kuliah prof Forensic DNA Typing 2025.pptx

AndreKusuma20 6 views 39 slides Sep 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 39
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39

About This Presentation

kuliah tentang DNA


Slide Content

Forensic DNA Typing Djaja Surya Atmadja. Dep. Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia [email protected]

Ilmu Kedokteran Forensik Cabang ilmu kedokteran Menerapkan pengetahuan kedokteran Untuk penegakan keadilan Berperan membantu pembuktikan Kasus hukum (pidana, perdata dan administrasi) terhadap tubuh dan nyawa manusia

Pasal 133(1) KUHAP Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani korban baik luka, keracunan atau mati , yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman, dokter dan atau ahli lainnya

Pasal 1(28) KUHAP Keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan

Ilmu Kedokteran Forensik IKF klinik: korban hidup IKF patologi: korban meninggal IKF laboratoris: barang bukti biologis yang berasal dari manusia

DNA FORENSIK Perkembangan pesat dalam 40 tahun terakhir 1985: Alec J Jeffreys menulis DNA ‘fingerprint’ di majalah Nature DNA diterima sebagai bukti di pengadilan sejak sejak 1988 (AS), 1990 (Hongkong), dan 1997 (Indonesia)

Kasus pertama DNA 1985 wanita muda dicekik dan diperkosa : tak ada tersangka 1987: 2 tersangka Pemeriksaan DNA: DNA dari 2 vagina sama , tapi tidak cocok dengan 2 tersangka Tersangka 6500: tidak ada yang cocok , tapi ada sepasang DNA kembar Cocok dengan DNA Collin Pitchfork

Kromosom dan DNA

Deoksiribo Nucleic Acid Materi keturunan Makromolekul intra seluler pada sel tingkat tinggi (eukariotik) Senyawa gabungan: gula ribose gugus fosfat basa nitrogen CTGA

Sel eukariotik

Core-DNA (c-DNA) Ada di dalam nucleus dan kepala sperma Tahun 1954: Watson and Crick  struktur double helix Mengkode informasi genetik untuk pembentukan protein dan enzim

mitochondria-DNA (mt-DNA) Di dalam mitokondria Pada sel sperma ada pada leher sperma Struktur: double ring Mengkode protein dan enzim rantai pernapasan

c-DNA dan mt-DNA dalam sel

Gregor Mendel

Proses pembuahan

Saat pembuahan Kepala sperma (c-DNA ayah) bergabung dengan inti sel ovum (c-DNA ibu)  gabungan c-DNA ayah dan ibu (parental inheritance, hukum Mendel) Leher sel sperma (mt-DNA ayah) tertinggal di luar sel  hanya mengandung mt-DNA ibu (maternal inheritance)

Pengelompokan DNA Sentromer: species specific chromosome specific Telomere (ujung kromosom): individual spesific

Tujuan DNA forensik Identifikasi personal: 1. Asal usul : kasus paternitas 2. Hubungan kekeluargaan 3. Identifikasi korban tak dikenal 4. Penentuan jenis kelamin 5. Perkiraan Usia 6. Ciri individu Pencarian asal usul bahan biologis : 1. Spesies , sex, gol . darah dan HLA 2. Penentuan individu 3. Penentuan ciri (traits) individu

Keunggulan DNA Memastikan identitas DNA stabil DNA dapat diperbanyak (PCR) Pemeriksaan mudah dan cepat DNA distribusi luas  sampel variasi Penentuan ras , fenotip , umur Paternitas : antenatal, postmortal , dan paternitas tanpa ayah Perkosaan ‘ salome ”: jumlah dan identitas para pelaku Sengketa Waris , wali nikah

Pemeriksaan PCR based Sampel : darah , liur , buccal swab , jaringan , tulang , gigi Hanya memerlukan DNA 100 pg – 10 ng Amplifikasi dengan PCR: jutaan – milyaran kali

Short Tandem Repeats (STR)

Pemeriksaan DNA saat ini Mencari hubungan orangtua anak , dan identifikasi : Short Tandem Repeats (STR) Mencari hubungan ayah: STR atau Y-STR Mencari hubungan ibu anak : X-STR, mt-DNA Mencari silsilah : Y-STR dan mt-DNA Mencari ciri individu : Single Nucleotide Polymorphisms (SNPs) Memperkirakan umur : metilasi DNA

Database DNA Database DNA populasi : untuk menghitung probabilitas paternitas ( Untoro E, Atmadja , Legal Medicine 2009) Database DNA Criminal: database DNA penjahat  dibuat oleh kepolisian RI dan sharing data via Interpol

DNA forensik di Indonesia

Dep. Kedokteran Forensik dan Medikolegal FKUI Mulai pemeriksaan DNA Mei 1996 Pemeriksaan DNA berbasis PCR Lokus : D1S80  HLA DQA dan Polymarker  amelogenin dan STR Jenis pelayanan : kasus perdata >>>> kriminal

Variasi Kasus Kasus paternitas : selingkuh (antenatal, postnatal, postmortem), kasus imigrasi , bayi tertukar , sengketa waris Delik susila : perkosaan , incest Trace evidence Personal identification: pembunuhan , terorisme , kecelakaan pesawat

Penerimaan DNA di Pengadilan Kendala awal : DNA dianggap fotokopi . Yurisprudensi : diterima sebagai bukti di PN maupun Pengadilan Agama sejak 1997 Masalah : sedikit pakar , pengetahuan aparat , manipulasi barang bukti

Penerimaan Internasional Metode harus standard internasional Kasus imigrasi : Taiwan, Ausralia , Arab Saudi, Inggris , Amerika, Canada, Den Mark, Balanda ICRC: pengungsi Timtim Bom Bali I: tim pakar kasus Taiwan

Identifikasi 609 serdadu Jepang saat PD II

Pembunuhan wartawan Udin (Bernas) di Bantul Wartawan Bernas dianiaya sampai meninggal Versi polisi : selingkuh Versi wartawan : politis Tersangka : Iwik Pemeriksaan DNA di Univ. Stratclife ( Inggris ) dan FKUI  Iwik bebas

Kasus incest kakek Anak RM, 13 tahun , hamil dan melahirkan bayi Dilaporkan ke polisi  PN Purwokerto Tersangka : kakek ( pengakuan korban) PN minta pem . DNA Terbukti bayi anak si kakek

Pembunuhan & perkosaan Wanita 20 tahun dibunuh dengan dicekik PL: Wanita tak bercelana  dalam vagina ada sperma Kuku tangan hitam : digunting 2 minggu kemudian : tersangka dihadirkan  ada jejas cakar pada dada DNA tersangka = DNA usapan vagina = DNA kuku

Kasus PAS Putri Kaltim Penemuan mayat BBL terbakar di TPA Nona dituduh melakukan infantisida (PAS) dan membakar bayi Pemeriksaan DNA Jkt: “ anak si nona (HLA-DQA dan Polymarker ) Saksi ahli di Pengadilan : Bayi tidak diotopsi Kesimpulan DNA salah MCU di Aus LN: wanita tersebut tak mungkin hamil karena uterus biseptal

Aborsi bayi perselingkuhan Pria mendapati istri perdarahan pasca aborsi Aborsi diam2: Why Istri menyembunyikan kehamilan dan aborsi Pemeriksaan DNA FCM  janin bukan anak si bapak

Kasus double exclusion Mantan WTS Indo menikah dengan pria Inggris , hamil Trimester I ditinggal suaminya untuk tugas ke Thailand Kasus imigrasi : HARUS periksa DNA  bukan anak ibu dan bukan anak bapak

Selingkuh anggota DPRD Anak 3 anggota DPRD lebih mirip dengan temannya ( pengusaha ) Suami curigai istrinya selingkuh  ribut PN Medan minta pemeriksaan DNA Hasil: anak adalah anak temannya

Penutup Yurisprudensi : Pemeriksaan DNA diterima Pengadilan Indonesia sejak 1997 Kasus Machicha Muchtar vs Moerdiono : Mahkamah Konstitusi : UU No 1/1974: Pembuktian ilmiah (DNA) Masalah di pengadilan : Kelangkaan pakar DNA Forensik Lab DNA sedikit Biaya masih mahal Kurangnya dukungan pemerintah

Terima kasih Kuliah Sp2 FKUI Biologi Molekuler Jakarta 07 Agustus 2025
Tags