Konseling Individual Materi yang dapat digunakan proses konseing
denysary69
16 views
28 slides
Sep 12, 2025
Slide 1 of 28
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
About This Presentation
MATERI BK
Size: 101.88 KB
Language: none
Added: Sep 12, 2025
Slides: 28 pages
Slide Content
KONSELING INDIVIDUAL 1 Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd
Pertanyaan? Bimbingan dan konseling Konsele dan klien Normal dan tidak normal Kasus dan masalah Transperensi - Negatif - Positif Risistensi - Longing level - inertial level - Tentative resistensi - true risitensi - rejection
Esensi Konseling S uatu proses hubungan untuk membantu orang lain, yang terbangun dalam suatu hubungan tatap muka antara dua orang individu ( konsele yang menghadapi masalah dengan konselor yang memiliki kualifikasi tertentu).
Bantuan diarahkan agar konsele mampu : - tumbuh kembang kearah yang dipilihnya - memecahkan masalah yang dihadapi dalam ke- hidupanya. Hubungan dalam proses konseling terjadi dalam suasana profesional dengan menyediakan kondisi yang kondusif bagi perubahan perilaku konsele yang diperlukan untuk memecahkan kesulitan pribadi yang dihadapinya.
Konseling P rofesional L ayanan terhadap konsele yang dapat dipertanggungjawabkan dasar keilmuan dan teknologinya B ertitik tolak dari pendekatan-pendekata n yang dijadikan sebagai dasar acuannya. Pendekatan konseling : Sistem konseling yang dirancang dan didesain berdasarkan teori-teori dan terapan-terapannya sehingga m e wujudkan suatu struktur performansi konselin g.
KONSELING LEBIH SEBAGAI PEMECAHAN MASALAH YANG DISEDIAKAN OLEH KON-SELOR DAN MEMBUTUHKAN WAKTU YA NG PENDEK, SEDANGKAN PSIKOTERAPI LEBIH SEBAGAI PROSES KOREKSI PENGA-LAMAN EMOSI YANG MEMBUTUHKAN WAKTU LEBIH PANJANG.
Konseling awal Inti Konseling Tindak lanjut Menciptakan hubungan baik (kondisi kondusif) (Menciptakan Trust) 1 . Eksplorasi masalah 2. Personalisasi masalah 3. Pengembangan Inisiatif 4. Pengakhiran konseling PROSES KONSELING INDIVIDUAL
I. KONSELING AWAL Menyiapkan konteks Pengaturan Dekorasi ruangan Pengaturan tempat duduk Jarak tempat duduk konselor dan konsele L etak Tempat duduk konsele Ruangan konseling Menyiapkan diri Konselor Sendiri konsele datang secara suka rela atau tidak. Jika tidak, perlu ditanya: - Siapa yang nyuruh - Memberi alasan mengapa konsele diminta datang ke konselor - Mengemukakan apa yang dapat diberi konselor - Mengajarkan konsele mengemukakan perasaan yang dialaminya. Pengenalan data tentang diri Konsele Mengkaji tujuan Konseling Membuat diri Konselor sendiri relaks
Menyiapkan konsele untuk konseling Memikat Konsele Menyambut konsele secara formal dan hangat - Mengucapkan salam - Berjabat tangan - Mempersilahkan duduk - Menyebut nama konsele - Memperkenalkan nama konselor - Membicarakan hal-hal menarik dengan to- pik netral. b. Mewujudkan kerangka acuan mengenai tujuan hubungan konseling. 2) Memberi informasi: Etika Konseling, Memilih konselor 3) Mendorong konsele untuk mengambil Konseling
4. Melayani (Attending) secara pribadi Menghadapi secara tepat pada Konsele Condong ke depan Menatap mata konsele Mengobservasi Mengobservasi dimensi Fisik Konsele Mengobservasi Dimensi emosional Konsele - Postur tubuh Konsele - Tingkah laku Konsele - Ekspresi Wajah Mengobsevasi Dimensi Intelektual Konsele
Mendengarkan Pemusatan pada konsele Memusatkan pada isi Memusatkan pada ekspresi konsele Mendengar kan “tema”
Tugas individual (I) Buatlah suatu naskah tertulis percakapan kon-selor dan konsele yang sedang mempersiapkan konsele awal (pra konseling). Naskah konseling yang telah anda tulis tersebut di atas gunakanlah untuk bahan diskusi sesama di dalam kelompok (5 orang/kelompok). Simpulan hasil diskusi
II. Inti Konseling Tahap 1: Eksplorasi Masalah 1) Kondisi-kondisi inti yang diperlukan: Konselor harus terus menerus menahan “ frame Reference ” (hormat tanpa syarat). Konselor haru berkomunikasi dengan tulus dan ikhlas. Ada 4 Kondisi inti yang harus dimiliki konselor Empati Respek (mengkomunikasikan hormat tanpa syarat. Tulus-ikhhllas konkrit
2) Keterampilan dasar Pendukung a. Mengajak terbuka untuk berbicara b. Pertanyaan terbuka c. Mendengarkan secara akurat d. Mengikuti Pokok Pembicaraan e. Dorongan Minimal f. Paraphrese dan refleksi Paraphrese: mengatakan dengan cara lain isi pikiran yang diucapkan konsele. Perasaan konsele diungkapkan kembali (Refleksi)
3) Keterampilan Dasar Merespon a. Merespon Isi - Respon isi secara kronologis - Respon isi berdasarkan pentingnya - Respon isi berdasarkan sebab akibat b. Merespon Perasaan - Mengajukan pertanyaan Empati - Menjawab pertanyaan empati - Mengembangkan Respon yang dipertukarkan - Mengembangkan kata-kata perasaan - Merespon perasaan sedih - Merespon perasaan senang - Respon terhadap rasa marah
c. Respon Arti - Respon yang dapat dipertukarkan - Respon perasaan dan isi yang banyak - Respon perasaan dan isi yang sulit diekspresikan
Tugas Buatlah naskah wawancara konseling berisi tentang eksplorasi masalah menyangkut: keterampilan merespon isi, perasaan dan arti Diskusikan apa yang telah anda buat dengan teman (5 orang/kelompok) Simpulkan hasil diskusi tersebut.
Tahap II. Mempersonalisasi masalah Mempersonalisasi Arti , meliputi internalisasi tema umum, internalisasi pengalaman dan mempersonalisasi impikasi. Mempersonalisasi masalah , meliputi mengkonseptualisasikan, menginternalisasikan, mengkonkritkan, dan mengonfrontasi-kan kekurangan-kekurangan. Mempersonalisasikan tujuan , meliputi mengonrontasikan, menginternalisasikan, mengkongritkan dan mengonfrontasikan hall-hal yang dimiliki konsele. Mempersonalisasikan perasaan , meliputi mempersonasasikan perasaan tentang arti, kekurangan dan tujuan.
Tugas Buatlah naskah wawancara konseling yang sing-kat menggambarkan tentang mempersonalisa-sikan arti, mempersonalisasikan masalah, mem-personalisasikan tujuan, dan mempersonalisasi-kan perasaan. Setelah itu, diskusikan sesama teman dalam kelompok (5 orang/kelompok). Simpulkan hasil diskusi tersebut.
Tahap III: Mengembangkan Inisiatif Menetapkan Tujuan a. Menetpkan Konponen-komponen b. Menetapkan fungsi c. Menetapkan proses d. Menetapkan kondisi e. Menetapkan standar f. Mengkomunikasikan Tujuan operasional
2. Mengembangkan program a. Membantu konsele mengidentifikasi ke- mungkinan-kemungkinan program b. Membantu konsele memilih program - Program harus kongkrit dan sfesifik - Program haus dapat diukur - Program harus realistis - Program harus memadai - Program harus sejalan dengan nilai konsele - Program harus memperhitungkan waktu
c. Membantu konsele mengatur langkah-lang- kah program: - Mengembangkan langkah awal - Mengembangkan langkah pengantara - Mengembangkan sub-langkah 3. Merencanakan jadwal a. Menetapkan waktu penyelesaian b. Menetapkan waktu dimulai c. Memonitor rentang waktu pelaksanaan
4. Rencana Pemberian penguatan a. Penguatauan positif b. Penguatan negatif 5. Menginduvidualisasikan langkah-langkah a. Mengurutkan langkah dari yang sederhana ke yang kompleks b. Mengurutkan langkah dari yang kongkrit yang abstrak c. Mengurutkan langkah dari yang segera ke yang juh
Tugas Buatlah naskah wawancara antara konselor dan konsele tentang pengembangan inisiatif. Kaitkan tahap ini berupa merumuskan tujuan, mengembangkan program, menembangkan jdwal, mngembangkn penguatan, dan mengindividualisasikan langkah-langkah kegitan program. Diskusikan sesama teman naskah yang anda buat (5 orang/kelompok) Simpulkan hasil diskusi tersebut.
Tahap IV. Mengakhiri dan menilai konseling Mengkhiri Konseling - Mengakhiri suatu unit diskusi - Mengakhiri suatu wawncara 2. Meringkaskan 3. Merujuk pada yang akan datang 4. Berdiri 5. Gerak isyarat halus 6. Catatan ringkasan 7. Pekerjaan rumah
Tugas Buatlah wawancara pengakhiran konseling, kemudian anda diskusikan sesama teman (5 orang/kelompok) Hasil diskusi buatlah kesimpulan.