ppt berisi review suatu artikel ilmiah tentang kanker paru-paru yang terjadi di korea
Size: 7.97 MB
Language: none
Added: Sep 30, 2025
Slides: 24 pages
Slide Content
REVIEW JURNAL “LUNG CANCER” Lung Cancer Screening with Low-Dose CT in Female Never Smokers: Retrospective Cohort Study with Long-term National Data Follow-up Kelompok 6: Ulfa Purnamasari (I151190131 ) Aslim Husain (I151190211)
Title of article Background Result Methods Conclusion
4. What was the study population? Populasi : 7.525 wanita Skrining populasi : 5.973 wanita Eligible: 4.448 wanita Partisipan : 4.365 wanita kuesioner skrining usia 40-79 tahun tidak pernah merokok , tidak memiliki riwayat kanker ±5 tahun pemeriksaan urin cotinine leve l Wanita yang sehat , tidak pernah merokok , berusia 40-79 tahun yang melakukan LDCT awal dari Agustus 2002-Desember 2007. Kemudian diidentifikasi kembali tahun 2013 di Korea Central Cancer Registry Database. Melaporkan diri tidak pernah merokok Sampel setelah follow up: 4.327 wanita Meninggal : 38 orang Kriteria inklusi
5. Karakteristik subjek dan kategori Lung cancer Dari 4.365 subjek : Kategori 1 yang paling banyak terdeteksi Lung-RADS. Terdapat 22 subjek yang tediagnosis Lung Cancer 38 diantaranya meninggal , 3 karena lungcancer dan 35 selain lung cancer
MAIN RESULT Setelah follow –up 4.365 wanita tidak merokok sekitar rata-rata ±9,69 tahun , didapatkan 22 (0.5%) orang terdiagnosa lung cancer. Terdapat 38 orang meninggal selama penelitian , yaitu meninggal akibat lung cancer sebanyak 3 orang, 35 orang meninggal karena kasus lain.
22 subject yang terdiagnosisi dan 3 diantaranya meninggal karena Lung Cancer. Rata-rata umur yang terdetaksi lung cancer ada pada rentang 55-79 tahun . Sebagian besar tipe sel yang didapatkan adalah jenis adenokarsinoma , 3 bronchioloalveolar carcinoma, dan 3 unknown histology
Menurut Age-standardized incidence (SIR), kelompok yang lebih tua (55-79 yr ) memiliki peluang kejadian kanker paru-paru yang lebih tinggi daripada usia (40-54 yr ). Secara keseluruhan , peluang kejadian kanker paru adalah 58,6%, yang mana cenderung lebih tinggi dari populasi wanita Korea pada kelompok usia yang sama yaitu , 19,9% menurut data nasional 2002-2007.
6. Are the results likely to be affected by observation bias? Kemungkinan hasil penelitian dipengaruhi oleh bias adalah tidak signifikan . Karena menggunakan desain study kohort maka dalam penelitian ini kemungkinan terjadi adanya bias seleksi dan over diagnosa sehingga pemilihan subjek pada wanita yang tidak pernah merokok dilakukan pengukuran urine cotinine levels untuk mengetahui kadar kotinin dalam urin .
7 . Are the results likely to be affected by confounding Pada penelitian ini tidak dijelaskan ada atau tidaknya faktor perancu yang berpengaruh pada outcome. Pengaruh active smoker diminimalkan oleh adanya kuisioner dan tes kotinin urin , pengaruh usia juga diminimalkan dengan adanya stratifikasi usia berdasarkan studi sebelumnya , yang kemudian diukur melalui Standardized incidence ratios (SIR ). Namun , pada jurnal ini tidak dijelaskan data apakah ada faktor lingkungan yang berpengaruh pada wanita yang tidak pernah merokok sehingga dapat terjadi lung cancer. Diketahui bahwa menjadi perokok pasif atau terkena paparan lingkungan yang tercemar juga memiliki pengaruh terhadap lung cancer.
8 . Are the results likely to be affected by chance variation Tidak ada variasi peluang dalam penelitian ini , karena menggunakan desain studi kohort dimana semua sampel yang eligible di follow up. 9. Is there a correct time relationship? Ya . Penelitian ini dimulai pada Agustus 2002-Desember 2007 dan berakhir pada 31 Desember 2013. dengan rata-rata follow up semua sampel ±9,69 tahun . Pada penelitian yang lain sebelumnya juga menggunakan lama follow up 5-10 tahun untuk menghitung kejadian lung cancer.
10.Is the relationship strong? Tidak , Karena terdapat hubungan yang lemah antara kejadian lung cancer dengan wanita yang tidak pernah merokok . Peneliti pun menyarankan bahwa jika ingin dilakukan scan LDCT secara berkala , sebaiknya dilakukan paling cepat 5 tahun sekali atau bahkan setiap 10 tahun sekali juga tidak masalah .
11. Is there a dose-response relationship ? Ya Skrining Kanker Paru dengan CT Dosis Rendah pada w anita yang t idak p ernah me rokok usia 40-79 tahun dengan menggunkan Low-Dose CT (LDCT) untuk mempertimbangkan potensi bahaya paparan radiasi. LDCT dibaca oleh ahli radiologi, untuk semua gambar LDCT pertama kali ditinjau oleh salah satu dari tiga ahli radiologi yang bersertifikat dengan pengalaman membaca LDCT selama 10 atau 15 tahun , kemudian ahli radiologi senior (H.Y.K.) meninjau kembali gambar LDCT dengan temuan abnormal atau adanya kanker paru yang ditemukan.
1 2 . Are the results consistent within the study ? Ya P enelitian yang di lakukan oleh Wakele et al (2007) bahwa kejadian kanker paru yang tidak pernah merokok pada usia 40-79 lebih tinggi terjadi pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki untuk perempuan berkisar antara 14,4-20,8 per 100.000 orang/tahun dan 4,8 -13,7 per 100.000 orang/tahun pada pria serta p enelitian yang dilakukan oleh BJ McKee et al (2015) pada pemeriksan clinical computed tomography (CT) pemeriksaan kanker paru-paru didiagnosis 66 subyek (37,9 %) dengan kategori 4 di antara 1.603 subyek selama 12 bulan yang merupakan 86,2% dari semua kanker paru yang didiagnosis.
1 3 . Is there any specificity within the study ? YA Berdasarkan hasil National Lung Screening Trial (NLST) skrining kanker paru dengan computed tomography (LDCT) dosis rendah direkomendasikan untuk perokok berisiko tinggi dan mantan perokok berusia 55 - 80 tahun dengan riwayat merokok lebih dari 30 tahu n akan tetapi dalam penelitian ini LDCT di gunakan untuk subjek yang tidak memiliki riwayat kanker, tidak pernah merokok dan berusia 40-79 . B eberapa penelitian kohort yang mengevaluasi peran skrining LDCT pada subjek dengan beragam risiko serta perempuan yang tidak pernah merokok ternyata memiliki kesamaan atau tingkat deteksi yang lebih tinggi dan kelangsungan hidup yang lebih baik dibandingkan dengan subyek berisiko tinggi .
1 4 . Can the study results be applied to the eligible population ? Ya, karena total dari jumlah wanita umur 40-78 yaitu 7.525 kemudian di screning sehingga didapatkan jumlah sampel yaitu 4.448 yang memenuhi syarat ( setelah inklusi dan ekslusi ) dari 4.365 subjek yang mengikuti penelitian hingga akhir . ( eligible population ) populasi dimana sampel memenuhi syarat dalam penelitian . Participation rate : (4.365 / 4.448 ) x100% = 98.1 % >80 % Eligible.
1 5 . Can the study be applied to the source population ? Ya Karena penelitian ini menggunkan jumlah sampel yang besar dengan skrining yang ketat pada wanita yang berusia 40-79 tahun di koera sehingga dapat di g eneralkan ke populasi yang ada di koera
1 6 . Can the study results be applied to other relevant population ? Tidak , Karena penelitian ini menggunakan subjek yang berusia 40-79 pada wanita korea , dengan status ekonomi yang tinggi juga lebih menjaga kondisi kesehatan dan cenderung bisa membayar untuk pemeriksaan kesehatan secara berkala , termasuk LDCT daripada populasi lain secara umum . Namun , jika digunakan pada populasi dengan karakteristik yang sama maka ada peluang untuk bisa mengaplikasikan hasil penelitian ini .
1 7 . Are the results consistent with other evidence, particularly evidence from studies of similar or more powerful study design ? Ya Karena penelitian yang dilakukan oleh Thun et al mengenai an analysis of 13 cohorts and 22 cancer registry studies menemukan bahwa kejadian kanker paru-paru pada wanita bukan perokok berusia 40-79 tahun adalah 12,7 (11,4-13,9) di Eropa, 14,0 (9,4-18,6) di Asia dan 20,5 (15,1-25,9) di Amerika, dan tingkat kejadian kanker paru-paru lebih tinggi dan lebih bervariasi di antara wanita di Asia Timur daripada di wilayah geografis lainnya . Namun , b erdasarkan bukti yang ada saat ini, skrining kanker paru-paru mungkintidak bermanfaat bagi sebagian besar orang yang tidak pernah merokok.
1 8 . Does the total evidence suggest any specificity ? Ya dalam penelitian ini menyarankan beberapa hal yang khusus . perbedaan yang signifikan secara statistik antara kelompok kategori Paru-RADS (p <0,001) pada Skrining Kanker Paru menggunakan LDCT. Oleh karena itu jika ingin melakukan penelitian dengan skrining kanker paru-paru lebih baik jika menggunakan scan LDCT. perbedaan yang signifikan secara statistik antara kelompok umur 40-54 dan 55-79 (p <0,001) . Umur lebih tua lebih berisiko untuk terkena lung cancer daripada umur yang lebih muda .
19 . Are the results plausible in terms of the biological mechanism? Ya Hasil penelitian dengan mekanisme biologi dari lung cancer memiliki hubungan yang masuk akal . Sebagai contohnya , deteksi Adenokarsinoma pada proses LDCT dimana Adenocarcinoma adalah histologi yang paling umum ditemukan di semua 19 kasus termasuk tiga karsinoma B ronchioloalveolar dimana Adenokarsinoma salah satu jenis kanker yang terjadi saat mutasi DNA menyebabakan sel sel tidak normal sehingga berlipat ganda dan menjadi tumor Adenokarsinoma biasanya menyerang perokok aktif dan pasif dan umumnya terjadi pada wanita.
2 . If a major effect is shown, is it coherent with the distribution of exposure and the outcome? Tidak Karena tidak merokok bukanlah faktor resiko utama pada penyakit lung cancer, walaupun tetap ada kejadian orang yang tidak merokok didiagnosa terkena lung cancer. Adapun distribusi dari exposure adalah tidak sama , apalagi tidak ada disebutkan dalam jurnal tentang pemeriksaan faktor resiko mengapa lung cancer bisa terjadi pada wanita yang tidak merokok .
Summary of Article Skrining Kanker Paru dengan menggunkan LDCT pada wanita yang berusia 40-7 9 tahun di korea yang tidak pernah merokok dan tidak ada riwayat kanker sebelumnya dengan menggunakan desain study restrospektif kohort dengan jumlah sampel 4.365 . sehingga didapatkan hasil selama follow up kurang lebih 9 tahu n an di temukan 22 subjek terdiagnosa kanker paru , 38 meninggal 3 diantaranya karena kanker paru, 35 meninggal selain dari kanker paru . Penelitian ini menunjukkan bahwa rendahnya resiko terkena lung cancer pada wanita yang tidak pernah merokok , dan saran untuk pemeriksaan LCDT bagi wanita yang tidak pernah merokok adalah setiap 5 atau 10 tahun sekali .