komplikasi dan penyulit kehamilan trimester I dan III
kikikhoiriyani
6 views
22 slides
Oct 20, 2025
Slide 1 of 22
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
About This Presentation
komplikasi dan penyulit kehamilan trimester I dan III
Size: 617.21 KB
Language: none
Added: Oct 20, 2025
Slides: 22 pages
Slide Content
Komplikasi dan penyulit
kehamilan trimester I dan II
ANEMIA GIZI BESI
•PENGERTIAN
•PERMASALAHAN
•PEMECAHAN YANG SUDAH ADA
•KAJIAN HASIL-HASIL PENELITIAN
•USULAN SOLUSI
•Pengertian :
- Keadaan darah tidak normal
(Erslev,1998)
- kadar Hb < nilai normal (Husaini,
1989)
• Dampak :
- Produktivitas rendah, resiko
BBLR, pendarahan, kematian
(Husaini, 1989; Anonim, 1984)
ANEMIA GIZI BESI
Prevalensi Anemia masih tinggi
Lokasi Prevalensi (%) Penderita
Dunia
*
40 2 Milyar
America
**
94 Juta
Europe
**
27 Juta
Afrika
**
206 Juta
W.Pasific &China
**
106 Juta
Asia Tenggara
**
79
+
616 Juta
Indonesia (Ibu hamil)
^
50,9
DIY (Ibu hamil)
^
73,9
Sleman (Ibu hamil) 84
UPAYA PENANGGULANGAN
•Suplementassi besi folat selama 3 bulan
Hasil prevalensi masih tinggi
•Penyuluhan kesehatan - gizi (Ahli Gizi & tenaga kesh)
lebih menekankan konsumsi zat besi
zat gizi lain ? a.l. inhibitor & enhanacer ?
•Peran motivator :
- Suami ???
- Tenaga kesh. – GIZI ???
* Frekuensi minum tablet Fe (Daily / weekly)
ZAT BESI
•Penyerapan :
- Nonhem 1–6%, Heme 7–22%
- Secara umum 10 %
- Dihambat oleh zat yg ada pada teh, kopi, serealia,
kacang-kacangan
•Kecukupan per hari :
- 46 mg bioavailabilitas rendah
- 25 mg bioavailabilitas sedang
- 17 mg bioavailabilitas tinggi
Zat besi dalam makanan
(10 – 15 mg/hari)
Saluran pencernaan
Fe ³ Fe ²
(HCl lambung & Vit. C)
Sel mukosa usus
(penyerapan Fe ² = 0,5 – 1,5 mg/hari)
Transport Fe dalam serum Besi dalam sumsum tulang :
* Transferin – Fe ² * Sintesa Hb (20 – 25 mg/hari)
* Iron turnover = 35 – 40 mg/hari * Pemecahan Hb (20 – 25 mg/hari)
Besi dalam sel Besi dalam miglobin Simpanan besi di hati, Besi-Hb
(enzim = 5 %) (di otot = 5 %) limpa, sumsum tulang (20-30 %): dalam sel
* Ferritin (Fe ³ ) darah merah
* Hemosiderin (60 – 70 %)
Ekresi besi melalui Kehilangan besi yang lain
Feses, urin, keringat a.l. menstruasi (0,5 – 1,4 mg/hari)
(0,5 – 1 mg/hari)
Gambar 1. Diagram Skema Perjalanan Zat Besi di dalam Tubuh
KERANGKA TEORI PENYEBAB ANEMIA GIZI BESI
Penyebab tidak langsung
Penyebab langsung Status Besi
•Ketersediaan Fe dalam
makanan rendah
•Praktek pemberian makanan
yang kurang baik (pengetahuan
rendah)
•Sosial ekonomi rendah
•Komposisi makanan
kurang beragam
•Kehamilan dan menyusui
•Perdarahan kronis
•Parasit
•Infeksi
•Pelayanan Kesehatan rendah
Jumlah zat besi
dalam makanan tidak
cukup
Absorbsi
Zat besi rendah
Kebutuhan naik
Kehilangan darah
•Pertumbuhan fisik
•Kehamilan dan menyusui
Keadaan
kurang besi
USULAN - SOLUSI
1.Utk penentu kebijakan
Suplementasi tablet Fe, diteruskan Mingguan ?
2. Utk ibu hamil
memperhatikan :
- pemenuhan Fe (& Prot., B6, B12, Biotin, As.folat)
- pemenuhan Enhancer (>>> vit C)
- Membatasi Inhibitor (a.l. pada teh, jamu, kopi, dll)
melakukan pengaturan waktu makan
3.Utk praktisi kesehatan & Gizi
Penyuluhan komprehensi zat besi dan tatacara
mengkonsumsinya (tdk bersamaan dg inhibitor & + bersamaan
dengan Enhancer)
Pendidikan Gizi bagi suami supervisor internal
Media penyuluhan perlu penyesuaian (materi, tehnis) a.l. mini
leaflet, dll.
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
•Pengertian
Mual dan muntah berlebihan
sehingga pekerjaan sehari-hari
terganggu dan keadaan umum
menjadi buruk (Ilmu Kandungan,
hal. 275).
Etiologi
•Faktor pedisposisi yaitu primigravida,
mola hidatidosa dan kehamilan ganda.
•Faktor organik yaitu alergi, masuknya
vili khorialis dalam sirkulasi, perubahan
metabolik akibat hamil dan resistensi
ibu yang menurun.
•Faktor psikologik memegang peranan
penting pada penyakit ini, rumah tangga
yang retak, kehilangan pekerjaan, takut
terhadap kehamilan dan persalinan
Gejala dan Tanda
Tingkatan I.
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum
penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat
badan menurun dan merasa nyeri pada epigastrium. Nadi
meningkat sekitar 100 per menit, tekanan darah sistolik
menurun, turgor kulit mengurang, lidah mengering dan
mata cekung.
Tingkatan II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih
mengurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil
dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit
ikteris. Berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi
turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi.
Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena
mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan
dalam kencing.
Tingkatan III.
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran
menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat;
suhu meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal terjadi
pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati
Wernickc, dengan gejala: nistagmus, diplopia dan perubahan
mental. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat
makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus
menunjukkan adanya payah hati. (Ilmu Kandungan, hal. 277)
Diagnosa
Diagnosis hiperemesis gravidarum
biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya
kehamilan muda dan muntah yang terus
menerus, sehingga mempengaruhi keadaan
umum
Pencegahan
Menganjurkan mengubah makan sehari-hari
dengan makanan dalam jumlah kecil, tetapi
lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera
turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk
makan roti kering atau biskuit dengan teh
hangat. Makanan yang berminyak dan berbau
lemak sebaiknya dihindarkan. Makanan dan
minuman seyogyanya disajikan dalam keadaan
panas atau sangap dingin
Obat-obatan
Tetapi perlu diingat untuk tidak memberikan
obat yang teratogen. Sedativa yang sering
diberikan adalah phenobarbital. Vitamin yang
dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6. Anti
histaminika juga dianjurkan, seperiti dramamin,
avomin. Pada keadaan lebih berat diberikan
antiemetik seperti disiklomin hidrokhlonae atau
khlorpromasin. Penanganan hiperemesis
gravidarum yang berat perlu dikelola di rumah
sakit
Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang
tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang
baik
Terapi psikologik
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa
penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa
takut oleh karena kehamilan
Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit,
karbohidrat dan protein dengan glukose 5%
dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter
sehari