Kompetisi gulma dan tanaman budidaya, Periode kritis dan Allelopati.ppt

LamriaSidauruk1 4 views 21 slides Sep 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

Membahas tentang persaingan gulma dan tanaman budidaya yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman


Slide Content

TIPE DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KOMPETISI GULMA DAN TANAMAN
Bila individu dari spesies yang sama terjadi
kompetisi intraspesifik
Kompetisi antara gulma dan tanaman
merupakan kompetisi interspesifik untuk
memperoleh cahaya matahari, air, dan
unsur hara
Kompetisi terjadi di atas dan di bawah
permukaan tanah untuk memperoleh
cahaya, air, dan unsur hara yang terdapat
dalam ruang

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPETISI
GULMA-TANAMAN
Saat perkecambahan gulma: berkecambah dini
vs berkecambah lambat
Padat populasi gulma dan jarak tanam tanaman
Lama gulma tumbuh bersama tanaman
Karakteristik gulma, termasuk bentuk hidup
gulma: perilaku tumbuh dan kecepatan tumbuh
Karakteristik tanaman

SAAT PERKECAMBAHAN GULMA
Dikaitkan dengan pertumbuhan tanaman,
perkecambahan gulma dibedakan menjadi
perkecambahan dini dan perkecambahan lambat
Gulma yang berkecambah dini akan dapat
menyaingi tanaman pada saat tanaman sangat
memerlukan ruang, cahaya, air, dan unsur hara
sehingga sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman
Produksi tanaman dipengaruhi lebih kuat oleh
gulma yang berkecambah dini daripada oleh gulma
yang berkecambah lambat
Gulma yang berkecambah lambat kurang
berpengaruh terhadap produksi tetapi
menghasilkan biji yang dapat menginvasi lahan
pada musim tanam berikutnya

PADAT POPULASI GULMA
Tanpa gulma, produksi 100% Gulma sedikit, produksi 75%
Gulma banyak, produksi 25% Gulma sangat banyak, produksi 8%

LAMA WAKTU GULMA TUMBUH BERSAMA TANAMAN
Semakin lama gulma dibiarkan tumbuh bersama
tanaman maka semakin mampu gulma bersaing
dengan tanaman
Gulma berkecambah dini mempunyai kelebihan
diandingkan dengan gulma berkecambah lambat
dalam hal lama waktu yang tersedia untuk
tumbuh dan bersaing dengan tanaman
Pengendalian gulma dilakukan untuk mengurangi
waktu yang tersedia bagi gulma untuk tumbuh
bersama tanaman dengan menentukan saat
paling tepat untuk melakukan pengendalian
sedemikian sehingga pada saat sebelum gulma
paling mampu menyaingi tanaman

KARAKTERISTIK GULMA DAN TANAMAN
Setiap jenis gulma mempunyai karakteristik berbeda
yang menentukan kemampuannya untuk bersaing
dengan tanaman
Karena setiap jenis gulma mempunyai kemampuan
yang spesifik maka kemampuan bersaing seluruh
jenis gulma yang tumbuh bersama tanaman
ditentukan oleh komposisi jenis gulma yang ada
Setiap jenis tanaman mempunyai kemampuan yang
spesifik untuk menghadapi kompetisi dengan gulma
Berdasarkan kemampuan spesifik tanaman untuk
menghadapi persaingan dengan gulma maka pola
pertanaman tumpangsari dengan
mengkombinasikan jenis-jenis tanaman yang tepat
dapat digunakan untuk mengendalikan gulma

KOMPETISI SEBAGAI DASAR PENGENDALIAN: PERIODE
KRITIS
Kompetisi oleh gulma belum terlalu berarti pada saat
gulma baru berkecambah pada awal musim tanam dan
pada saat setelah tanaman cukup kuat untuk
menghadapi kompetisi oleh gulma.
Lama waktu antara saat gulma belum terlalu mampu
berkompetisi dengan tanaman dan saat tanaman telah
mampu menghadapi persaingan dengan tanaman
disebut periode kritis
Selama periode kritis, gulma harus dikendalikan untuk
menghindarkan terjadinya kehilangan hasil lebih besar
dari kehilangan hasil yang dapat ditoleransi

PERIODE KRITIS

ALELOPAT PADA GULMA
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi
alelopat
Pelepasan alelopat
Beberapa cara untuk membuktikan bahwa
suatu jenis tumbuhan menghasilkan alelopat
Pengaruh alelopat

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi
alelopat
Cahaya matahari
Fase pertumbuhan
Kandungan hara dalam tanah
Kekeringan
Suhu
Perlakuan hormon 2,4-D atau hidrasid
maleat maka alelopat meningkat

Pelepasan alelopat
Penguapan lewat daun
Exudat akar
Pencucian oleh hujan
Pembusukan/dekomposisi organ tumbuhan

Beberapa cara untuk membuktikan bahwa
suatu jenis tumbuhan menghasilkan
alelopat
Bioassay
Eksudat akar
Menguji pada pot bertingkat antara jenis
gulma (donor) dengan tanaman (penerima)
Dengan cara mengeliminir (menghilangkan)
pengaruh kompetisi.

Pengaruh alelopat
Menghambat penyerapan hara oleh akar
tanaman
Menghambat pembelahan sel
Menghambat pertumbuhan tanaman
Menghambat aktivitas fotosintesis
Memacu atau menghambat respirasi
Mempengaruhi sintesis protein
Menurunkan permeabilitas membran
Menghambat aktivitas enzim
Menghambat fiksasi N dan nitrifikasi

Pengertian Periode kritis
Kompetisi sejak awal pertumbuhan tanaman
Semakin dewasa tanaman kompetisi semakin
meningkat
Suatu saat kompetisi mencapai maksimum
Kemudian menurun secara bertahap
Saat (periode waktu) tanaman peka terhadap
kompetisi gulma disebut periode kritis
Di luar periode tersebut gulma tidak
menurunkan hasil tanaman boleh diabaikan
Pada fase-fase tertentu kebutuhan tanaman
terhadap air, hara,, cahaya, dan CO
2

meningkat karena pembentukan organ-organ
baru seperti anakan, cabang, bunga dan buah

Periode kritis kebanyakan tanaman
semusim
Akhir masa establisment antara 1-3 minggu
setelah tanam atau pindah tanam (Pada
umumnya 1/3 awal pertumbuhan tanaman)
Menjelang pembentukan anakan
Menjelang berbunga
Menjelang berbuah
Menjelang pengisian biji

Faktor yang mempengaruhi periode kritis
tanaman
Jenis tanaman atau jenis gulma
Cara budidaya (benih, bibit, saat tanam, jarak
tanam)
Kesuburan tanah dan lengas tanah
Bila saat kritis yang pertama dapat diatasi maka saat
kritis berikutnya tidak akan terjadi
Batas awal periode kritis tanaman terhadap
kompetisi gulma disebut ambang kendali.
Saat kritis tanaman terhadap setiap jenis serangga
hama telah lama dikenal dengan istilah ambang
ekonomi dan telah digunakan secara luas dalam
praktek dengan mendasarkan populasi jenis
serangga hama.

Ambang ekonomi hama dan ambang
ekonomi gulma
Ambang ekonomi hama dan ambang ekonomi gulma
pada prinsipnya sama, tetapi pada gulma tidak
digunakan populasi tetapi biomassa dengan
pertimbangan
 Penurunan hasil tanaman di lapangan tidak oleh
jenis gulma tertentu tetapi oleh sekelompok jenis
gulma
Respon setiap jenis gulma terhadap kondisi habitat
yang sama tidak sama
Respon jenis gulma tertentu terhadap kondisi habitat
yang berbenda tidak sama
Gangguan tanaman oleh jenis gulma satu dengan
yang lain tidak bisa dibedakan
Plastisitas gulma tinggi : bentuk, ukuran, kepadatan
mudah berubah tergantung kondisi lingkungan

Lanjutan
Penurunan hasil tanaman oleh gulma berbeda bila musim
tanamnya berbeda
Sering terjadi populasi jenis gulma tertentu rendah tetapi
penurunan hasil tanaman besar, sebaliknya populasi suatu
jenis gulma tinggi tidak terjadi penurunan hasil tanaman
Habitus jenis gulma lebih menentukan penurunan hasil
tanaman.
Sebagai contoh : 1 individu Monochoria vaginalis pada 1
rumpun padi lebih berarti dari pada 10 individu
Eleocharis dulsis. 10 individu wereng coklat pada satu
rumpun padi lebih berarti daripada 1 individu malang
sangit
Ambang ekonomi hama : tingkat populasi jenis hama yang
mengakibatkan kerusakan ekonomi (penurunan hasil
tanaman)
Ambang ekonomi gulma : tingkat biomassa gulma.yang
mengakibatkan penurunan hasil tanaman.
Kerusakan : pengurangan hasil tanaman sebagai akibat
gangguan OPT
Gangguan : setiap perubahan pada tanaman yang
mengarah ke pengurangan hasil
Tags