Komunikasi Lintas Budaya dalam kep1.pptx

FAKHRIATULFALAH 15 views 28 slides Sep 22, 2025
Slide 1
Slide 1 of 28
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28

About This Presentation

health


Slide Content

Komunikasi dalam Konteks Lintas Budaya Presented by : Ns. Fakhriatul Falah, S.Kep.,M.Kep

Coba gambar kan situasi ini

Tujuan Pembelajaran

Komunikasi dalam Konteks lintas budaya Komunikasi antarbudaya menunjuk pada suatu fenomena komunikasi di mana para pesertanya memiliki latar belakang budaya yang berbeda terlibat dalam suatu kontak antara satu dengan lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung (Young Yung Kim) Dengan Kata Lain Komunikasi Sosial Budaya adalah Proses komunikasi yang melibatkan orang-orang yang berasal dari lingkungan sosial budaya yang berbeda

Hakikat Komunikasi Sosial Budaya

Contoh

Contoh Lain : Pada komunikasi sosial budaya jarang berjalan dengan lancar dan tanpa masalah. Dalam kebanyakan situasi, para pelaku interaksi antarbudaya tidak menggunakan bahasa yang sama. Sebuah kata yang berbunyi sama namun bisa jadi berbeda Misalnya : kata “gedhang” di Jawa artinya Pisang , tetapi di Sunda berarti pepaya. Ketika orang mengatakan, “Silakan dimakan” kemudian di jawab “Atos”.... Nah, kata “Atos” bagi orang Jawa artinya “Keras”, tetapi orang Sunda berarti “Sudah”

Contoh Lain : Ada cerita, seorang mahasiswa asal Padang terheran-heran melihat tulisan disebuah pagar rumah orang kaya di daerah Yogyakarta, “AWAS ANJING GALAK”. Mahasiswa tersebut penasaran ingin tahu, seperti apa Anjing Galak karena di Padang “Galak” berarti “tertawa”

Alasan Pentingnya Mempelajari Komunikasi Sosial Budaya Interaksi keseharian kita melbatkan orang-orang yang berasal dar berbagai latar belakang sosial budaya Agar komunikasi sosial budaya efektif, diperlukab usaha untuk memahami makna pesan baik verbal maupun non verbal. Perbedaan pemaknaan pesan menjadi awal ancaman komunikasi efektif. Perlunya mempelajari nilai-nilai sosial budaya dari orang-orang yang berinteraksi dengan kita sehingga mis komunikasi dapat dihindari.

Tujuan Umum Komunikasi lintas budaya bertujuan untuk mengurangi tingkat kesalahpahaman serta ketidakpastian yang bisa menimbulkan konflik lintas budaya

Tujuan Khusus Memahami bagaimana perbedaan latar belakang sosial budaya mempengaruhi praktik komunikasi Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang muncul dalam komunikasi sosial budaya Meningkatkan ketrampilan verbal dan nonverbal dalam berkomunikasi Menjadikan kita mampu berkomunikasi efektif

Fungsi Komunikasi lintas budaya M endapat pengetahuan yang luas mengenai komunikan , yang mencakup dari keseluruhan latar belakang sosial-budaya Memenuhi kebutuhan tiap individu Mempengaruhi sikap dan tindakan orang lain.

Hambatan Etnosentrisme – kecenderungan untuk menilai bahwa norma , perilaku dalam budaya sendiri adalah lebih baik dibandingkan budaya lain Perbedaan Bahasa

Culture Shock/Kejutan Budaya

Proses Enkulturasi – budaya ditransmisikan dari satu generasi kegenerasi berikutnya melalui proses belajar Akulturasi – budaya seseorang terbentuk melalui kontak langsung dengan budaya lain yang terjadi secara terus menerus

Karakteristik Budaya Komunikasi dan Bahasa Dalam suatu kelompok bahasa terdapat perbedaan seperti dialek, makna yang diberikan pada gerakan tubuh

Pakaian dan Penampilan * Kimono – orang jepang * Wajah yang dicoret – suku indian Makanan dan kebiasaan makan * Daging sapi – dimakan oleh orang Amerika terlarang bagi orang India (hindu) * Mempergunakan tangan - Indonesia Mempergunakan sumpit - Jepang

Waktu dan Kesadaran akan waktu * Tepat waktu – orang jerman Lebih santai – orang Amerika Latin * Empat musim – lebih menandai datangnya perubahan musim Musim hujan dan kemarau – banjir dan kekeringan

Hubungan * Hubungan pernikahan - monogami poligami Nilai dan norma * Etika kerja - faktor senioritas kualitas Kepercayaan dan sikap * Perhatian terhadap hal-hal supernatural * Lebih perhatian pada masalah agama

Strategi mengatasi Culture Shock

Strategi Berkomunikasi Lintas Budaya B ersikap lebih terbuka /open minded dengan budaya lain Pelajari etiket dari budaya lain, hormati budaya setempat . Hindari ekspresi , jargon, akronim , dan istilah – istilah yang terikat pada referensi budaya Anda Hindari penggunaan  slang words/Bahasa gaul Dengarkan secara aktif sampai seseorang selesai bicara , perhatikan pola pembicaraan dan naik turunnya suara baik ketika mengganti topik atau sedang salah ucap Carilah umpan balik untuk mengetahui apakah orang lain mengerti apakah yang sebenarnya Anda maksudkan . Paraprase kembali ke pengirim pesan apa Anda pahami tentang mereka untuk lebih komprehensif . Konfirmasi pemahamanmu terhadap suatu metafora atau analogi manakala mendengarkan dari seseorang dari perspektif budaya lain terutama ketika memahaminya Gunakan gambar , diagram untuk menyampaikan pesan Carilah interpretor / penerjemah atau informan budaya , bila diperlukan

Komunikasi dalam konteks social dan keyakinan

Komunikasi Sosial Komunikasi bersifat sebagai komunikasi sosial, apabila diantara orang-orang berbeda latar belakang sosial seperti strata sosial, pelapisan sosial, pranata sosial dsb

Komunikasi sosial Perbedaan perlakuan antara kaya dan miskin, atasan dan bawahan , ahli dan awam menjadi hambatan-hambatan komunikasi dalam konteks sosial Sebagai seorang perawat yang professional, perbedaan-perbedaan tersebut haruslah dihapuskan Seorang perawat professional harus berlaku adil dalam memenuhi hak-hak klien dan pada setiap asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien , serta tidak peduli terhadap perbedaan posisi yang ada . • Seorangperawatprofessionalharus mengerti tentang komunikasi yang efektif , efisien dan tepat sasaran yaitu terapeutik . Seorangperawatharusbisamenjalin kerja sama tidak hanya kepada orang- orang dalam bidang kesehatan , tapi juga kepada seluruh lingkungan tempat dia bekerja . Seperti pasien , keluarga pasien dan lain-lain

Komunikasi dalam Konteks Keyakinan Keyakinan agama dan Keyakinan Spiritual adalah bagian integral dari keyakinan budaya seseorang dan dapat mempengaruhi keyakinan klien mengenai penyebab penyakit , praktek penyembuhan , dan pilihan tabib atau pemberi perawatan kesehatan . Keyakian spiritual dan agama dapat menjadi sumber kekuatan dan kenyamanan bagi klien . Perawat yang memiliki keyakinan yang sama dengan kliennya cenderung lebih mudah memahami dan mengambil tindakan untuk menangani kliennya .

Komunikasi dalam Konteks Keyakinan Perawat professional harus bisa memahami , mengantisipasi dan mengambil tindakan yang tepat terhadap klien yang berbeda keyakinan terhadap perawat tersebut . Contoh : Klien yang menolak memakan daging dikarenakan oleh keyakinan yang dimiliki oleh agamanya . Perawat harus mengambil tindakan yang tepat bagaimana cara membujuk pasien tersebut untuk memakan daging tersebut . Misalnya diberikan penjelasan yang kuat mengenai alasan kenapa pasien tersebut harus makan daging .