kel 5 10.5pppeekkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx

lenkeradrianneanythi 3 views 12 slides Sep 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 12
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12

About This Presentation

qurdts


Slide Content

HADIST SECARA Kuantitas kelompok 5 kelas 10.5

Hadis merupakan sumber hukum Islam kedua setelah Al- Qur'an yang memiliki peran penting dalam menjelaskan dan memperinci ajaran Al- Qur'an. Hadis dibagi berdasarkan jumlah perawi atau kuantitas sanadnya menjadi Hadis Mutawattir dan Hadis Ahad. Hadis Mutawattir memiliki otoritas tertinggi karena diriwayatkan oleh banyak perawi yang mustahil bersepakat untuk berdusta, sementara Hadis Ahad diriwayatkan oleh lebih sedikit perawi. Salah satu jenis hadis Ahad adalah hadis gharib, yang hanya diriwayatkan oleh satu perawi pada salah satu lapisan sanadnya. Pemahaman mengenai perbedaan otoritas antara jenis- jenis hadis ini penting untuk menilai keabsahan dan penggunaannya sebagai landasan hukum dalam Islam. #/azax Belakang

#Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam materi ini adalah: Apa yang dimaksud dengan Hadis Mutawattir, dan Hadis Ahad? Apa syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh Hadis Mutawattir? Bagaimana klasifikasi Hadis Mutawattir? Bagaimana klasifikasi Hadis Ahad?

#/ujuan łenulsoan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan ini untuk: Menjelaskan pengertian Hadis Mutawattir, dan Hadis Ahad Menguraikan syarat- syarat yang harus dipenuhi untuk menyebut suatu hadis sebagai Hadis Mutawattir. Memaparkan klasifikasi Hadis Mutawattir Memaparkan klasifikasi Hadis Ahad

A. pengertian hadist secara kuantitas Pengertian hadis secara kuantitas dapat dijelaskan dalam beberapa poin berikut Jumlah Hadis: Banyaknya hadis yang diriwayatkan. Jenis Riwayat: Hadis bisa diriwayatkan oleh satu orang (tawatur) atau beberapa orang (ahad). Kualitas Riwayat: Hadis dibedakan berdasarkan kualitas seperti sahih, hasan, atau dhaif. Sumber Hadis: Hadis tercatat dalam kitab- kitab seperti Sahih Bukhari, Sahih Muslim, dll. Kategori Hadis: Ada hadis mutawatir (banyak perawi) dan hadis ahad (beberapa perawi)

2. Hadis Ahad : yaitu hadis yang diriwayatkan oleh orang yang banyak, tapi tidak sampai sejumlah hadis mutawatir. B. pembagian hadist secara kuantitas Adapun berdasarkan jumlah kuantitas atau berdasarkan jumlah perawinya, hadis terbagi menjadi dua bagian. 1. Hadis Mutawatir : yaitu hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah orang yang banyak.

A. hadist mutawatir PENfiERTIAN Hadis mutawatir adalah hadis hasil tanggapan dari pancaindera yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi yang menurut adat kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat berdusta. Pemberitaan yang disampaikan oleh perawi harus berdasarkan tanggapan pancainderanya sendiri. Jumlah perawinya harus mencapai suatu ketentuan yang tidak memungkinkan mereka bersepakat dusta. Adanya keseimbangan jumlah antara rawi- rawi dalam tabaqah (lapisan) pertama dengan jumlah perawi dalam lapisan berikutnya. A. SYARAT- SYARAT

B. klarifikasi hadist mutawatir Hadis mutawatir itu sendiri masih terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu mutawatir lafzi dan mutawat ir ma'nawi °Hadist Mutawatir Ma'nawi° °Hadist Mutawatir Lafzi° Diriwayatkan Banyak Orang: Banyak perawi yang meriwayatkan hadis ini. Redaksi dan Makna Sama: Lafaz dan maknanya konsisten di setiap riwayat. Tidak Ada Perubahan Lafadz: Lafaz tetap sama tanpa perubahan. Berbeda dengan Mutawatir Ma’nawi: Mutawatir lafzi tetap sama lafaznya, sedangkan ma’nawi bisa berbeda lafaznya. Kekuatan Dalil: Konsistensi lafaz dan banyaknya perawi membuat hadis ini kuat sebagai sumber hukum. Perawi Berbeda Redaksi: Banyak perawi dengan redaksi berbeda. Makna Sama: Meskipun lafaz berbeda, makna tetap konsisten. Mustahil Bersepakat Dusta: Banyak perawi dengan informasi serupa, mustahil berbohong. Kejadian Berbeda, Inti Sama: Kejadian berbeda, tetapi inti pesannya sama. Kekuatan Dalil Tinggi: Makna yang konsisten membuat hadis ini memiliki kedudukan yang kuat.

B. hadist ahad Hadis ahad adalah semua hadis yang tidak mencapai derajat mutawatir. Dengan demikian, sudah bisa dipastikan bahwa jumlah hadis ahad itu pasti lebih banyak dibandingkan dengan hadis mutawatir. PENfiERTIAN Bahkan boleh dibilang bahwa nyaris semua hadis yang kita miliki dalam ribuan kitab, derajatnya hanyalah ahad saja, sebab yang mutawatir itu sangat sedikit, bahkan lebih sedikit dari ayat- ayat al- Qur'an

C. klarifikasi hadist ahad 'Hadis Masyhur' Diriwayatkan Banyak Orang Dikenal di Kalangan Umat Diriwayatkan oleh Perawi Tertentu Masyhur di Masyarakat Muslim Bukan Hadis Mutawatir Diterima Secara Umum 'Hadis 'Aziz' Diriwayatkan oleh Dua Perawi atau Lebih Sanad Tertentu Tidak Banyak Perawi yang Menguatkan Tingkat Kekuatan Sedang Bukan Hadis Shahih atau Dha'if Diterima Secara Umum 'Hadis gh arib ' Diriwayatkan oleh Satu Perawi Sanad Terbatas Perawi Jarang Menyampaikan Hadis Tersebut Tingkat Kekuatan Lemah Dapat Mengandung Cacat dalam Sanad Sering Digunakan dalam Konteks yang Terisolasi

Contoh hadis mutawatir مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ "Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka siapkan tempatnya di neraka." (Hadis ini diriwayatkan oleh banyak perawi dari berbagai generasi, sehingga kebenarannya tidak diragukan lagi). Contoh hadis ahad "إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى" "Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan." (HR. Al- Bukhari dan Muslim) Hadis ini adalah contoh hadis Ahad karena diriwayatkan oleh beberapa perawi, tetapi tidak mencapai jumlah yang sangat banyak (seperti hadis mutawatir). Hadis ini diterima dan dijadikan pedoman dalam agama Islam, meskipun ia tidak memenuhi kriteria mutawatir . Contoh hadis ghari b لَا يَزَالُ الدُّعَاءُ مُحْجَبًا حَتَّى يَسْأَلَ الْعَبْدُ رَبَّهُ مَا لَمْ يَكُونُ فِي وُسْعِهِ فَإِنَّهُ لَا يَفْرَحُ إِلَّا بِرَحْمَةٍ وَلَا يَحْمِلُهُ إِلَّا فِي سَبِيلِهِ "Barang siapa yang berdoa kepada Allah, maka Allah akan mengabulkan doanya atau menghindarkan darinya suatu keburukan yang setara." (HR. Ahmad) Hadis ini dianggap gharib karena hanya diriwayatkan oleh satu perawi pada salah satu tingkatan sanadnya, baik dari sahabat, tabi'in, atau setelahnya. Hadis ini langka dan perlu diperiksa lebih lanjut untuk memastikan kesahihannya . Contoh - Contoh

TERIMA KASIH kelompok 5 M. Adi Utama Nabila Ulya Kamila Tsalji Barad Winyta Fitri
Tags