah sakitan, ada kewajiban sosial RS akan ttp pengelolaannya harus professional dengan kaidah ekonomi BISNIS PERUMAHSAKITAN Iklim investasi termasuk RS meningkat , kompetisi antar rumah sakit dalam pemberian pelayanan dengan kualitas dan kuantitas pelayanan RS PENGELOLAAN RUMAH SAKIT harus menyelenggarakan tata kelola Rumah Sakit dan tata kelola klinis yang baik (utama) Inovasi melalui pemanfaatan hasil pelayanan, pendidikan, penelitian, dan pengembangan di bidang Kesehatan (advance) GOOD GOVERNANCE Tuntutan masyarakat (publik) dewasa ini adalah penyelenggaraan dan penciptaan lembaga-lembaga sektor publik termasuk rumah sakit yang memiliki tata kelola yang baik good governance . A B C D REGULASI PENDIRIAN RUMAH SAKIT/ GOVERNING BODY PENGELOLA RUMAH SAKIT (DIREKSI) STAF/TENAGA (PEMBERI PELAYANAN) IMAGE RUMAH SAKIT YANG BAIK PENINGKATAN MUTU PELAYANAN R umah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Yankes paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai dengan standar pelayanan Dapat fungsi pendidikan dan penelitian di bidang Kesehatan. pengembangan dan penapisan IT MUTU PELAYANAN RS MENINGKAT, KESELAMATAN PASIEN TERJAGA DAN BISNIS RS BERTAHAN LAMA STANDAR TERTINGGI AKSES DAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT

PENGATURAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DALAM UU KESEHATAN Secara umum UU Kesehatan telah mengatur konsep pengelolaan rumah sakit dengan mengacu kepada Pasal 168, Pasal 172- 179, dan Pasal 184- 196 BASIC/UTAMA ADVANCE Melakukan fungsi utama rumah sakit (pelayanan spesialistik dan/atau subspesialistik) Melakukan peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien Melaksanakan Rekam Medik dan Rahasia Medis Melakukan pelaporan pelayanan Menyusun SPO Melaksanakan pelayanan GD, KLB dan Bencana Memiliki struktur organisasi dengan Pimpinan yang memiliki kompetensi manajemen yang dibutuhkan Melaksanakan kewajiban RS Pelayanan Telemedicine dan Telekesehatan Menyelenggarakan dan melakukan upaya pemanfaatan hasil pelayanan, pendidikan, penelitian, dan pengembangan di bidang Kesehatan; Mengintegrasikan pelayanan, pendidikan, penelitian, dan pengembangan dalam suatu system (AHS) sebagai upaya mengatasi permasalahan Kesehatan di daerah menjadi Rumah Sakit pendidikan . GOOD GOVERNANCE INOVASI/PENGEMBANGAN YANKES

Setiap fasilitas pelayanan kesehatan wajib melakukan peningkatan mutu pelayanan kesehatan secara internal dan eksternal secara terus menerus dan berkesinambungan Ketentuan lebih lanjut mengenai peningkatan mutu Pelayanan Kesehatan secara internal dan eksternal diatur dengan Peraturan Pemerintah. Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan diselenggarakan oleh Menteri atau lembaga penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri PASAL 178 PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT PENINGKATAN MUTU SECARA INTERNAL PENINGKATAN MUTU SECARA EKSTERNAL MANAJEMEN RESIKO PELAPORAN DAN PENGELOLAAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN PENETAPAN INDIKATOR MUTU RS LISENSI REGISTRASI AKREDITASI AUDIT PPRA PPI memastikan adanya sistem untuk memonitor pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai dengan standar bermutu , dievaluasi dan hasil evaluasinya digunakan untuk perbaikan 🡺 Continous Quality Improvement GOOD GOVERNANCE STANDAR INPUT STANDAR PROSES STANDAR OUTPUT

AKREDITASI RUMAH SAKIT DEFINISI Merupakan pengakuan terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit, setelah dilakukan penilaian bahwa Rumah Sakit telah memenuhi Standar Akreditasi. STIGMA Akreditasi SULIT Akreditasi MAHAL KEBERADAAN AKREDITASI Akreditasi Rumah Sakit Peningkatan mutu pelayanan sec. eksternal Perpanjangan izin Kenaikan kelas RS Bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Akreditasi dalam RPJMN DAN UU No. 17/2023 Akreditasi merupakan salah satu indicator RPJMN UU Kesehatan mewajibkan setiap fasyankes melakukan peningkatan mutu pelayanan kesehatan secara ekternal, salah satunya akreditasi KETENTUAN AKREDITASI Setiap rumah sakit wajib terakreditasi, yang dilakukan secara berkala setiap 4 (empat Tahun) Akreditasi dilaksanakan oleh Lembaga Penyelenggara akreditasi dari dalam atau luar negeri, dan ditetapkan oleh Menteri 88% 10% 2%

‹#› 100 31 46 8 75 0 45 0 69 0 68 0 74 0 21 0 3 52 100 0 17 11 100 0 20 0 100 0 244 247 194 191 191 191 45 38 39 3 58 50 51 19 192 0 0 199 237 235 TUJUAN AKREDITASI 1 2 3 4 Meningkatkan dan menjamin mutu pelayanan dan keselamatan bagi pasien dan masyarakat Meningkatkan perlindungan bagi masyarakat, sumber daya manusia kesehatan dan RS, Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan TPMDG sebagai institusi; Meningkatkan tata kelola organisasi dan tata Kelola klinis dan pelayanan di RS, Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan TPMDG Mendukung program pemerintah di kesehatan

GAMBARAN AKREDITASI RS Jumlah RS Teregistrasi 3178 Data 26 Juni 2024 Lulus Perdana 9 Tingkat Dasar 8 Tingkat Madya 76 Tingkat Utama 333 Tingkat Paripurna 2578 JCI 2 TOTAL 3006 (95 %) Jumlah RS D Pratama Teregistrasi 67 Lulus Perdana 1 Tingkat Dasar 1 Tingkat Madya 5 Tingkat Utama 5 Tingkat Paripurna 2 TOTAL 14 Habis masa berlaku 2 Sisa 12

JUMLAH RS TERAKREDITASI PERPROVINSI Provinsi Jumlah RS JCI STARKES Belum Terakreditasi RS Terakreditasi (%) Aceh 79 76 3 96% Bali 80 76 4 95% Banten 130 125 5 96% Bengkulu 26 24 2 92% DKI Jakarta 190 2 182 6 97% Gorontalo 20 17 3 85% Jambi 42 38 4 90% Jawa Barat 420 410 10 98% Jawa Tengah 355 340 15 96% Jawa Timur 433 419 14 97% Kalimantan Barat 57 49 8 86% Kalimantan Selatan 51 50 1 98% Kalimantan Tengah 33 28 5 85% Kalimantan Timur 60 55 5 92% Kalimantan Utara 17 11 6 65% Kepulauan Bangka Belitung 28 26 2 93% Kepulauan Riau 36 35 1 97% Data 24 Juli 2024 Provinsi Jumlah RS JCI STARKES Belum Terakreditasi RS Terakreditasi (%) Lampung 82 81 1 98% Maluku 30 29 1 97% Maluku Utara 23 19 4 83% Nusa Tenggara Barat 46 45 1 98% Nusa Tenggara Timur 63 53 10 84% Papua 18 15 3 83% Papua Barat 12 12 100% Papua Barat Daya 12 9 3 75% Papua Pegunungan 9 6 3 67% Papua Selatan 8 7 1 88% Papua Tengah 14 8 6 57% Riau 81 77 4 95% Sulawesi Barat 16 14 2 88% Sulawesi Selatan 123 116 7 94% Sulawesi Tengah 40 34 6 85% Sulawesi Tenggara 39 35 4 90% Sulawesi Utara 57 54 3 95% Sumatera Barat 78 76 2 97% Sumatera Selatan 89 82 7 92% Sumatera Utara 212 189 23 89% Yogyakarta 81 80 1 99% Grand Total 3190 2 3002 186 94%

100 31 46 8 75 0 45 0 69 0 68 0 58 50 51 19 192 0 0 199 237 235 DASAR HUKUM STANDAR AKREDITASI RS KELAS D PRATAMA STANDAR AKREDITASI RS

KMK 1128/2022 STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT ‹#› MANAJEMEN RS PELAYANAN BERORIENTASI PASIEN SASARAN KESELAMATAN PASEIEN PROGRAM NASIONAL TATA KELOLA RS (TKRS) PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN (PMKP) KUALIFIKASI PENDIDIKAN & STAF (KPS) MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN (MFK) PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) PENDIDIKAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN (PPK) MANAJEMEN REKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN (MRMIK) AKSES DAN KEBERLANGSUNGAN PELAYANAN (AKP) PENGKAJIAN PASIEN (PP) PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN (PAP) PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB) PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO) HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK) KOMUNIKASI DAN EDUKASI (KE) SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) IDENTIFIKASI PASIEN KOMUNIKASI EFEKTIF KEAMANAN OBAT YANG DIWASPADAI KEAMANAN PADA TINDAKAN BEDAH MENGURANGI RESIKO INFEKSI PADA PERAWATAN MENGURANGI RESIKO CEDERA AKIBAT PASIEN JATUH PROGRAM NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PELAYANAN TB PARU PELAYANAN HIV/AIDS PROGRAM GIZI PROGRAM KB RUMAH SAKIT Terdiri dari 16 bab; 226 standar; 789 elemen penilaian

KMK 1094/2024 STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT KELAS D PRATAMA ‹#› Terdiri dari 6 BAB; 22 standar; 168 elemen penilaian MANAJEMEN RS PELAYANAN BERORIENTASI PASIEN SASARAN KESELAMATAN PASIEN PROGRAM NASIONAL Tata Kelola RS (TKRS) 1.1 Pengorganisasian Rumah Sakit Kelas D Pratama 1.2 Tata Kelola Sumber Daya Manusia 1.3 Tata Kelola Fasilitas dan Keselamatan 1.4 Tata Kelola Kerja Sama Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien (PMKP) Pencegahan & Pengendalian Infeksi (PPI) Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit Hak Pasien dan Keluarga Pasien dan Keluarga dalam Proses Asuhan Akses Pasien Pengkajian Pasien Rencana dan Pemberian Asuhan Pelayanan Pasien Risiko Tinggi dan Penyediaan Pelayanan Risiko Tinggi Pelayanan Anestesi dan Bedah Pelayanan Gizi Pemulangan dan Tindak Lanjut Perawatan Pelayanan Rujukan Penyelenggaraan Rekam Medis Pelayanan Laboratorium Pelayanan Radiologi Pelayanan Kefarmasian Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Identifikasi Pasien Pelaksanaan Komunikasi Efektif Meningkatnya Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai ( High Alert Medication ) Terlaksananya proses tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien yang menjalani tindakan dan prosedur. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Mengurangi risiko cedera karena pasien jatuh Program Nasional Peningkatan kesehatan ibu dan bayi. Penurunan angka kesakitan Tuberkulosis/TBC. Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS. Penurunan prevalensi stunting dan wasting. Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit.

JUMLAH SURVEIOR DAN HARI SURVEI Jenis RS Kelas RS Jumlah Hari Jumlah Surveior Daring Luring Rumah Sakit Umum A 1 3 4 B 1 2 3 C 1 2 2 D 1 2 2 D Pratama - 2 2 Rumah Sakit Khusus A 1 2 3 B 1 2 2 C 1 2 2

RKepdirjen Yankes Nomor. 35395 tahun 2024 tentang Pedoman Survei Akreditasi Rumah Sakit Kriteria Hasil Akreditasi Hasil Akreditasi Kriteria Paripurna 15 bab mendapat nilai minimal 80% dan bab Program Nasional mendapat nilai 100% Utama 11 sampai 14 Bab mendapat nilai minimal 80%, dan Bab SKP mendapat nilai minimal 80%, bagi rumah sakit pendidikan atau wahana pendidikan. 11 sampai 13 bab mendapat nilai minimal 80%, dan Bab SKP mendapat nilai minimal 80%, bagi rumah sakit yang bukan rumah sakit pendidikan atau wahana pendidikan. Bab Program Nasional mendapat nilai 100% Madya 7 sampai 10 Bab mendapat nilai minimal 80%, nilai SKP minimal 70% dan nilai Program Nasional 100% Tidak terakreditasi Kurang dari 7 Bab mendapat nilai minimal 80%; Bab SKP mendapat nilai kurang dari 70%; dan/atau Bab Program Nasional mendapat nilai kurang dari 100% Hasil Akreditasi Kriteria Paripurna 6 bab mendapat nilai minimal 80% Utama 5 Bab mendapat nilai minimal 80%, termasuk di dalamnya Bab SKP dan Bab Program Nasional Madya 4 Bab mendapat nilai minimal 80%, termasuk di dalmnya Bab Program Nasional, dan Bab SKP mendapat nilai minimal 70% Tidak terakreditasi Kurang dari 3 Bab mendapat nilai minimal 80%; Bab SKP mendapat nilai kurang dari 70%; dan/atau Bab Program Nasional mendapat nilai kurang dari 80% RUMAH SAKIT RS KELAS D PRATAMA

BETTER PROFESSIONAL DEVELOPMENT Praktik Berbasis Bukti Kompetensi staf Sistem yang terintegrasi untuk mengambil keputusan Koordinasi di dalam pelayanan Kolaborasi BETTER SYSTEM PERFORMANCE Proses yang ter-standarisasi Kesiapan di dalam bencana Penerapan Standar Pencegahan & Pengendalian Infeksi di RS Kebijakan dan SPO yang lengkap Pelaporan mutu yang rutin Sistem pelaporan insiden di RS Hasil dari perawatan kesehatan di RS yang dapat di buktikan keberhasilannya Pasien dapat merasakan layanan yang sesuai mutu & keselamatan pasien Kepercayaan dari semua “stake holder” BETTER PATIENT TUJUAN AKHIR AKREDITASI TUJUAN AKHIR AKREDITASI

MENGAPA AKREDITASI ? Al-Alawy K, Azaad Moonesar I, Ali Mubarak Obaid H, Gaafar R, Ismail Al-Abed Bawadi E. A Mixed-Methods Study to Explore the Impact of Hospital Accreditation. Inquiry. 2021 Jan-Dec;58:46958020981463. doi: 10.1177/0046958020981463. PMID: 33525936; PMCID: PMC7970682.

GAMBARAN INDIKATOR NASIONAL MUTU (INM) RUMAH SAKIT 2024 100 31 46 8 75 0 45 0 69 0 68 0 74 0 21 0 3 52 100 0 17 11 100 0 20 0 100 0 244 247 194 191 191 191 45 38 39 3 58 50 51 19 192 0 0 199 237 235

INDIKATOR NASIONAL MUTU PELAYANAN KESEHATAN merupakan salah satu upaya peningkatan mutu internal yang dilakukan secara berkesinambungan dan menjadi dasar upaya perbaikan di rumah sakit ‹#›

KEPATUHAN PELAPORAN INM RS 100 31 46 8 75 0 45 0 69 0 68 0 74 0 21 0 3 52 100 0 17 11 100 0 20 0 100 0 244 247 194 191 191 191 45 38 39 3 58 50 51 19 192 0 0 199 237 235 Keterangan: Cut off pelaporan tgl 10 bulan berikutnya, sehingga data ditarik setiap tgl 11 bulan berikutnya Update Data Juni 2024 Provinsi Jumlah RS JAN %JAN FEB %FEB MAR %MAR APR %APR MEI %MEI RATA-RATA %RATA-RATA Aceh 79 34 43,0% 35 44,3% 38 48,1% 35 44,3% 37 46,8% 36 45,3% Bali 79 67 84,8% 65 82,3% 66 83,5% 63 79,7% 62 78,5% 65 81,8% Banten 129 95 73,6% 96 74,4% 96 74,4% 95 73,6% 101 78,3% 97 74,9% Bengkulu 26 22 84,6% 19 73,1% 20 76,9% 19 73,1% 21 80,8% 20 77,7% DI Yogyakarta 81 71 87,7% 75 92,6% 77 95,1% 74 91,4% 73 90,1% 74 91,4% DKI Jakarta 188 163 86,7% 169 89,9% 162 86,2% 165 87,8% 161 85,6% 164 87,2% Gorontalo 20 13 65,0% 14 70,0% 14 70,0% 12 60,0% 12 60,0% 13 65,0% Jambi 42 32 76,2% 34 81,0% 31 73,8% 35 83,3% 32 76,2% 33 78,1% Jawa Barat 416 337 81,0% 351 84,4% 346 83,2% 348 83,7% 350 84,1% 346 83,3% Jawa Tengah 351 292 83,2% 291 82,9% 292 83,2% 291 82,9% 293 83,5% 292 83,1% Jawa Timur 431 338 78,4% 353 81,9% 339 78,7% 344 79,8% 347 80,5% 344 79,9% Kalimantan Barat 57 35 61,4% 40 70,2% 42 73,7% 40 70,2% 44 77,2% 40 70,5% Kalimantan Selatan 51 44 86,3% 47 92,2% 43 84,3% 48 94,1% 46 90,2% 46 89,4% Kalimantan Tengah 33 21 63,6% 22 66,7% 23 69,7% 22 66,7% 23 69,7% 22 67,3% Kalimantan Timur 59 36 61,0% 38 64,4% 37 62,7% 37 62,7% 34 57,6% 36 61,7% Kalimantan Utara 17 10 58,8% 10 58,8% 10 58,8% 8 47,1% 10 58,8% 10 56,5% Kepulauan Bangka Belitung 28 24 85,7% 23 82,1% 22 78,6% 23 82,1% 22 78,6% 23 81,4% Kepulauan Riau 36 22 61,1% 22 61,1% 15 41,7% 21 58,3% 24 66,7% 21 57,8% Lampung 82 65 79,3% 65 79,3% 63 76,8% 64 78,0% 69 84,1% 65 79,5% Maluku 30 16 53,3% 17 56,7% 17 56,7% 17 56,7% 20 66,7% 17 58,0% Maluku Utara 23 10 43,5% 11 47,8% 9 39,1% 10 43,5% 10 43,5% 10 43,5% Nusa Tenggara Barat 46 29 63,0% 36 78,3% 33 71,7% 36 78,3% 34 73,9% 34 73,0% Nusa Tenggara Timur 62 28 45,2% 36 58,1% 33 53,2% 33 53,2% 37 59,7% 33 53,9% Papua 49 10 20,4% 13 26,5% 12 24,5% 14 28,6% 13 26,5% 12 25,3% Papua Barat 24 12 50,0% 11 45,8% 10 41,7% 13 54,2% 14 58,3% 12 50,0% Riau 80 65 81,3% 70 87,5% 69 86,3% 72 90,0% 71 88,8% 69 86,8% Sulawesi Barat 16 13 81,3% 9 56,3% 9 56,3% 14 87,5% 11 68,8% 11 70,0% Sulawesi Selatan 123 98 79,7% 99 80,5% 96 78,0% 99 80,5% 97 78,9% 98 79,5% Sulawesi Tengah 40 39 97,5% 39 97,5% 40 ##### 39 97,5% 39 97,5% 39 98,0% Sulawesi Tenggara 44 22 50,0% 26 59,1% 25 56,8% 25 56,8% 25 56,8% 25 55,9% Sulawesi Utara 57 32 56,1% 37 64,9% 30 52,6% 34 59,6% 33 57,9% 33 58,2% Sumatera Barat 77 45 58,4% 49 63,6% 45 58,4% 49 63,6% 47 61,0% 47 61,0% Sumatera Selatan 88 66 75,0% 71 80,7% 69 78,4% 72 81,8% 69 78,4% 69 78,9% Sumatera Utara 210 142 67,6% 148 70,5% 140 66,7% 150 71,4% 143 68,1% 145 68,9% (blank) 16 25 25 29 30 25 Grand Total 3174 2364 74,5% 2466 77,7% 2398 75,6% 2450 77,2% 2454 77,3% 2426 76,4%

PERSENTASE CAPAIAN INM RS 100 31 46 8 75 0 45 0 69 0 68 0 74 0 21 0 3 52 100 0 17 11 100 0 20 0 100 0 244 247 194 191 191 191 45 38 39 3 58 50 51 19 192 0 0 199 237 235 Keterangan: Cut off pelaporan tgl 10 bulan berikutnya, sehingga data ditarik setiap tgl 11 bulan berikutnya Kepuasan pasien dilaporkan persemester Update Data Juni 2024

PERSENTASE CAPAIAN INM RS 100 31 46 8 75 0 45 0 69 0 68 0 74 0 21 0 3 52 100 0 17 11 100 0 20 0 100 0 244 247 194 191 191 191 45 38 39 3 58 50 51 19 192 0 0 199 237 235 Update Data Juni 2024 Keterangan: Cut off pelaporan tgl 10 bulan berikutnya, sehingga data ditarik setiap tgl 11 bulan berikutnya Kepuasan pasien dilaporkan persemester

Standar PMKP 3 menetapkan kita untuk terlibat dalam pengelolaan indikator: Penelitian klinis dan pendidikan kedokteran – min 1 (bila relevan) Indikator sasaran keselamatan pasien – min 6 Perbaikan sistem – min 1 Pelayanan klinis prioritas – min 1 Manajemen risiko – min 1 Tujuan strategis RS (KPI) – min 1 Indikator Nasional Mutu (INM) Indikator Prioritas RS Indikator Prioritas Unit Kerja 1 2 3

GAMBARAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT 2024 100 31 46 8 75 0 45 0 69 0 68 0 74 0 21 0 3 52 100 0 17 11 100 0 20 0 100 0 244 247 194 191 191 191 45 38 39 3 58 50 51 19 192 0 0 199 237 235

DATA PATUH LAPOR IKP PER PROVINSI JANUARI-MEI 2024 *Update Data : cut off 22 Juni 2024 sumber : mutufasyankes.kemkes.go.id)

*Update Data : cut off 22 Juni 2024 sumber : mutufasyankes.kemkes.go.id) RS PATUH LAPOR IKP JAN- MEI 2024 (CUTTOF DATA AKREDITASI 31 MEI 24 RS 3175) PROPINSI JML RS (CUTOFF 150424)   TOTAL LAP JAN % JAN   TOTAL LAP FEB % FEB     % MAR     % APR       %LAP MEI NIHIL INSIDEN NIHIL INSIDEN NIHIL INSIDEN LAP MAR NIHIL INSIDEN LAP APR NIHIL INSIDEN LAP MEI ACEH 79 23 1 24 30 31 1 32 41 32 1 33 42 28 2 30 38 36 3 39 49 BALI 79 50 5 55 70 48 6 54 68 44 8 52 66 47 11 58 73 52 5 57 72 BANTEN 130 74 13 87 67 64 15 79 61 63 7 70 54 74 11 85 65 70 14 84 65 BENGKULU 26 19 19 73 22 22 85 20 20 77 18 18 69 24 24 92 D I YOGYAKARTA 81 46 22 68 84 52 12 64 79 48 12 60 74 58 12 70 86 50 11 61 75 DKI JAKARTA 188 149 25 174 93 142 32 174 93 136 29 165 88 143 25 168 89 149 23 172 91 GORONTALO 20 17 17 85 11 11 55 14 14 70 11 11 55 15 15 75 JAMBI 42 27 2 29 69 22 3 25 60 27 2 29 69 26 3 29 69 24 3 27 64 JAWA BARAT 418 285 30 315 75 278 34 312 75 280 33 313 75 292 25 317 76 305 31 336 80 JAWA TENGAH 351 211 41 252 72 206 29 235 67 197 25 222 63 214 28 242 69 222 33 255 73 JAWA TIMUR 432 267 39 306 71 286 54 340 79 284 43 327 76 291 33 324 75 298 44 342 79 KALIMANTAN BARAT 57 37 3 40 70 37 5 42 74 42 3 45 79 43 2 45 79 47 1 48 84 KALIMANTAN SELATAN 51 34 3 37 73 36 2 38 75 41 3 44 86 36 4 40 78 42 1 43 84 KALIMANTAN TENGAH 33 19 3 22 67 17 3 20 61 18 5 23 70 19 2 21 64 19 3 22 67 KALIMANTAN TIMUR 59 35 4 39 66 32 5 37 63 32 3 35 59 33 3 36 61 26 3 29 49 KALIMANTAN UTARA 17 10 10 59 6 1 7 41 7 7 41 10 10 59 9 9 53 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 28 16 2 18 64 19 1 20 71 19 2 21 75 19 2 21 75 19 1 20 71 KEPULAUAN RIAU 36 21 2 23 64 16 2 18 50 20 20 56 21 21 58 25 2 27 75 LAMPUNG 82 65 4 69 84 58 4 62 76 60 3 63 77 51 4 55 67 53 7 60 73 MALUKU 30 13 1 14 47 16 16 53 15 15 50 17 17 57 12 12 40 MALUKU UTARA 23 12 12 52 11 11 48 9 9 39 10 10 43 15 15 65 NUSA TENGGARA BARAT 46 23 5 28 61 31 1 32 70 28 6 34 74 31 31 67 34 1 35 76 NUSA TENGGARA TIMUR 63 25 2 27 43 26 6 32 51 25 4 29 46 28 3 31 49 27 1 28 44 PAPUA 49 12 12 24 11 11 22 10 2 12 24 7 3 10 20 12 3 15 31 PAPUA BARAT 24 7 7 29 10 10 42 9 9 38 8 8 33 7 7 29 R I A U 80 56 4 60 75 60 5 65 81 54 4 58 73 54 4 58 73 50 6 56 70 SULAWESI BARAT 16 11 11 69 6 1 7 44 10 10 63 9 9 56 8 8 50 SULAWESI SELATAN 123 98 9 107 87 106 6 112 91 112 6 118 96 103 7 110 89 108 4 112 91 SULAWESI TENGAH 40 39 39 98 38 1 39 98 34 2 36 90 31 2 33 83 38 38 95 SULAWESI TENGGARA 39 30 30 77 27 27 69 30 30 77 26 26 67 29 29 74 SULAWESI UTARA 57 29 1 30 53 33 1 34 60 27 1 28 49 30 30 53 30 2 32 56 SUMATERA BARAT 77 41 3 44 57 37 3 40 52 38 5 43 56 34 4 38 49 33 6 39 51 SUMATERA SELATAN 88 72 7 79 90 70 7 77 88 67 6 73 83 70 2 72 82 68 5 73 83 SUMATERA UTARA 211 68 12 80 38 67 7 74 35 68 9 77 36 75 7 82 39 67 12 79 37 Grand Total 3175 1941 243 2185 69 1932 247 2179 69 1920 224 2144 67 1967 199 2166 68 2023 225 2248 71

PROPINSI JML RS (CUTOFF 310524) JANUARI FEBRUARI MARET APRIL Mei sentinel KTD Sentinel KTD Sentinel   KTD Sentinel KTD Sentinel KTD ACEH 79 1 1 1 1 1 3 8 BALI 79 5 9 1 11 1 22 1 8 BANTEN 130 3 22 2 21 10 2 15 2 18 BENGKULU 26 D I YOGYAKARTA 81 37 28 21 1 27 20 DKI JAKARTA 188 35 2 53 2 41 3 31 8 30 GORONTALO 20 JAMBI 42 3 3 2 3 3 JAWA BARAT 418 2 48 7 62 4 49 6 36 6 49 JAWA TENGAH 351 2 66 1 42 42 6 46 3 44 JAWA TIMUR 432 2 69 10 103 2 83 62 1 83 KALIMANTAN BARAT 57 1 3 2 7 1 2 2 1 KALIMANTAN SELATAN 51 3 6 6 6 1 KALIMANTAN TENGAH 33 5 2 5 8 1 2 5 KALIMANTAN TIMUR 59 1 3 2 9 4 1 7 7 KALIMANTAN UTARA 17 1 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 28 3 1 2 2 1 KEPULAUAN RIAU 36   2 2 2 LAMPUNG 82 1 3 4 3 1 7 2 7 MALUKU 30 1   MALUKU UTARA 23 NUSA TENGGARA BARAT 46 2 3 1 2 5 1 NUSA TENGGARA TIMUR 63 1 4 2 4 13 4 2 PAPUA 49 1 1 1 1 1 3 PAPUA BARAT 24 R I A U 80 6 6 4 10 9 SULAWESI BARAT 16 1 SULAWESI SELATAN 123 1 9 8 2 5 4 4 1 5 SULAWESI TENGAH 40 1 2 2 SULAWESI TENGGARA 39 SULAWESI UTARA 57 1 1 1 2 SUMATERA BARAT 77 9 9 1 9 6 1 8 SUMATERA SELATAN 88 15 12 2 8 12 9 SUMATERA UTARA 211 3 14 14 2 13 12 22 PAPUA SELATAN               5 Grand Total 3175 21 368 31 413 21 346 28 327 26 348 *Update Data : cut off 22 Juni 2024 sumber : mutufasyankes.kemkes.go.id)

TIPE INSIDEN JML Proses/Prosedur Pelayanan 92 Jatuh 90 Medikasi/ Cairan Infus 59 Hospital Assosiated Infection (HAiS) 50 Tranfusi darah/ Produl darah 31 Perilaku Pasien 16 Alat medis / Alat kesehatan / Equipment property 11 Kecelakaan 7 Kejadian berhubungan dengan asuhan pasien 7 Kejadian berhubungan morbitas atau mortalitas ibu hamil dan saat persalinan 7 Laboratorium / Patologi 7 Administrasi 2 Infrastruktur/ Bangunan/ Benda lain yang terpasang Tetap 2 Kejadian terkait lingkungan di Fasyankes 2 Nutrisi 2 Kejadian berhubungan dengan pasien jatuh 1 Kejadian berhubungan dengan pemberian obat 1 Kejadian terkait pelayanan anastesi 1 Kejadian terkait pemberian darah atau produk darah 1 TIPE INSIDEN KESELAMATAN PASIEN RS TERBANYAK JANUARI 2024 TIPE INSIDEN JML Proses/Prosedur Pelayanan 112 Jatuh 85 Medikasi/ Cairan Infus 73 Healthcare Assosiated Infection (HAIs) 63 Tranfusi darah/ Produl darah 29 Perilaku Pasien 13 Kecelakaan 10 Kejadian berhubungan dengan asuhan pasien 10 Kejadian berhubungan morbitas atau mortalitas ibu hamil dan saat persalinan 9 Administrasi 8 Alat medis / Alat kesehatan / Equipment property 7 Laboratorium / Patologi 6 Dokumentasi 3 Kejadian berhubungan dengan pasien jatuh 3 Infrastruktur/ Bangunan/ Benda lain yang terpasang Tetap 2 Kejadian berhubungan dengan pemberian obat 2 Nutrisi 2 Kejadian berhubungan dengan Alat medis 1 Kejadian berhubungan dengan Pelayanan Penunjang medik 1 Kejadian berhubungan dengan perlindungan pasien / kejadian kriminal 1 Kejadian terkait pemberian darah atau produk darah 1 Oksigen / Gas 1 Resource / Manajemen 1 Tidak dapat dikelompokkan / Lain2 1 TIPE INSIDEN KESELAMATAN PASIEN RS TERBANYAK FEBRUARI 2024 TIPE INSIDEN KESELAMATAN PASIEN RS TERBANYAK MARET 2024 TIPE INSIDEN JML Proses/Prosedur Pelayanan 83 Jatuh 81 Healthcare Assosiated Infection (HAIs) 55 Medikasi/ Cairan Infus 53 Tranfusi darah/ Produl darah 30 Alat medis / Alat kesehatan / Equipment property 12 Administrasi 7 Laboratorium / Patologi 6 Perilaku Pasien 5 Kejadian berhubungan dengan asuhan pasien 5 Dokumentasi 5 Nutrisi 3 Kejadian terkait pembedahan / tindakan intervensi 3 Kejadian terkait pelayanan anastesi 3 Kecelakaan 3 Resource / Manajemen 2 Kejadian berhubungan morbitas atau mortalitas ibu hamil dan saat persalinan 2 Kejadian berhubungan dengan pemberian obat 2 Kejadian berhubungan dengan pasien jatuh 2 Tidak dapat dikelompokkan / Lain2 1 Kejadian berhubungan dengan perlindungan pasien / kejadian kriminal 1 Kejadian berhubungan dengan Pelayanan Penunjang medik 1 Kejadian berhubungan dengan Alat medis 1 Infrastruktur/ Bangunan/ Benda lain yang terpasang Tetap 1

TIPE INSIDEN KESELAMATAN PASIEN RS TERBANYAK APRIL 2024 TIPE INSIDEN JUMLAH Proses/Prosedur Pelayanan 90 Jatuh 71 Medikasi/ Cairan Infus 47 Healthcare Assosiated Infection (HAIs) 39 Tranfusi darah/ Produl darah 32 Perilaku Pasien 17 Alat medis / Alat kesehatan / Equipment property 11 Kejadian berhubungan dengan asuhan pasien 10 Infrastruktur/ Bangunan/ Benda lain yang terpasang Tetap 7 Administrasi 6 Kejadian berhubungan dengan pasien jatuh 4 Kejadian berhubungan dengan pemberian obat 4 Kejadian terkait pembedahan / tindakan intervensi 4 Kecelakaan 2 Kejadian berhubungan dengan perlindungan pasien / kejadian kriminal 2 Kejadian berhubungan morbitas atau mortalitas ibu hamil dan saat persalinan 2 Oksigen / Gas 2 Resource / Manajemen 2 Kejadian terkait pelayanan anastesi 1 Laboratorium / Patologi 1 Tidak dapat dikelompokkan / Lain2 1 Grand Total 355 TIPE INSIDEN/ BULAN PROSES/ PROSEDUR PELAYANAN JATUH MEDIKASI/ CAIRAN INFUS HOSPITAL ASSOSIATED INFECTION (HAIS) TRANFUSI DARAH/ PRODUL DARAH JAN 92 90 59 50 31 FEB 112 85 73 63 29 MAR 83 81 53 55 30 APR 90 71 47 39 32 MEI 80 105 54 44 26 5 TIPE INSIDEN TERBANYAK PADA PELAPORAN IKP BULAN JAN- MEI 2024 TIPE INSIDEN JMLH Jatuh 105 Proses/Prosedur Pelayanan 80 Medikasi/ Cairan Infus 54 Healthcare Assosiated Infection (HAIs) 44 Tranfusi darah/ Produl darah 26 Perilaku Pasien 15 Kejadian berhubungan dengan asuhan pasien 11 Alat medis / Alat kesehatan / Equipment property 8 Kejadian berhubungan morbitas atau mortalitas ibu hamil dan saat persalinan 5 Kejadian berhubungan dengan pasien jatuh 4 Dokumentasi 4 Administrasi 4 Resource / Manajemen 3 Kecelakaan 3 Tidak dapat dikelompokkan / Lain2 2 Laboratorium / Patologi 2 Kejadian terkait lingkungan di Fasyankes 2 Kejadian terkait pembedahan / tindakan intervensi 1 Kejadian berhubungan dengan Pelayanan Penunjang medik 1 total 374 TIPE INSIDEN KESELAMATAN PASIEN RS TERBANYAK MEI 2024 *Update Data : cut off 22 Juni 2024 sumber : mutufasyankes.kemkes.go.id)

GAMBARAN PELAPORAN HAI’s RUMAH SAKIT 2024 100 31 46 8 75 0 45 0 69 0 68 0 74 0 21 0 3 52 100 0 17 11 100 0 20 0 100 0 244 247 194 191 191 191 45 38 39 3 58 50 51 19 192 0 0 199 237 235

‹#› 100 31 46 8 75 0 45 0 69 0 68 0 74 0 21 0 3 52 100 0 17 11 100 0 20 0 100 0 244 247 194 191 191 191 45 38 39 3 58 50 51 19 192 0 0 199 237 235 APLIKASI PELAPORAN Aplikasi Mutufasyankes : https://mutufasyankes.kemkes.go.id/simar Username : kode registrasi rumah sakit yang terdaftar di Kementerian Kesehatan (sesuai kode pada RS Online) Password : password default yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Catatan : Pelaporan Surveilans HAIs dilaporkan setiap bulan Batas waktu pelaporan maksimal setiap tanggal 10 bulan berikutnya (contoh : ingin melaporkan HAIs bulan Maret 2024, maka batas waktu pelaporan sampai tanggal 10 April 2024)

‹#› 100 31 46 8 75 0 45 0 69 0 68 0 74 0 21 0 3 52 100 0 17 11 100 0 20 0 100 0 244 247 194 191 191 191 45 38 39 3 58 50 51 19 192 0 0 199 237 235 PELAPORAN SURVEILANS HAIs MELALUI APLIKASI SIMAR Catheter Associated Urinary Tract Infection ( CAUTI) Ventilator Associated Pneumonia (VAP Central Line Associated Blood Stream Infection (CLABSI) Surgical Site Infection (SSI)

PELAPORAN SURVEILANS HAIS RUMAH SAKIT MEI 2024 *Update Data : 17 Juni 2024 No Provinsi Jumlah RS (RS Online) Lapor Tidak Lapor Presentase Patuh Lapor 1 ACEH 74 42 32 56,8% 2 BALI 79 60 19 75,9% 3 BANTEN 133 67 66 50,4% 4 BENGKULU 27 6 21 22,2% 5 D I YOGYAKARTA 92 67 25 72,8% 6 DKI JAKARTA 205 126 79 61,5% 7 GORONTALO 20 8 12 40,0% 8 JAMBI 46 19 27 41,3% 9 JAWA BARAT 418 232 186 55,5% 10 JAWA TENGAH 353 195 158 55,2% 11 JAWA TIMUR 459 248 211 54,0% 12 KALIMANTAN BARAT 61 20 41 32,8% 13 KALIMANTAN SELATAN 54 28 26 51,9% 14 KALIMANTAN TENGAH 32 14 18 43,8% 15 KALIMANTAN TIMUR 64 22 42 34,4% 16 KALIMANTAN UTARA 16 5 11 31,3% 17 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 28 14 14 50,0% 18 KEPULAUAN RIAU 39 9 30 23,1% 19 LAMPUNG 84 28 56 33,3% 20 MALUKU 31 9 22 29,0% 21 MALUKU UTARA 24 8 16 33,3% 22 NUSA TENGGARA BARAT 47 28 19 59,6% 23 NUSA TENGGARA TIMUR 66 17 49 25,8% 24 PAPUA 57 6 51 10,5% 25 PAPUA BARAT 26 4 22 15,4% 26 R I A U 83 40 43 48,2% 27 SULAWESI BARAT 15 8 7 53,3% 28 SULAWESI SELATAN 133 101 32 75,9% 29 SULAWESI TENGAH 43 28 15 65,1% 30 SULAWESI TENGGARA 43 18 25 41,9% 31 SULAWESI UTARA 61 15 46 24,6% 32 SUMATERA BARAT 85 22 63 25,9% 33 SUMATERA SELATAN 89 39 50 43,8% 34 SUMATERA UTARA 244 70 174 28,7% Grand Total 3331 1623 1708 48,7%

MEI 2024 ‹#› 100 31 46 8 75 0 45 0 69 0 68 0 74 0 21 0 3 52 100 0 17 11 100 0 20 0 100 0 244 247 194 191 191 191 45 38 39 3 58 50 51 19 192 0 0 199 237 235 Ruangan CAUTI VAP CLABSI Total Laporan Per ruangan Total Kasus Per ruangan % kasus per ruangan CAUTI (%) VAP (%) CLABSI (%) Jumlah Kasus Nihil N/A Jumlah Kasus Nihil N/A Jumlah kasus Nihil N/A ICU 93 1323 274 90 1300 274 92 1325 274 5045 275 5,5% 1,8% 1,8% 1,8% HCU 34 747 867 756 867 3 754 867 4895 37 0,8% 0,7% 0,0% 0,1% NICU 8 1067 552 20 1064 552 22 1058 552 4895 50 1,0% 0,2% 0,4% 0,4% PICU 11 701 918 98 696 918 6 702 918 4968 115 2,3% 0,2% 2,0% 0,1% Total RS yang Lapor : 1.623 RS MEI 2024 April 2024 : ICU : terdapat 275 kasus (CAUTI, VAP, CLABSI) dengan presentase sebesar 5,5% dari total laporan per ruangan HCU : terdapat 37 kasus (CAUTI, CLABSI) dengan presentase sebesar 0,8% dari total laporan per ruangan NICU : terdapat 50 kasus (CAUTI, VAP, CLABSI) dengan presentase sebesar 1% dari total laporan per ruangan PICU : terdapat 115 kasus (CAUTI, VAP, CLABSI) dengan presentase sebesar 2,3% dari total laporan per ruangan Kasus CAUTI terbanyak terjadi di ICU, yaitu 93 kasus dengan presentase 1,8% dari presentase kasus per ruangan Kasus VAP terbanyak terjadi di PICU, yaitu sebesar 98 kasus dengan presentase 2% dari presentase kasus per ruangan Kasus CLABSI terbanyak terjadi di ICU, yaitu sebesar 92 kasus dengan presentase 1,8% dari presentase kasus per ruangan.

Mei 2024 (cont … ) Surgical Site Infection (SSI) ‹#› 100 31 46 8 75 0 45 0 69 0 68 0 74 0 21 0 3 52 100 0 17 11 100 0 20 0 100 0 244 247 194 191 191 191 45 38 39 3 58 50 51 19 192 0 0 199 237 235 Tindakan Kasus Nihil N/A Total % Kasus % Nihil % N/A ORIF/Total Hip Replacement 52 1040 556 1648 3% 63% 34% SC 736 1223 155 2114 35% 58% 7% Apendektomi 81 1259 319 1659 5% 76% 19% Herniotomi 28 1272 335 1635 2% 78% 20% Katarak 101 1075 534 1710 6% 63% 31% CABG 6 448 1172 1626 0% 28% 72% Tumor Jinak Payudara 26 1138 475 1639 2% 69% 29%

Analisa Kasus TW I tahun 2024 Kasus Jan Feb Mar Rata2 TW I % TW I CAUTI 79 736 77 297 36,8% VAP 88 130 130 116 23,7% CLABSI 181 221 177 193 39,5% Grand total 348 1087 384 100,0% Jenis Op Jan Feb Mar Rata2 TW I % TW I ORIF/Total Hip Replacement 63 29 40 44 5,2% SC 720 548 725 664 80,7% Apendektomi 44 52 89 62 7,5% Herniotomi 15 14 12 14 1,7% Katarak 41 7 12 20 2,3% CABG 5 8 11 8 1,0% Tumor Jinak Payudara 18 4 18 13 1,5% Grand Total 906 662 907 100%

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN 100 31 46 8 75 0 45 0 69 0 68 0 74 0 21 0 3 52 100 0 17 11 100 0 20 0 100 0 244 247 194 191 191 191 45 38 39 3 58 50 51 19 192 0 0 199 237 235

‹#› Pembinaan dan Pengawasan Pembinaan terpadu terhadap kegiatan keselamatan pasien dilaksanakan oleh dinas kesehatan kab/kota Menteri, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan keselamatan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai tugas dan fungsi masing-masing Pembinaan, dapat dilakukan dengan cara : a. advokasi, sosialisasi, bimtek; b. pelatihan & peningkatan kapasitas SDM c. Monev Dalam melakukan pengawasan dapat melibatkan perhimpunan/asosiasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan organisasi profesi yang terkait

‹#› TIM PEMBINA DAN PENGAWAS PEMBINAAN DAN PENGAWASAN LPA RS INTERNAL KEMENKES, AKADEMISI, PRAKTISI INSTRUMENT BINWAS, FEEDBACK RS, CO VISIT AKUNTABLE, PROFESIONAL DAN BERKUALITAS

KUALITAS LAYANAN RS EXELLENCE Everyone engaged in quality improvement BETTER PATIENT BETTER PROFESSIONAL DEVELOPMENT BETTER SYSTEM PERFORMANCE CENTRE OF EXELLENCE Penyelenggaraan mandatori disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan (UU 17/2023) UPAYA PENINGKATAN MUTU dan KESELAMATAN PASIEN Penyelenggaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (PMK No. 12 Tahun 2020; UU 17/2023)). AKREDITASI WAJIB TARGET RUMAH SAKIT 🡪 MENJADI Centre of Exellence

@Kemenkes_RI; @lifeatkemenkes www.kemkes.go.id Kementerian Kesehatan RI 100 31 46 8 75 0 45 0 69 0 68 0 74 0 21 0 3 52 100 0 17 11 100 0 20 0 100 0 244 247 194 191 191 191 45 38 39 3 58 50 51 19 192 0 0 199 237 235 TERIMA KASIH
Tags