Kelompok VII – Periode Sejarah Filsafat dari buku Filsafat Hukum Dr. Erwin Owan Hermansyah & Dr. Dwi Atmoko (2022) Jhean Rafii Aghani , 202420262006 Dianto Wirasista Wiranto , 202420262015 Hendri Syaputra , 202420262018 Danang Eka Eriskha Octafani By: 01
🏛️ 1. Zaman Kuno (≈ 4000 SM–400 M) 02 Mesopotamia : Pembentukan kodifikasi hukum awal seperti Kode Hammurabi (~1800 SM), menerapkan prinsip lex talionis dan melindungi . India Kuno : Filsafat berdasarkan Veda dan Upanishad, menyoroti relasi antara makro-kosmos dan kesadaran individu . Yunani– Romawi : Filsuf pra-Sokratik (Thales dkk .) mencari prinsip kosmis ; Sokrates, Plato, Aristoteles membahas keadilan , moral, dan hukum alam ; Romawi (Cicero, Seneca) mengembangkan ide keadilan dalam sistem positif
⛪ 2. Abad Pertengahan (400–1500 M) 03 Skolastik Kristen & Islam : Agustinus, Thomas Aquinas, dan tokoh Islam (al‑Kindi, al‑Farabi, Ibnu Sina, al‑Ghazali) menyintesis hukum alam (lex naturalis ) dengan wahyu Tuhan. Ciri utama : Hukum alam dianggap sebagai refleksi rasio ilahi ; agama menjadi kerangka dominan dalam pemikiran hukum .
Statement StatementStatement ⚙️ 3. Zaman Modern Awal (1500–1800 M) Renaissance (1500–1600 M) : Pelepasan filsafat dari dominasi agama, munculnya akal manusia sebagai sumber hukum (Grotius, Machiavelli) Rasionalisme & Empirisme : René Descartes membangun sistem pengetahuan via deduksi Francis Bacon memperkenalkan metode induktif melalui observasi ilmiah Kontrak Sosial & Hak Asasi : Thomas Hobbes melihat kontrak sebagai dasar pembentukan negara; John Locke menegaskan hak alamiah ( hidup , kebebasan , milik ) dan pembatasan kekuasaan negara Jean-Jacques Rousseau menekankan kedaulatan rakyat dalam Social Contract Pembagian Kekuasaan : Montesquieu merumuskan Trias Politica ( legislatif , eksekutif , yudikatif ) di akhir abad ke-18 04
🌿 4. Abad ke‑19 (1800–1900) Metafisika & Sejarah : Hegel : Hukum sebagai manifestasi roh objektif dalam sejarah manusia Savigny : Hukum tertanam dalam budaya dan berkembang bersama jiwa bangsa Kritik Materialisme : Karl Marx menginterpretasi hukum sebagai refleksi struktur ekonomi masyarakat Positivisme Hukum & Utilitarianisme : Didasarkan pada pengalaman empiris dan hasil observasi sosial ; Tokoh : Jeremy Bentham , John Stuart Mill , pengaruh dari Immanuel Kant . 05
📚 5. Abad ke‑20 – Kontemporer (1900– sekarang ) 06 Positivisme Lanjutan : Hans Kelsen mengembangkan teori hukum murni ( Grundnorm ), menjauhkan hukum dari moralitas subjektif . Realisme Hukum (Legal Realism) : Oliver Holmes , Karl Llewellyn menekankan praktik peradilan , peran hakim, dan kondisi nyata hukum Filsafat Kritis & Postmodern : Ronald Dworkin : hukum sebagai integritas moral; John Rawls : teori keadilan distributif ; Michel Foucault : menyoroti hubungan kekuasaan – pengetahuan dalam hukum Aliran Kontemporer Lainnya : Eksistensialisme (Sartre, Camus), dekonstruksi (Derrida), feminisme dan teori pasca-kolonial , yang menyoroti keadilan sosial , identitas , dan etika teknologi
07 Periode Ciri Utama & Tokoh Zaman Kuno Kode Hammurabi, keadilan Yunani, hukum alam (Plato, Aristoteles, Cicero) Abad Pertengahan Skolastik ; hukum dengan dasar wahyu & rasio ilahi (Aquinas, al‑Farabi, Ghazali) Modern Awal (1500–1800) Rasionalisme & empirisme (Descartes, Bacon); hak & kontrak (Locke, Rousseau) Abad ke‑19 Idealisme (Hegel), historisisme (Savigny), materialisme (Marx), utilitarianisme Abad 20–Kini Positivisme murni , Realisme hukum , teori kritis , aliran kontemporer (Rawls, Foucault…) RINGKASAN PERIODE SEJARAH FILSAFAT