kelompok 3 (XII MIPA 1)_20250824_113408_0000 - Copy.pdf

meikhadiroh 1 views 11 slides Sep 11, 2025
Slide 1
Slide 1 of 11
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11

About This Presentation

Publik Speaking Kelompok presentasi di kelas bertujuan untuk mengasah cara berbicara yang berani dan benar.


Slide Content

KERAJINANdari daerah Banjarmasin

KELOMPOK 3 ( XII MIPA 1) 1. Dafina Nurul Sahara
2. Dilla Maylinda
3. Farisa Nila Sulistyowati
4. Fahriza Putra Adzikra

1. KERAJINAN TANGGUI .nama pengrajin: Nurhayati
bahan: daun nipah kering dan rotan atau benang untuk mengikat tepi
teknik inti: anyaman tradisional dengan pola silang dan dibuat secara manual
tanpa mesin.
proses:
1. daun Nipah dipetik lalu dijemur hingga kering
2. daun dilonakan dengan cara dilipat dan ditata
3. perajin mulai menganyam dari bentuk atas pucuk hingga kerucut melebar
4. pinggiran diperkuat dengan rotan atau benang agar kokoh
5. hasil akhir berupa topi lebar khas Banjar yang disebut tanggui

filosofi: tanggui bukan sekedar pelindung
kepala dari panas dan hujan tetapi juga
melambangkan kesederhanaan, kerja keras dan
identik dengan budaya Banjarmasin. dulu biasa
dipakai petani, nelayan, serta pedagang di
pasar terapung.
ekspor: selain dijual di pasar lokal Kalimantan,
tanggui juga diminati sebagai cinderamata oleh
wisatawan, serta diekspor ke negara tetangga
seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
link YouTube: https://youtu.be/PU4HghPcVBk?
si=4ZGcLdC-lcS43CFG Dafina Nurul Sahara

2. KAIN BATIK SASIRANGAN nama perajin:
kain Sasirangan pertama kali dibuat ole Patih Lambung Mangkurat setelah
bertapa 40 hari 40 malam di atas rakit Balarut Banyu.
bahan:
katun primisima, sutra, dan bahan sintetis seperti polyester.
teknik inti:
menjahit jelujur (tusuk jelujur) sebagai perintang sebelum proses pewarnaan.
proses:
1. Siapkan kain putih polos sesuai ukuran yang diinginkan.
2. Gambar pola atau motif tradisional menggunakan pensil atau spidol.
3. Jahit pola yang sudah dibuat dengan teknik jelujur menggunakan benang.
4. Kain dicelupkan ke dalam larutan pewarna, baik alami maupun sintetis, sesuai
dengan motif yang diinginkan.
5. Setelah warna meresap dan kain agak kering, jahitan jelujur dilepas.
6. cuci kain untuk menghilangkan sisa pewarna, hingga air cucian bening
7. keringkan kain dan setrika hingga rapih dan licin
.

filosofi:
kain ini digunakan untuk pengobatan dan memiliki
kekuatan magis untuk mengusir roh jahat. Kain
sasirangan juga menjadi simbol identitas masyarakat
Banjar dan mengekspresikan berbagai nilai budaya
dan filosofi.
ekspor:
penjualan kain tradisional khas Banjar ke luar negeri,
dengan tujuan utama seperti Malaysia, Brunei, dan
Singapura, melalui proses produksi, standarisasi
mutu, promosi, dan pengiriman.
link YouTube : https://youtu.be/Ri2B5_T7PWw
Dilla Maylinda

3. TAS ANYAMAN PURUN Nama Perajin : Maimunah (34 tahun)
Bahan: Daun purun — tumbuhan rawa (sering tumbuh alami di rawa bekas tambang) yang mudah didapat
para perajin.
Teknik inti: anyaman manual (weaving) menggunakan pola tradisional Banjar.
Proses/Langkah-Langkah:
1. Panen purun di rawa saat batang sudah cukup tua dan panjang.
2. Cuci purun untuk menghilangkan lumpur atau kotoran.
3. Jemur setengah kering selama ± 1–2 hari.
4. Pipihkan batang dengan memukulnya menggunakan kayu ulin agar lentur.
5. Warnai purun dengan pewarna alami atau sintetis.
6. Jemur kembali hingga benar-benar kering.
7. Anyam purun dengan teknik selang-seling atau pola khas Banjar sesuai bentuk yang diinginkan.
8. Bentuk produk menggunakan cetakan atau pola.
9. Finishing: potong ujung serat, pasang aksesoris dan beri lapisan pelindung

Filosofi:
Mencerminkan filosofi Bauntung—keterampilan hidup
yang diwariskan ke generasi selanjutnya agar hidup
mandiri. Anyaman purun bukan sekadar kerajinan,
tetapi tradisi dan kearifan lokal yang terus
dilestarikan.
Pemasaran / Ekspor :
Produk dipesan dari berbagai daerah di Indonesia—
termasuk Bali—dan bahkan hingga ke luar negeri,
seperti Malaysia.
Selain itu, Rumah Kreatif dan Pintar Kota
Banjarmasin juga mengirim totebag purun lipat ke
lembaga ASEAN (misalnya SUPA) sebagai suvenir
acara internasional.
linkYouTube: https://youtu.be/OjCpVDOxobY?
si=yVYpAh3A_1nTgAMv Farisa Nila Sulistyowati

4. LIMBAH KAYU ULIN Nama Perajin : Irfan Adi Siswanto, pendiri PT anak kayu bayungan Nusantara
Bahan: limbah kayu ulin, termasuk bonggol, dan akar pohon ulin yang biasanya dianggap sebagai limbah.

Teknik inti: pemotongan, pembubutan, penghalusan, dan finishing
Proses/Langkah-Langkah:
1. pemilihan dan pengumpulan limbah kayu ulin
2. pemotongan dan pembubutan sesuai desain produk
3. penghalusan permukaan dan pengecatan dengan minyak alami
4. pengepakan dan persiapan ekspor

Filosofi:
mengubah limbah menjadi barang bernilai tinggi,
memberdayakan masyarakat lokal dan menjaga
kelestarian alam.
Pemasaran / Ekspor :
ke Jepang produk sehingga talenan laku terjual
hingga 70 unit dalam 3 hari pemeran di Seoul, Korea
Selatan pada tahun 2019 . selain Jepang produk
kerajinan dari limbah kayu Ulin juga di ekspor ke
Singapura, Inggris dan Korea Selatan
linkYouTube: https://youtu.be/mym0gXoO1HI?
si=8wghxsBgEfBIG5AV Fahriza putra Adzikra

THANK YOU