Kode Etik Profesi Akuntan_Suhadi_PM_Univ Pamulang.ppt
Suhadi13
9 views
25 slides
Oct 19, 2025
Slide 1 of 25
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
About This Presentation
Kode etik profesi akuntansi adalah seperangkat aturan dan prinsip yang memandu perilaku akuntan agar bekerja secara profesional, etis, dan bertanggung jawab. Prinsip-prinsip utamanya meliputi integritas, objektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, dan perilaku profesional. K...
Kode etik profesi akuntansi adalah seperangkat aturan dan prinsip yang memandu perilaku akuntan agar bekerja secara profesional, etis, dan bertanggung jawab. Prinsip-prinsip utamanya meliputi integritas, objektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, dan perilaku profesional. Kode etik ini bertujuan memastikan transparansi, menjaga kepercayaan publik, dan melindungi kepentingan publik.
EtikaProfesiAkuntansi
Menurut Kaiser (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7), pengertian etika profesi adalah
sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap
masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam
rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.
Etika Profesi Akuntansi yaitu ilmu yang mempelajari perilakubaik dan
buruknya seorang akuntan sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia
terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus sebagai akuntan
KodeEtikProfesi
Akuntansi
Akuntan merupakan salah satu profesi yang rawan masalah, maka dari itu
kode etik sangatlah dibutuhkan agar dijadikan acuan. Kode etik akuntan
dirancangoleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) berdasarkan pandangan
normatif akuntan profesional.
Kode etik IAI tersebut merupakan panduan dan aturan bagi seluruh
akuntan, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja
dilingkungan dunia usaha, instansi pemerintah maupun dilingkungan
pendidikan dalam pemenuhan tanggung jawab profesionalnya.
Profesi Akuntan
Akuntan adalah mereka yang telah lulus dari pendidikan strata satu (S1)
program studi akuntansi dan telah memperoleh gelar profesi Akuntan
melalui pendidikan profesi akuntansi yang diselenggarakan oleh beberapa
perguruan tinggi yang telah mendapat izin dari Departemen Pendidikan
Nasional atas rekomendasi dari organisasi profesi Institut Akuntan
Indonesia (IAI).
Organisasi Institut Akuntan
Indonesia (IAI)
23 Desember 1957
Lahir Organisasi Institut Akuntan Indonesia (dulu bernama
Ikatan Akuntan Indonesia) disingkat IAI.
11 Februari 1959
Anggaran dasar IAI disahkan oleh Menteri Kehakiman RI
7 April 1977
Para akuntan publik membentuk sub-organisasi tersendiri
dibawah IAI bernama Ikatan Akuntan Indonesia-Seksi Akuntan
Publik (IAI-SAP) diubah menjadi IAI-KAP
23 Mei 2007
IAI-KAP diubah menjadi Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
disetujui IAI 4 Juni 2007.
Struktur Etika Institut Akuntan
Indonesia
Ada 4 kebutuhan dasar untuk mencapai tujuan profesi akuntansi (Prosiding
Kongres VIII IAI tahun 1998):
•Kredibilitas
•Profesionalisme
•Kualitas jasa
•Kepercayaan
Struktur Kode Etik IAI
Prinsip Etika IAI
Saat ini kode etik IAI yang disahkan pada kongres IAI VIII
tahun 1998 terdiri atas delapan prinsip yaitu :
Struktur Etika Institut Akuntan
Indonesia
PRINSIP ETIKA
ATURAN ETIKA
INTERPRETASI
ETIKA
TANYA JAWAB
Disahkan Kongres
IAI untuk seluruh
anggota IAI
Disahkan oleh rapat
anggota
kompartemen atau
institut profesi sejenis
Dilaksanakan oleh
Pengurus
Kompartemen/Institut
Profesi sejenis
Dewan Standar
Profesi
Kompartemen/Institut
Profesi sejenis
Rerangka Kode Etik IAI dan IAPI
Proses Penalaran Prinsip
Etika
Hasil kerja profesi akuntan untuk
kepentingan publik (Prinsip 2)
Kompetensi mencakup tiga untuk :
•Pengetahuan (knowledge) – Prinsip 5
•Keterampilan teknis (skill) – Prinsip 8
•Sikap-perilaku etis (attitude) :
- Prinsip 3 (Intergritas)
- Prinsip 4 (Objektivitas)
- Prinsip 6 (Kerahasian)
- Prinsip 7 (Perilaku profesional)
Oleh karena itu setiap
anggota dituntut untuk
mengembangkan rasa
tanggung jawab (Prinsip 1)
Tanggung jawab diwujudkan
dalam bentuk upaya
peningkatan kompentensi
secara berkelanjutan
(Prinsip 5)
Kode Etik/Aturan Etika-IAPI
IAPI sebagai salah satu sub organisasi profesi akuntan publik Indonesia yang
bernaung di bawah organisasi induknya (IAI) telah menetapkan Kode Etik
Profesi Akuntan Publik yang baru berlaku efektif per tanggal 1 Januari 2010.
Bagian A berisi Prinsip Dasar Etika Profesi yang terdiri dari :
Bagian B Aturan Etika Profesi yang terdiri
dari :
Struktur Kode Etik IAPI tampaknya telah disesuaikan dengan Struktur Kode
Etik : “the International Federation of Accountants/IFAC”.
Pengaturan dan Perizinan KAP
Bentuk wujud campur tangan pemerintah dan lembaga legislatif dalam
peraturan dan pengawasan terhadap KAP antara lain :
•UU No.34 tahun 1954 tentang Pemberian Gelar Akuntan
•UU No. 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik
•Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 423/KMK.06/2002 tentang Jasa
Akuntan Publik (telah dicabut dengan keluarnya Peraturan Menteri Keungan
No. 17/PMK.01/2008).
•Surat Keputusan Menteri Keuangan No.359/KMK.06/2003 tentang Perubahan
atas Keputusan Menteri Keuangan No.423/KMK.06/2002 tentang Jasa
Akuntan Publik (telah dicabut dengan keluarnya Peraturan Menteri Keuangan
No. 17/PMK.01/2008).
•Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan
Publik. (telah dicabut dengan keluarnya UU No. 5 Tahun 2011)
•Otoritas Jasa Keuangan
•Peraturan perundang-undangan lain yang relevan.
KODE ETIK PROFESI AKUNTAN:
INTERNASIONAL FEDERATION OF
ACCOUNTANTS (IFAC)
Bagian A
Berisi prinsip-
prinsip
fundamental
Etika Profesi
yang berlaku
untuk seluruh
profesi akuntan
dan juga berisi
kerangka konsep
untuk
menerapkan
prinsip-prinsip
tersebut
Bagian B
Berisi penjelasan
lebih lanjut
mengenai
penerapan
kerangka konsep
dan prinsip-
prinsip
fundamental pada
bagian A untuk
situasi-situasi
khusus, terutama
bagi mereka yang
berpraktik
sebagai akuntan
publik
Bagian C
Berisi penjelasan
lebih lanjut
mengenai
kerangka konsep
dan prinsip-
prinsip
fundamental pada
bagian A untuk
diterapkan pada
situasi-situasi
khusus, terutama
bagi profesi
akuntan bisnis
(akuntan
manajemen)
Struktur dan Kerangka Dasar Kode
Etik IFAC
Struktur Kode Etik IFAC
Kerangka Dasar Kode Etik IFAC
Proses Menjamin Independensi
Pikiran dan Penampilan
Eliminasi ancaman
atau kurangi sampai
ke tingkat yang dapat
diterima dengan :
-Menerapkan
pengamanan
-Profesi
-Legislasi
-Regulasi
-Didalam Klien dan
Firma
Prinsip-prinsip Fundamental Etika
IFAC:
Independensi
Independensi dalam penampilan
adalah penghidaran fakta dan
kondisi yang sedemikian segnifikan
sehingga pihak ketiga yang paham
dan berfikir rasional-dengan
memiliki pengetahuan akan semua
informasi yang relevan, termasuk
pencegahan yang diterapkan-akan
tetap dapat menarik kesimpulan
bahwa skeptisme profesional,
objektivitas, dan integritas anggota
firma, atu tim penjaminan
(assurance team ) telah
dikompromikan.
Independensi dalam pikiran
adalah suatu keadaan pikiran
yang memungkinkan
pengungkapan suatu kesimpulan
tanpa terkena pengaruh yang
dapat mengompromosikan
penilaian profesional,
memungkinkan seorang individu
bertindak berdasarkan integritas,
serta menerapkan objektivitas
dan skeptisme profesional.
Prinsip-prinsip fundamental etika tidak dapat dinegosiasikan atau
dikompromikan bila seorang akuntan ingin menjaga citra profesinya yang
luhur.
Ancaman Independensi
Akuntan Publik
a) Kepentingan diri (self-interest) adalah wujud sifat yang
lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau keluarga
dibandingkan dengan kepentingan publik yang lebih luas.
Contoh langsung Ancaman Kepentingan Diri untuk akuntan
publik : Kepentingan keuangan dalam perusaahan klien, atau
kepentingan keuangan bersama pada suatu perusaah klien.
Contoh langsung Ancaman Kepentingan Diri untuk akuntan
bisnis : Perjanjian kompensasi insentif, penggunaan harta
perusahaan yang tidak tepat.
b) Review diri (self-review)
•Contoh Ancaman Review Diri untuk akuntan publik :Temuan
kesalahan material saat dilakukan evaluasi ulang.
•Contoh Ancaman Review Diri untuk akuntan bisnis, yaitu
keputusan bisnis atau data yang sedang ditinjau oleh akuntan
frofesional yang sama yang membuat keputusan bisnis atau
penyiapan data tersebut.
c) Advokasi (advocacy) dapat timbul bila akuntan
profesional pendukung suatu posisi atau pendapat sampai titik
dimana objektivitas dapat dikompromikan.
•Contoh langsung ancaman untuk akuntan publik :
Mempromosikan saham perusahaan publik dari klien, dimana
perusahaan tersebut merupakan klien audit.
d) Kekerabatan (familiarity) timbul dari kedekatan
hubungan sehingga akuntan profesional menjadi terlalu
bersimpati terhadap kepentingan orang lain yang mempunyai
hubungan dekat dengan akuntan tersebut.
•Contoh langsung Ancaman Kekerabatan untuk akuntan publik :
Anggota tim mempunyai hubungan keluarga dekat dengan
seorang direktur atau pejabat perusahaan klien.
•Contoh langsung Ancaman Kekerabatan untuk akuntan bisnis :
Hubungan yang lama dengan rekan bisnis yang mempunyai
pengaruh pada keputusan bisnis.
Lanjutan....
e.) Intimidasi (intimidation) dapat timbul jika akuntan profesional
dihalang untuk bertindak objektif, baik secara nyata maupun
dipersepsikan.
•Contoh Ancaman Intimidasi untuk Akuntan Publik :Diancam dipecat
atau diganti dalam hubungannya dengan penugasan klien.
•Contoh Ancaman Intimidasi untuk Akuntan Bisnis : Ancaman
pemecatan akuntan profesional dalam bisnis atau anggota keluarga
dekat atas ketidaksetujuan penerapan prinsip akuntansi atau cara
penerapannya.
PENGAMANAN TERHADAP
ANCAMAN
Ada dua kategori pokok pengamanan terhadap
Ancaman Independensi, yaitu:
KODE ETIK AKUNTAN
PUBLIK
Penerapan Prinsip-prinsip Etika Fundamental untuk Profesi Akuntan Publik
dijabarkan secara rinci pada bagian B Kode Etik IFAC dengan kode 200.
Daftar isi dan kode bagian B ini adalah:
200 Pendahuluan
210 Penunjukan Profesional dan Penerimaan Klien
230 Pendapat Kedua
240
Fee dan Jenis Imbalan Lainnya
250 Pemasaran Jasa Profesional
260 Hadiah dan Keramahtamahan
270 Penyimpanan Aset Klien
280 Objektivitas Semua Jasa
290 Independensi Perikatan Penjaminan
220 Konflik Kenpentingan