Konsep Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman.pptx

HabiburrahmanMunir 0 views 21 slides Oct 18, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

Konsep Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman


Slide Content

Konsep Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman Oleh: Sasta Suci Yuditha

Definisi Keamanan Dan Keselamatan Kebutuhan akan keselamatan atau keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya fisik. Ancaman terhadap keselamatan seseorang dapat dikategorikan sebagai ancaman mekanis,, kimiawi, retmal dan bakteriologis.

Klasifikasi Kebutuhan Keselamatan atau Keamanan Keselamatan Fisik Mempertahankan keselamatan fisik melibatkan keadaan mengurangi atau mengelurkan ancaman pada tubuh atau kehidupan. Ancaman tersebut mungkin penyakit, kecelakaan,bahaya,atau pemajanan pada lingkungan. Misalnya,seorang perawat mungkin perlu melindungiklien disointasi dari kemungkinan jatuh dari tempat tidur sebelum memberikan perawatan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi .

Keselamatan Psikologis Untuk selamat dan aman secara psikologi, seorang manusia harus memahami apa yang diharapkan dari orang lain, termasuk anggota keluarga dan profesionl pemberi perawatan kesehatan. Seseorang harus mengethuai apa yang diharapkan dari prosedur, pengalaman yang baru, dan hal-hal yang dijumpai dalam lingkungan. Misalnya , orang yang sakit atau acat lebih rentan untuk ter a ncam kesejahteraan fisik dan emosinya, sehingga intervensi yang dilakukan perawat adalah untuk membantu melindungi mereka dari bahaya.

Macam-macam bahaya atau kecelakaan Di rumah : Suatu peristiwa atau kejadian yang berakibat sakit atau cedera fisik bagi pemilik rumah atau kerusakan harta milik orang rumah tersebut . Contoh ; terkena sengatan listrik / kesetrum Di Rumah Sakit : Suatu peristiwa atau kejadian yang disebabkan oleh factor biologi , fisik , kimia , fisiologi atau ergonomi dan psikologi dapat menyebabkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja akibat pekerja , pengunjung , pasien , dan masyarakat disekitar lingkungan rumah sakit . Contoh : tertusuk jarum suntik atau jarum jahit bekas pasien

Cahaya: Sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang . Contoh : apabila munculnya cahaya berlebihan dari billboard maka akan mengganggu orang yang sedang tidur . Kebisingan : Sumber bahaya dari faktor fisika ditempat kerja , yang sumber bahaya tersebut perlu dikendalikan agar tercipta lingkungan kerja yang sehat , aman , nyaman dan produktif bagi tenaga kerja . Contoh : bising impulsive ( berulang ) yang terjadi secara berulang-ulang pada periode yang sama seperti suara mesin tempa

Cedera : Kerusakan fisik yang terjadi ketika tubuh manusia tiba-tiba mengalami penurunan energi dalam jumlah yang melebihi ambang batas toleransi fisiologis atau akibat dari kurangnya 1 atau lebih elemen penting . Contoh : Nyeri yang terlokalisasi , kekakuan , bengkak disekitar daerah yang cedera . Peralatan medis : Peralatan yang digunakan oleh tenaga medis Contoh : benda-benda bergerak yang dapat membentur ( ranjang pasien atau kursi roda )

Cara Meningkatkan keamanan Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri Menjaga keselamatan pasien yang gelisah Mengunci roda kereta dorong saat berhenti Penghalang sisi tempat tidur Bel yg mudah dijangkau Meja yang mudah dijangkau Kereta dorong ada penghalangnya Kebersihan lant ai Prosedur tindakan

Definisi kenyamanan Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2005) megungkapkan kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri). Meningkatkan kebutuhan rasa nyaman diartikan perawat telah memberikan kekuatan, harapan, hiburan, dukungan, dorongan, dan bantuan. Secara umum dalam aplikasinya pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah kebutuhan rasa nyaman bebas dari rasa nyeri, dan hipo/hipertermia. Hal ini disebabkan karena kondisi nyeri dan hipo/hipertermia merupakan kondisi yang mempengaruhi perasaan tidak nyaman pasien yang ditunjukan dengan timbulnya gejala dan tanda pada pasien.

Aspek-aspek Kenyamanan Kenyamanan dipandang secara holistik yang mencakup empat aspek yaitu: Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh. Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan). Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur alamiah lainnya.

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keamanan dan Kenyamanan Emosi Status Mobilisasi Gangguan Persepsi Sensory Keadaan Imunits Tingkat Kesadaran Informasi dan Komunikasi

Gangguan Tingkat Pengetahuan Penggunaan Antibiotik yang Tidak Rasional Status Nutrisi Usia Jenis Kelamin Kebudayaan

Prosedur Safety Patient Pada Praktik Kebidanan Menurut Supari tahun 2005, patient safety adalah bebas dari cidera aksidental atau menghindarkan cidera pada pasien akibat bidanan medis dan kesalahan pengobatan . Patient safety ( keselamatan pasien ) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman . Hal ini termasuk : assesment resiko , identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien , pelaporan dan analisis insiden , kemampuan belajar dari insident dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko .

Peran Bidan dalam Patient Safety Sebagai pemberi pelayanan kebidanan , bidan mematuhi standart pelayanan dan SOP yang ditetapkan . Menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayanan kebidanan . Memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang asuhan yang diberikan . Menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam pemberian pelayanan kesehatan . Menerapkan komunikasi yang baik terhadap pasien dan keluarganya . Peka, proaktif dan melakukan penyelesaian masalah terhadap kejadian tidak diharapkan . Mendokumentasikan dengan benar semua asuhan kebidanan yang diberikan kepada pasien dan keluarga .

Manfaat penerapan sistim keselamatan pasien Budaya safety meningkat dan berkembang Komunikasi dengan pasienberkembang Kejadian tidak diharapkan menurun . Peta KTD selalu ada dan terkini , Resiko klinis menurun , Keluhan dan litigasi berkurang , Mutu pelayananmeningkat , Citra rumah sakit dan kepercayaan masyarakat meningkat .

Kewajiban bidan secara umum terhadap keselamatan pasien Mencegah malpraktek dan kelalaian dengan mematuhi standart yang telah ditetapkan . Melakukan pelayanan kebidanan berdasarkan kompetensi . Menjalin hubungan empati dengan pasien . Mendokumentasikan secara lengkap asuhan . Teliti , obyektif dalam kegiatan . Mengikuti peraturan dan kebijakan institusi . Peka terhadap terjadinya cedera .

Contoh Kasus Patient Safety Kebidanan di Rumah Sakit Kasus Kasus An. Az. di Rumah Sakit S ( padang ) umur 3 tahun pada tanggal 14 februari 2021, pasien di rawat di ruangan melati Rs. S padang dengan diagnosa kejang demam . Sesuai order dokter infus pasien harus diganti dengan didrip obat penitoin namun bidan yang tidak mengikuti operan jaga langsung mengganti infuse pasien tanpa melihat bahwa terapi pasien tersebut infusnya harus didrip obat penitoin . Beberapa menit kemudian pasien mengalami kejang-kejang , untung keluarga pasien cepat melaporkan kejadian ini sehingga tidak menjadi tambah parah dan infusnya langsung diganti dan ditambah penitoin .

Analisis Dalam kasus ini terlihat jelas bahwa kelalaian bidan dapat membahayakan keselamatan pasien . Seharusnya saat pergantian jam dinas semua bidan memiliki tanggung jawab untuk mengikuti operan yang bertujuan untuk mengetahui keadaan pasien dan tindakan yang akan dilakukan maupun dihentikan . Supaya tidak terjadi kesalahan pemberian tindakan sesuai dengan kondisi pasien . Pada kasus ini bidan juga tidak menjalankan prinsip 6 benar dalam pemberian obat . Seharusnya bidan melihat terapi yang akan diberikan kepada pasien sesuai order, namun dalam hal ini bidan tidak menjalankan prinsip benar obat . Disamping itu juga, terkait dengan hal ini bidan tidak mengaplikasikan konsep patient safety dengan benar , terbukti dari kesalahan akibat tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan yang menyebabkan ancaman keselamatan pasien .

Pengembangan dan Penerapan Solusi Serta Monitoring atau Evaluasi Berdasarkan kasus diatas solusi untuk pemecahan masalah mengenai bidan yang tidak mengikuti operan pergantian jam dinas . Bidan harus mengetahui standar keselamatan pasien sesuai dengan uraian DepKes , sebagai berikut :

Standar Keselamatan Pasien RS (KARS – DepKes) Hak pasien Mendidik pasien dan keluarga Keselamatan pasien dan asuhan berkesinambungan Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja , untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan keselamatan pasien Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Mendidik staf tentang keselamatan pasien Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien .

SEKIAN TERIMAKASIH Oleh: Sasta Suci Yuditha