Konsep Biaya - AKUNTANSI MANAJEMENT - DYAH AYU 2234032016.pdf
dyahayy1006
0 views
15 slides
Oct 11, 2025
Slide 1 of 15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
About This Presentation
Konsep Biaya
Size: 2.55 MB
Language: none
Added: Oct 11, 2025
Slides: 15 pages
Slide Content
BAB 2
KONSEP
BIAYA
OLEH DYAH AYU MEGAWATI
NIM 2234032016
DOSEN BPK. TASUM
PENGERTIAN DAN KLARIFIKASI BIAYA
Pengertian Biaya :
Salah satu konsep penting dalam akuntansi manajement adalah konsep kos.
Agar pemahaman terhadap akuntansi manajemen lebih baik, Kos (cost) adalah
pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa yang
diharapkan memberikan manfaat sekarang . kos di ukur dalam Satuan mata
uang
Klarifikasi biaya :
data suatu transaksi dapat menghasilkan informasi yang berbeda, informasi
biaya yang berbeda dapat menghasilkan dengan mengklarifikasi biaya secara
berbeda pula. pada dasarnya biaya dapat diklarifikasi berdasarkan :
1.ketelusuran biaya
2.perilaku biaya
3.fungsi pokok perusahaan
4.elemen biaya produksi
KLARIFIKASI BIAYA
klarifikasi Biaya berdasarkan
Keterlusuran digolongkan menjadi 2
bagian :
Biaya Langsung (direct cost)
Biaya Tidak Langsung
klarifikasi Biaya berdasarkan
Perilaku digolongkan menjadi 3
bagian :
Biaya Variable
Biaya Tetap
Biaya Campuran
klarifikasi Biaya berdasarkan fungsi
digolongkan menjadi 3 bagian :
Biaya Produksi
Biay Pemasaran
Biaya Administrasi dan umum
klarifikasi Biaya berdasarkan
elemen biaya produksi digolongkan
menjadi 3 bagian :
Biaya bahan baku
Biay tenaga kerja langsung
Biaya overhead pabrik
PEMBEBANAN BIAYAMetode pembenanan biaya
yaitu penentuan biaya yang dikonsumsi oleh objek biaya, ada 3 metode pembiayaan biaya adalah :
1.Penelusuran langsung
2.Penelusuran pemicu
3.alokasi
Manfaat Pembiayaan di antaranya adalah:
1. Membantu Memenuhi Kebutuhan Keuangan
Pembiayaan dapat membantu memenuhi kebutuhan keuangan yang tidak dapat dipenuhi dengan
modal sendiri.
2. Mempercepat Pengadaan Dana
Pembiayaan dapat membantu proses pengadaan dana yang dibutuhkan, sehingga dapat
mempercepat investasi atau pembelian barang.
3. Memperbesar Kemampuan Investasi
Adanya pembiayaan, membantu seseorang atau perusahaan dapat memiliki kemampuan investasi
yang lebih besar, karena tidak terbatas oleh modal sendiri.
Objek biaya (cost object) adalah unsur berupa apapun yang kepadanya
biaya dibebankan, objek biaya dapat bberupa Produk, department,
aktivitas atau bahkan pelanggan
METODE PEMBEBANAN BIAYA
1.Metode Pembebanan Biaya
Tradisional → menggunakan satu dasar pembebanan (misalnya jam tenaga kerja
langsung). Sederhana, tapi kadang kurang akurat jika produk beragam.
Activity Based Costing (ABC) → membebankan biaya berdasarkan aktivitas yang
benar-benar mengonsumsi sumber daya. Lebih akurat karena melihat hubungan
langsung biaya dengan penyebabnya (cost driver).
2.Tujuan Akurasi
Menentukan harga pokok produksi/jasa dengan benar.
Membantu menetapkan harga jual yang wajar.
Mengukur profitabilitas produk atau segmen pasar.
Menghindari subsidi silang biaya antar produk (produk sederhana menanggung
biaya produk kompleks).
3.Faktor yang Mempengaruhi Akurasi
Pemilihan dasar pembebanan (cost driver) yang tepat.
Ketersediaan dan kualitas data biaya.
Kompleksitas produk atau layanan.
Sistem akuntansi yang digunakan (manual vs. terintegrasi/ERP).
AKURASI PEMBEBANAN BIAYAPengertian
Akurasi pembebanan biaya adalah tingkat ketepatan dalam mengalokasikan biaya
tidak langsung (overhead) maupun biaya langsung ke produk, jasa, atau pusat biaya
yang tepat. Semakin akurat pembebanan, semakin valid informasi harga pokok
produksi (HPP), laba, dan laporan keuangan perusahaan.
Faktor yang Mempengaruhi Akurasi
Metode pembebanan biaya
Sistem tradisional (berbasis jam tenaga kerja langsung/mesin) → sederhana,
tapi bisa kurang akurat untuk produk beragam.
Activity Based Costing (ABC) → lebih akurat karena memakai cost driver
spesifik dari tiap aktivitas.
Kualitas data biaya → data yang rinci dan detail menghasilkan alokasi biaya lebih
tepat.
Kompleksitas produk → semakin kompleks variasi produk, semakin tinggi risiko
ketidakakuratan.
Teknologi sistem akuntansi → penggunaan ERP/Software akuntansi membuat
pembebanan biaya lebih tepat waktu dan akurat.
Contoh Kasus akurasi pembiayaan biaya dibawah ini :
Sebuah pabrik memproduksi produk sederhana (A) dan produk kompleks (B).
Jika menggunakan metode tradisional (berdasarkan jam tenaga kerja),
produk A mungkin terbebani biaya terlalu besar padahal prosesnya
singkat.
Dengan metode ABC, produk B terbebani lebih besar karena memang
memerlukan lebih banyak aktivitas (desain, inspeksi, setup mesin).
Hasilnya: manajemen bisa tahu produk mana yang benar-benar
menguntungkan.
CONTOH KASUSCONTOH KASUS
PENENTUAN PEMICU BIAYAPENENTUAN PEMICU BIAYA
Pemicu biaya adalah faktor yang menentukan besar atau kecilnya permintaan biaya oleh
aktivitas. Aktivitas adalah pekerjaan atau aksi yang dilakukan dalam perusahaan. Aktivitas
mengonsumsi biaya. Konsumsi biaya oleh aktivitas dipengaruhi oleh pemicu biaya. Pemicu
biaya perlu diidentifikasi dan ditentukan oleh perusahaan untuk setiap aktivitas agar tepat
dalam membebankan biaya ke aktivitas, perusahaan harus menentukan pemicu biaya yang
tepat pula.
Tahapan Penentuan Pemicu Biaya
Pemicu biaya ditentukan dengan melakukan tahapan mulai dari analisis aktivitas, analisis
biaya, inventarisasi pemicu biaya, dan pemeliharaan pemicu biaya. Hal tersebut seperti
terlihat pada peraga dibawah ini yang tampak bahwa analisis aktivitas dan analisis biaya
berada dalam posisi sejajar. Hal ini menunjukkan bahwa kedua analisis tersebut dapat
dilakukan secara berurutan atau sekaligus bersamaan.
ANALISIS AKTIVITAS & ANALISIS BIAYAANALISIS AKTIVITAS & ANALISIS BIAYA
Analisis Aktivitas
Analisis aktivitas (activity analysis) adalah proses identifikasi aktivitas yang dilakukan.
Dengan melakukan analisis aktivitas dapat dibuat inventarisasi aktivitas. Ada aktivitas
yang dilakukan oleh seorang karyawan atau sekelompok karyawan. Ada juga aktivitas yang
dilakukan oleh karyawan dengan alat bantu mesin peralatan walaupun aktivitas dilakukan
oleh mesin dan peralatan, pada dasarnya aktivitas tersebut dilakukan oleh karyawan
karena karyawanlah yang menyebabkan mesin dan peralatan bekerja. Berikut ini tiga tahap
yang dilakukan dalam menganalisis aktivitas.
1. Wawancara karyawan.
2. Inventarisasi aktivitas.
3. Pengecekan ulang.
Analisis Biaya
Analisis biaya bertujuan untuk menentukan jumlah biaya yang dikonsumsi untuk setiap
aktivitas. Analisi biaya dijadikan dasar untuk mengidentifikasi unsure biaya yang dikonsumsi
oleh setiap aktivitas. Data biaya diperoleh dari bagian akutansi manajemen yang ada di
perusahaan.Biaya untuk gaji dan upah operator peralatan dan mesin merupakan biaya yang
dikonsumsi aktivitas pengesetan peralatan.
Pada dasarnya ada dua jenis produk perusahaan, yaitu produk berwujud dan
tidak berwujud. Produk berwujud adalah barang yang diproduksi dengan
mengonversi bahan melalui penggunaan tenaga kerja dan berbagai sumber daya
lain,seperti peralatan,mesin, dan tanah.produk berwujud disebut barang. Produk
tidak berwujud adalah jasa yang dipoduksi dengan menggunakan sumber daya
manusia dan sumber daya lain,seperti perlengkapan dan peralatan.Produk tidak
berwujud disebut jasa.
Fitur Jasa
Produk barang dan jasa memiliki fitur yang berbeda.
1. Kewujudan. Dikarenakan jasa tidak berwujud,maka jasa tidak dapat
disimpan.Jasa rentan terhadap peniruan karena tidak ada perlindungan paten.
2. Daya tahan. Manfaat jasa dapat segera hilang setelah digunakan.
3. Keterpisahan. Terkadang jasa diberikan kepada pelanggan,sementara
pelanggan itu sendiri tidak terlibat dalam proses produksi jasa tersebut,misalnya
jasa asuransi.
4. Heterogenitas. Perusahan perlu mengukur dan meningkatkan produktivitas dan
kualitas antarjenis jasa.
tahu produk mana yang benar-benar menguntungkan.
BIAYA BARANG DAN JASABIAYA BARANG DAN JASA
Biaya Berbeda Untuk Tujuan Berbeda
Ada 3 definisi biaya produk.setiap difinisi tersebut digunakan untuk
tujuan manajerial yang berbeda.ke 3 definisi biaya produk tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Biaya Produk Rantai Nilai (value chain product cost) adalah biaya
produk yang mempertimbangkan semua biaya, mulai dari riset dan
pengembangab,produksi,pemasaran,sampai layanan pelanggan.
2. Biaya Produk Operasional (operating product cost) adalah biaya
produk yang mempertimbangkan aktivitas yang dikonsumsi produk
mulai dari produksi,pemasaran,sampai dengan layanan pelanggan.
3. Biaya produk tradisional ( traditional product cost) adalah
akumulasi biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead pabrik yang
digunakan dalam menghasilkan produk.
Pembuat keputusan membutuhkan informasi. Akuntan manajemen memasok informasi
tersebut. Informasi yang diperlukan adalah informasi yang relevan untuk proses
pembuatan keputusan tersebut.
Biaya Relevan Dan Pendapatan Relevan
Biaya relevan (relevant cost) adalah biaya masa depan yang berbeda antara satu
alternatif dan alternatif lainnya. Berikut dua kriteria biaya relevan tersebut.
1. Biaya masa depan. Biaya masa depan berarti biaya tersebut belum terjadi. Biaya yang
sudah terjadi bukan merupakan biaya yang relevan.
Biaya berbeda antar-alternatif. Biaya berbeda antar-alternatif berarti bahwa suatu
elemen tertentu tidak memiliki jumlah yang sama antara satu alternatif dengan alternatif
lainnya. Biaya yang berbeda antar-alternatif disebut juga biaya diferensial (differential
cost).
Biaya harus memenuhi kedua kriteria diatas agar dapat dikategorikan sebagai biaya
relevan. Biaya masa depan tidak relevan apabila tidak berbeda antar-alternatif. biaya
yang berbeda antar-alternatif juga tidak relevan apabila biaya tersebut sudah terjadi.
Pada kriteria yang sama dan terkait dengan pendapatan, maka disebut pendapatan
relevan. Jadi, pendapatan relevan (relevant revenue) adalah pendapatan masa depan
yang berbeda antara satu alternatif dan alternatif lainnya. BIAYA DALAM PEMBUATAN KEPUTUSANBIAYA DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN
Sistem akuntansi manajemen dapat diklasifikasikan menjadi sistem akuntansi manajemen
konvensional dan kontemporer. Baik sistem akuntansi manajemen konvensional maupun
kontemporer banyak di temukan dalam praktik dunia nyata. Sistem akuntansi manajemen
konvensional saat ini lebih banyak digunakan daripada sistem akuntansi manajemen
kontemporer.
Sistem Akuntansi Manajemen Konvensional
Sistem akuntansi manajemen konvensional adalah sistem akuntansi manajemen yang
memfokuskan perhatian pada pengukuran output aktifitas berdasarkan volume produksi.
Sistem akuntansi manajemen konvensional sangat menekankan pada pembebanan biaya
berdasarkan alokasi. Kalkulasi biaya produk dalam sistem akuntansi konvensional adalah
penjumlahan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN KONVENSIONAL
& KONTEMPORER
SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN KONVENSIONAL
& KONTEMPORER
Tujuan utama sistem akuntansi manajemen kontemporer adalah untuk memperbaiki kualitas,
konten, relevasi, dan ketepatan waktu informasi biaya . sistem ini lebih menekankan pada
penelusuran dari pada alokasi biaya. Peran penelusuran pemicu penting dalam sistem akuntansi
manajemen kontemporer. Pemicu yang digunakan tidak hanya pemicu berbasis unit melaikan juga
pemicu berbasis nonunit.
manajemen berbasis aktivitas memiliki dua dimensi, yaitu:
1. Dimensi Biaya
Dimensi biaya menekankan pada penelusuran biaya ke objek biaya melalui penelusuran biaya
sumberdaya ke aktivitas dan kemudian ke objek biaya. Pada dimensi ini di analisis apa aktivitas
yang dilakukan seberapa besar sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas, dan apa objek
biayanya. Dimensi biaya ini dikenal dengan ABC(activity based costing). ABC merupakan metode
untuk menentukan biaya produk berdasarkan aktivitas. Melalui ABC diharapkan dapat diketahui
biaya produk yang akurat sehingga proses pembuatan keputusan yang terkait dengan produk
menjadi lebih tepat pula.
2. Dimensi Proses
Dimensi proses menekankan pada analisis pemicu, aktivitas yang dilaukan dan penilaian kinerja
aktivitas. Pada dimensi ini dilakiakn analisis terhadap aktivitas untuk mencari jawaban mengenai
pertanyaan apa aktivitas yang dilakukan, mengapa aktivitas dilakukan, dan seberapa baik
aktivitas dilakukan.
SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN KONTEMPORERSISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN KONTEMPORER