Komitmen dalam dakwah (Tafsir surah yasin ayat 1-12).pdf
YasyfaShabira
0 views
12 slides
Oct 01, 2025
Slide 1 of 12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
About This Presentation
Tafsir surah Yasin ayat 1-12
Size: 431.47 KB
Language: none
Added: Oct 01, 2025
Slides: 12 pages
Slide Content
Tafsir Al-Quran Surah Yasin (1-12)
Komitmen
Dalam Berdakwah
Oleh Siti Yasyfa Shabira
Menjadi Dai Sebelum
Menjadi Apapun
Keutamaan Dakwah
Komitmen hidup bersama dakwah
Tugas aktivis dakwah
Karakter penentang dakwah dan balasannya
Karakter penyambut dakwah dan balasannya
Ini adalah sumpah Allah swt dengan Al-Quranul Karim
dengan sifatnya yang penuh hikmah (kebijaksanaan)
Ayat 1-2
)٢( مِْۙيِكَح
ْل
ا ِن
ٰا
ْر
ُقْل
اَو )١( سۤۚيٰ
(1) Yā Sīn. (2) Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah
Ayat ke-3 Merupakan isi dari sumpah sebelumnya, yakni Allah
bersumpah dengan Al-Quran bahwa Nabi Muhammad saw termasuk
para rasul
Menunjukkan hubungan yang kuat antara apa yang dipakai untuk
bersumpah (AlQuran) dengan apa yang disumpahkan yaitu kerasulan
Nabi Muhammad saw.
Ayat ke 4, Allah memberitahukan sifat yang paling besar yang
menunjukkan kerasulan Nabi Muhammad saw bahwa Rasulullah saw
berada dijalan yang lurus
Ayat 3-4
)٤( مٍْۗيِقَتْسُّم ٍطاَرِص ىٰل
َع )٣( نَۙ
ْيِلَسْرُم
ْل
ا َنِمَل َكَّنإ
(3) Sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) benar-benar
salah seorang dari rasul-rasul. (4) (yang berada) di atas jalan
yang lurus,
Ayat 5, Sesungguhnya Al-Qur’an ini diturunkan dari sisi Allah yang Maha
Kuat, Maha Perkasa dan Maha Kuasa serta Maha Penyayang kepada seluruh
makhluknya
Jalan yang lurus itu diturunkan Allah yang Maha perkasa lagi maha
penyayang sebagai jalan bagi hamba-hambanya
Ayat 6, kondisi umat berada dizaman fatrah (terputus pengiriman rasul)
Maka Allah mengutus kepada mereka seorang Rasul, untuk memberi
peringatan kepada mereka
Ayat 5-6
)٦( َنْو
ُلِفٰغ ْمُهَف ْمُهُؤاۤ
َب
ٰا
َرِذْنُا
ٓاَّم اًمْوَق َرِذْنُتل )٥( مِْۙيِحَّرلا ِزْيِزَع
ْل
ا َلْيِزْنَت
(5) (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha
Penyayang. (6) Agar engkau (Nabi Muhammad) memberi peringatan kepada suatu
kaum yang nenek moyang mereka belum pernah diberi peringatan, sehingga
mereka lalai.
Ayat 7, Bahwa Allah telah menetapkan kepada mereka, bahwa
mereka senantiasa dalam kekafiran dan kemusyrikan.
Ayat 8, Perumpamaan penghalang yang menghalangi masuknya
iman kedalam hati mereka
Ayat 7-8
َيِه
َف اًلٰلْغَا ْمِهِقاَنْعَا ْٓيِف اَنْل
َعَج اَّنا )٧( َنْوُنِمْؤُي اَل ْمُهَف ْمِهِرَثْكَا
ىٰٓل
َع ُلْوَقْل
ا َّقَح ْدَقَل
)٨( َنْوُحَم
ْقُّم ْمُهَف ِناَقْذَاْلا ىَلِا
(7) Sungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan
mereka, karena mereka tidak akan beriman. (8) Sesungguhnya Kami telah
memasang belenggu di leher mereka, lalu (tangan mereka yang terbelenggu
diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah.
Ayat 9, Merupakan tamtsil (perumpamaan) bahwa Allah menjadikan
mereka buta akan kebenaran dan Allah menutup jalan mereka untuk
beriman.
Ayat 10, Karena Allah telah men-cap hati mereka. Seakan-akan
kebenaran yang mereka lihat adalah sebuah kebathilan dan kebathilan
yang mereka lihat adalah sebuah kebenaran.
Ayat 9-10
)٩( َنْوُرِصْبُي اَل ْمُهَف ْمُهٰنْيَشْغَاَف اًّدَس ْمِهِفْلَخ ْنِمَّو اًّدَس ْمِهْيِدْيَا ِنْيَب
نْۢ
ِم اَنْل
َعَجَو
)١٠( َنْوُنِمْؤُي اَل ْمُهْرِذْنُت ْمَل ْمَا ْمُهَتْرَذْنَا
َء ْمِهْيَلَع ٌء
اۤ
َوَسَو
(9) Dan kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan dibelakang
mereka juga sekat, dan kamu tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak
dapat melihat. (10) Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau (Nabi
Muhammad) memberi peringatan kepada mereka atau tidak. Mereka
(tetap) tidak akan beriman.
Ayat 11-12
)١١( ٍمْيِر
َك ٍرْجَاَّو ٍةَرِفْغ
َمِب ُهْر
ِّش
َب
َف بِْۚيَغْل
اِب َنٰمْحَّرلا
َي
ِشَخَو َر
ْكِّذلا َعَب
َّتا ِنَم ُرِذْنُت اَمَّنِا
ٍنْيِبُّم ٍماَمِا ْٓيِف ُهٰنْيَصْحَا ٍءْي
َش َّلُك
َو مُْۗهَراَثٰا
َو اْوُمَّدَق اَم ُبُتْكَنَو ىٰتْوَم
ْل
ا
ِي
ْحُن ُنْحَن اَّنِا
)١٢(
(11) Sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) hanya (bisa) memberi
peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang
takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih walaupun mereka tidak melihat-
Nya. Maka Berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang
mulia.
(12) Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati dan
Kami (pulalah) yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-
bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam
kitab jelas (Lauh Mahfuz).
Ayat 11-12
Ayat 11, Yakni peringatan dan nasehat Rasulullah saw
hanyalah bermanfaat bagi orang-orang yang mau mengikuti
peringatan, yang niatnya mau mengikuti kebenaran
Dan balasan bagi mereka adalah surga
Ayat 12, Bahwa perbuatan baik atau buruk dalam hidup
mereka pasti akan diberikan balasan
Dan semuanya tercatat di lauhil mahfuz
Rasulullah SAW
Bersabda
ْنِم َكِلَذ ُصُقْنَي اَل ُهَعِبَت ْنَم ِروُج
ُأ
ُلْثِم ِرْج
َأْل
ا ْنِم ُهَل َناَك ىًدُه ىَل
ِإ اَعَد ْنَم
اَل ُهَعِبَت ْنَم ِماَثآ ُلْثِم ِمْث
ِإْلا ْنِم ِهْيَلَع َناَك ٍةَلاَلَض ىَل
ِإ اَعَد ْنَمَو اًئْيَش ْمِهِروُج
ُأ
اًئْيَش ْمِهِماَثآ ْنِم َكِلَذ ُصُقْنَي
"Barangsiapa yang mengajak kepada kebaikan, maka baginya pahala
seperti pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala
mereka sedikit pun. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan,
maka atasnya dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa
mengurangi dosa mereka sedikit pun." (HR Muslim)
Kesimpulan
Manusia tidak ada yang sempurna, justru ketidaksempurnaan inilah
menyebabkan manusia butuh untuk saling menasehati dan saling memberi
peringatan
Jangan berpikir harus banyak ilmu dulu baru berdakwah, banyak amal shalih
dulu baru berdakwah. Atau selalu merasa diri tak layak menjadi dai, tak layak
menjadi murobbi karena masih banyak dosa, masih kurang ilmu
Tapi berpikirlah bahwa meneruskan kebenaran yang dibawa dan diajarkan
Rasulullah saw merupakan kewajiban kita
Siapapun kita, selama kita masih beriman maka menajadi seorang dai bukanlah
pilihan melainkan keharusan
Jangan sampai kita membiarkan keburukan merajalela apalagi di era yang
serba mudah ini