Klasifikasi Protein dan Peptida Ringkasan Materi Biokimia
Pendahuluan • Protein adalah makromolekul penting yang berfungsi sebagai penyusun sel dan pengatur proses biologis. • Peptida merupakan molekul lebih kecil yang terdiri atas 2–50 asam amino. • Klasifikasi protein dapat dilakukan berdasarkan bentuk molekul, komposisi kimia, dan fungsi biologis. • Pemahaman klasifikasi membantu dalam biokimia, kedokteran, dan pangan.
Protein Berdasarkan Bentuk Molekul • Protein Fibrosa → berbentuk serat panjang, tidak larut air, berfungsi struktural/pelindung. Contoh: kolagen, keratin, fibroin. • Protein Globular → berbentuk bulat/kompak, larut air, berfungsi metabolik/transport. Contoh: hemoglobin, insulin, enzim.
Protein Berdasarkan Komposisi Kimia • Protein Sederhana → hanya tersusun dari asam amino. Contoh: albumin, globulin. • Protein Konjugasi → terdiri dari asam amino + gugus prostetik. Jenis-jenis protein konjugasi: - Glikoprotein (protein + karbohidrat) - Lipoprotein (protein + lipid) - Nukleoprotein (protein + asam nukleat) - Metalloprotein (protein + ion logam) - Fosfoprotein (protein + gugus fosfat)
Protein Berdasarkan Fungsi Biologis • Enzim → mempercepat reaksi biokimia (contoh: amilase, tripsin). • Transport → mengangkut zat (contoh: hemoglobin, mioglobin). • Penyimpanan → menyimpan molekul penting (contoh: ferritin, ovalbumin). • Struktural → memberi dukungan mekanis (contoh: kolagen, keratin). • Pertahanan → melawan infeksi (contoh: antibodi, fibrinogen). • Hormon → pengatur aktivitas biologis (contoh: insulin, glukagon). • Kontraktil → menghasilkan gerakan (contoh: aktin, miosin).
Ringkasan Klasifikasi Protein Dasar Klasifikasi → Bentuk Molekul, Komposisi Kimia, Fungsi. Bentuk Molekul: - Fibrosa: serat panjang, struktural. - Globular: bulat, metabolik. Komposisi: - Sederhana: hanya asam amino. - Konjugasi: dengan gugus prostetik. Fungsi: - Enzim, transport, penyimpanan, struktural, pertahanan, hormon, kontraktil.
Peptida • Peptida terdiri dari 2–50 asam amino, dihubungkan ikatan peptida. • Ikatan peptida terbentuk dari reaksi kondensasi antara -COOH dan -NH₂. • Rantai lebih dari 50 asam amino → disebut protein. • Peptida berfungsi dalam sinyal biologis, metabolisme, dan regulasi.
Sintesis Peptida (Kimiawi) • Dilakukan dengan menghubungkan asam amino satu per satu. • Diperlukan proteksi/deproteksi agar reaksi terkontrol. • Contoh proteksi: Cbz, Boc. • Reagen pengaktif: DCC. • Contoh reaksi: Cbz–Gly + Ala → Cbz–Gly–Ala (setelah deproteksi → Gly–Ala).
Sintesis Fasa Padat (SPPS) • Diperkenalkan oleh R. Bruce Merrifield (Nobel 1984). • Prinsip: asam amino pertama diikat pada resin padat. • Siklus: deproteksi → coupling → capping → ulangi. • Peptida dilepaskan dengan reagen asam. • Kelebihan: efisien, spesifik, cocok untuk peptida alami & obat.
Biosintesis Peptida • Berlangsung di ribosom, sesuai kode genetik. Tahap-tahap: 1. Aktivasi asam amino oleh tRNA. 2. Inisiasi: kodon AUG, Met-tRNA. 3. Elongasi: peptidil transferase membentuk ikatan peptida. 4. Terminasi: kodon stop, rantai dilepaskan. • Hasil: peptida yang mengalami folding menjadi struktur 3D.
Contoh Peptida Penting • Glutation → antioksidan sel. • Oksitosin → hormon kontraksi rahim & laktasi. • Vasopresin (ADH) → regulasi keseimbangan air. • Enkefalin → neurotransmitter analgesik. • Angiotensin II → pengatur tekanan darah.
Kesimpulan • Protein dapat diklasifikasikan menurut bentuk, komposisi, dan fungsi. • Peptida adalah rantai pendek asam amino yang berperan penting dalam biologi. • Sintesis peptida bisa secara kimiawi (SPPS) atau biologis (ribosom). • Contoh peptida penting menunjukkan peran vital dalam kesehatan.
Daftar Pustaka • Fessenden, R. J., & Fessenden, J. S. (1994). Kimia Organik Jilid 2. Jakarta: Erlangga. • Poedjiadi, A., & Supriyanti, F. M. T. (2012). Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press. • Stryer, L., Berg, J. M., & Tymoczko, J. L. (2019). Biokimia (Edisi ke-8). Jakarta: EGC. • Universitas Terbuka. (2016). Kimia Organik III. Jakarta: UT.