Kuliah 03 Magister HKI (Aspek Perbedaan PHI).ppt

AminullohIrham 4 views 7 slides Oct 24, 2025
Slide 1
Slide 1 of 7
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7

About This Presentation

perbedaan pemikiran hukum islam


Slide Content

Kuliah 3Kuliah 3
Aspek-aspek Perbedaan Aspek-aspek Perbedaan
dalam Pemikiran Hukum Islamdalam Pemikiran Hukum Islam
Karena berbagai faktor internal maupun eksternal
pemikiran para ulama dalam bidang Hukum
berkembang:
a.Dinamis (terus mengalami perkembangan, perubahan,
dekonstruksi, dan rekonstruksii dari waktu ke waktu)
b.Variatif (terdapat banyak perbedaan antara ulama satu
dengan yang lain dan antara kecenderungan yang
berkembang di antara lingkungan social).

Aspek-aspek Perbedaan
pemikiran para ulama
1.Kecenderungan pilihan tema/materiil (ritual,
ekonomi, masalah keluarga, politik, kebudayaan,
peradaban, dll)
2.Pilihan metode ijtihad (manhaj Istinbath)
3.Kesimpulan Hukum (tentang status hukum dan
implementasinya).
4.Respons intelektual atas keragaman pemikiran
5.Strategi implementasi (tathbiqi)

Para ulama memiliki kecenderunganya masing-masing dalam
membahas tema favoritnya:
a.Ritual (shalat, puasa, haji, zikir, dll.)
b.Masalah keluarga (nikah, nafkah, syiqaq, talak, rujuk, li’an, zhihar,
adopsi, perwalian, hadhonah dll.)
c.Ekonomi (pertanian, industry, perdagangan, perbankan, syirkah, gadai,
asuransi, dll.)
d.Politik (khilafah, imarah, imamah, mamlakah, demokrasi, dll)
e.Sosial (kemiskinan, kebodohan, konflik sosial, tertib social, dll.)
f.Kebudayaan dan peradaban (jender, pakaian, makanan, pengobatan,
IPTEK, kesenian, dll.)
g.Lingkungan hidup
1. Pilihan tematik materiil

2. Metode Ijtihad
(rumus berpikir)
Aspek ini terkait dengan pemikiran tentang sumber-sumber
hukum Islam (dalil) dan metode interpretasinya (manhaj ijtihad).
Para ulama berbeda dalam hal:
a.Jenis-jenis sumber hukum yang bisa digunakan
b.Kriteria validitas (tsubut) dan aksebtabilitas (qabul) nash /
matan Hadits yakni antara pendekatan / kritik sanad dan kritik
matan.
c.Pola apresiasi dan interpretasi terhadap nash yang valid/
sahih, yakni antara pola pendekatan literal /tekstual dan
kontekstual serta antara pendekatan Bayani. Burhani dan ‘Irfani.

3. Kesimpulan Hukum
(status hukum & prosedur Implementasi)
1. Status Hukum
Ahkam al-khamsah (wajib, sunnah, mubah, makruh, haram), Halal-
haram , Sah-batal-fasid, Sunnah-bid’ah, ‘Azimah (tasydid)-Rukhshah
(takhfif)
2. Prosedur/cara implementasi aturan hukum
syarat, rukun, mandubat, makruhat, mubthilat, dan bentuk sanksi
bagi mereka yang melanggarnya
Catatan:
Oleh karena kesimpulan hukum merupakan pesepsi dan bukan
fakta, maka keragaman dan dinamika merupakan hal yang alamiah.

4. Respons intelektual
atas keragaman pemikiran
hukum
Sekalipun keragaman pemikiran merupakan niscaya dan
tidak bisa dihindari, namun konsep respons terhadap
varian pendapat tersebut muncul dalam beberapa
bentuk:
a.Eksklusivisme
b.Inklusivisme
c.Pluralisme
d.Partikularisme
e.Paralelisme

5. Strategi Implementasi
dan transformasi sosial
Aspek ini terkait dengan pilihan langkah untuk melakukan
transformasi sosial agar kehidupan Masyarakat semakin
sesuai dengan hasili kesimpulan hukum dan format tatanan
sosial /kondisi yang dicita-citakan:
a.Pendekatan struktural (jalur politik & legal policy)
b.Pendekatan kultural (jalur kultur melalui pendidikan,
kebudayaan, kesenian, media sosial, silaturrahim, layanan
sosial, dan kearifan lokal/kultural lainnya)
Catatan:
Dua pendekatan tersebut seharusnya dipandang sebagai
elemen yang saling melengkapi bukan dipertentangkan