Tugas Psikodiagnostik II dan III Observasi dan Wawancara
Size: 178.11 KB
Language: none
Added: Mar 22, 2025
Slides: 7 pages
Slide Content
JAWABAN DAN PERTANYAAN
Dosen Pengampu: Fellianti Muzdalifah
Kelompok 1:
Almira Pohaci (1801617144)
Chairunnisa Fadilah (1801617008)
Citra Yunianti (1801617129)
Safa Hasna (1801617020)
Salsabila Saniyya A. (1801617291)
FAKULTAS PENDIDIKAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
Kelompok 2 :
1.Apa yang dimaksud dengan “Kenali bahwa kesan awal Anda diawalan dapat
berubah selama periode pengamatan?”
Jawaban:
Yang dimaksud adalah bahwa first impression kita sebagai pengamat
saat bertemu dengan subjek dapat berubah selama proses observasi/
pengamatan.
2.Mengapa dalam penilaian inferensial rendah jika ada dua perilaku yang muncul
harus dipisahkan seperti yang dicontohkan, seperti penulisan perilaku
(menangis tersedu-sedu) (air mata yang mengalir) harus dipisah dengan tanda
kurung?
Jawaban:
Dalam pencatatan yang menggunkan Narrive recording, observer akan
mencatat setiap perilaku yang dilakukan oleh observee. Dan jika
observer melakukan perekaman narrative dengan inferensial rendah,
artinya observer akan merekam dan mendeksripsikan setiap perilaku
yang muncul. Hal yang akan mungkin terjadi adalah observer
melewatkan suatu fakta atau perilaku yang dikeluarkan oleh observee
dan tidak memiliki waktu yang cukup untuk mencatat atau melakukan
perekaman, untuk itu agar kedua fakta perilaku yang berbeda tersebut
tidak digeneralisasikan dan diinterpretaasikan begitu saja, observer
perlu memberikan batasan tanda kurung pada perilaku yang muncul
dan terlewat tersebut.
Kelompok 3 :
1.Dalam poin keuntungan Narrative Recording di poin no.4 menjelaskan tentang
“Menyajikan fungsi dari kemajuan dalam menilai kemjuan” adakah contoh dari
poin tersebut?
Jawaban:
Ada contohnya, misalnya seorang guru memberikan penilaian terhadap
seorang anak bahwa anak ini adalah anak yang sangat sulit untuk
menerima pelajaran, sangat sulit untuk memahami penjelasan guru dan
tidak pernah mengerjakan tugas. Kemudian guru mengubah pola atau
strategi belajarnya berharap dengan metode belajar yang baru si murid
dapat lebih memahami materi dengan baik. Nah sebagai observer kita
dapat mengobservasi perilaku/gaya belajar si anak sebelum metode
digubah dan menilai kemajuan atau melihat kemajuan perilaku/gaya
belajar dari modifikasi metode setelahnya.
2.Mengapa dalam pencatatan Narrativr Recording mempertahankan
“mengurutkan peristiwa” sebagai keuntungan? Lalu bagaimana jika dalam
melakukan observasi terjadi miss, bukankah hal tersebut dapat membuat hasil
observasi menjadi rumpang?
Jawaban:
Karena, narative recording ini kan bertujuan untuk mendeskripsikan
tentang perilaku anak atau kelompok secara kaya dan komprehensif.
Dibuat secara secara deskripsi. Karena kita membuatnya secara
deskripsi maka tentunya urutan peristiwa sangat penting untuk
menjelaskan perilaku seseorang secara jelas. Dan narative ini kan
dapat dilakukan dalam berbagai periode pengaturan dan waktu, bisa
saja tiap beberapa periode waktu menghasilkan perilaku berbeda. Jadi
harus mengerutkan peristiwa nya untuk melihat juga apakah setiap
periode waktu ada perubahan perilaku atau tidak. Dan karena narative
recording ini harus dibaca seperti narasi cerita pendek, menceritakan
apa, kapan dan bagaimana perilaku itu terjadi oleh karena itu peristiwa
harus ditulis secara berurutan.
Memang benar mungkin bisa saja terjadi miss saat melakukan
observasi dan dapat membuat hasil menjadi tumpang tetapi kan antara
observer satu dengan observer lainnya berbeda pencatatannya jadi
kalau ada hasil pencatatan dari salah seorang observer yang miss, bisa
dilengkapi dari catatan observer yang lain untuk melengkapi hasil
observasi tersebut.
3.Jadi salah satu cara untuk mengumpulkan data adalah dengan bertanya ke
gurunya, lalu jika guru tidak tahu, bagaimana kita mencatatnya? Apakah dicatat
secara apa adanya?
Jawaban:
Kalau data penunjang yang bersumber dari gurunya ini tidak terpenuhi,
kita bisa bertanya ke orang tuanya atau orang terdekat lainnya yang
atau tentang perilaku anak ini. Karena kan penilaian tidak hanya
bersumber dari wawancara dan kuisioner saja tetapi bisa dari tes
proyektif/objektif dan lain sebagainya.
Kelompok 4 :
1.Pada bagian kekurangan, disebutkan poin dimana “tidak sepenuhnya
menggambarkan beberapa jenis perilaku kritis, dapatkah diberikan penjelasan
mengenai hal ini? Karena seperti yang kita ketahui, bahwa narrative adalah
mendeksripsikan atau menggambarkan, lalu mengapa poin ini menjadi
kekurangan dari narrative?
Jawaban:
Karena narrative recording hanya terfokus kepada variabel utama yang
ingin diamati. Varibel interferensi hanya dicatat sebagai hal yang
mempengaruhi variable utama saja dan tidak dijelaskan secara detail
mengapa hal tersebut bisa terjadi.
2.Dijelaskan oleh presenter bahwa saat observasi menggunakan bahasa sehari-
hari antara observer dan observee agar tidak canggung, namun bukankah
selama observasi, observer hanya mengamati observee?
Jawaban:
Karena sebelum melakukan observasi kita melakukan perkenalan dan
menjelaskan maksud kita saat meminta inform consent dari orang
terdekat si observee. Agar tidak canggung, lebih baik kita menyesuaikan
frekuensi dan cara berbicara kita dengan lawan bicara kita. Selain itu,
kita pasti mengenalkan diri terlebih dahulu walau tidak memberi tahu
maksud tujuan kita kepada observe agar ia tidak curiga mengenai siapa
si observer yang tiba-tiba muncul di hadapannya.
Kelompok 5 :
1.Dalam mendeksripsikan perilaku, observer dapat menggunakan molar. Sub-
molar, dan molekular pada situasi seperti apa? Dan jenis observasi apa?
Jawaban:
Ketiga model penulisan tersebut, baik molar, sub-molar, maupun
molekuler adalah jenis deksripsi perilaku. Artinya, ketiga cara deksripsi
perilaku tersebut dapat dituliskan sesuai keinginan observee, apakah
observe akan melakukan interpretasi dari hasil yang mendetail melalui
penulisan molekuler, atau melakukan perekaman secara keseluruhan
garis besar saja seperti penulisan molar. Namun jika yang dilakukan
untuk observasi klinis, maka disarankan jika perekaman ditulis secara
mendetail.
2.Apakah penilaian inferensial tinggi bisa disebut sebagai interpretatif? Jika iya,
apakah jika kita menggunakan penialaian ini, data yang terkumpul valid?
Jawaban:
Penilaian Inferensial tinggi bisa disebut sebagai interpretatif, artinya
penilaian akan perilaku tidak secara deksriptif, dalam melakukan
perekaman narrative recording, observe harus meminimalisir
interpretasi perilaku. Sehingga, dapat dikatakan pernyataan interpretasi
perilaku semininal mungkin, akan membuat hasil observasi menjadi
lebih valid.
Kelompok 6 :
1.Untuk merancang Narrative recording salah satu hal yang diperhatikan adalah
frekuensi, panjang dan waktu periode sesuai rujukan orang yang dipercaya,
waktu pengamatan 10-20 menit atau lebih. Jika yang menjadi target adalah
orang dewasa yang bisa saja memanipulasi perilaku karena dia mengerti akan
waktu-waktu biasanya perilaku itu terjadi, bagaimana penanganan atau cara
meminimalissir manipulasi perilaku tersebut?
Jawaban:
Untuk mengamati perilaku, kita tidak hanya berfokus pada target
perilaku yang kita cari, dalam narrative recording kita juga harus melihat
kejadian sebelum dan sesudah perilaku terjadi, sehingga kemungkinan
manipulasi perilaku bisa diminimalisir, observasi perilaku harus
dilakukan secara spontan. Selain itu kita bisa melihat detail perilaku
melalui definisi operasional tiap perilaku, sehingga kemungkinan kita
masih tetap bisa mencatat perilaku yang ingin kita ketahui dengan
mengacu pada definisi operasional perilaku tersebut.
2.Apa yang dimaksud dari keuntungan fungsi narrative recording adalah
mengujikan fungsi dari kemajuan dalam menilai kemajuan adalah?
Jawaban:
Maksudnya adalah kita perlu menguji fungsi/ manfaat dari kemajuan
dalam menilai kemajuan. Dalam narrative recording, data disajikan
secara sistematis dalam bentuk deskripsi. Dengan begitu setiap ada
kemajuan pada data yang kita teliti kita harus menguji manfaat
kemajuan tersebut agar bisa digunakan untuk menguji kemajuan
selanjutnya.
Kelompok 7 :
1.Apakah yang dimaksud dengan mempelajari perilaku yang memiliki frekuensi
lebih tinggi? Dan apa contohnya?
Jawaban:
Menggambarkan perilaku secara meyeluruh. Contoh nya anak sedang
menangis setelah ia terjatuh dari sepeda.
2.Seperti apa contoh dari annekdotal recording? Dan “Perilaku yang
memprihatinkan” itu seperti apa? Contohnya?
Jawaban:
Anekdotal adalah cara pengumpulan data melalui pengamatan
langsung tentang sikap dan perilaku anak, anecdotal recording adalah
uraian tertulis mengenai perilaku yang ditampilkan anak dalam situasi
khusus. Perilaku yang memprihatinkan maksudnya adalah perilaku yang
mengarah pada penilaian klinis.
3.Terdapat 4 proses penilaian, apakah dalam pelaksanaan Narrative Recording
harus melaksanakan 4 proses penilaian tersebut untuk mendapatkan data yang
valid atau hanya beberapa?
Jawaban:
Dalam pelaksanaan narrative recoding kita dapat melakukan salah satu
dari keemoat proses penilaian yang terdiri atas Tes obyektif dan
proyektif, Daftar perilaku, Kuesioner, Wawancara dan prosedur
penilaian lainnya. Kita hanya perlu memilih salah satu diantaranya.