Kebutuhan Perawatan Diri (Self-Care) Ns. Marina Ulfa, M.Kep.Sp.Kep.MB
Outline
Pengertian
Latar belakang teori Orem Orem mengembangkan tiga teori keperawatan yang saling terkait: Teori Perawatan Diri (Self-Care Theory) Teori Defisit Perawatan Diri (Self-Care Deficit Theory) Teori Sistem Keperawatan (Nursing Systems Theory) Teori ini sering disebut dengan sebutan Self-Care Deficit Nursing Theory (SCDNT) .
Prinsip Dasar Perawatan Diri Menurut Orem Semua manusia memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi melalui perawatan diri . Setiap orang bertanggung jawab terhadap kesehatan dirinya sendiri . Ketika individu tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri ( defisit perawatan diri ), perawat berperan untuk : Menyediakan perawatan Membantu individu mencapai kemandirian kembali
Kebutuhan Perawatan Diri (Self-Care Requisites) Jenis Penjelasan Universal Self-Care Requisites Kebutuhan dasar untuk semua manusia (misal: makan, minum, eliminasi, aktivitas, istirahat, sosialisasi) Developmental Self-Care Requisites Kebutuhan yang berkaitan dengan tahap perkembangan kehidupan (misal: bayi butuh bantuan makan, lansia butuh bantuan mobilitas) Health Deviation Self-Care Requisites Kebutuhan muncul akibat kondisi kesehatan yang terganggu (misal: setelah operasi, saat sakit kronis)
Model Sistem Keperawatan Menurut Orem Sistem keperawatan Orem terbagi menjadi tiga jenis tergantung tingkat defisit perawatan diri pasien: Contoh: Pasien stroke berat → Wholly Compensatory Pasien post-op fraktur kaki → Partly Compensatory Pasien diabetes baru → Supportive-Educative Model Penjelasan Sistem Bantuan Penuh (Wholly Compensatory System) Pasien tidak mampu melakukan apapun → perawat melakukan semua perawatan Sistem Bantuan Sebagian (Partly Compensatory System) Pasien mampu melakukan beberapa perawatan, perawat membantu sebagian Sistem Pendukung-Edukasi (Supportive-Educative System) Pasien mampu melakukan perawatan diri dengan edukasi dan dukungan saja
Jenis Keperawatan Diri dalam teori Orem Perawatan Diri Universal ( Universal Self-Care ) Perawatan Diri Perkembangan ( Developmental Self-Care ) Perawatan Diri Penyimpangan Kesehatan ( Health Deviation Self-Care )
1. Perawatan Diri Universal ( Universal Self-Care ) Definisi : Perawatan diri dasar yang dibutuhkan semua manusia untuk mempertahankan kehidupan dan kesejahteraan. Contoh aktivitas: Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi (makan, minum) Eliminasi (buang air besar/kecil) Aktivitas dan istirahat yang seimbang Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas sosial dan isolasi Pencegahan bahaya (contoh: menjaga kebersihan diri untuk menghindari infeksi) Promosi fungsi dan perkembangan manusia secara normal
2. Perawatan Diri Perkembangan ( Developmental Self-Care ) Definisi : Perawatan diri yang diperlukan untuk mengatasi perubahan akibat perkembangan normal atau situasi tertentu sepanjang siklus kehidupan. Contoh aktivitas: Membantu bayi dalam fase menyusui dan tumbuh kembang Membantu remaja menyesuaikan diri dengan perubahan tubuh saat pubertas Membantu lansia beradaptasi dengan penurunan fungsi fisik Memberikan dukungan emosional pada fase transisi kehidupan seperti pernikahan, pensiun, atau kehamilan
3. Perawatan Diri Penyimpangan Kesehatan ( Health Deviation Self-Care) Definisi : Perawatan diri yang dibutuhkan ketika seseorang mengalami penyakit, cedera, atau kondisi kesehatan yang tidak normal. Contoh aktivitas: Mengelola terapi pengobatan (minum obat teratur) Menjaga luka operasi tetap bersih dan kering Melakukan pemeriksaan kadar gula darah bagi penderita diabetes Mengikuti program rehabilitasi pasca stroke atau operasi Menghindari aktivitas berat saat masa penyembuhan
Faktor yang mempengaruhi kemampuan perawatan diri
Gangguan perawatan diri Gangguan perawatan diri adalah ketidakmampuan individu untuk melakukan aktivitas dasar sehari-hari (Activities of Daily Living/ADL) secara mandiri , sehingga membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan dasarnya . Dalam keperawatan , gangguan ini disebut juga dengan istilah " defisit perawatan diri " . Menurut Dorothea Orem (Self-Care Deficit Nursing Theory): Defisit perawatan diri terjadi ketika individu tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri secara adekuat untuk mempertahankan hidup , kesehatan , dan kesejahteraannya .
Penyebab Gangguan Perawatan Diri Faktor Penjelasan Fisik Kelemahan otot, kelumpuhan, cedera, kelelahan kronis, amputasi Neurologis Stroke, cedera medula spinalis, penyakit Parkinson, multiple sclerosis Kognitif Demensia, delirium, retardasi mental Psikologis Depresi berat, skizofrenia, gangguan bipolar Sosial Isolasi sosial, kemiskinan, tidak ada dukungan keluarga Lingkungan Akses yang terbatas terhadap fasilitas kesehatan atau alat bantu
Manifestasi Klinis Gangguan Perawatan Diri Tanda dan gejala gangguan perawatan diri bisa dilihat dari : Tidak mampu mandi sendiri Tidak mampu berpakaian dengan layak Tidak mampu makan / minum tanpa bantuan Tidak mampu berpindah tempat secara mandiri Tidak mampu menjaga kebersihan diri (toileting) Biasanya dinilai menggunakan skala seperti : Barthel Index Katz Index of Independence in Activities of Daily Living
1. Pengkajian Keperawatan a. Data Subjektif Pasien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari sendiri. Pasien mengeluhkan kelemahan badan, kelelahan, atau keterbatasan gerak. Pasien merasa malu atau frustasi karena ketergantungan pada orang lain. b. Data Objektif Pasien memerlukan bantuan untuk mandi, berpakaian, makan, toileting, mobilisasi. Observasi adanya kelemahan otot, keterbatasan rentang gerak, atau gangguan keseimbangan. Terdapat peralatan bantu (kursi roda, walker) atau ketidakmampuan menggunakan alat tersebut secara efektif.
Faktor Risiko/ Penyebab
Diagnosa keperawatan Defisit Perawatan Diri (Berdasarkan SDKI PPNI 2022) Diagnosis ini dapat dirinci lebih spesifik: Kode SDKI Diagnosis D.0101 Defisit perawatan diri: mandi D.0102 Defisit perawatan diri: berpakaian D.0103 Defisit perawatan diri: makan D.0104 Defisit perawatan diri: toileting
Rencana intervensi keperawatan No. Diagnosa keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi keperawatan 1. Defisit Perawatan Diri: Mandi berhubungan dengan keterbatasan fisik akibat stroke ditandai dengan ketidakmampuan pasien untuk mandi sendiri S etelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka perawatan diri pasien meningkat , dengan kriteria hasil : Kemampuan mandi meningkat Minat melakukan perawatan diri meningkat Dukungan Perawatan Diri: Mandi (I.11352) Observasi Identifikasi usia dan budaya dalam membantu kebersihan diri Identifikasi jenis bantuan yang dibutuhkan Monitor kebersihan tubuh (mis: rambut , mulut , kulit , kuku) Monitor integritas kulit Terapeutik Sediakan peralatan mandi (mis: sabun , sikat gigi , shampoo, pelembab kulit ) Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman Fasilitasi menggosok gigi , sesuai kebutuhan Fasilitasi mandi, sesuai kebutuhan Pertahankan kebiasaan kebersihan diri Berikan bantuan sesuai tingkat kemandirian Edukasi Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak mandi terhadap Kesehatan Ajarkan kepada keluarga cara memandikan pasien , jika perlu .