TAN MALAKA Pemikiran dan tujuan untuk bangsa Indonesia Kelompok IV ALFONSUS VENTURA RIESLANDITYA YAKOBUS NEKIN NONOBENANY SERVANUS LIANURAT KELEN ANDREAS SITEPU ALFRIDUS G. MUGU UMPUNG 216114041 216114045 216114047 216114049 216114051
Biografi singkat Tan-Malaka Nama lengkap Tan Malaka adalah Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka Lahir: Ia lahir di Pandam Gadang , Kabupaten Lima Puluh Kota , Sumatera Barat tahun 1894 dan 1897 Ayahnya adalah HM. Rasad Caniago ibunya , Rangkayo Sinah Simabur
Madilog Matrealisme, Dialektika, dan Logika Tan Malaka menulis Madilog: 15 Juli 1942 sampai 30 Maret 1943 Tulisan yang memperhatikan kesejahteraan Bangsanya: kewajiban klasnya dihari depan Tujuannya adalah agar kaum proletar Indonesia memiliki bahan bacaan yang sesuai dengan alam pikirannya dan jembatan ke falsafah proletar barat. Cara berpikir yang dimaksudkan untuk melawan cara berpikir mistik Timur Mengalir dari cara berpikir Barat Sebagai Senjata Terhadap cara berpikir Timur yang tidak Iogis dan tidak rasional. Penglihatan Masa Depan Mengenai Indonesia Yang Merdeka Dan Sosialistis
Bab pertama: melawan logika mistik pikiran/ide tidak terlepas dari matter. Bab kedua : falsafah menggunakan beberapa tulisan Engels mengenai falsafah idealistis dan materialistis . Pemikiran Hegel dan Feuerbach sebagai dasar . Bab ketiga dan keempat : ilmu pengetahuan Tan Malaka memberi perhatian kepada pengetahuannya mengenai ilmu pasti dan ilmu alam . Dengan ilmu pasti , masalah masyarakat dapat diselesaikan dengan berhasil ( berkat pengujian dari Tan Malaka ). Ilmu alam berlandaskan ikatan yang tidak terputus antara matter dan energi . Bab kelima: masalah dialektika memecahkan masalah yg oleh logika tidak dapat dijawab begitu saja. Materialisme dialektis membuat suatu terjemahan dari perbedaan-perbedaan tajam yang ada dalam alam. Bab keenam: logika penjelasan tentang metode logika, segala istilah yang digunakan di dalam bukunya. Tan Malaka menjelasakan logika mistik cara berpikir yang paling tua. Dari logika falsafah ilmu pengetahuan, dialektika, logika. “Madilog ialah cara berfikir yang berdasarkan materialisme, dialektika, dan logika buat mencari akibat yang berdiri atas bakti yang cukup banyaknya dan cukup diperalamkan dan diperamati.” – Tan Malaka – “ Barang siapa mengakui bahwa ada batas pengetahuan atau batas persoalan , maka dia jatuh kelembah mistika keperangkap dogmatisme .” – Tan Malaka –
Matrealisme dalam Madiolog 2. Terinspirasi dari matrealisme dialektiks Marx dan Angels Apa itu Matrealisme? 3. KRITIK ATAS LOGIKA MISTIKA SEBAGAI TITIK TOLAK GAGASAN REVOLUSI PEMIKIRAN 4. Revolusi Berpikir oleh Tan Malaka 5. Dari Mitologi Timur ke Materialisme Dialektis 6. Ilmu Pengetahuan sebagai Tujuan 7. Pendidikan sebagai Praksis Revolusi Berpikir
Dialektika Bab kelima: masalah dialektika memecahkan masalah yg oleh logika tidak dapat dijawab begitu saja. Materialisme dialektis membuat suatu terjemahan dari perbedaan-perbedaan tajam yang ada dalam alam.
Logika Bab keenam: logika penjelasan tentang metode logika, segala istilah yang digunakan di dalam bukunya. Tan Malaka menjelasakan logika mistik cara berpikir yang paling tua. Dari logika falsafah ilmu pengetahuan, dialektika, logika.
Mengapa Cara Berpikir Mistik Timur Dikritik? Telah menggantikan kekhasan alam pikiran Indonesia, budaya, dan kepercayaan. Indonesia Pra-Hindu menganut sistem pemikiran yang konkret materialistis VS Mistis Wayang (dengan usaha sawah dan pujaan para leluhur) VS Dongeng Dewa-Dewi Dinamisme, Animisme, dan Demonologi VS Hinduisme Lapisan atas Hindu yang kecil mencari cara untuk menanamkan kekuasaan di Indonesia. Maka, dibunuhnya kecerdasan, pikiran yang tajam, dan inisiatif logika mistik merupakan cara berpikir yang paling tua.
Cara Kerja Madilog Berpikir secara Materialistis harus dibersihkan dari penyelinapan-penyelinapan mistik , termasuk agama. Logika Tan Malaka : melawan logika mistik di Hindustan, logika mistik yang mencekik setiap perkembangan ilmu . cara berpikir dialektis membantu memecahkan masalah-masalah pada tingkat yang lebih tinggi daripada cara berpikir logika . Tan Malaka berhasil merumuskan sebuah format dialektis , yakni Indonesia Asli sebagai tesis , Hindu-Belanda sebagai antitesis dan Indonesia merdeka dan sosialis sebagai sintesis .
Peran Islam dalam Membangun Sosialisme Menurut Tan Malaka Perjuangan politik Tan- Malaka : visi dan politiknya bahwa persatuan dan kerja sama yang erat dan kuat dari berbagai kekuatan yang ada dan relevan di dalam masyarakatnya , terutama kekuatan-kekuatan yang beraliran Islam dan Nasonalis , mutlak sifatnya untuk memenangkan perjuangan bersama tersebut . Pelopor perjuangan : orang-orang komunis dengan PKI- nya tetapi bukan yang memonopolinya . ia memahami betul kelemahan PKI sebagai organisasi politik yang belum berakar di dalam masyarakat pada waktu itu . Akibatnya : pemberontakan meletus juga di Sumatra Barat dan Jawa Barat pada tahun 1926/1927. Namun , sesuai dengan analisa dan perkiraannya , pemberontakan itu dengan cepat dapat digulung habis oleh penguasa kolonial .
Berbeda dengan paham lazim dianut oleh tokoh-tokoh komunis dunia pada waktu itu , Tan- Malaka justru mengemukan pandangan bahwa Pan- Islamisme itu merupakan alat atau wahana yang akan dipakai oleh masyarakat-masyarakat Islam di daerah-daerah terjajah di Asia dan Afrika dalam perjuangan mereka dalam memerdekakan diri dari kapitalisme , kolonialisme dan imperialisme Barat yang menjajah mereka . Ia juga melihat bahwa di dalam paham modernisme Islam yang terkandung di dalam Gerakan Pan- Islamisme itu terbuka harapan bagi muncul dan berkembangnya pemikiran-pemikiran baru yang rasional di kalangan-kalangan masyarakat Islam tersebut . Tanpa ragu-ragu ia mengemukakan keyakiana politiknya bahwa adalah mustahil untuk melancarkan perjuangan memerdekakan bangsanya , mengusir sistem kapitalis-kolonialis yang menjajah tanah airnya , secara berhasil tanpa keikusertaan kekuatan Islam seperti yang diwakili oleh SI dan yang lainya di dalammnya . ( krtisnya terhadap tokoh-tokoh kumunis Internasional yang mendasari keputusan Komintern 1920.) Keteguhan pendiriaannya , ketegaran wataknya dalam memperjaungkan hasil pemikiran dan keyakianan politiknya sendiri . Ia menajdi tua di dalam dirinya sendiri , dan oleh karena itu merasa bebas merdeka melahirkan dan mengembangkan pemikiran-pemikiran bangsa dan tanah airnya hanya mungkin berhasil kalau mendapat dukungan yang besar dan kuat dari masyarakat .
Dalam sidang Komitern tahun 1920 ( setahun setelah berdirinya organisasi komisi Internasional ini pada tahun 1919) telah diambil salah satu keputusan yang menantang atau memusuhi gerakan Pan- Islamisme karena gerakan ini dianggap sebagai bentuk lain dari Imperialisme . Ia ditangkap dan terus dibuang ke negeri Belanda. SI dan juga organisasi sosial keagamaan Muhamadiya , perlu dimasukkan dalam barisan perjuangan politik bersama-sama dengan kekuatan-kekuatan lain yang relevan
CATATAN KRITIS: Karya besar Tan Malaka ( Madilog ) mengajak dan memperkenalkan cara berpikir ilmiah kepada bangsa Indonesia Tan merasa risau dengan cara berpikir bangsa Indonesia yang masih terkungkung oleh takhayul Hiharapkan sudah punya bekal pemahaman mengenai agama sendiri , logika , filsafat sebelumnya agar bisa dengan mudah menyerap maksud penulis yang kadang-kadang tersirat untuk dipahami Buku ini memang memberikan gagasan yang ingin mengganti gagasan masyarakatIndonesia yang sangat percaya pada logika mistika /supernatural dan tidak mau berusaha / berubah Di tengah kemajuan ilmu dan teknologi , ternyata hukum berpikir bangsa ini belum bergerak jauh