Kisi-kisi PPPK soal soal untuk ujian p3k selanjutnya kalau ada sama.pdf

f75btp9rhp 0 views 5 slides Oct 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 5
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5

About This Presentation

Kisi kisi


Slide Content

Kisi-kisi Ujian PPPK

1. Suatu konsep disiplin ilmu yang relevan ==> Disiplin
ilmu adalah cakupan sebuah ilmu atau spesifikasi suatu
ilmu pengetahuan. Konsep tentang disiplin ilmu ini
merujuk pada gagasan, ide atau prinsip dasar yang
membentuk inti pengetahuan dari suatu disiplin ilmu
tertentu.
2. Materi suatu disiplin ilmu yang relevan ==>
• Pemanfaatan Hasil Asesmen untuk Perbaikan
Pembelajaran (Feedback): Guru perlu memahami
bagaimana menganalisis hasil asesmen untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
• Program Remedial dan Program Pengayaan:
Guru harus tahu bagaimana merancang program
remedial untuk siswa yang kesulitan dan program
pengayaan untuk siswa yang lebih unggul.
• Refleksi: Kemampuan guru untuk merefleksikan
pengajaran mereka adalah kunci dalam perbaikan
berkelanjutan.
• Pengetahuan tentang Memori: Pemahaman
tentang perbedaan antara working memory dan
long-term memory membantu guru merancang
strategi pengajaran yang efektif
• Kode Etik Guru: Guru perlu mengerti kode etik
dan norma-norma dalam profesimereka.
• Interaksi Guru-Murid: Pemahaman tentang
bagaimana berinteraksi dengan siswaadalah faktor
penting dalam keberhasilan pengajaran.
• Keselamatan Sekolah: Guru perlu memastikan
bahwa lingkungan sekolah amanbagi siswa.
• Keanekaragaman: Guru harus memahami dan
menghormati keanekaragamansiswa dan berbagai
kebutuhan mereka.
• Pengembangan Potensi dan Perencanaan Karir
: Guru perlu membantu siswadalam pengembangan
potensi dan perencanaan karir mereka
3. Hirarki Konsep dan Materi Suatu Disiplin Ilmu
Guru perlu memahami struktur berjenjang yang
mengorganisir konsep dan materi berdasarkan tingkat
kesulitan atau tingkat abstraksi. Ini membantu dalam
merancang pengajaran yang terstruktur.
4. Prasyarat dari Suatu Disiplin Ilmu yang Relevan:
Kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, keterbukaan
terhadap perubahan, kemampuan untuk terus belajar,
dan kematangan spiritual, moral, dan emosi adalah
prasyarat yang penting bagi seorang guru.
5. Keterkaitan Suatu Konsep dengan Konsep yang
Lain: Guru harus memahami bagaimana konsep-
konsep dalam disiplin ilmu saling terkait dan bagaimana
mereka berkontribusi pada pemahaman yang lebih
mendalam.
6. Konsep-konsep yang berkaitan dengan suatu disiplin
==>
7. Teori Belajar Ausubel ==> ini berhubungan dengan
bagaimana cara individu dalam mempelajari sejumlah
material yang berarti dari tekstual atau verbal,
presentasi, ataupun pengaturan dan juga tindakan
lainnya di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya.
8. Teori belajar gagne ==> bahwa proses belajar pada
setiap orang sangat berbeda-beda. Gagné menyarankan
bahwa pembelajaran untuk membentuk keterampilan
intelektual dapat diatur dalam sebuah hierarki sesuai
dengan kompleksitasnya.
9. Teori belajar piaget ==> menunjukkan bahwa
kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak.
10. Karakteristik murid berkebutuhan khusus ==>
Karakteristik anak berkebutuhan khusus adalah anak
yang mengalami kelainan dengan karakteristik khusus
yang membedakannya dengan anak normal pada
umumnya serta memerlukan pendidikan khusus sesuai
dengan jenis kelainannya. Karakteristik anak
berkebutuhan khusus dapat dilihat seperti tunarungu,
tunadaksa, tunagrahita, tunanetra, tunalaras. Dengan
mengenali dan memahami karakteristik pada anak
berkebutuhan khusus merupakan salah satu peran
penting sebagai pendidik/guru sehingga dalam hal ini
dapat mengetahui kebutuhan yang harus diterapkan
kepada setiap karakter dari masing-masing anak.
Karakter yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus
pada umumnya memiliki karakter yang berbeda-beda
sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa hal
tersebut harus di perhatikan dan memberikan pelayanan
yang cukup bagi anak yang penyandang berkebutuhan
khusus.
11. Tahapan perkembangan berdasarkan usia dan
karakteristik khas masing-masing tahap ==>
Tahapan perkembangan dalam proses pembelajaran
mencerminkan bagaimana individu berkembang secara
kognitif, sosial, emosional, dan fisik ketika mereka
belajar.
- Tahap Prapendidikan (0-6 tahun): Karakteristik:
Anak-anak pada tahap ini masih sangat muda dan
dalam tahap perkembangan awal. Fokus
pembelajaran: Dasar-dasar perkembangan motorik
kasar, motorik halus, bahasa, sosialisasi, dan
pemahaman dasar tentang dunia sekitar.
Metode pembelajaran: Bermain, eksplorasi aktif,
pengalaman sensorik, dan pengasuhanyang
mendukung.
- Tahap Sekolah Dasar (7 -12 tahun):
Karakteristik: Anak-anak memasuki tahap sekolah
dan mulai mengembangkan keterampilan
akademik dasar. Fokus pembelajaran: Menguasai
keterampilan membaca, menulis, berhitung, serta
pembelajaran sosial dan kecakapan sosial. Metode
pembelajaran: Pengajaran Terstruktur, guru
memainkan peran utama dalam penyampaian
materi pelajaran, serta pengembangan keterampilan
sosial dan komunikasi.
- Tahap Remaja (13-18 tahun):K arakteristik:
Remaja sedang mengalami perubahan fisik, emosi,
dan identitas yang signifikan. Fokus pembelajaran:
Pengembangan keterampilan berpikir kritis,
eksplorasi minat dan bakat, serta persiapan untuk
perguruan tinggi atau karir. Metode pembelajaran:
Pengajaran yang lebih interakti pengembangan
keterampilan penelitian, serta pilihan mata
pelajaran lebih beragam.
- Tahap Dewasa Muda (19-40 tahun):
Karakteristik: Dewasa muda fokus pada pendidikan
tinggi, karir, dan keluarga. Fokus pembelajaran:
Spesialisasi dalam bidang tertentu, pengembangan
keterampilan profesional, dan pembelajaran
sepanjang hidup. Metode pembelajaran:
Pendidikan tinggi, pelatihan karir, dan pengalaman
professional
12. Teori belajar gagne : Teori Belajar Gagne, yang
dikembangkan oleh Robert Gagne, adalah kerangka
kerja dalam psikologi pendidikan yang menjelaskan
bagaimana orang belajar dan bagaimana
pengajarandapat diorganisasi untuk memfasilitasi

proses belajar yang efektif.Teori ini mengidentifikasi
berbagai tahapan yang harus dilalui siswa agar dapat
berhasil belajarsuatu keterampilan atau konsep.Teori
Belajar Gagne mencakup delapan tahapan atau kondisi
pembelajaran. Berikut penjelasansingkat mengenai
setiap tahap ini:
• Perhatian (Gaining Attention): Pembelajaran
dimulai dengan menarik perhatian siswa.
• Informasi Awal (Informing the Learner of the
Objective): Siswa perlu mengetahui tujuan
pembelajaran sebelum mereka mulai belajar.
• Pemanggilan Pengetahuan Prasyarat (Stimulating
Recall of Prior Learning): Pada tahapini, guru atau
instruktur memanggil pengetahuan yang sudah ada
di dalam pikiran siswayang relevan dengan materi
yang akan diajarkan. Ini membantu menghubungka
materi baru dengan pengetahuan yang sudah ada.
• Pandu (Presenting the Stimulus): Instruktur
menyajikan materi atau informasi kepadasiswa
dengan cara yang sistematis dan terstruktur.
• Pandu Respon (Providing Learning Guidance):
Siswa diberikan panduan, umpan balik,dan
bimbingan dalam memahami materi.
• Mendorong Respon (Eliciting Performance): Siswa
diberi kesempatan untuk berlatih ataumenerapkan
materi yang telah dipelajar

• taksonomi Bloom dan perkembangannya
Taksonomi Bloom, yang dikembangkan oleh Benjamin
S. Bloom dan rekannya pada tahun 1956,adalah sebuah
kerangka kerja yang digunakan untuk
mengklasifikasikan tujuan pembelajaran menjadi
tingkat kompetensi yang berbeda. Taksonomi ini
memiliki enam tingkat kompetensi yang berurutan,
mulai dari tingkat pengetahuan yang mendasar hingga
tingkat evaluasi yang lebih tinggi. Tujuan dari
Taksonomi Bloom adalah untuk membantu guru dan
perancang kurikulum dalam merancang materi
pelajaran, mengevaluasi pencapaian siswa, dan
merancang ujian yang sesuai. Berikut adalah enam
tingkat Taksonomi Bloom:
a. Pengetahuan --> Tingkat ini berfokus pada
pengetahuan dasar atau informasi yang harus siswa
ketahui.
b. Pemahaman (Comprehension): Pada tingkat ini,
siswa diharapkan untuk memahami dan
menginterpretasikan informasi yang mereka
pelajari.
c. Penerapan (Application): Pada tingkat ini, siswa
harus dapat menerapkan pengetahuan dan
pemahaman mereka dalam situasi nyata.
d. Analisis (Analysis): Siswa diharapkan untuk
menguraikan informasi menjadi komponen-
komponennya, mengidentifikasi pola, dan merinci
hubungan antara elemen-elemen tersebut.
e. Sintesis (Synthesis): Pada tingkat sintesis, siswa
harus mampu menggabungkan informasi dari
berbagaisumber, menghasilkan ide-ide baru, atau
menciptakan solusi yang unik untuk masalah yang
kompleks.
f. Evaluasi (Evaluation): Ini adalah tingkat tertinggi
dalam taksonomi. Siswa diharapkan untuk
melakukan evaluasi kritis terhadap informasi atau
argumen, membuat penilaian yang berdasarkan
pada kriteria yang relevan, dan menghasilkan
pendapat atau rekomendasi yang didukung oleh
bukti.
13. Profil Pelajar Indonesia ==> Profil Pelajar Pancasila
merupakan ciri karakter dan kompetensi yang
diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang
didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila.
• Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME, dan
Berakhlak Mulia.
• Berkebinekaan Global.
• Gotong Royong.
• Mandiri.
• Bernalar Kritis.
• Kreatif.
14. Teori belajar gagne
15. Learning Objective ==> pernyataan yang jelas
mengenai apa yang akan bisa dilakukan oleh pembelajar
ketika menyelesaikan pembelajaran. Sebuah learning
objective juga dapat mengidentifikasi perilaku akhir
atau hasil yang diinginkan dalam sebuah proses
pembelajaran.
16. Individualized Education Progran (IEP) dan
prinsip-prinsip differentiated learning ==>
merupakan program yang dirancang khusus untuk
memenuhi kebutuhan tiap anak secara spesifik, karena
kebutuhan masing-masing anak berbeda. Bagi murid-
murid dengan kebutuhan khusus seperti autistik,
program IEP dirancang untuk memiliki tujuan tertentu
yang akan dicapai, dengan seperangkat ukuran hasil
untuk menunjukkan pencapaiannya (misalnya:
“kurang”, “cukup”, atau ”belum tercapai”). Pada
dasarnya, program IEP merupakan seperangkat
dokumen tertulis berisi rancangan pendidikan anak,
lengkap dengan gambaran target dan cara untuk
mencapainya.
17. Teori dasar komunikasi ==> konseptualisasi atau
penjelasan logis tentang fenomena peristiwa
komunikasi dalam kehidupan manusia”. Teori
komunikasi bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
kita tentang proses komunikasi massa.
18. Active listening ==> mendengarkan pembicara dengan
penuh perhatian, memahami apa yang ia katakan,
menanggapi dan merenungkan apa yang dikatakan,
serta menyimpan informasinya.
19. Kesepakatan dan kebiasaan positif di lingkungan
belajar ==> Kesepakatan dan kebiasaan positif di
lingkungan belajar adalah hal-hal yang diharapkan
terjadi di dalam kelas dan sekolah. Kesepakatan dan
kebiasaan ini dapat membantu menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif dan mendukung pembelajaran.
Kesepakatan dan kebiasaan positif di lingkungan belajar
adalah prinsip-prinsip penting yang membentuk
atmosfer positif dan produktif di dalam konteks
pendidikan. Hal ini mencakup kesepakatan dan praktik-
praktik yang dirancang untuk meningkatkan
pembelajaran, kerja sama, dan pengembangan diri para
peserta didik
20. Konsep dan prinsip-prinsip motivasi dalam
pendidikan ==> Motivasi dalam konteks pendidikan
merupakan faktor kunci yang mempengaruhi sejauh
mana siswa belajar, berpartisipasi, dan mencapai tujuan
akademis. Beberapa konsep dan prinsip-prinsip
motivasi dalam pendidikan termasuk:
1. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik:
• Motivasi Intrinsik: Motivasi yang berasal dari
dalam individu, seperti keinginan untukbelajar,
rasa ingin tahu, atau kepuasan pribadi.

• Motivasi Ekstrinsik: Motivasi yang berasal dari
faktor-faktor eksternal, seperti pujian,hadiah, atau
sanksi.
2. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow:- Menurut
Abraham Maslow, manusia memiliki hierarki
kebutuhan yang perlu dipenuhi,mulai dari
kebutuhan fisik dasar hingga kebutuhan aktualisasi
diri. Guru dapat memotivasisiswa dengan
memahami dan memenuhi kebutuhan ini.
3. Teori Harapan (Expectancy Theory):- Menurut
Victor Vroom, motivasi dipengaruhi oleh harapan
individu untuk mencapai tujuandan keyakinan
bahwa usaha mereka akan menghasilkan hasil yang
diinginkan.
4. Teori Higiene-Motivasi Herzberg:
• Frederick Herzberg menyatakan bahwa faktor-
faktor higiene (seperti gaji, kondisi kerja,dan
kebijakan perusahaan) dapat menyebabkan
ketidakpuasan, sementara faktor
• faktor motivasi (seperti pencapaian, tanggung
jawab, dan pengakuan) dapat menyebabkan
kepuasan.
5. Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory):
Albert Bandura berpendapat bahwa orang dapat
belajar dari observasi dan interaksidengan orang
lain. Model yang berhasil dapat menjadi sumber
motivasi.
6. Teori Dukungan Otonomi (Self-Determination
Theory):- Teori ini menekankan pentingnya
memberikan siswa kontrol dan otonomi dalam
prosespembelajaran untuk meningkatkan motivasi
intrinsik.
7. Teori Tujuan Belajar (Goal Orientation Theory):-
Menurut teori ini, siswa dapat memiliki orientasi
tujuan yang berbeda, seperti orientasitugas (fokus
pada pembelajaran) atau orientasi kinerja (fokus
pada pencapaian nilai tinggi).
8. Reward Systems dan Pengakuan:- Penggunaan
sistem imbalan yang sesuai dan memberikan
pengakuan dapatmeningkatkan motivasi siswa. Ini
dapat berupa pujian, sertifikat, atau hadiah lain.
9. Penekanan pada Koneksi Personal dan Relevansi: -
Mengaitkan materi pembelajaran dengan
kehidupan sehari-hari siswa dan
menunjukkanrelevansinya dapat meningkatkan
motivasi.
10. Dukungan Sosial dan Kolaborasi:
- Menciptakan lingkungan di mana siswa merasa
didukung dan dapat berkolaborasi dengan teman
sekelas dapat meningkatkan motivasi. Menerapkan
konsep dan prinsip-prinsip motivasi ini dapat
membantu menciptakan lingkungan pembelajaran
yang memotivasi dan mendukung perkembangan
siswa.

21. Mengembangkan motivasi siswa ==> Berikut ini
beberapa cara untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa.
1. Menggunakan metode pembelajaran yang
menarik dan variatif Cara meningkatkan motivasi
belajar siswa yang pertama adalah dengan
menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan
variatif.
Dengan menggunakan metode pembelajaran yang
menarik dan variatif, para peserta didik tidak merasa
bosan saat proses belajar sedang berlangsung.
Jika siswa sudah bosan terhadap materi yang
disampaikan, pendidik bisa menggunakan metode
pembelajaran yang menarik lainnya.
2. Pembelajaran yang menuntut siswa aktif
Cara meningkatkan motivasi belajar siswa yang
selanjutnya adalah menjadikan siswa aktif selama
proses pembelajaran. Para siswa harus terlibat aktif
dalam proses pembelajaran yaitu dengan melibatkan
siswa secara keseluruhan terhadap pemecahan masalah
dan proyek yang dilakukan di kelas. Contohnya dengan
memberikan pertanyaan berbasis HOTS yang menuntut
siswa berpikir tingkat tinggi dan pemberian reward bagi
yang telah melaksanakan proses pembelajaran dengan
baik.
3. Menggunakan media pembelajaran yang
interaktif Cara meningkatkan motivasi belajar siswa
yang selanjutnya adalah dengan menggunakan media
pembelajaran yang interaktif. Melalui media
pembelajaran yang interaktif, para siswa akan
mendapatkan pengalaman belajar yang lebih seru
sehingga motivasi belajarnya akan meningkat.
Contohnya dengan memberikan media pembelajaran
dengan visual memukau dan terdapat games yang bisa
menarik perhatian siswa lebih dalam.
4. Menciptakan kompetisi Cara meningkatkan
motivasi belajar yang selanjutnya adalah dengan
menciptakan kompetisi yang sehat dan berpotensi
meningkatkan motivasi siswa. Melalui kompetisi yang
sehat, para peserta didik akan unjuk diri menjadi yang
terbaik dan akan terus semangat dalam melakukan
pembelajaran. Contoh kompetisi yang sehat yang bisa
meningkatkan motivasi adalah dengan membuat cerdas
cermat di kelas dan para siswa yang memenangkannya
akan mendapatkan reward berupa barang atau nilai
tambahan.
5. Melakukan evaluasi untuk memperbaiki motivasi
belajar siswa Evaluasi menjadi salah satu hal yang
penting dilakukan untuk meningkatkan proses belajar
siswa dan motivasi belajar siswa. Jika hasil evaluasi
menunjukan siswa meraih hasil yang baik maka bisa
disimpulkan para siswa memiliki motivasi yang besar.
Bukan hanya evaluasi berbasis hasil belajar saja
melainkan evaluasi terhadap kinerja siswa di sekolah
seperti dari aspek sikap dan keaktifan siswa.
6. Memotivasi secara langsung Cara meningkatkan
motivasi belajar siswa selanjutnya adalah dengan
memotivasinya secara langsung kepada para siswa.
Motivasi tersebut bisa disampaikan pada awal
pembelajaran yang bertujuan agar para siswa bisa
antusias mengikuti proses pembelajaran. Selain itu,
motivasi juga dapat diberikan di tengah pembelajaran
seperti dengan menceritakan kisah sukses suatu tokoh
tertentu yang berkaitan dengan materi.
7. Memberikan pujian Pujian merupakan hal yang
positif bagi seseorang yang bisa meningkatkan motivasi
belajar siswa baik itu dilakukan oleh guru maupun
orang tua. Melalui pujian, siswa akan merasa lebih
dihargai sehingga ia akan termotivasi untuk terus
belajar dan memperbaiki cara belajarnya. Dengan
sentuhan positif tersebut, siswa akan lebih termotivasi
untuk bisa belajar semaksimal mungkin untuk
mendapatkan hasil belajar yang optimal.
8. Menjadi contoh yang baik Baik sikap atau perilaku
yang ditampilkan guru ataupun orang tua, para siswa
akan menirunya. Maka dari itu sebagai orang tua dan
guru harus memberikan contoh sikap dan perilaku yang

baik khususnya yang bisa mendukung motivasi belajar
siswa. Sebagai guru dan orang tua penting untuk
menjadi sosok pembelajar sepanjang hayat sehingga
para siswa akan mengikuti perilaku tersebut.
9. Memberikan dukungan emosional Sebagai orang
tua, penting untuk memiliki sikap keterbukaan terhadap
anak untuk bisa mengetahui apa yang ia lakukan di
sekolah. Salah satunya dengan cara berdialog secara
terbuka dengan anak dan menjadi pendengar yang baik
untuk memberikan dukungan emosion al untuk
meningkatkan motivasi. Melalui diskusi tersebut, anak
akan memberikan mengungkapkan perasaan dan
kesulitan yang ia alami saat proses pembelajaran di
sekolah dan sama-sama memecahkan permasalahan
tersebut.
10. Menghargai usaha, bukan hanya hasil Terakhir,
sebagai orang tua ataupun harus selalu menghargai
usaha yang dilakukan anak, bukan hanya semata-mata
berfokus pada hasilnya saja. Dengan memberikan
apresiasi dan penghargaan terhadap segala usaha yang
telah dilakukan siswa, mereka akan merasa lebih
dihargai. Pujian dan dukungan bisa diberikan kepada
anak untuk meningkatkan kepercayaan diri dan
termotivasi untuk terus berusaha memberikan yang
terbaik.
22. Behavior modification dan habit formation ==>
Modifikasi perilaku (Behavior modification) adalah
sebuah proses yang bertujuan untuk mengubah perilaku
manusia. Proses ini dapat dilakukan dengan berbagai
cara, termasuk penggunaan teknik-teknik modifikasi
perilaku. Pembentukan kebiasaan (Habit formation)
adalah proses menciptakan kebiasaan. Kebiasaan adalah
perilaku yang diulang secara teratur.
23. Prinsip-prinsip reward , punishment, dan
reinforcement dalam pembentukan tingkahlaku
==> Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa reward adalah suatu hadiah yang
diberikan kepada anak yang mendapatkan prestasi baik
atau yang bertingkah laku baik dengan tujuan agar
senantiasa melakukan pekerjaan yang baik dan terpuji,
sedangkan punishment merupakan hukuman atau lawan
dari reward.
24. Desain pembelajaran ==> desain pembelajaran
merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi
pengembangan, pelaksanaan, penilaian, serta
pengelolaan situasi yang memberikan fasilitas
pelayanan pembelajaran dalam skala makro dan mikro
untuk berbagai mata pelajaran pada berbagai tingkatan
kompleksitas.
25. Facilitating learning ==> Pembelajaran yang
difasilitasi adalah proses belajar dimana peserta didik
diberi dorongan untuk lebih mengontrol proses belajar
mereka. Peran instruktur hanyalah menjadi fasilitator
dan organisator untuk menyediakan sumber-sumber dan
dukungan bagi para peserta didik.
26. Berpikir kritis ==> Berpikir kritis merupakan proses
berpikir intelektual di mana pemikir dengan sengaja
menilai kualitas pemikirannya, pemikir menggunakan
pemikiran yang reflektif, indepen- den, jernih dan
rasional. Berpikir kritis mencakup ketrampilan
menafsirkan dan menilai pengamatan, informasi, dan
argumentasi.
27. Berbagai teknik asesmen di tingkat kelas
(claasroom-based assessment) sesuai dengan tujuan
pembelajaran==> Jenis asesmen sesuai fungsinya
mencakup: asesmen sebagai proses pembelajaran
(assessment as Learning), asesmen untuk proses
pembelajaran (assessment for Learning), dan asesmen
pada akhir proses pembelajaran (assessment of
learning).
- Asesmen formatif adalah kegiatan penilaian yang
digunakan oleh guru saat proses pembelajaran
berlangsung. Contoh kegiatan asesmen formatif
yang biasa diterapkan adalah diskusi. Fungsi dari
kegiatan tersebut adalah untuk memantau dan
mengevaluasi tujuan pembalajaran.
- Sumatif adalah asesmen yang dilakukan untuk
memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan
pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir
proses pembelajaran atau dapat juga dilakukan
sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran,
sesuai dengan pertimbangan pendidik dan
kebijakan satuan pendidikan.
- teknik asesmen antara lain ujian atau penugasan
28. Assessment as Learning dan ssessment for Learning
==>
Assessment as learning adalah salah satu dari ketiga
jenis penilaian yang berfungsi sebagai formatif dan
dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung
Asesment for learning adalah suatu pendekatan proses
belajar mengajar yang memberikan umpan balik untuk
meningkatkan kinerja siswa.
29. Pemanfaatan hasil asesment untuk perbaikan
pembelajaran (feedback)==> Hasil asesmen formatif
dapat berupa ketercapaian indikator tiap pertemuan
yang dapat dijadikan bahan acuan untuk mengajarkan
kembali atau sekedar memperkuat indikator yang belum
tuntas sepenuhnya pada pertemuan sebelumnya. Hasil
asesmen sumatif digunakan sebagai bahan untuk
mengambil keputusan pengadaan remedial dan
pengayaan.
30. remedial dan pengayaan berdasarkan hasil
asesment==>
remedial adalah suatu program yang diberikan guru
kepada peserta didik guna meningkatkan pemahaman
peserta didik pada suatu kompetensi serta memperbaiki
kesalahan-kesalahan dalam proses pembelajaran dan
hasil belajar sehingga dapat mencapai kemampuan
minimal yang telah ditentukan sebelumnya.
pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada
peserta didik yang tergolong cepat dan proses belajar
serta memiliki kemampuan akademik yang tinggi guna
memperkaya dan memperluas pengetahuan dan
keterampilan mereka.
31. Refleksi ==> berarti bergerak mundur untuk
merenungkan kembali apa yang sudah terjadi dan
dilakukan. Ini adalah suatu yang harus dilakukan
dengan sadar dan terencana. Tidak spontan. Untuk itu
perlu diberi ruang dan peluang.
32. Procedular dan declarative knowledge ==>
Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang
suatu konsep atau ide. Anggap saja sebagai kata benda
yang menjawab pertanyaan siapa, apa, kapan, dan di
mana. Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan
tentang suatu proses, keterampilan, atau prosedur.
Anggap saja sebagai kata kerja yang menjawab
pertanyaan bagaimana.
33. Working memory dan long -term memory==>
Berbicara apa itu working memory, merupakan sistem
memori yang berperan untuk memproses informasi

yang sedang diolah oleh otak dalam waktu singkat. Pada
working memory, komponen ini bisa dibilang dengan
“Otak Sementara” yang bertugas membantu dalam
memproses suatu informasi.
Long-Term Memory merupakan sistem memori yang
berperan untuk menyimpan dan mengambil informasi
yang lama yang telah disimpan pada ingatan. Melalui
long-term memory, memungkinkan manusia untuk
menyimpan informasi, pengalaman hingga ingatan
jangka panjang yang bisa diakses kapan saja. Pada long-
term memory, terdapat dua jenis yaitu Memori episodik
dan Memori Semantik.
34. Kode etik guru==> merupakan pedoman sikap dan
perilaku bertujuan menempatkan guru sebagai profesi
terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi
undang-undang.
1. pembentukan pribadi peserta didik,
2. kejujuran profesional,
3. kejujuran dalam memperoleh dan menyimpan
informasi tentang peserta didik,
4. pembinaan kehidupan sekolah,
5. orang tua murid dan masyarakat,
6. pengembangan dan peningkatan kualitas diri,
7. sesama guru (hubungan kesejawatan),
8. organisasi profesi, dan
9. pemerintah dan kebijakan pemerintah di bidang
pendidikan
35. Interaksi guru-murid==> jenis interaksi kedua guru
dan siswa secara luas dianggap penting oleh guru dan
siswa. Jenis interaksi ini mencakup tiga tugas yang
harus dilakukan oleh guru: merangsang minat dan
motivasi; menyelenggarakan penerapan pembelajaran
siswa; dan untuk menasihati, mendukung, dan
mendorong setiap pelajar.
36. School safety==> adalah persepsi siswa atas kekerasan
dan rasa aman di sekolah terdapat hubungan antara rasa
aman di sekolah dengan respons bystander bullying.
Rasa aman di sekolah berhubungan positif dengan
respons defender dari bystander
37. Diversity==> Keragaman adalah ciri khas individu
yang membuatnya berbeda dari individu yang lain
(Gómez-Mejia et al., 2012). Robbins & Judge (2015)
menjelaskan keragaman adalah bentuk perbedaan
individu yang dipengaruhi oleh karakteristik biografis
maupun karakteristik pribadi.
38. Pengertian dan pengembangan potensi==>
pengembangan potensi diri berarti mengembangkan
bakat yang dimiliki, mewujudkan impian-impian,
meningkatkan rasa percaya diri, menjadi kuat dalam
menghadapi percobaan, dan menjalani hbngan yang
baik dengan sesamanya.
39. Perencanaan karir dan pengembangan potensi
diri==> Perencanaan dan pengembangan karir,
merupakan suatu proses perencanaan yang
memungkinkan para karyawan untuk mengidentifikasi
sasaran sasaran karir dan jalur-jalur yang menuju ke
sasaran/ tujuan tersebut.
Tags