Kerangka Konseptual , Conceptual Framework dalam Akuntansi

HabsyahFitriAryani1 0 views 12 slides Oct 06, 2025
Slide 1
Slide 1 of 12
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12

About This Presentation

Kerangka Konseptual , Conceptual Framework dalam Akuntansi


Slide Content

Kerangka
Konseptual
Kelompok 1 :)
Habsyah Fitri A

Kerangka Konseptual IFRS merupakan dokumen acuan yang disusun oleh Dewan Standar
Akuntansi Internasional (IASB) untuk memastikan penyusunan Standar IFRS berjalan
secara konsisten. Dokumen ini menjadi dasar dalam penyajian laporan keuangan yang
bermanfaat bagi investor maupun pihak lain, sekaligus menjadi pedoman bagi
perusahaan ketika tidak terdapat standar akuntansi khusus yang berlaku. Di dalamnya
dijelaskan tujuan pelaporan keuangan, karakteristik kualitatif informasi, definisi elemen-
elemen utama laporan (aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban), kriteria
pengakuan dan pengukuran, serta prinsip penyajian dan pengungkapan.
Tujuan Pokok Kerangka Konseptual IFRS
Mendorong Konsistensi Standar: Menjadi acuan bagi IASB dalam merumuskan dan
memperbarui Standar IFRS agar selaras dengan konsep yang konsisten.
Meningkatkan Relevansi Informasi: Menjamin laporan keuangan menyajikan
informasi yang berguna bagi investor, kreditur, maupun pemberi pinjaman dalam
membuat keputusan ekonomi.
Menjadi Pedoman Kebijakan Akuntansi: Memberikan arahan bagi perusahaan dalam
menyusun kebijakan akuntansi yang sesuai ketika suatu transaksi belum diatur dalam
Standar IFRS yang ada.
Pendahuluan

Lingkungan Pelaporan Keuangan & Regulasi
Akuntansi
Fungsi laporan keuangan:
menyediakan informasi bagi
banyak pihak
General Purpose Financial
Statements untuk investor,
kreditur, publik

Perkembangan
Regulasi
01.
Awal: free market (tanpa
standar seragam
02. 1930-1940 Lahir GAAP & SEC
03.
1970-2000 Lahir FASB, IASB,
AASB
04.
2005: konvergensi menuju
IFRS global
05.
Krisis (Enron, GFC) membuat
regulasi diperketat

Argumen Pro & Kontra Regulasi
07.
ALASAN MENDUKUNG
Proteksi investor
Keseragaman
Cegah fraud
ALASAN KONTRA
Biaya tinggi
Hambat fleksibilitas
Pasar bisa self-
regulate

Teori Regulasi
06.
PUBLIC INTEREST
CAPTURE THEORY
PRIVATE INTEREST
Regulasi diperkenalkan untuk melindungi publik dari kegagalan pasar.Regulator dianggap sebagai pihak netral
yang berusaha memaksimalkan kesejahteraan sosial. Regulasi dipandang sebagai trade-off antara biaya regulasi
dan manfaat sosial berupa pasar yang lebih efisien.
Awalnya regulasi dimaksudkan untuk melindungi publik, Namun dalam praktiknya, mekanisme regulasi sering
dikendalikan (captured) oleh kelompok yang paling terdampak regulasi, biasanya kelompok industri yang diatur.
Artinya, pihak yang seharusnya diatur justru menguasai regulator. Akibatnya, regulasi lebih melayani
kepentingan kelompok tertentu daripada masyarakat luas.
Dikemukakan oleh Stigler (1971) dan Peltzman (1976). Tidak mengasumsikan regulasi dibuat untuk kepentingan
publik. Sebaliknya, regulator (termasuk politisi) adalah individu yang mementingkan diri sendiri. Mereka akan
membuat regulasi yang memberi keuntungan politik (misalnya untuk menarik suara pemilih atau dana kampanye)
dan meningkatkan peluang terpilih kembali. Kelompok dengan kepentingan tertentu akan lebih mungkin
mendapatkan regulasi yang mereka inginkan jika mereka bisa membentuk kelompok besar dan kuat dengan suara
politik yang kohesif.

Peran Akuntan
Memengaruhi
kontrak, investasi,
reputasi
Penentu laba/rugi
melalui judgement
Risiko creative
accounting → kasus
Lehman Brothers
Akuntan = aktor
penting ekonomi &
legitimasi perusahaan

Akuntansi Dibawah Kondisi Ideal & Tidak
Ideal
Saat ini laporan keuangan disusun dengan mempertimbangkan atau menggunakan
model nilai kini (present value model). dengan model tersebut diharapkan laporan
keuangan dapat relevan dan reliabel serta dapat digunakan sebagai informasi prospek
masa depan.
Kondisi ideal atau dalam kondisi yang pasti memungkinkan present value model dapat
membuat laporan arus kas masa depan serta tingkat bunga diketahui secara pasti.
Kondisi ketidakpastian. Kondisi yang lebih dikenal dengan state of nature yakni keadaan
alam yang tak terkendali sehingga mempengaruhi kinerja perusahaan seperti akibat
cuaca, kebijakan pemerintah , mogok kerja dsb. Kondisi ini membuat arus kas masa
depan menjadi tidak diketahui pasti.

Contoh-Contoh Akuntansi
Nilai Kini1.Embedded Value
Merupakan bentuk akuntansi nilai kini yang menilai bisnis asuransi yang masih berlaku pada nilai kini
terdiskonto dari jumlah premi yang akan diterima di masa depan setelah dikurangi biaya biaya yang muncul
seperti pajak dsb. Penelitian Sarafeim (2011) 93 perusahaan asuransi menggunakan Embedded Value dan
memiliki spreadbid saham yang rendah. (lebih sedikit asimetri informasi)
2. Reserve Recognition Accounting (RRA)
Reserve Recognition Accounting (RRA) adalah suatu metode akuntansi yang digunakan terutama oleh
perusahaan minyak dan gas untuk melaporkan nilai cadangan minyak dan gas mereka dalam laporan keuangan.
Laporan keuangan tradisional biasanya mencatat aset berdasarkan historical cost (biaya perolehan). Dalam
industri ekstraktif (minyak & gas), informasi biaya saja dianggap kurang mencerminkan nilai sebenarnya.
Investor ingin tahu berapa nilai sekarang dari cadangan yang bisa dieksploitasi. Maka muncullah konsep
Reserve Recognition Accounting (RRA). RRA berfokus pada nilai sekarang dari arus kas bersih (net cash flows)
yang diharapkan dari produksi cadangan minyak dan gas. Cadangan yang diakui adalah proved reserves
(cadangan terbukti) yang dapat diproduksi dengan teknologi dan kondisi ekonomi saat ini.

Nilai Kini Vs Biaya Historis
Laporan keuangan berbasis nilai kini:
Sangat relevan,
Tetapi dapat kurang andal, khususnya dalam kondisi tidak ideal.
Laporan keuangan berbasis biaya historis:
Seringkali dianggap lebih andal,
Tetapi kurang relevan, karena biaya historis tidak mencerminkan nilai ekonomis aset & kewajiban saat
ini.
Relevansi
Biaya historis: Nilai aset di neraca tetap pada harga perolehan (dikurangi depresiasi atau amortisasi).
Masalahnya: harga ini tidak ada hubungannya dengan arus kas masa depan yang akan dihasilkan aset.
Misalnya, tanah yang dibeli tahun 1980-an masih dicatat dengan harga lama, meski nilainya sekarang
mungkin sudah naik berlipat.
Nilai kini: Lebih relevan karena langsung merefleksikan value-in-use (nilai guna) atau fair value (nilai pasar).
Investor dapat menilai prospek perusahaan lebih baik. Contoh: cadangan minyak (RRA) atau embedded
value pada asuransi.

Nilai Kini Vs Biaya Historis
Reliabilitas
Biaya historis: Lebih andal karena didasarkan pada transaksi aktual yang dapat diverifikasi (invoice, kontrak,
bukti pembelian). Sulit dimanipulasi, kecuali jika perusahaan dengan sengaja mengklasifikasikan biaya
operasi sebagai aset (seperti skandal WorldCom).
Nilai kini: Kurang andal karena bergantung pada estimasi masa depan, probabilitas keadaan, dan tingkat
diskonto. Sulit diverifikasi karena melibatkan asumsi. Bisa bervariasi antara manajer yang berbeda atau
auditor yang berbeda.
Implikasi
Ada trade-off antara relevansi dan reliabilitas.
Dalam kondisi ideal → nilai kini unggul, karena 100% relevan dan 100% andal.
Dalam praktik (kondisi tidak ideal) → biaya historis lebih unggul dari sisi keandalan, meskipun
kurang relevan.
Itulah sebabnya standar akuntansi modern sering memilih basis campuran:
Beberapa item dilaporkan dengan nilai kini (misalnya instrumen keuangan, aset biologis).
Lainnya tetap pada biaya historis (misalnya aset tetap).

Dalam dunia ideal, akuntansi nilai kini adalah sistem
yang sempurna: relevan, andal, dan menyediakan
semua informasi yang dibutuhkan investor.
Namun, dalam dunia nyata yang penuh
ketidakpastian, standar akuntansi harus
menyeimbangkan relevansi & reliabilitas.
Hasil akhirnya adalah sistem campuran (mixed
measurement model) yang kita gunakan sekarang Kesimpulan
Tags