Krisis Finansial Global ringkas,materi presentasi.ppt

zukayamuflih 7 views 38 slides Aug 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 38
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38

About This Presentation

Tinjauan terhadap krisis ekonomi global


Slide Content

Global
Financial
Crisis 2008
Oleh Muhammad Ismail Yusanto
Ketua STEI Hamfara
Dirut SEM Institute

KRISIS FINANSIAL AS
• Adanya global inbalance dimana AS mengkonsumsi lebih besar dari
kemampuannya. Tercermin dari defisit ganda (defisit anggaran dan transaksi
berjalan)
• Kredit perumahan terhadap nasabah tak layak (subprime) senilai 1,2 triliun dollar
menjadi kredit macet setelah suku bunga pada tahun 2004/06 dinaikkan dari 1,0%
menjadi 5,25% karena nasabah tidak meningkat penghasilannya.
• Berkembangnya derivatif keuangan melalui collateralized debt obligations (CDOs)
senilai 480 milliar dollar yang dijual kepada investor AS dan asing. Pemegang
CDOs terakhirlah yang berguguran karena terimbas kredit macet.
• Krisis meluas melahirkan kelangkaan likuiditas sehingga dana tidak mengalir ke
sektor riil mengakibatkan timbulnya resesi ekonomi karena ekonomi AS adalah
yang terbesar di dunia.

Bagaimana
Dampaknya Terhadap
Indonesia?

DAMPAK BUAT INDONESIA
• Tidak ada dampak langsung. Indonesia tidak memiliki CDOs. Tapi kelangkaan
likuiditas di AS/Eropa menyebabkan dana jangka pendek yang ada di Indonesia, balik
kandang. Menyebabkan IHSG turun drastis karena lebih dari 60% pemain di bursa
Indonesia adalah pemain asing.
• Rupiah mengalami depresiasi karena uang hasil penjualan saham tadi dibelikan
dollar. Penurunan nilai rupiah berdampak pada kemampuan impor untuk bahan baku
industri. Sehingga industri dalam negeri mengalami penurunan
• Keadaan makin parah karena akibat resesi di AS, ekspor Indonesia ke AS juga ke
Eropa dan Asia (yang mengolah bahan tengah untuk diekspor lagi ke AS) turun.
Perusahaan mengalami kesulitan. PHK terpaksa dilakukan.
• Untuk menahan laju depresiasi rupiah, BI menaikkan BI rate, sehingga suku bunga
naik. Ini menyebabkan penurunan kegiatan usaha. PHK dan pengangguran
membengkak. Kemiskinan meningkat

DAMPAK KEBIJAKAN
PEMERINTAH
• Penjaminan dana pihak ketiga oleh pemerintah hanya untuk yang di bawah Rp 2
miliar mendorong capital flight. Pembelian dollar meningkat. Dollar terapresiasi
• Kebijakan buy-back untuk mendongkrak harga saham dan mendongkrak nilai tukar
rupiah menguntungkan pemodal luar negeri. Mereka mendapat rupiah lebih banyak
ketika menjual saham (karena harga saham naik) dan mendapat dollar lebih banyak
ketika membeli dollar (karena dollar murah).
• Kebijakan penaikan BI rate menyebabkan bank menahan diri dalam memberikan
pembiayaan/kredit sehingga sektor riil kesulitan likuiditas. Usaha mengalami
penurunan. PHK dan pengangguran membengkak. Kemiskinan meningkat.
Sementara sektor keuangan justru kelebihan likuiditas yang numpuk dalam
instrumen SBI. Uang tidak berfungsi sosial. Hanya menguntungkan orang berduit
saja.

Krisis finansial global tidaklah mengejutkan
Pertumbuhan ekonomi dalam
sistem kapitalis bersifat “siklik”
Tidak pernah benar-benar stabil
Tumbuh menuju puncak untuk
kemudian jatuh kembali (Abdul Muhsin Thahir
Sulaiman, ‘Ilajul Musykilah al Iqtishadiyah bi al-Islam)
Dalam 100 tahun terakhir telah terjadi 20 kali krisis (ISEII, 2008)
Mengapa?

Terjadi pertumbuhan
“tidak nyata”
Sektor finansial tumbuh tidak
proporsional dibandingkan sektor riil
Indonesia : dominasi sektor finansial pasca krisis
Global : sejak 1980 sektor finansial tumbuh luar biasa
dengan ragam instrumen investasi

The new king of capitalism
(The Economist, 2005)
•Investor pasar finansial menjadi raja baru
•Periode 2003 – 2005 pasar ekuitas global TUMBUH 60%
•Periode 10 tahun terakhir pasar ekuitas global tumbuh
3.000%
Liberalisasi
Finansial
Kerawanan
Finansisial
Krisis
Finansial
Twin
crisis
Krisis nilai tukar
Krisis perbankan

Paul Kruggman (1999)
•Krisis 1997 dan 2008 adalah
konsekwensi munculnya ekonomi buih.
•Keajaiban Asia (Asian Miracle)
ternyata hanya ilusi karena faktanya
kinerja pertumbuhannya hampa,
seperti BALON (Bubble Economy).

Setiap
pertumbuhan
ekonomi
Menyerap tenaga kerja
2001 : 253.000 orang
2003 : 248.000 orang
2006 : 42.000 orang
Apa yang terjadi?Apa yang terjadi?
Data Bappenas (2006)
Pertumbuhan semu tidak berefek
secara optimal kepada sektor riil dan
pembukaan lapangan kerja

Deteksi Ekonomi Balon
•Perangkat deteksi membandingkan laju
pertumbuhan sektor perdagangan (tradable)
dengan non perdagangan (non tradable)
•Ketika kredit dikucurkan deras (lending
boom), sektor non perdagangan akan
mengalami perkembangan lebih cepat
ketimbang sektor perdagangan.
• Nilai kapitalisasi di lantai bursa jauh melampui nilai riil-nya. Bubble economy rentan
terhadap rumor/isu. Akibat panic selling, harga saham bisa jatuh. Kerugian sangat besar
(1bulan terakhir turun hingga 2,3 triliun dollar atau setara Rp 22 ribu triliun)
• Dampak buruk akan semakin nyata bila mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dollar

Perkembangan perdagangan saham
Indonesia 3,3% (tertinggi di kawasan)
Malaysia 1,4%
Thailad 2%
Korea 2,1%
Ekspektasi bursa saham
Padahal FAKTANYA:
Fundamental perusahaan Indonesia lebih buruk berdasar:
•Rasio utang
•Kemampuan membayar utang
•Ekspektasi pendapatan

Krisis Finansial Global
KEGAGALAN KAPITALISME!
•Kapitalisme tidak pernah bisa menciptakan kestabilan
dan keadilan ekonomi. Invisible hand tidak pernah ada.
Setiap kebijakan ekonomi, termasuk di bidang keuangan
pasti bersifat kontradiktif dan tidak solutif.
•Pasar bebas tanpa intervensi (free market without
intervention) pemerintah hanya ilusi. Atas nama program
penyelamatan ekonomi, pemerintah AS menyuntik dana
700 milyar US$, Inggris 691 miliar US$, Jerman 679 miliar
US$, Irlandia 549 US$, Perancis 494 US$. Apa bedanya
dengan subsidi?
•Juga penuh ironi. Mengapa subsidi bbm, listrik, dan
lainnya untuk rakyat ditentang, sementara “subsidi” untuk
perusahaan besar (orang kaya) dibolehkan?

Akar Masalah Krisis Finansial
Global
STRATEGIS
Pertama: Uang tidak lagi sebagai alat tukar saja
Uang telah menjadi komoditi yang diperdagangkan (dalam bursa
valuta asing dan bursa saham) dan ditarik keuntungan (interest)
alias bunga atau riba dari setiap transaksi peminjaman atau
penyimpanan uang
Kedua: Persoalan mata uang
Penggunaan uang kertas dan nilai mata uang suatu negara terikat
dengan negara lain, tidak pada dirinya sendiri, sehingga
nilainya tidak pernah stabil
Ketiga: Berkembangnya kegiatan ekonomi judi (maysir) dan penuh
spekulasi (gharar) seperti dalam “perdagangan” saham dan
produk keuangan derivat.

Excess
Fund
Sektor
Usaha
(Riil)
Bank
(Deposito)
Hard Currency
(Dollar)
Saham/Surat
Berharga
Lain
Pola Aliran Dana Konvensional
Sektor riil
Sektor finansial/
non riil

Excess
Fund
Sektor
Usaha
(Riil)
Bank
(Deposito)
Hard Currency
(Dollar)
Saham/Surat
Berharga
Lain
Pola Aliran Dana Konvensional Bersifat Kontradiktif
Bila harga saham turun:
- Dana lari ke bank
- Bila bunga rendah, dollar
naik, memukul sektor riil

Excess
Fund
Sektor
Usaha
(Riil)
Bank
(Deposito)
Hard Currency
(Dollar)
Saham/Surat
Berharga
Lain
Pola Aliran Dana Konvensial Bersifat Kontradiktif
Bila bunga bank rendah:
1.Harga saham meningkat
2.Harga dollar naik (depresiasi
rupiah), memukul sektor riil

Excess
Fund
Sektor
Usaha
(Riil)
Bank
(Deposito)
Hard Currency
(Dollar)
Saham/Surat
Berharga
Lain
Pola Aliran Dana Konvensional Bersifat Kontradiktif
Bila bunga bank tinggi:
1.Harga saham menurun
2.Harga dollar turun
3.Tapi kenaikan bunga,
memukul sektor riil

Krisis Moneter
Depresiasi Rupiah
Sektor Riil
Sektor
Keuangan
Impor 
Usaha 
Bunga
pinjaman 
Negatif
spread
Investasi 
Pertumbuhan ekonomi 
•Pengangguran 
•Pendapatan Masyarakat 
Krisis Sosial
Dampak Ikutan Krisis Moneter

Motif
Spekulasi
Judi
Riba
•Nasi’ah
 pinjaman
 bank
konvensional
•Fadhl
 pertukaran
 bursa valas
•Zero-sum game
 Bursa saham
Velocity of
money 
dan
Distribusi 
Kesenjangan
ekonomi 
Motif Spekulasi

Selalu Kontradiktif
•Tidak ada satu pun kebijakan di bidang keuangan
(moneter) yang tidak menimbulkan masalah
•Persoalan semakin rumit, karena “perdagangan”
saham dan valuta asing telah menjadi “pasar”
spekulasi dan judi (Maurice Allais, 1998), yang
sama sekali tidak bisa dikontrol.
•Ketika terjadi gejolak di pasar saham dan valuta
asing, alat kendali hanya menaik dan menurunkan
bunga yang selalu problematis karena pasti akan
berpengaruh pada sektor riil
•Penurunan sektor riil akan mengakibatkan
peningkatan pengangguran dan kemiskinan

AKAR MASALAH IDEOLOGIS
•Krisis finansial global adalah fasad atau kerusakan
akibat kemaksiyatan yang dilakukan oleh manusia
di bidang ekonomi
•Melakukan yang haram (riba, judi, gharar) dan
meninggalkan yang wajib (dinar dirham, konsep
kepemilikan, peran negara)
•Krisis ini adalah peringatan untuk kembali kepada
jalan yang benar
•Jalan yang benar adalah jalan Islam

SOLUSI IDEOLOGIS
•Ganti sistem ekonomi dan keuangan kapitalisme
dengan sistem ekonomi dan keuangan Islam
•Ganti paradigma ekonomi dan keuangan berasas
manfaat semu dengan asas halal dan haram
berdasarkan syariah yang akan memberikan
manfaat hakiki.
•Sistem ekonomi dan keuangan Islam akan
memberikan rahmat (kebaikan) kepada semua
orang, muslim maupun non muslim.
•Kestabilan dan keadilan ekonomi akan tercipta,
kesejahteraan untuk semua

•Menata kembali sektor riil dengan pelaku pasar rakyat luas, dengan
barang dan jasa yang nyata sehingga memberikan dampak ekonomi
(pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja) secara nyata pula,
•Tinggalkan pasar semu (bersifat bubble) yang elitis (hanya segelintir
orang yang menikmati), spekulatif (berdasar rumor bukan
rasionalitas), manipulatif (banyak mengandung tricki-tricki jahat) dan
destruktif (merusak ekonomi riil seperti yang sekarang ini sedang
terjadi) yang berakibat pada proses pemiskinan masyarakat
•Memfungsikan uang hanya sebagai alat tukar saja dengan
menghapus kegiatan judi dan spekulasi dan menghilangkan riba
sebagai sumber labilitas ekonomi
•Memberlakukan mata uang dinar dan dirham dan dunia perbankan
juga harus segera ditata dengan menerapkan lembaga keuangan
sesuai prinsip-prinsip syariah sebagai satu-satunya pilihan
SOLUSI STRATEGIS

Syariah
Allah
ManusiaManusia
Dengan Dirinya Dengan Dirinya
SendiriSendiri
Sesama Sesama
ManusiaManusia
AqidahAqidah
IbadahIbadah
Makanan, minumanMakanan, minuman
Pakaian, AkhlaqPakaian, Akhlaq
Mu’amalahMu’amalah
DakwahDakwah
UqubatUqubat

Subyek Pelaku Syariah
1.Ibadah
2.Makanan, minuman,
pakaian, akhlaq
3.Muamalah
4.Dakwah
Individu
Kelompok Negara
1.1.Mu’amalahMu’amalah
2.2.DakwahDakwah
1.1.Mu’amalahMu’amalah
2.2.DakwahDakwah
3.3.UqubatUqubat

Dana
Private
goods
Public
goods
Capital
(Stock Concept)
Money
(flow concept)
•Diinvestasikan
•Dizakati
•Qard/shadaqah
•Spekulasi
dilarang
•Dibelanjakan
•Dilarang
ditimbun
Velocity of
money 
Pendapatan
masyarakat 
Kondisi
ekonomi 
Konsep Moneter Islam

.Uang
Masa Rasulullah
Mata uang asing di Hijaz
•Dinar emas Romawi
•Dirham perak Persia
Digunakan
berdasarkan
beratnya
Diadopsi
sebagai mata
uang Islam
Menggunakan
cap dan ukuran
Romawi / Persia

Standar Berat Dinar dan Dirham:
Standar Berat
Syar’i
Perhitungan Berat
(gram)
Keterangan
1 dinar emas - 4,25 Standar berat
dinar
1 dirham perak7/10 x 4,25 gr
emas
2,975 1 dirham = 7/10
mitsqal
.Uang
Masa Rasulullah

1.Tidak diperbolehkannya menimbun emas & perak yang
berfungsi sbg alat tukar.
2.Penentuan nisab zakat (khususnya zakat mal) disandarkan
kepada emas (dzahab) dan perak (fidloh).
3.Hukum peradilan Islam seperti diyat dan batas pencurian
menggunakan standar emas dan perak
4.Aturan tentang pertukaran mata uang selalu dinyatakan
dalam emas & perak
5.Nabi Muhammad melegalisir istilah yang berhubungan
dengan nilai uang kepada emas & perak, yaitu “uqiyah,
dirham, daniq, qirath, mitsqal & dinar
Mengapa Dinar dan Dirham?

Il-Khanid gold dinar (1285) of Arghun Khan.
Timurid silver dirham (1388) of Timur-i-Lenk

•Nilai mata uang ditentukan dgn beratnya.
•Dinar terbuat dari emas 22 karat
•Dirham terbuat dari perak, terdiri koin nash (20 dirham),
nawal (5 dirham) dan sha’ira (1/60 dirham)
•Periode awal, nilai tukar Dinar : Dirham = 1 : 10 & stabil
untuk waktu yg lama.
•Periode Khalifah Abdul Malik ditetapkan 4.25 gr per
dinar, 3,98 gr per dirham.
•Periode Ibnu Faqih (289 H), nilai dinar : dirham = 1 : 17
& stabil pada 1 : 15.
Ribuan tahun kemudian nilai tukar 1 : 15
berlaku di USA pada tahun 1792 - 1834
Standarisasi Dinar dan Dirham

Apa Hubungan
Uang Kertas
Dengan
Krisis Moneter?

USA pada th. 1792 – 1834 menerapkan exchange rate
1:15, sementara di Eropa 1: 15.5 s.d. 1:16.6, sehingga
mata uang emas keluar dari USA ke Eropa & sebaliknya
uang perak mengalir ke USA.
Ini disebut oleh Thomas Gresham (1857 M)
“Good money drives out bad money or bad quality money
would substitute good Quality money”

Th 1263 – 1328 M Sarjana Islam Ibnu Taimiyah (masa khalifah
Mamluk) mengalami hal yg sama
Tiga jenis mata uang yg beredar, yaitu dinar emas, dirham
perak dan fulus tembaga (bronze). Peredaran dinar terbatas,
dirham berfluktuasi bahkan kadang menghilang, sedangkan
fulus beredar luas. Beliau memformulasikan “Money with bad
quality (fulus) will drive out money with good quality (dinar &
dirham)
Pemerintahan Mamluk mengalami ketidakstabilan
moneter, karena terlalu banyak fulus beredar &
menambah unsur bronze pada mata uang
dirham, karena nilai instrinsik mata uang tidak
didukung nilai riilnya

Money
Commodity
Money
Credit
Money
Full-bodied Representative
Partial
Reserve
Token, Fulus Fiat Bank
Federal Bank
Private Bank
100% Reserve
Notes
Checking
Deposites

•Sistem uang emas akan mengakibatkan
kebebasan pertukaran emas, mengimpor dan
mengekspornya
•Kurs pertukaran mata uang antar negara tetap.
•Adanya sikap hati-hati bagi pemerintah dalam
peredaran uang kertas
•Dengan standar emas, pengiriman barang antar
negara menjadi mudah.
•Tiap negara akan menjaga kekayaan emas,
sehingga tidak akan terjadi pelarian emas dari
satu negara ke negara lain.
.Keunggulan dinar dan dirham

INSYA ALLAH
WASSALAM
Tags