Khotbah Ayub 25–26 Allah yang Mahakuasa, Manusia yang Lemah – Pelajaran dari Ayub Jumat, 9 Agustus 2025
Pendahuluan Dialog terakhir Bildad dan respons Ayub menunjukkan kontras besar antara kebesaran Allah dan kelemahan manusia. Kesadaran akan kebesaran Allah membawa kita pada kerendahan hati dan pengharapan kepada Kristus.
Latar Belakang Ayub 25: Bildad menekankan kemuliaan Allah dan ketidakmurnian manusia. Ayub 26: Ayub menegaskan kebesaran Allah di alam semesta. Ini adalah klimaks perdebatan sebelum Allah menjawab Ayub secara langsung. Penyataan ini adalah 'pewahyuan umum' yang digenapi dalam Kristus.
Rumusan Masalah 1. Bagaimana pandangan Bildad tentang Allah memengaruhi penilaiannya terhadap manusia? 2. Bagaimana Ayub melihat kebesaran Allah di tengah penderitaan? 3. Apa pelajaran Kristologis dari pengakuan kebesaran Allah ini?
Poin 1 – Allah Berdaulat Mutlak Ayub 25:2–3; 26:7–13 – Allah membentangkan langit, mengatur laut, berkuasa atas alam. Kristologi: Yohanes 1:3 – Kristus adalah Sang Pencipta.
Poin 2 – Manusia Tidak Mampu Menyelamatkan Diri Ayub 25:4–6 – Manusia seperti belalang dan ulat. Kristologi: Roma 3:23 – Semua berdosa, hanya Kristus yang dapat membenarkan.
Poin 3 – Pengetahuan Kita Terbatas Ayub 26:14 – Kita hanya melihat 'ujung jalan-Nya'. Kristologi: 1 Korintus 13:12 – Sekarang kita melihat samar-samar, nanti muka dengan muka.
Analisis Ibrani – Ayub 25:4 הֲאֵ֣ן אֱנ֣וֹשׁ יִצְדָּ֑ק עִ֝ם־אֵ֗ל Transliterasi: Ha-’ēn ’ĕnōš yiṣdaq ‘im-’ēl Terjemahan: Bagaimana mungkin manusia benar di hadapan Allah? Makna: 'Enosh' = manusia fana, 'yiṣdaq' = dibenarkan. Hanya mungkin melalui Kristus (Roma 5:1).
Hasil Penyelesaian Perdebatan ini tidak selesai oleh manusia. Jawaban final datang melalui Yesus Kristus yang membenarkan orang berdosa melalui salib dan kebangkitan.
Kesimpulan 1. Allah berdaulat mutlak. 2. Manusia lemah dan berdosa. 3. Pengetahuan kita terbatas. Hanya Kristus yang menjembatani Allah dan manusia.
Aplikasi Masa Kini 1. Rendah hati – Tanpa Kristus kita tidak benar. 2. Ibadah – Kagum dan menyembah. 3. Penginjilan – Kristus adalah satu-satunya jalan. 4. Penghiburan – Allah memelihara dalam penderitaan.
Motivasi Allah yang besar peduli pada manusia lemah. Kristus adalah jaminan akhir kemenangan kita.
Penutup & Closing Statement Di hadapan Allah kita debu, di dalam Kristus kita anak-anak-Nya yang mulia. Mari hidup dengan rendah hati, percaya, dan setia. Shalom, selamat Hari Jumat!