kegawatdaruratan pada kejang askep bguuss

nurhayati7717 6 views 28 slides Sep 14, 2025
Slide 1
Slide 1 of 28
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28

About This Presentation

kejang


Slide Content

Absorbsi Karbhidrat , Protein dan Lemak Nurhayati , SST., M.Tr.Kep

Absorbsi Karbohidrat Karbohidrat ( dari bahasa Yunani ‘ sákcharon ’ yang berarti “gula”). K arbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat (H2O) . K arbohidrat adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari dan zat hijau daun ( klorofil ) melalui fotosintesis . Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun dari unsur-unsur karbon , hydrogen, dan oksigen .

01 04 Tujuan Karbohidrat Menyediakan energi yang disimpan Membantu menjaga massa otot Meningkatkan kesehatan pencernaan Meningkatkan kesehatan jantung dan mengelola diabetes Mengendalikan berat badan 02 Fungsi Karbohidrat Sebagai sumber energi Sebagai penghemat protein Sebagai pengatur metabolisme lemak Membantu pengeluaran feses.

Jenis Makanan yang Mengandung Karbohidrat ? Putih Telur Kentang Biji-Bijian Buah-buahan Ubi Jalar Kacang

Peroxisomes ROTI PASTA OLAHAN SUSU OATMEAL BERAS MERAH JAGUNG SINGKONG SAGU Roti Pasta Olahan Susu Oatmeal Beras Merah Jagung Singkong Sagu

Peroxisomes Kekurangan Karbohidrat “Karbohidrat adalah sumber utama energi tubuh. Jika asupan karbohidrat dikurangi secara tiba-tiba secara drastis, berbagai efek samping seperti kelelahan, sakit kepala, bau mulut , sembelit, atau diare mungkin akan dialami. “ Berikut adalah 5 hal yang akan terjadi jika tubuh kekurangan karbohidrat: Berat badan turun Rentan terkena flu Mudah terkena penyakit jantung dan diabetes Menyebabkan tubuh cepat letih, lemah dan lesu Mudah mengalami depresi

Kelebihan Karbohidrat “Kebanyakan orang Indonesia menganggap belum makan jika belum ada nasi di dalam piringnya. Meski sudah makan roti atau mie sebelumnya, tapi kalau belum bertemu nasi, rasanya masih ada yang kurang. Kebiasaan ini tanpa disadari membuat kita terlalu banyak makan karbohidrat.” Berikut adalah 5 dampak yang terjadi pada tubuh akibat kelebihan karbohidrat. Sulit menurunkan berat badan Kadar kolesterol semakin meningkat Sering merasa lapar Rentan terkena diabetes melitus tipe 2 Mood mudah berubah-ubah

Proses Absorbsi Karbohidrat Ptialin Pati Disakarida (Maltosa dan Isomaltosa) Di mulut, pati terhidrolisis hanya sekitar 3% - 5% dari semua pati yang dimakan Sisanya karbohidrat yang tidak terhidrolisis menjadi sakarida akan dirubah menjadi senyawa dekstrin Mulut

Lambung Bolus yang masuk ke Iambung masih mengandung enzim ptialin yang terus bekerja selama 15-30 menit setelah makanan masuk kedalam Iambung Ptialin akan diberhentikan Oleh asam klorida dan enzim pencerna protein yang terdapat dalam Iambung Proses yang sangat penting di Iambung adalah bercampurnya makanan dengan getah Iambung yang bersifat asam. Di sini juga terjadi proses pencampuran makanan Oleh gerakan konstraksi Iambung. Proses pencampuran dengan asam Iambung mengakibatkan makanan menjadi lebih cair dan hancur yang disebut chymus. Chymus kemudian akan melalui sphincter pilorus menuju usus halus Chyme dari Iambung selanjutnya akan dicerna Oleh enzim amilase pankreas

Usus Besar dan Usus Halus α -amilase Pati Disakarida (Maltosa dan Isomaltosa) Umumnya pati seluruhnya akan diubah menjadi maltosa dan isomaltosa sebelum masuk ke jejunum Penyelesaian pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim yang dikeluarkan sel mukosa usus halus berupa maltase , sukrase , dan laktase maltase Maltosa 2 mol glukosa sukrase Sukrosa 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa laktase Laktosa 1 mol glukosa + 1 mol galaktosa

Monosakarida glukosa , fruktosa , dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel-sel epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirk u lasi dar ah melalui vena porta Bila konsentrasi monosakarida didalam usus halus atau mukosa sel cukup tinggi , absor b si dilakukan secara pasif atau fasilitatif Bila konsentrasi turun, absorpsi dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi dari ATP dan ion natrium Maltosa , Fruktosa , Laktosa

Hati Di hati, fruktosa dan galaktosa akan dirubah menjadi glukosa Glukosa akan dikirim ke seluruh jaringan tubuh sesuai kebutuhan Jadi, hasil akhir pencernaan karbohidrat yang diabsorpsi kedalam darah pada akhirnya dirubah menjadi glukosa

Absorbsi Lemak Lipid merupakan senyawa heterogen yang meliputi lemak (fat), minyak ,steroid, wax. Lemak merupakan sumber nutrisi yang disimpan dari tubuh dan berasal dari makanan yang dikonsumsi. Zat gizi ini menyumbangkan 60 % dari total energi yang dibutuhkan pada saat beristirahat dan juga dibutuhkan dalam jumlah lebih besar saat berolahraga . Ketika mengonsumsi makanan yang mengandung lemak, maka akan terjadi penyimpanan dalam tubuh. Selain itu jika terdapat kelebihan konsumsi protein dan karbohidrat, maka kedua zat ini akan dikonversi menjadi lemak. Namun, reaksi ini tidak terjadi sebaliknya, lemak tidak dapat diubah kembali menjadi protein dan karbohidrat. Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil  produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cad a ngan energ i

Fungsi Lemak Lipid disimpan dalam jaringan subkutan Fungsi Lemak sebagai berikut : Pelindung tubuh S umber energi T ransport vitamin yang larut dalam lemak P enghasil panas P enghemat protein P emberi rasa kenyang

Proses Absorbsi Lemak Mulut Di mulut, lemak mulai mengalami tahapan pencernaan, terjadi penyesuaian suhu tertentu pada saat lemak dikunyah di mulut Makanan akan melewati kerongkongan menuju lambung, tempat penyerapan lemak  berlangsung. Di sini, 10-20% lemak dari makanan dipecah. Pada lambung, lemak mengalami proses pencernaan dengan bantuan asam dan enzim menjadi bentuk yang lebih sederhana.

Digesti lemak sudah mulai terjadi di mulut dan lambung oleh enzim lipase ludah Lipase ludah dihasilkan oleh kelenjar Ebner di  pemurkaan dorsal lidah. Lipase ludah berfungsi untuk hidrolisa asam lemak, proses emulsifikasi dan membantu kerja lipase pankreas dan lipase lambung. Lipase lambung  berfungsi untuk hidrolisa asam lemak dan gliserol. Namun demikian proses digesti lemak dalam mulut dan lambung sangat kecil jumlahnya. Lambung

Digesti lemak sebagian besar terjadi di usus halus yaitu di duodenum oleh enzim lipase pankreas.Enzim ini melakukan hidrolisa semua trigliserida hanya dalam waktu beberapa menit. Sel epitel usus halus juga menghasilkan lipase enterik dalam jumlah kecil. Aktifitas enzim lipase  pankreas mencapai puncaknya pada pH 8.0. pH yang lebih rendah dari 3.0 akan merusak enzim ini . Usus Halus

Absorbsi Protein Protein berasal dari protos atau proteos yang berarti pertama atau utama. Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan penumbuhan tubuh. Pr o ses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebgai biokatalis. Disamping itu hemoglobin dalam butir-buutir darah merah atau eritosit yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh bagian tubuh, adalah salah satu jenis protein.

Sebagai biokatalisator (enzim) Sebagai protein transport Protein transport didalam plasma darah mengikat dan membawa molekulatau ion spesifik dari satu organ ke organ lain. Sebagai pengatur pergerakan Sebagai penunjang mekanis Pertahanan tubuh dalam bentuk antibodi Sebagai media perambatan impuls saraf Protein Nutrien dan Penyimpan Protein Pengatur Fungsi Protein

Kekurangan protein menyebabkan Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin) Kwasiorkor (penyakit kekurangan protein) Hipotonus, gangguan pertumbuhan hati dan lemak M arasmus dan berkibat kematian Kekurangan Protein

K elebihan protein menyebabkan M em p e rbe ratkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen Menimbulkan asidosis Obesitas Dehidrasi Diare K enaikan amoniak darah K enaikan ureum darah D emam Kelebihan Protein

Proses Absorbsi Protein Mulut Di mulut protein, dicerna secara mekanis, sedangkan secara enzimatis belum.

Di lambung protein, dicerna secara oleh asam lambung (HCl) dan enzim pepsin. Protein setelah didenaturasi (dirusak) oleh HCl, kemudian dihidrolisis menjadi peptida sederhana. Lambung

Di usus halus, protein dicerna oleh cairan pankreas yang mengandung proenzim tripsinogen dan kimotripsinogen. Enzim tripsin dan kimotripsin berperan memecah polipeptida menjadi peptida sederhana. Selanjutnya peptida tersebut dipecah sehingga akhirnya menjadi asam amino peptidase (erepsin). Setelah menjadi asam amino selanjutnya diserap (absorpsi) oleh lapisan mukosa usus yeyenum dan ileum. Asam amino yang berasal dari makanan (diet) dan dari pemecahan protein tubuh selanjutnya dibawa oleh sirkulasi darah ke dalam amino acid pool gudang penimbunan asam amino yaitu darah dan cairan jaringan (interseluler). Usus Halus

Semua makanan yang masuk ke dalam tubuh akan dikunyah terlebih dahulu di dalam mulut. Begitu pula dengan makanan yang mengandung protein. Tujuannya untuk menghasilkan bentuk makanan yang lebih kecil dan halus sehingga memudahkan proses pencernaan. Setelah tekstur makanan sudah lumat dan halus dengan sempurna, makanan akan ditelan hingga kemudian masuk ke dalam sistem pencernaan di perut. Di sini, lambung mulai menjalankan tugasnya dengan menciptakan suasana asam yang akan mengaktifkan enzim protease. Protein yang terkandung dalam makanan, nantinya akan diubah oleh enzim protease menjadi bentuk yang lebih kecil, yaitu asam amino. Tidak berhenti sampai di situ, enzim pepsin sebagai salah satu enzim protease yang utama juga akan mengubah protein menjadi ukuran yang lebih kecil lagi, yang disebut sebagai peptida

Jika tugas di dalam lambung telah selesai, selanjutnya asam amino akan masuk ke dalam usus halus yang terletak di antara lambung dan usus besar. Di saat yang bersamaan, pankreas akan melepaskan enzim bikarbonat, yang bertugas untuk menetralkan partikel asam yang mungkin terbawa dari lambung. Meski sudah dipecah jadi lebih kecil, asam amino dan peptida masih belum bisa diserap, harus dicerna lagi ke bentuk zat yang lebih sederhana. Nah, proses ini memerlukan bantuan enzim tripsin, kimotripsin, dan karboksipeptidase, agar dapat menguraikan asam amino dan peptida. Selanjutnya, bentuk protein yang paling sederhana ini akan diserap oleh dinding-dinding usus halus. Di dinding usus halus, terdapat bagian yang disebut dengan vili dan mikrovili yang memudahkan penyerapan asam amino. Setelah itu, asam amino akan masuk ke dalam aliran darah bersama nutrisi lainnya yang juga telah diserap oleh usus halus. Aliran darah akan melewati semua sel-sel tubuh dan membagikan asam amino ke bagian yang membutuhkan, termasuk sel otot Hasil akhir dari pencernaan protein terutama berupa asam amino dan ini segera diabsorbsi dalam waktu 15 menit setelah makan

Terimakasih !
Tags