Teknik Persuasi dalam Public Speaking Kul Ke-12 Dosen : Dr. Drs. Harlansyah, M.Si
Pendahuluan Public speaking (berbicara di depan umum) merupakan keterampilan esensial (krusial, penting, primer, kritis) dalam berbagai konteks, mulai dari ruang kelas , meja perundingan, ruang peradilan, hingga arena bisnis. Kemampuan untuk mempersuasi audiens merupakan inti dari keberhasilan public speaking .
Public speaking is the art of giving power to words - to influence, inspire and transform lives Berbicara di depan umum adalah seni memberi kekuatan pada kata-kata – untuk mempengaruhi, menginspirasi, dan mengubah kehidupan . ( Dirish Mohan , 2019)
Menurut DeVito (1997) : Keberhasilan public speaking dalam mengukuhkan atau mengubah sikap atau kepercayaan dan dalam mengajak audiens untuk berbuat sesuatu akan bergantung pada pemanfaatan prinsip-prinsip persuasi.
Menciptakan kemampuan berkomunikasi di depan publik pd dasarnya s g t tergantung pd peran kita s bg pembicara atau orang yang mengawali pembicaraan , d g n memperhatikan hal 2, sbb : Kesiapan (preparedness) Kesungguhan (seriousness) Ketulusan (sincerity) Kepercayaan diri (confidence) Ketenangan (poise) Keramahan (friendship) Kesederhanaan (moderation)
Menurut Burgon dan Huffner (2002), ada 3 jenis pola komunikasi yaitu : Komunikasi Asertif yaitu kemampuan komunikasi yang mampu menyampaikan pendapat secara lugas kepada orang lain (komunikan), namun tidak melukai atau menyinggung secara verbal maupun non verbal (tidak ada agresi verbal dan non verbal). Komunikasi Pasif yaitu pola komunikasi yang tidak mempunyai umpan balik yang maksimal, sehingga proses komunikasi sering kali tidak efektif. Komunikasi Agresif yaitu pola komunikasi yang mengutarakan pendapat / informasi / pesan secara lugas, namun terdapat agresi verbal maupun non verbal.
Persuasif ≠ Koersi f Persuasif : dilakuk a n dengan bujukan, halus, luwes yang mengandung sifat2 manusiawi yang berdampak pada kesadaran , kerelaan menerima disertai perasaaan senang . Koersi f : mengandung san k si / ancaman (p erintah , suap , pemerasan , boikot yang berdampak pada perubahan sikap karena keterpaksaan ) .
Apapun yg melibatkan pembentukan sikap ( attitudes ) akan terkait dengan persuasi . Apa itu sikap atau attitudes ? Kita memiliki sikap tersendiri ttg kehidupan kita, terhadap perguruan tinggi , tentang musi k , uang, sex, ras , bahkan ttg Tuhan . Kita semua tidak memiliki sikap yang sama terhadap semua hal . Kita bahkan mungkin tidak peduli terhadap hal yang penting bagi teman sejawat kita . K ita memiliki sikap yg membentuk dunia kita d g n cara yg tidak selalu kita sadari . Persuasi adalah kajian tentang sikap dan bagaimana mengubahnya .
Memahami Komunikasi Persuasif : Pada awalnya , Komunikasi Persuasif sering di sama kan dengan retorika . Dalam retorika dibahas ttg keterampilan & seni persua sif dalam membangun s uatu pidato . Dalam perkembangan selanjut nya Winston Brembeck dan William Howell (2002) , mendeskripsikan persuasi sebagai upaya sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan dengan memanipulasi motif manusia menuju tujuan yang telah ditentukan . Kedua Profesor ini mengembangkan pendapatnya ttg definisi persuasi sebagai “ c ommunication intended to influence choice” ( komunikasi yang diperuntukkan untuk memengaruhi pilihan ).
Prinsip – Prinsip Persuasi (menurut Littlejohn dan Jabusch , 2011 ) Prinsip Pemaparan Selektif ( Selective Exposure Principle ) yaitu para pendengar (seluruh khalayak) mengikuti hukum pemaparan selektif. Hukum ini setidaknya memiliki dua bagian: 1). Pendengar akan secara aktif mencari informasi yg mendukung opini, kepercayaan, nilai, keputusan dan perilaku mereka. 2). Pendengar akan secara aktif menghindari informasi yg bertentangan dengan opini, kepercayaan, sikap, nilai dan perilaku mereka yg sekarang. 2. Prinsip Partisipasi Khalayak. Persuasi akan berhasil bila khalayak ikut berpartisipasi aktif dalam presentasi. Implikasinya, persuasif adalah proses transaksional . Proses ini melibatkan baik pembicara maupun pendengar.
3. Prinsip Inokulasi. Persis seperti menyuntikkan probiotik (bakteri baik) ke dalam tubuh yang akan membuat tubuh mampu membangun sistem kekebalan. Prinsip inokulasi ini menyajikan kontra-argumen dan kemudian menjelaskan kelemahannya akan memungkinkan khalayak mengebalkan diri mereka sendiri terhadap berbagai kemungkinan serangan terhadap nilai dan kepercayaan mereka. 4. Prinsip Besaran Perubahan. Makin besar dan penting perubahan yang ingin dihasilkan atas diri khalayak, maka menjadi semakin sukar pula tugasnya. Manusia berubah secara berangsur. Persuasi, karenanya, paling efektif bila diarahkan untuk melakukan perubahan kecil dan dilakukan untuk periode waktu yang cukup lama.
Klasifikasi A udiens Audiens yang tidak bersahabat secara terbuka . Audiens yang tidak bersahabat . Audiens yang netral . Audiens yang ragu-ragu . Audiens yang tidak mengetahui . Audiens yang mendukung . Audiens yang mendukung secara terbuka .
Teknik - Teknik P ersuasi dalam Public Speaking Teknik persuasi dapat meningkatkan kemampuan public speaking , sbb : Teknik A sosiasi Teknik I ntegrasi Teknik G anjaran Teknik T ataan Teknik R ed- H erring
Teknik A sosiasi Penyajian pesan komunikasi dengan cara menumpangkan pada suatu objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak , yg sering dilakukan dunia bisnis dan politik Ex : film tendangan dari langit yg memasang Irfan Bachdim sbg aktor atau penggunaan Artis Ibu kota sebagai calon anggota dewan.
Teknik Integrasi Kemampuan pembicara menyangkutkan diri secara komunikatif dengan audiens , menggunakan kata-kata verbal atau nirverbal , yang menggambarkan pembicara “ sama ” dengan audiens . Ex : penggunaan kata “ kita ” bukan “ saya ” atau “ k ami ”. Kita berarti saya , anda . Dengan maksud yg diperjuangk a n pembicara bukan h a ny a kepentingan nya sendiri tetapi juga kepentingan audiens .
Teknik Ganjaran Teknik iming-iming / hal -hal yg menguntungkan / memberi harapan pd audiens . Berbeda dengan teknik fear arousing ( pembangkit rasa takut ) yg menggambarkan konseku e nsi buruk dengan ancaman hukuman . Teknik ganjaran dpt menumbuhkan kegairahan emosional , sementara fear arousing dpt menimbulkan ketegangan emosional .
Teknik Ganjaran Contoh teknik ganjaran : kampanye ttg keluarga berencana yg menunjukkan betapa bahagianya sebuah keluarga kecil . C on t o h teknik fear arousing : kampanye ttg anti rokok yg menunjukkan bahaya-bahaya merokok ( kerusakan pada organ tubuh , dan timbul berbagai macam penyakit berat ).
Teknik Tataan Seni menata pesan dengan imbauan emosional sedemikian rupa , sehingga bangkit perhatian audiens . Fakta dari pesan tetap utuh , tidak diubah , tidak ditambah dan tidak dikurangi . Pembicara mempertaruhkan kehormatannya sebagai pusat kepercayaan . Apabila dalam menghias pesan , yg membuat faktanya menjadi cacat , maka pembicara akan kehilangan kepercayaan dari audiens yg sudah dibinanya .
Teknik R ed- H erring Seni dari pembicara / komunikator untuk meraih kemenangan dalam perdebatan . Mengelakkan argumentasi yg lemah untuk kemudian sedikit -demi sedikit beralih ke aspek yg dikuasainya sbg menjadi senjata utk menyerang balik lawan . Biasanya dilakukan pada saat pembicara / komunikator dalam posisi terdesak .
Teknik Persuasi dalam Public Speaking : Teknik persuasi dapat meningkatkan kemampuan public speaking , sbb : 1. Penggunaan Kisah Naratif : Menggambarkan kisah atau skenario memungkinkan audiens untuk lebih terhubung secara emosional. Kisah dapat memperjelas ide, membuat pesan lebih mudah diingat, dan membangun kedekatan dengan audiens . 2. Penggunaan Bahasa Tubuh yang Kuat : Bahasa tubuh yang kuat, termasuk gerakan tangan, kontak mata, dan postur tubuh, dapat meningkatkan daya tarik dan kepercayaan audiens . Ekspresi wajah yang sesuai juga membantu menyampaikan emosi yang mendukung pesan Anda.
3. Kredibilitas dan Penggunaan Fakta : Membangun kredibilitas dengan memberikan fakta dan data yang relevan memperkuat argumen Anda. Penggunaan sumber yang dapat dipercaya dan merinci informasi dengan tepat meningkatkan kepercayaan audiens . 4. Interaksi dengan Audiens : Melibatkan audiens dengan pertanyaan, poling , atau interaksi langsung menciptakan keterlibatan yang lebih dalam. Hal ini tidak hanya mempertahankan perhatian, tetapi juga memberikan kesempatan untuk menyampaikan pesan secara lebih pribadi.
5. Vokal yang Variatif : Mengubah intonasi, volume, dan kecepatan bicara mempertahankan ketertarikan audiens . Vokal yang variatif juga membantu menyoroti poin penting dan menciptakan nuansa yang lebih menarik. 6. Penggunaan Visual dan Audio : Mendukung presentasi dengan elemen visual seperti slide , grafik, atau video dapat meningkatkan pemahaman dan retensi (menyimpan/deposit) informasi. Penggunaan elemen audio, seperti kutipan atau efek suara, dapat memberikan dampak yang lebih besar pada audiens . 7. Kepribadian dan Gaya Berbicara yang Autentik : Menjadi diri sendiri, menunjukkan keaslian, dan menggunakan gaya berbicara yang sesuai dengan kepribadian Anda membantu menciptakan koneksi yang lebih erat dengan audiens . Orang lebih mudah dipersuasi oleh individu yang mereka anggap autentik.
Tahap Persuasif A : Attentions ( perhatian ) I : Interest ( minat ) D : Desire ( h asrat ) D : Decision ( k eputusan ) A : Action ( k egiatan )
Tahap Persuasif Dimulai dengan upaya membangkitkan perhatian ( attentions ) khalayak . Didukung dengan penampilan yang menarik khalayak . C on t o h : wajah yg cerah , senyum yg Ikhlas , tatapan mata yg hangat akrab. Utarakan hal2 yg menyangkut kepentingan audiens yang dapat mengundang minat ( interest ) mereka ? . Maka dari it u : “ know your audience ”
Lanjutan Tahap Persuasif Tahap berikutnya adalah memunculkan hasrat ( desire ) dari audiens unt uk melakukan hal2 yg di ajak oleh pembicara / komunikator (melalui bujukan) . Pembicara / Komunikator perlu menampilkan e motional appeal ( imbauan emosional ) agar audiens mengambil keputusan ( decision ) unt melakukan sebagaimana yang diharapkan pembicara / komunikator .
Tahapan komunikasi persuasif bisa diketahui hasilnya dalam beberapa saat saja , tetapi juga dalam jangka waktu yang lama atau bahkan bertahun-tahun . C on t o h : penjual obat di pasar, dan sosialisasi Keluarga Berencana . Lanjutan Tahap Persuasif