Kerusakan Sumber Daya Alam Disusun oleh: Dr. Awaluddin Hidayat Ramli Inaku, S.KM., M.KL UPN “Veteran” Jawa Timur Tahun 2025 Sumber: KLHK (2024)
Pendahuluan Sumber daya alam (SDA) adalah seluruh potensi alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pengelolaan SDA harus berkelanjutan agar tidak menimbulkan kerusakan ekologis. Sumber: KLHK (2024)
Klasifikasi SDA 1. SDA dapat diperbarui: air, tanah, hutan. 2. SDA tidak dapat diperbarui: minyak bumi, batu bara, logam mineral. Sumber: KLHK (2024)
Penyebab Umum Kerusakan SDA • Deforestasi dan degradasi hutan • Pertambangan berlebih • Pencemaran air dan udara • Perubahan iklim • Pertanian intensif Sumber: KLHK (2024)
Kerusakan Hutan Deforestasi menyebabkan kehilangan habitat, penurunan keanekaragaman hayati, dan peningkatan emisi karbon. Sumber: KLHK (2024)
Studi Kasus Deforestasi di Indonesia Kalimantan dan Sumatera mengalami kehilangan jutaan hektar hutan akibat ekspansi perkebunan dan pertambangan. Sumber: KLHK (2024)
Kerusakan Tanah Erosi, salinisasi, dan kontaminasi logam berat menurunkan kesuburan tanah dan produktivitas pertanian. Sumber: UNEP (2023)
Kerusakan Air Limbah industri dan domestik mencemari sungai dan air tanah, menurunkan kualitas air dan mengancam kesehatan manusia. Sumber: UNEP (2023)
Kerusakan Udara Polusi udara dari kendaraan dan industri meningkatkan risiko penyakit respirasi dan memperparah perubahan iklim. Sumber: UNEP (2023)
Kerusakan Laut Pencemaran laut akibat mikroplastik, tumpahan minyak, dan limbah pesisir mengancam ekosistem laut. Sumber: UNEP (2023)
Kehilangan Keanekaragaman Hayati Aktivitas manusia menyebabkan kepunahan spesies dan hilangnya keseimbangan ekosistem. Sumber: UNEP (2023)
Analisis Ekonomi Kerusakan SDA Kerusakan SDA menimbulkan biaya besar bagi ekonomi, termasuk kerugian produktivitas dan biaya pemulihan lingkungan. Sumber: World Bank (2022)
Kebijakan Lingkungan di Indonesia UU No. 32 Tahun 2009 menjadi dasar hukum pengelolaan lingkungan hidup dan perlindungan SDA. Sumber: World Bank (2022)
Pendekatan Teknologi Pemanfaatan teknologi ramah lingkungan, fitoteknologi, dan sistem monitoring berbasis sensor dapat mengurangi dampak kerusakan. Sumber: World Bank (2022)
Pendekatan Sosial Ekonomi Partisipasi masyarakat dan pemberdayaan lokal merupakan kunci keberhasilan pengelolaan SDA berkelanjutan. Sumber: World Bank (2022)
Ekonomi Sirkular dan Green Economy Pendekatan ekonomi sirkular mendorong efisiensi sumber daya melalui prinsip reduce, reuse, recycle. Sumber: World Bank (2022)
Studi Kasus: Rehabilitasi DAS Citarum Program Citarum Harum menunjukkan kolaborasi pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam pemulihan ekosistem sungai. Sumber: World Bank (2022)
Perubahan Iklim dan Kerusakan SDA Perubahan iklim memperburuk degradasi tanah, kekeringan, dan banjir. Adaptasi menjadi kunci mitigasi kerusakan. Sumber: World Bank (2022)
Peran Pemerintah Pemerintah berperan dalam regulasi, pengawasan, dan insentif bagi praktik ramah lingkungan.
Peran Masyarakat Kesadaran publik dan perilaku konsumsi berkelanjutan membantu mengurangi tekanan terhadap SDA.
Peran Akademisi dan Peneliti Penelitian dan inovasi teknologi mendukung pengelolaan SDA berbasis ilmu pengetahuan.
Pendanaan Lingkungan Instrumen pendanaan hijau seperti green bonds dan carbon credit dapat membantu rehabilitasi SDA.
Instrumen Internasional Kerja sama global melalui SDGs dan Paris Agreement penting untuk menjaga kelestarian SDA.
Inovasi Lingkungan Teknologi biofiltrasi, fitoremediasi, dan energi terbarukan dapat mengurangi dampak kerusakan lingkungan.
Tantangan dan Hambatan Keterbatasan dana, lemahnya penegakan hukum, dan kurangnya koordinasi antar lembaga menjadi tantangan utama.
Arah Kebijakan ke Depan Diperlukan integrasi kebijakan antar sektor serta perencanaan berbasis ekosistem.
Kesimpulan Kerusakan sumber daya alam berdampak luas terhadap ekologi dan sosial ekonomi. Diperlukan kolaborasi lintas sektor untuk pengelolaan berkelanjutan.
Rekomendasi 1. Penguatan regulasi lingkungan. 2. Pendidikan dan kesadaran publik. 3. Teknologi ramah lingkungan. 4. Pendanaan hijau.
Daftar Pustaka KLHK. (2024). Laporan Status Lingkungan Hidup Indonesia. UNEP. (2023). Global Environmental Outlook. World Bank. (2022). Natural Capital and Ecosystem Services Report.