Epidemiologi KANKER SERVIKS Dosen Pengampu : Ade Devriany, SKM., M.Kes. Disusun oleh: Kelompok 5 Penyakit Tidak Menular
ADINDA DWI INDASARI ( PO714211252049) ANGGOTA KELOMPOK JAYANTI (PO714211252025) HAJRAH WULANDARI (PO714211252022) KHAISA NUR FATIMAH ZAHRA (PO714211252026) ST. RAHMA AMALIA RAMADHAN (PO714211252041)
Kanker serviks merupakan keganasan pada mulut rahim (serviks), ditandai dengan pertumbuhan jaringan abnormal yang berlangsung terus-menerus, tidak terkendali, dan tidak bermanfaat bagi tubuh, sehingga dapat merusak serta mengganggu fungsi jaringan di sekitarnya (Prawirohardjo, 2024). DEFINISI
ETIOLOGI Menurut Kemenkes, 2018 penyebab Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV ( Human Papilloma Virus ) → tipe 16 dan 18. Adapun beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker serviks meliputi: Hubungan intim sebelum usia 20 tahun Kebiasaan berganti pasangan seksual Paritas tinggi (melahirkan berkali-kali) Status sosial ekonomi rendah Penggunaan pil kontrasepsi oral Riwayat penyakit menular seksual Gangguan sistem kekebalan tubuh
PATOFISIOLOGI Penyebab utama: HPV (Human Papilloma Virus) Infeksi masuk melalui mikrotrauma epitel serviks Gen E6 & E7 HPV: E6 → inaktivasi p53 → hambat apoptosis. E7 → inaktivasi pRb → proliferasi sel tak terkendali Akibat: ketidakstabilan kromosom, mutasi genetik, displasia Integrasi DNA HPV ke sel inang → transformasi ganas
Kanker serviks pada stadium dini → tidak menunjukkan gejala yang spesifik Kanker memasuki stadium lanjut , beberapa gejala dapat muncul, antara lain: Keputihan TANDA & GEJALA Perdarahan Pendarahan di luar siklus menstruasi dan setelah berhubungan seksual Nyeri saat berkemih Siklus menstruasi yang tidak teratur Nyeri saat berhubungan seksual Ketidaknyamanan di daerah panggul Pembengkakan pada beberapa area tubuh (edema) Perdarahan pada masa menopause atau setelahnya
Menghindari tembakau Menghindari douching atau pencucian vagina berlebihan PENCEGAHAN Asupan nutrisi yang cukup Hubungan seksual yang aman dan pada usia yang tepat Tidak berganti-ganti pasangan seksual Tidak berganti-ganti pasangan seksual Sunat pada pria Vaksinasi HPV
Skrining kanker serviks dianjurkan bagi seluruh wanita yang masih memiliki serviks, tanpa memperhatikan riwayat aktivitas seksual. Wanita berusia 21–29 tahun → Pap smear setiap tiga tahun. Wanita berusia 30–65 tahun → kombinasi antara sitologi Pap smear dan tes HPV. Metode deteksi lesi pra-kanker serviks SKRINING Pap Smear IVA Test VILI DNA HPV
DIAGNOSIS Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang Diagnonis Banding
PENENTUAN STADIUM DAN PENYEBARAN KANKER SERVIKS Stadium 0 = Karsinoma insitu, karsinoma intraepiteal. Stadium I = Lesi berbatasan dengan serviks Stadium II = Tumor telah menginvasi di luar uterus, tetapi belum mengenai dinidng panggul atau sepertiga distal/bawah vagina. Stadium IV = Tumor meluas ke luar organ reproduksi. Stadium III = Tumor telah meluas ke dinding panggul dan/atau mengenai sepertiga bawah vagina dan/atau menyebabkan hidronefrosis atau tidak berfungsinya ginjal
Prognosis kanker serviks ditentukan secara signifikan berdasarkan stadium FIGO Meskipun demikian, dalam setiap stadium, distribusi dan keterlibatan kelenjar getah bening menjadi faktor penting dalam menentukan prognosis. Prinsip terapi kanker serviks secara umum bergantung pada lesi primer dan penyebaran lesinya. Dua modalitas utama untuk terapi kanker serviks adalah pembedahan dan radioterapi. Radioterapi dapat digunakan pada semua stadium, sedangkan pembedahan terbatas pada stadium I dan IIA. PENGOBATAN
KESIMPULAN Kanker serviks adalah keganasan pada leher rahim yang umumnya disebabkan infeksi HPV tipe onkogenik, namun dapat dicegah melalui vaksinasi dan deteksi dini (Pap smear,IVA,VILI & DNA HPV), sehingga pencegahan dan skrining rutin sangat penting untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian.