KLP 5 Terjadinya PERTEMPURAN PALEMBANG.pdf

ahmadudi1 0 views 12 slides Oct 31, 2025
Slide 1
Slide 1 of 12
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12

About This Presentation

perang palembang


Slide Content

Tugas Sejarah
Presentasi
Kelompok 5

Anggota Kelompok1.AULIA PITRI P.
2. FARID ABIYYU M.
3. MELSY ANGGRIYANI S.
4. RIKA PURNAMA S.
5. TIARA INTAN Z.

Pendahuluan• DARI TAHUN 1918 SAMAPAI 1947
• PERTEMPURAN LIMA HARI LIMA MALAM
• PADA TANGGAL 1 JANUARY 1947
• LOKASI: PALEMBANG, SUMATRA SELATAN

LATAR BELAKANG Setelah Indonesia merdeka, pasukan Sekutu (terutama Inggris)
datang ke Palembang pada Oktober 1945 dengan dalih melucuti
senjata tentara Jepang.
​Namun, mereka datang bersama NICA (Netherlands Indies Civil
Administration), yang merupakan pemerintahan sipil Belanda.
​Belanda menunjukkan niat untuk menguasai kembali
Palembang, yang merupakan wilayah strategis kaya sumber
daya alam. Mereka menduduki pos-pos penting seperti Benteng
Kuto Besak dan RS Charitas.
​Kedatangan Belanda dan tindakan mereka yang sewenang-
wenang, seperti penggeledahan rumah, memicu kemarahan
rakyat Palembang.

PenyebabPenyebab utama terjadinya Perang 5 Hari 5 Malam di
Palembang adalah karena Belanda (NICA) ingin kembali
menguasai Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan.
Mereka datang "membonceng" tentara Sekutu yang
bertugas melucuti tentara Jepang. Namun, tujuan
sebenarnya adalah untuk mendirikan kembali kekuasaan
kolonial mereka.

TujuaanPertempuran Palembang (1942): Jepang ingin menguasai
kilang minyak Royal Dutch Shell di Plaju karena embargo
minyak oleh Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris.
Palembang memiliki potensi sebagai pangkalan militer
karena pasokan bahan bakar dan lapangan terbang yang
melimpah Pertempuran Palembang (1947): Belanda berusaha
menguasai kembali Indonesia dengan aksi militer,
pembentukan negara boneka, dan menjaga Indonesia tetap di
bawah kekuasaan mereka. Palembang adalah wilayah
strategis dengan kekayaan alam serta potensi sebagai pusat
pemerintahan, militer, dan kegiatan ekonomi di Sumatera
Selatan. Pertempuran ini berlangsung selama lima hari lima
malam, dari tanggal 1 hingga 5 Januari 1947

Pada Tahun 1918 Kota Palembang memiliki sejarah panjang, termasuk
peristiwa penting yang terjadi pada tahun 1918.

Pendirian Pasar 16 Ilir: Pasar 16 Ilir di Palembang
didirikan pada tahun 1918 dan telah menjadi pusat
kegiatan perdagangan dan bisnis di kota ini selama
puluhan tahun
Penemuan Kembali Srivijaya: Srivijaya "ditemukan
kembali" relatif baru-baru ini pada tahun 1918

Pada Tahun 1921Pada tahun 1921, Palembang mengalami beberapa peristiwa penting, terutama
terkait dengan dampak Perang Palembang dan pengambilalihan kekuasaan oleh
pemerintah kolonial Belanda
Perang antara Kesultanan Palembang dan Belanda mencapai puncaknya pada
tahun 1821. Meskipun Kesultanan Palembang memenangkan dua peperangan
sebelumnya melawan Belanda, pada peperangan ketiga tahun 1821, Palembang
harus mengakui keunggulan kekuatan militer Belanda Perang tahun 1821 berakhir dengan pengalihan kekuasaan dari Palembang ke
pemerintah kolonial Belanda. Sultan Ahmad Najamuddin III memegang kendali
pemerintahan atas Kesultanan Palembang, meskipun sebagian kekuasaannya
telah diserahkan kepada pemerintah kolonial Belanda sesuai dengan perjanjian
yang ditandatangani pada bulan April 1821

Pada Tahun 1947Pada tahun 1947, Palembang menjadi lokasi pertempuran
sengit yang dikenal sebagai Pertempuran Lima Hari
Lima Malam.
Pertempuran berlangsung dari 1 Januari 1947 hingga 5
Januari 1947. Belanda melancarkan serangan mendadak
ke berbagai titik di Palembang. Pertempuran sengit
terjadi di berbagai lokasi, termasuk di sekitar Masjid
Agung Palembang yang menjadi pusat pertahanan
utama. Tentara Belanda menggunakan senjata berat
seperti tank dan pesawat tempur, sementara pejuang
Indonesia melakukan perlawanan dengan senjata yang
lebih terbatas.

Akhir Pertempuran Setelah lima hari pertempuran sengit, Belanda berhasil
menguasai sebagian besar wilayah Palembang. Namun,
perlawanan rakyat Palembang menyebabkan kerugian
besar bagi Belanda. Semangat juang rakyat Palembang
tetap tinggi, dan perlawanan bawah tanah terus berlanjut
setelah pertempuran resmi berakhir.
Pertempuran ini menandai bagian penting dari sejarah
perjuangan kemerdekaan Indonesia di Sumatera Selatan
dan mencerminkan semangat rakyat Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaannya

KESIMPULAN•Pertempuran Palembang: Perlawanan rakyat Palembang
terhadap
Belanda yang menunjukkan semangat perjuangan dan
patriotisme.
• Dampak penting: Pertempuran ini menjadi bagian dari sejarah
perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme.
•pertempuran 5 hari 5 malam di Palembang bukan hanya
sekadar pertempuran fisik, tetapi juga simbol semangat
perlawanan dan tekad bangsa Indonesia untuk merdeka.

Kasih
Terima
Tags